Anda di halaman 1dari 20

Nama Kelompok :

- Dian Anggrainy (21030024)


- Fadhilla Syifana Endrayanti (21030016)
- Khoirul Ali Ridwa (21030030)

Kelas : Akuntansi RP-C Semester 3

Mata Kuliah : Entrepreneurdhip

“MENULIS ULANG BUKU 1”

BAB 7 Etika Wirausaha

Pengertian Etika Wirausaha

Suatu norma yang harus di dasari suatu aturan yang harus di jalankan tanpa
melanggar hukum yang berlaku ,sesuai dengan anjuran dan pelaksanaan
aturan yang harus di taati ,untuk kepentingan Bersama,dan demi tercapainya
suatu pelaksanaan hukum yang sudah di terapkan sebagaimana mestinya,
dengan tujuan mengajak masyarakat agar bisa mengimplementasikan suatu
aturan untuk memajukan dan mengembangkan suatu usaha ,agar usaha yang
di jalankan dapat berkembang pesat seperti apa yang di harapkan .

Etika berwirausaha perlu ada ketentuan yang mengaturnya

Cara pandang seseorang dalam bersikap ,menuturkan kata yang baik dan
sopan ,bersikap bagaimana cara menghormati orang yang lebih tua,dan bisa
menempatkan car akita berkomunikasi dengan orang lain di setiap situasi-
situasi terpenting yang di mana kita harus menjaga ,dan mencerminkan etika
yang baik kepada semua orang ,dan bisa membuat orang senang dan nyaman
Ketika berada di samping kita . sehingga kitab isa menghadapi segala sesuatu
dan kondisi -kondisi tertentu .supaya kitab isa di nilai baik dalam bersikap dan
berperilaku .Etika atau norma yang harus ada dalam benak dan jiwa setiap
pengusaha adalah sebagai berikut :

1. Kejujuran
Seorang pengusaha itu harus bersikap jujur ,baik dan pengusaha itu
tidak boleh berbohong bagaimana cara agar perkataan kita bisa
tersampaikan jelas,tepat ,dan dapat di terima .di usahakan di biasakan
bersikap jujur ,agar di senangi banyak orang ,dengan kita jujur hidup
pasti akan berjalan mulus dan Allah pasti menyukai orang jujur .dengan
kejujuran pasti usaha yang kita dapatkan akan berkah dan di lancarkan
rezekinya Allah . sehingga dengan kita pengusaha dapat menerapkan
kejujurannya di setiap kesempatan .pasti akan dapat menjalin kerja
sama yang baik dan membuat agar klien dapat percaya ,denga napa
yang kita sampaikan .
2. Bertanggung Jawab
Bagaimana cara agar pengusaha dapat bertanggung jawab terhadap
segala sesuatu dan kegiatan yang di lakukan oleh karyawannya ,jika
karyawannya tidak dapat menjalankan tugasnya dengan baik ,maka si
pengusahalah yang harus bertanggung jawab atas masalah dan resiko
yang di lakukan oleh karyawannya ,terhadap komplenan konsumen
pengusaha yang harus menangani dan menyelesaikan
permasalahannya ,dan dapat mencari jalan tengah/dapat pengusaha itu
bisa menyakinkan para konsumen ,bisa menerima permintaan maaf atas
kesalahan /ketidaksengajaan yang di buatnya .
3. Menepati Janji
Pengusaha harus di tuntut untuk bisa mnepati janji atas segala apapun
yang sudah menjadi perjanjian yang telah di sepakati
Bersama ,pengusaha Ketika mengadakan janji pertemuan dengan klien
lain ,itu harus bisa komitmen terhadap apa yang telah di sepakati dan
apa yang sudah menjadi janji tidak boleh melanggar janji yang sudah di
ucapkan ,Ketika sudah ada meeting tetapi pengusaha tersebut memiliki
janji dengan klien yang lainnya laig I,yang berbeda klien ,berarti
terpaksa harus di tunda terlebih dahulu ,dan pengusaha harus menepati
janji meetingnya dengan klien yang pertama ,otomatis janji yang telah
di buat ,tidak bisa di ingkari ,karena apa yang sudah menjadi janji itu
harus di di tepati ,walaupun dalam bentuk hal apapun ,dan pengusaha
tersebut harus konsisten dan menunjukkan keprofesionalitasnya
terhadap segala jenis apapun pekerjaan yang telah di jalankannya .

