“Open book”
Nim :1993044095
Kelas : PAI 2- D
JAWABAN
1. Filsafat :
merupakan sebuah gambaran tentang kenyataan yang tiada habisnya, yang menghasilkan
pemikiran-pemikiran,gagasan-gagasan dalam rangka memecahkan masalah yang ada,
bahkan untuk dapatmenemukan kebenaran yang sesungguhnya.
Pendidikan :
usaha sadar
dengan seluruh daya dan
upaya unn]tuk mewujudkan
suasana belajar dan proses
belajar
dalam rangka
memaksimalkan potensi-
potensi positif manusia,
yang akan berguna bagi
pribadi, masyarakat, maupun
bangsa dan negara
usaha sadar
dengan seluruh daya dan
upaya unn]tuk mewujudkan
suasana belajar dan proses
belajar
dalam rangka
memaksimalkan potensi-
potensi positif manusia,
yang akan berguna bagi
pribadi, masyarakat, maupun
bangsa dan negara
usaha sadar dengan seluruh daya dan upaya unn]tuk mewujudkan suasana belajar
dan proses belajar dalam rangka memaksimalkan potensi-potensi positif manusia,
yang akan berguna bagipribadi, masyarakat, maupun bangsa dan Negara.
Dari beberapa asumsi yang bersumber dari pengertian filsafat, pendidikan kemudian
membahas secara awal mengenai filsafat pendidikan maka dapatlah ditarik sebuah
defenisi yang luas dan mendalam bahwa filsafat pendidikan merupakan terapan dari llmu
filsafat yang memabahas mengenai seluk-beluk pendidikan dalam rangka enkulturasi
kebudayaan yang mampu menjawab segala permasalahan-permasalahan pendidikan
dalam rangka menjawab kebutuhan masyarakat menuju kemajuan bangsa.
Bnyak hal penting atau Urgensi Filsafat terhadap pendidikan di Indonesia diantaranya yaitu ;
Filsafat mengajarkan manusia, untuk berpikir secara holistic maksudnya
berpikir secara menyeluruh dengan mempertimbangkan segala aspek yang
mungkin mempengaruhi tingkah laku manusia atau suatu kejadian.
Filsafat membantu menjamin agar tujuan selalu menentukan pilihan-pilihan
sarana, mempertajam dan menjelaskan seni, dan menumbuhkan keterampilan
2. kontribusi pondok pesantren pada masa awal kedatangan Islam di Indonesia adalah sebagai
agen perubahan sosial yang mampu mengubah pandangan hidup bangsa Indonesia,
khususnya dari hal yang statis dan mistis menuju pola pandangan hidup yang dinamis,
rasional, dan progresif yang disebut dengan proses Islamisasi. Pandangan rasional dan
dinamis inilah yang kemudian memicu bangsa Indonesia untuk tergerak menentang segala
bentuk kolonialisme di bumi Nusantara. Selain itu, kontribusi pondok pesantren yang
menonjol bagi perjalanan bangsa Indonesia pada periode ini adalah fungsinya sebagai
lembaga dakwah (syiar agama) Islam. Terbukti dalam sejarah bahwa pondok pesantren telah
menjadi ujung tombak dalam mengenalkan Islam kepada bangsa Indonesia. Hal ini terbukti
dari fakta bahwa Islam sebagai sebuah agama telah menjadi unsur perekat bangsa Indonesia
sekaligus sebagai unsur terpenting dari munculnya Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Peran pesantren pada erra colonial juga mengedepankan etika dalam kegiatan
belajar mengajar dan mengutamakan kesederhanaan.