Etika yang berlakukan oleh pengusaha terhadap berbagai pihak memiliki


tujuan-tujuan tertentu. Tujuan etika tersebut harus sejalan dengan tujuan
perusahaan. Di samping memiliki tujuan, etika juga sangat bermanfaat bagi
perusahaan apabila dilakukan secara sungguh-sungguh. Berikut ini beberapa
tujuan etika yang selalu ingin dicapai oleh perusahaan :

1. Menyenangkan orang lain


Sikap menyenangkan adalah sikap yang ingin di dapatkan semua orang
dengan car akita jika ingin di segani dan di hormati oleh orang lain
maka kita harus intropeksi terlebih dahulu terhadap diri kita sendiri kita
harus bersikap lemah lembut ,baik , santun ,menghargai dan
menghormati orang lain bagaimana car akita memandang dan
memperlakukan orang lain dengan sebaik mungkin ,baru kita
dipandang orang lain itu bisa respon dan menyukai attitude kita, serta
menaruh rasa simpati orang lain terhadap diri kita ,karena membuat
orang lain Bahagia adalah suatu perbuatan yang mulia dan di anjurkan
oleh Rasulullah, dalam setiap kehidupan dan kegiatan sehari -hari yang
kita lakukan dan di jalankan .
2. Membina dan menjaga hubungan
Hubungan yang sudah di jalin dengan biak harus di pertahankan ,dan
tetap di jalankan dan bisa di bina ,karena menjaga hubungan itu sangat
di perlukan ,karena dengan hidup di mayarakat adalah butuh untuk
berkomunikasi dengan orang lain .maka dari itu jika kita sudah
mempunyai hubungan yang baik dengan orang lain ,harus tetap di
lanjutkan dan tetap terjalin silahturahmi ,agar bisa mempererat
persaudaraan dan bisa mempunyai hubungan yang terjalin dengan
baik ,supaya bisa akrab dan bisa mengedepankan suatu pemikiran agar
bisa terwujud .
3. Membujuk pelanggan
Setiap pelanggan pasti mempunyai karakter masing -masing yang
berbeda ,bagaiman cara agar kita pengusaha dapat membujuk dan
merayu agar pelanggan dapat tertarik terhadap produk kita,dengan kita
menerapkan strategi pemasaran yang tepat ,contohnya memberikan
promo terhadap konsumen ,dan memberikan layanan yang baik
sehingga konsumen bisa puas dan mau menggunakan produk kita

Unsur Pokok Etika Wirausaha

Unsur-unsur pokok dalam Etika Wirausaha meliputi :

a. Kebebasan
Di sini ada nilai penting dalam norma moral Kebebasan adalah
memberikan alternatif pada manusia dalam bersikap dan berperilaku .Hal
ini sangat berperan penting mengingat norma moral itu adalah aturan ,jadi
dalam penerapan kehidupan manusia mempunyai pilihan dalam bersikap
dan berperilaku berdasarkan nilai -nilai yang diyakininya .

Adapun kebebasan ada dua yaitu :


1. Kebebasan sosial adalah sikap manusia dalam bertindak dengan hanya
sekedar mengikuti aturan moral yang bersifat eksternal
2. Kebebasan eksistensial adalah kemampuan manusia dalam mengatur
dan mengurus kepentingannya sendri
3.
b. Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah segala sesuatu kesadaran untuk bisa
melaksanakan kewajiabannya dengan baik .Kewajiban adalah segala
sesuatu yang harus di laksanakan Setiap tanggung jawab itu akan
terpenuhi jika kita sudah selesai dalam melaksanakan pertanggung
jawaban Pertanggung jawaban adalah suatu bentuk konsekuensi yang di
benarkan secara moral atau hukum juga di sebut akuntabilitas Beban di
sini tidak harus selalu dengan artian negative Dalam hal ini lebih di
tekankan pada pertimbangan moral di mana di tujukan pada manusia
yang mampu dan mau bertanggung jawab.
c. Hati Nurani
Hati Nurani sering diartikan sebagai proses kognitif yang menghasilkan
perasaan secara rasional berdasarkan pandangan .Menurtu Aquinas Hati
Nurani berasal langsung dari Tuhan Apabila manusia menghadapi situasi
yang sulit dan dia tidak bisa memutuskannya dengan nilai- nilai moral
tertentu maka hadirlah suara hati Suara hati biasanya lebih
mengedepankan pada kejujuran tetapi juga tidak selalu pada kebenaran di
mana suara hati juga bisa salah karena ketidaktahuan si pemilknya

Frans Magnis Suseni membagi Lembaga normative

1. Masyarakat termasuk pemerintah ,guru ,orang tua ,teman sebaya dan


pemuka agama
2. Lembaga normative baik secara implisit dan eksplisit mengatakan baik
dan tidak baik
3. Ideologi contoh agama ,dalam Lembaga normative contohnya kode etik
profesi
4. Super ego pribadi contohnya jika kita berbuat tidak baik maka ada
perasaan malu .

5. Dalam menciptakan etika wirausaha ada hal yang perlu di perhatikan


6. Pengendalian diri
7. Pengembangan tanggung jawab sosial
8. Menciptakan jati diri
9. Menciptakan persaingan yang sehat
10.Menerapakn konsep -konsep pembangunan berkelanjutan
11.Menghindari sifat 5 K( Katabelece ,Kong kaling
kong ,Koneksi ,Kolusi ,Komisi )
12.Mampu menyatakan yang benar itu benar
13.Menumbuhakan sikap saling percaya
14.Konsekuensi dan konsisten dengan aturan main
15.Menumbuhkan kesadaran dan rasa memiliki
16.Perlu adanya Sebagian etika bisnis

Ada 3 jenis masalah yang di hadapi dalam Etika wirausaha

1. Sistematik
1. Yaitu masalah sistematik dalam etika bisnis pertanyaan -pertanyaan etis
yang muncul mengenai sistem ekonomi,politik ,hukum .
2. Korporasi
Permasalahan korporasi dalam perusahaan bisnis adalah pertanyaan -
pertanyaan yang ada dalam perusahaan tertentu misalnya tentang
moralitas,aktivitas , kebijakan
3. Individu
Pemasalahan individual dalam etika bisnis adalah pertanyaan yang
muncul seputar individu tertentu dalam perusahaan .
Contoh : Moralitas keputusan ,Tindakan dan karakter individual

Von der Embse dan R.A Wagley dalam artikelnya di Advance Managemen
Journal (1998 ) memberikan 3 pendekatan dasar dalam merumuskan tingkah
laku etika wirausaha yaitu

1. Utilitarian Approach adalah Setiap tindakan harus di dasarkan pada


konsekuensinya .Artinya dalam bertindak seseorang seharusnya
mengikuti cara- cara di mana memberi banyak manfaat kepada masyarakt
dengan biaya yang serendah-rendahnya .
2. Individual Rights Approch adalahSetiap orang dalam tindakan dan
kelakuannya memilih hak dasar yang harus di hormati artinya tidak boleh
menggunakana hak orang lain.
3. Justice Approch adalah Para pembuat keputusan mempunyai kedudukan
yang sama dan bertindak adalah baik secara kelompok aatau individu
Etika wirausaha dalam perusahaan memiliki peran yang penting agar
mampu membentuk perusahaan yang kokoh dan memiliki daya saing
yang tinggi .

Indikator etika wirausaha

Pandangan tentang etika wirausaha yang di perlukan dalam etika bisnis


menggunakan indiaktor ekonomi, indikator peraturan khusus ,indikator
hukum
a. Indikator ekonomi adalah perusahaan atau pembisnis telah
memgelola sumber daya bisnis dan sumber daya alam secara
efisien dan efektif
b. Indikator etika wirausaha menurut peraturan yang khusus yang
berlaku Hal ini di katakana apabila seorang pelaku bisnis beretika
dalam bisnisnya
c. Indikator etika wirausaha menurut hukumSuatu perusahaan
/pelaku bisnis mematuhi norma huku dalam menjalankan
bisnisnya
d. Indikator etika wirausaha berdasarkan ajaran agama Pelaku
bisnis di anggap beretika jika senantiasa berpedoman pada nilai -
nilai yang dianutnya Indikator etika wirausaha berdasarkan nilai
budaya Pelaku bisnis /perusahaan menyelenggarakan bisnisnya
menyadurkan nilai budaya dan adat istiadat di perusahaanya
Indikator etika wirausaha menurut masing- masing individu
adalah masing -masing pelaku bisnis bertindak jujur dan tidak
mengorbankan integritas pribadinya

Prinsip Etika Berwirausaha

Prinsip otome

Prinsip Otonomi orang bisnis yang otonomi sadar sepenuhnya akan apa yang menjadi
kewajibannya dalam dunia bisnis. la akan sadar dengan tidak begitu saja mengikuti saja
norma dan nilai moral yang ada, namun juga melakukansesuatu karena tahu dan sadar
bahwa hal itu baik, karena semuanya sudah dipikirkan dan dipertimbangkan secara masak-
masak. contohnya perusahaan memiliki kewajiban terhadap para pelanggan, diantaranya
adalah:

a) Memberikan produk dan jasa dengan kualitas yang terbaik dan sesuai dengan
keinginan mereka;
b) Memperlakukan pelanggan secara adil dalam semua transaksi, termasuk pelayanan
yang tinggi dan memperbaiki ketidakpuasan pelanggan
c) Membuat setiap usaha menjamin mengenai kesehatan dan keselamatan pelanggan,
demikian juga kualitas Iingkungannyamereka, akan dijaga kelangsungannyadan
ditingkatkan terhadap produk dan jasa perusahaan;
d) Perusahaan harus menghormati martabat manusia dalam menawarkan produk
memasarkan produk dan mengiklankan produk.

untuk bertindak otonom, diandaikan ada kebebasan untuk mengambil keputusan dan
bertindak berdasarkan keputusan yang menurutnya terbaik. karena kebebasan adalah
unsur hakiki dari prinsip otonomi ini. Dalam etika, kebebasan adalah prasyarat utama
untuk bertindak secara etis, walaupun kebebasan belum menjamin bahwa seseorang
bertindak secara otonom dan etis. Unsur lainnya dari prinsip otonomi adalah
tanggungjawab, karena selain sadar akan kewajibannya dan bebas dalam mengambil
keputusan dan tindakan berdasarkan apa yang dianggap baik, otonom juga harus bisa
mempertanggungjawabkan keputusan dan tindakannya (di sinilah dimungkinkan
adanya pertimbangan moral). Kesediaan bertanggungjawab merupakan ciri khas dari
makhluk bermoral, dan tanggungjawab disini adalah tanggung jawab pada diri kita
sendiri dan juga tentunya pada stakeholder

Prinsip Kejujuran

prinsip kejujuran adalah prinsip yang mementingkan kejujuran karna itu prinsip ini sangat
berpengaruh didalam bisnis karena itu ada kalimat Bisnis tidak akan bertahan lama jika
tidak ada kejujuran, karena kejujuran merupakan modal utama untuk memperoleh
kepercayaan dari mitra bisnisnya, baik berupa kepercayaan komersial, material, maupun
moril. Kejujuran menuntut adanya keterbukaan dan kebenaran. Terdapat tiga lingkup
kegiatan bisnis yang berkaitan dengan kejujuran:

1. Kejujuran relevan dalam pemenuhan syarat-syarat perjanjian dan kontrak. bisnis


disini secara saling percaya satu sama lain, bahwa masing-masing pihak jujur
melaksanakan janjinya. Karena jika salah satu pihak melanggar, maka tidak
mungkin lagi pihak yang dicuranginya maubekerjasama lagi, dan pihak pengusaha
lainnya akan tahu dan tentunya malas berbisnis dengan pihak yang bertindak curang
tersebut.
2. Kejujuran relevan dengan penawaran barang dan jasa dengan mutu dan harga yang
baik. Kepercayaan konsumen adalah prinsip pokok dalam berbisnis. Karena jika
ada konsumen yang merasa tertipu, tentunya hal tersebut akan rnenyebar yang
menyebabkan konsumen tersebut beralih ke produk lain.
3. Kejujuran relevan dalam hubungan kerja intern dalam suatu perusahaan yaitu antara
pemberi kerja dan pekerja, dan berkait dengan kepercayaan. Perusahaan akan
hancur jika kejujuran karyawan ataupun atasannya tidak terjaga.

prinsip keadilan

Prinsip ini menuntut agar setiap orang diperlakukan secara sama sesuai dengan aturan yang
adil dan kriteria yang rasional objektif dan dapat dipertanggungjawabkan. Keadilan berarti
tidak ada pihak yang dirugikan hak dan kepentingannya.

Keadilan legal

salah satu teori mengenai keadilan yang dikemukakan oleh Aristoteles adalah: Keadilan
legal. Ini menyangkut hubungan antara individu atau kelompok masyarakat dengan negara.
Semua pihak dijamin untuk mendapat perlakuan yangsama sesuai dengan hukum yang
berlaku. Secara khusus dalam wirausaha, keadilan legal menuntut agar Negara bersikap
netral dalam memperlakukansemua pelaku ekonomi, negara menjamin kegiatan bisnis yang
sehat dan baik dengan mengeluarkan aturan dan hukum bisnis yang berlaku secara sama
bagi semua pelaku bisnis.

Keadilan komunikasi

keadilan komunitatif.keadilan ini mengatur hubungan yang adil antara orang yang satu dan
yang lain. Keadilan ini menyangkut hubungan vertikal antara negara dan warga negara, dan
hubungan horizontal antar warga negara. Dalam bisnis keadilan ini berlaku sebagai
kejadian tukar, yaitu menyangkut pertukaran yang baik antara pihak-pihak yang terlibat.

Keadilan distribusi

keadilan distribusi Atau disebut juga keadilan ekonomi, yaitu distribusi ekonomi yang
merata atau dianggap adil bagi semua warga negara. Dalam dunia bisnis keadilan ini
berkaitan dengan prinsip perlakuan yang sama sesuai dengan aturan dan ketentuan dalam
perusahaan yang juga adil dan baik

Prinsip saling menguntungkan


prinsip Saling MenguntungkanPrinsip ini menuntut agar semua pihak berusaha untuk
saling menguntungkan satu sama lain. Dalam dunia bisnis, prinsip ini menuntut persaingan
bisnis haruslah bisa melahirkan suatu solusi

BAB 8 Leadership

Pengertian Leadership

seorang pemimpin adalah orang yang mendorong dan menggerakan orang lain agar mau
bekerja sama mencapai tujuan yang telah ditentukan.Fungsi penting sebab bagaimanapun
juga baiknya perencanaan, tertibnya organisasi dan tepetnya penempatan orang dalam
organisasi, belum bearti menjamin geraknya organisasi menuju sasaran dan tujuannya.
Untuk itu diperlukan kecakapan, keuletan, pengalaman dan dengan kesabaran.

seorang pemimpinan dalam wirausaha merupakan faktor yang sangat penting dalam
menentukan pencapaian tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi. Kepemimpinan
merupakan titik sentral dan penentu kebijakan dari kegiatan yang akan dilaksanakan dalam
organisasi. Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar
supaya mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu (Thoha, 1983:123).
Sedangkan menurut Robbins (2002:163) Kepemimpian adalah kemampuan untuk
mempengaruhi suatu kelompok untuk mencapai tujuan. Sedangkan menurut Ngalim
Purwanto (1991:26) Kepemimpinan adalah sekumpulan dari serangkaian kemampuan dan
sifat-sifat kepribadian, termasuk didalamnya kewibawaan untuk dijadikan sebagai sarana
dalam rangka meyakinkan yang dipimpinnya agar mereka mau dan dapat melaksanakan
tugas-tugas yang dibebankan kepadanya dengan rela, penuh semangat, ada kegembiraan
batin, serta merasa tidak terpaksa.

seorang pemimpin harus memiliki nilai kepemimpinan dan Kepemimpinan adalah


kemampuan untuk mempengaruhi perilaku seorang atau sekelompok orang untuk meneapai
tujuan tertentu pada situasi tertentu. Kepemimpinan merupakan masalah sosial yang di
dalamnya terjadi interaksi antara pihak yang memimpin dengan pihak yang dipimpin untuk
mencapai tujuan bersama, baik dengan cara mempengafuhi, membujuk, memotivasi dan
mengkoordinasi. Dari sini dapat dipahami bahwa tugas utatna seorang pemimpin dalam
menjalankan kepemimpinannya tidak hanya terbatas pada kemampuannya dalam
melaksanakan program-program saja, tetapi lebih dari itu yaitu pemimpin harus mempu
melibatkan seluruh lapisan organisasinya, anggotanya atau masyarakatnya untuk ikut
berperan aktif sehingga mereka mampu memberikan kontribusi yang posetif dalam usaha
mencapai tujuanguan

Pengertian Kepemimpinan Menurut Para Ahli Beberapa ahli, baik ahli dari Indonesia
maupun dari luar negeri, pernah menjelaskan mengenai definisi kepemimpinan,
diantaranya adalah:

1. Wahjosumidjo (1987)

Menurut Wahjosumidjo pengertian kepemimpinan adalah kemampuan yang ada pada diri
seorang leader yang berupa sifat-sifat tertentu, seperti:

 kepribadian yang baik


 kemampuan
 kesanggupan

Kepemimpinan merupakan rangkaian aktivitas pemimpin yang tidak dapat dipisahkan


dengan kedudukan, gaya dan perilaku pemimpin tersebut, serta interaksi antara pemimpin,
pengikut dan situasi.

2. Sutarto (1998)

Menurut Sutarto arti kepemimpinan adalah rangkaian aktivitas penataan berupa


kemampuan seseorang dalam mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar
bersedia bekerja sama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

3. S. P. Siagian

Menurut S. P. Siagian pengertian kepemimpinan adalah kemampuan dan keterampilan


seseorang ketika menjabat sebagai pimpinan dalam suatu organisasi untuk mempengaruhi
perilaku orang lain, khususnya bawahannya agar berpikir dan bertindak sedemikian rupa
sehingga dapat memberikan sumbangan nyata dalam pencapaian tujuan

4. Moejiono (2002)

Menurut moejiono pengertian kepemimpinan adalah kemampuan dalam memberikan


pengaruh satu arah, karena pemimpin mungkin memiliki beberapa kualitas tertentu yang
membuatnya berbeda dengan pengikutnya.

5. George R. Terry (1972)


Menurut George R. Terry pengertian Kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang
lain untuk diarahkan mewujudkan tujuan organisasi.

6. Stoner

Menurut Stoner pengertian kepemimpinan adalah sebuah proses mengarahkan dan usaha
dalam mempengaruhi kegiatan yang berkaitan dengan anggota kelompok atau organisasi.

7. Jacobs dan Jacques (1990)

Menurut Jacobs dan Jacques arti kepemimpinan adalah suatu proses memberi arti terhadap
usaha kolektif, sehingga ada kesediaan untuk melakukan usaha yang diinginkan untuk
mencapai tujuan.

8. Hemhiel dan Coons (1957)

Menurut Hemhiel dan Coons pengertian kepemimpinan adalah perilaku seseorang individu
dalam memimpin berbagai aktivitas sebuah organisasi atau kelompok dalam mencapai
tujuan bersama (shared goal).

9. Ralph M. Stogdill

Menurut Ralph M. Stogdill defenisi kepemimpinan adalah suatu proses memberikan


pengaruh terhadap berbagai kegiatan sekelompok orang yang terorganisasi dalam usaha
mereka menetapkan dan mencapai target.

10. Rauch dan Behling (1984)

Menurut Rauch dan Behling, arti kepemimpinan adalah proses mempengaruhi berbagai
aktivitas sebuah kelompok yang diorganisasikan ke arah pencapaian tujuan.

11. Wexley dan Yuki (1977)

Menurut Wexley dan Yuki pengertian kepemimpinan adalah kegiatan mempengaruhi orang
lain untuk lebih berupaya dalam mengarahkan tenaga dalam tugasnya, atau mengubah
perilaku mereka.

Tipe pemimpin

tipe-tipe kepemimpin:
a. Kepemimpinan Pribadi ( Personal Leadership )
b. Kepemimpinan Non Pribadi ( Non Personal Leadership )
c. Kepemimpinan Otoriter
d. Kepemimpinan yang Demokratis
e. Kepemimpinan Paternalitis/Kebapakan
f. Kepemimpinan Laissez Faire ( Bebas apa maunya )
g. Kepemimpinan Militer

Untuk dapat melaksanakan tugasnya, seorang pemimpin dalam berwirausaha harus


memiliki dua aspek yaitu :

a. Aspek internal, yaitu pemimpan harus mengetahui keadaan organisasi, gerak dan
tujuannya.
b. Aspek eksternal,yaitu pemimpin harus mengatahui perkembangan organisasi
lainnya serta mengetahui perkembangan situasi masyarakat di luar oarganisasi.

sifat kepemimpinan

Sifat-sifat seorang pemimpin harus memiliki sifat yang baik agar selalu dapat memberikan
kepemimpanannya. Sifat-sifat itu adalah sebagai berikut :

1. Kelebihan rohaniah atau akhlak.


2. Kelebihan jasmani.
3. Kelebihan penggunaan nalar ( rasio )

pengertian sifat pemimpin secara singkat dibagi menjadi 2 :

1. Seorang pemimpin adalah aorang yang dapat memipin dan dapat dipimpin.
2. Seorang pemimpin harus dapat menjadi contoh teldan bagi anggotanya dalam sikap,
ketrampilan, perkataan dan perbutan atau singkatnya pemimpin harus mengunakan
sistem among.

Asas Leadership

1. Kepemim Ketuhanan Yang Maha Esa.


2. Inga ngarso sun tulodho.
3. Ing madya mangun karso.
4. Tut wuri handayani.
5. Waspodo purbo waseso.
6. Prasaja.
7. Setya.
8. Ambeg paramo arta
9. Hemat.
10. Sifat terbuka.
11. Pewarisan/ahli generasi.

Tugas Pemimpin

Seorang pemimpin mempunyai tugas-tugas sebagai berikut :

1. Mengantarkan atau mengarahkan.


2. Mengetuai.
3. Mempelopori atau merintis.
4. Memberi petunjuk, nasehat dan petuah.
5. Memberi bimbingan.
6. Membina untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan anggotanya.
7. Menggerakkan.

Tanggung jawab pemimpin

Dalam pengembangan kepemimpinan, ditujukan untuk melatih para pemimpin.


bertanggung jawab atas:

1. Diri Sendiri,
2. Keluarga,
3. Masyarakat,
4. Ras dan negara,
5. Tuhan Mahakuasa.

Beberapa peran kepemimpinan adalah:

1. Fungsi instruktif
Pemimpin bertindak sebagai komunikator yang menentukan apa (isi perintah), bagaimana
(how to do), kapan (time of execution), dan di mana (tempat kerja) agar keputusan dapat
dibuat secara efektif.

2. Fungsi konsultatif

Pemimpin menggunakan peran penasehat sebagai bentuk komunikasi dua arah dalam
upaya mengambil keputusan yang memerlukan pertimbangan dan musyawarah oleh orang
yang dipimpinnya.

3. fungsi partisipasi

Pemimpin dapat melibatkan anggotanya dalam proses pengambilan keputusan, maupun


dalam pelaksanaannya.

4. Fungsi delegasi

Pemimpin dapat mendelegasikan otoritas kepada orang lain, seperti membuat dan
menetapkan keputusan.

5. Fungsi pengendalian

Pemimpin dapat memberikan bimbingan, arahan, koordinasi dan pengawasan terhadap


kegiatan anggotanya.

Kenali lingkungan

Sebagai seorang pemimpin, Anda harus terbiasa dengan perubahan lingkungan, jika ada
masyarakat dan lingkungan. sebagai kepala Organisasi kita harus memperhatikan orang-
orang di sekitarnya. Upaya Kepramukaan di Indonesia dalam hal mengelola pengaruh
positif yaitu dengan memperkuat keyakinan agama, mental dan moral, serta memberikan
kegiatan dan kegiatan yang berdampak positif bagi diri. Arti dari seorang pemimpin adalah
orang yang memiliki keterampilan dan kelebihan, terutama keahlian/keunggulan dalam
suatu bidang bagi dirinya mampu mempengaruhi orang lain untuk melakukannya bersama-
sama kegiatan tertentu untuk mencapai satu atau lebih tujuan. Pemimpin adalah orang yang
memiliki keahlian dan kelebihan – terutama keterampilan dalam satu bidang, sehingga
Anda mampu mempengaruhi orang lain untuk terlibat dalam aktivitas bersama untuk
mencapai satu atau lebih tujuan. (Kartini Kartono, 1994: 181).Mendidik, seorang
pemimpin mampu mendidik rekan-rekannya juga memberikan kemampuan diam kepada
rekan satu tim mereka. Menyarankan, memberikan tips dan saran atas masalah yang ada
Disiplin, memberikan teladan kedisiplinan dan bela diri Disiplin dalam setiap kegiatan.

tugas pemimpin

Menurut James AF Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:

1. Pemimpin Bekerja Dengan Orang Lain: Seorang pemimpin bertanggung jawab


bertanggung jawab untuk bekerja dengan orang lain, satu dengan atasannya, staf,
rekan kerja atau atasan lain dari organisasi, serta orang asing organisasi.
2. Pemimpin akuntabel dan akuntabel (tanggung jawab): Seorang pemimpin
bertanggung jawab untuk mengatur tugas-tugas yang akan dilakukan tugas,
melakukan penilaian, untuk mendapatkan hasil terbaik. Pemimpin bertanggung jawab
atas keberhasilan stafnya tanpa gagal.
3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas: Proses kepemimpinan
memiliki sumber daya yang terbatas, sehingga pemimpin hanya dapat mengatur tugas
saat memberikan prioritas.
4. Pemimpin perlu berpikir analitis dan konseptual: Pemimpin harus menjadi pemikir
analitis dan konseptual.
5. Manajer adalah mediator kompulsif: konflik selalu terjadi di semua tim dan
organisasi. Oleh karena itu, pemimpin harus mampu menjadi penengah (perantara).
6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat: seorang pemimpin harus mampu mengundang
dan terlibat.
7. Pemimpin membuat keputusan sulit – seorang pemimpin harus mampu melakukan itu
menyelesaikan masalah.

Peran pemimpin adalah:

1. Peran hubungan antar individu, yang berperan sebagai pemimpin dapat


dicontohkan, pembina tugas kelompok, sebagai direktur, penasehat konsultan.
2. Fungsi Peran informal sebagai pemantau, penyebar informasi, dan juru bahasa
berbicara.
3. Peran pengambil keputusan, berfungsi sebagai pengusaha, manajemen gangguan,
alokasi sumber daya dan negosiator.

Kriteria Leadership

Pemimpin yang bisa disebut pemimpin setidaknya memuaskan kriteria yang berbeda, yaitu:

1. Pengaruh: Seorang pemimpin adalah seseorang yang memiliki orang-orang yang


mendukung orang yang membantu membesarkan nama pemimpin. pengaruh ini
2. Daya (daya): Seorang pemimpin biasanya diikuti oleh orang lain karena dia
melakukannya kekuatan/kekuatan yang membuat orang lain menghargai
keberadaan anda.
3. Otoritas: Dalam hal ini wewenang dapat diartikan sebagai hak yang diberikan
pemimpin untuk menentukan keputusan dalam pelaksanaan masalah/kebijakan.
4. Pengikut (followers): Seorang pemimpin yang memiliki pengaruh, kekuasaan dan
Otoritas tidak bisa dikatakan sebagai pemimpin jika tidak dia memiliki pengikut di
belakangnya yang memberinya dukungan dan Ikuti apa yang dikatakan pemimpin.
pemimpin sejati

Empat kriteria pemimpin sejati adalah:

1. Visioner: Memiliki tujuan yang jelas dan jelas serta mengetahui kemana tujuan itu
akan membawa Anda pengikutnya Tujuan hidup Anda adalah poros hidup Anda.
2. Sukses bersama: Dorong pengikut sebanyak mungkin menuju kesuksesan dengan.
Seorang pemimpin sejati tidak mencari kesuksesan atau keuntungan tas saja)
sendiri.
3. Mau belajar dan belajar terus menerus (teachable or continuous learning): Ada
banyak hal yang harus dipelajari seorang pemimpin jika dia ingin melanjutkan.
bertahan sebagai pemimpin dan disukai oleh para pengikutnya. punya hati yang
ingin diajar oleh pemimpin atau bawahan lain dan untuk belajar darinya
pengalaman diri sendiri dan orang lain penting bagi seseorang Kepala
4. Siapkan pemimpin masa depan: pemimpin sejati bukan orang yang sekedar
menikmati dan menjalankan kepemimpinannya hanya untuk generasi atau saat
mengemudi sendiri. Namun, lebih dari ini, adalah seorang visioner mempersiapkan
seorang pemimpin diikuti untuk regenerasi di masa depan.
Persyaratan pemimpin

Dalam Islam seorang pemimpin harus memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

1. S1DDIQ adalah singkatan dari Jujur, Benar, Integritas Tinggi dan Terlindungi dari
Kesalahan
2. FATHONAH artinya jerdas, memiliki kecerdasan yang tinggi dan profesional
3. AMANAH artinya terpercaya, sah dan bertanggung jawab
4. TABLIGH artinya selalu menyampaikan pesan kebenaran, bukan tidak pernah
menyembunyikan apa yang harus disampaikan dan komunikatif.

Prinsip dasar kepemimpinan

Karakteristik seorang pemimpin didasarkan pada prinsip-prinsip (Stephen R kelinci)


sebagai berikut:

1. Seseorang yang belajar seumur hidup: bukan hanya melalui pendidikan formal, tetapi
juga di luar sekolah. Misalnya belajar dengan membaca, menulis, mengamati dan
mendengarkan.
2. Berorientasi Layanan: Seorang pemimpin tidak dilayani tetapi melayani, karena prinsip
kepemimpinan didasarkan pada prinsip melayani balapan sebagai tujuan utama.
3. Membawa energi positif: setiap orang memiliki energi dan Roh. Penggunaan energi
positif dilandasi dengan keikhlasan dan Keinginan untuk mendukung keberhasilan
orang lain.

Oleh karena itu, seorang pemimpin harus mampu menunjukkan energi yang positif, seperti;

a) Kepercayaan pada orang lain: seorang pemimpin mempercayai orang lain termasuk
staf bawahannya, sehingga mereka memiliki motivasi dan teruskan.
b) Keseimbangan dalam hidup: seorang pemimpin harus mampu melakukan hal ini
keseimbangan kerja. Berorientasi pada prinsip dan berorientasi pada kemanusiaan
keseimbangan antara kerja dan olahraga, istirahat dan rekreasi. Keseimbangan juga
berarti keseimbangan antara kehidupan dunia dan akhirat.
c) Melihat hidup sebagai tantangan: karena hidup adalah sesuatu tantangan yang
diperlukan, untuk memiliki rasa aman yang datang dari dalam diri. Keamanan
tergantung pada inisiatif, keterampilan, kreativitas, kemauan, keberanian,
dinamisme, dan kebebasan.
d) Sinergi: orang-orang dengan prinsip selalu hidup dalam sinergi dan satu katalis
untuk perubahan, mereka selalu mengatasi kelemahan mereka sendiri dan Lainnya.
Sinergi adalah upaya tim dan menawarkan kedua manfaat samping.Dan. Latihan
pengembangan diri: Seorang pemimpin harus mampu melakukan ini
memperbaharui diri untuk sukses besar. Seperti ini tidak hanya berorientasi pada
proses.

Prasyarat dasar yang perlu dikaitkan dengan diri seorang pemimpin sukses walaupun
banyak kekurangannya. Pertama, sensitif terhadap perkembangan tim atau lembaga
yang dipimpinnya, serta bisnis yang dia kelola. Dari Dengan kepekaan ini, pemimpin
akan cepat merespon perubahan yang terjadi termasuk memanfaatkan berbagai peluang
yang ada. Kedua, memiliki semangat membangun sistem dan tim kerja. Organisasi
Organisasi yang sehat adalah organisasi yang tidak bergantung pada orang untuk orang.
jadi membangun sistem adalah suatu keharusan jika ingin bisnis yang kita inginkan
mangga tumbuh dan menjadi lebih kuat. Namun, sistem yang Standardisasi tidak akan
berjalan ideal tanpa peran manusia. Ketiga, menjadi penghubung. tidak peduli seberapa
banyak kelemahannya pemimpin, jangan abaikan kebiasaan Anda menjadi
penghubung, penghubung berbagai komponen yang dapat memperlancar pekerjaan.
Ketika "raja" masih kecil muncul di organisasi Anda begitu cepat pemimpin bergabung
dengan "raja". Selain sebagai tautan internal, pemimpin juga harus senang menjadi
penghubung multi-partai luar

Anda mungkin juga menyukai