Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH TENTANG

IDIOPATIK TROMBOSITOPENIA PURPURA (ITP)

Di susun oleh :

Kelompok 5

1. Deta Anastasya 14.401.18.014


2. Devi Safitri Ramadhani 14.401.18.015
3. Dita Oktaviana Hapsari 14.401.18.018
4. Istifa Amalia 14.401.18.029
5. Miftakhul Hidayah 14.401.18.033

PROGRAM STUDI D-III KEPERAWATAN

KRIKILAN-GLENMORE-BANYUWANGI

2019

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah memberi kekuatan dan kesempatan,
sehingga makalah ini dapat terelesaikan dengan waktu yang diharapkan walaupun dalam
bentuk yang sangat sederhana, dimana makalah ini membahas tentang “ITP(idiopatik
trombositopenia purpura)” dan kiranya makalah ini dapat meningkatkan pengetahuan kita
khususnya tentang bagaimana dan apa bahaya dari penyakit ITP (idiopatik trombositopenia
purpura).

Dengan adanya makalah ini, mudah-mudahan dapat membantu meningkatkan minat


baca dan belajar teman-teman. Selain itu, saya juga berharap semua dapat mengetahui dan
memahami tentang materi ini, karena akan meningkatkan mutu individu kita.

Saya sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih sangat minim,
sehingga saran dari pembimbing serta kritikan dari semua pihak masih saya harapkan demi
perbaikan makalah ini.Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
saya dalam menyelesaikan makalah ini.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...............................................................................................................ii


DAFTAR ISI............................................................................................................................ iii
BAB I ........................................................................................................................................ iv
PENDAHULUAN .................................................................................................................... iv
A. Latar belakang ............................................................................................................. iv
B. Rumusan masalah ........................................................................................................ iv
C. Tujuan ............................................................................................................................ v
1. Tujuan Umum ........................................................................................................... v
2. Tujuan khusus ........................................................................................................... v
BAB II....................................................................................................................................... vi
PEMBAHASAN ....................................................................................................................... vi
A. Definisi .......................................................................................................................... vi
B. Etiologi .......................................................................................................................... vi
C. Manifestasi klinis ......................................................................................................... vi
D. Gejala-gejala ITP ........................................................................................................vii
E. Pemeriksaan penunjang .............................................................................................vii
F. Penatalaksanaan ....................................................................................................... viii
G. Pengobatan................................................................................................................. viii
H. Masalah yang lazim muncul ........................................................................................ ix
I. Discharge planning ...................................................................................................... ix
J. Patofisiologi .................................................................................................................. ix
K. Pathway .......................................................................................................................... x
BAB III ..................................................................................................................................... xi
PENUTUP................................................................................................................................. xi
A. Kesimpulan ................................................................................................................... xi
B. Saran ............................................................................................................................. xi
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................................xii

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Trombositopenia adalah suatu kekurangan trombosit, yang merupakan
bagiandari pembekuan darah. Pada orang normal jumlah trombosit di dalam sirkulasi
berkisar antara 150.000-450.000/ul, rata-rata berumur 7-10 hari kira-kira 1/3 dari
jumlah trombosit di dalam sirkulasi darah mengalami penghancuran di dalam limpa
oleh karena itu untuk mempertahankan jumlah trombosit supaya tetap normal di
produksi 150.000-450.000 sel trombosit perhari. Jika jumlah trombosit kurang dari
30.000/mL, bisa terjadi perdarahan abnormal meskipun biasanya gangguan baru
timbul jika jumlah trombosit mencapai kurang dari 10.000/mL.
Idiopatik trombositopenia purpura(ITP) merupakan gangguan autoimun yang
mengakibatkan trombositopenia oleh karena adanya penghancuran trombosit secara
dini dalam sistem retikuloendotel akibat adanya autoantibody terhadap trombosit yang
biasanya berasal dari immunoglobulin G. Adanya trombositopenia pada ITP ini akan
mengakibatkan gangguan pada sistem homeostatis karena trombosit bersama dengan
sistem vaskular faktor koagulasi darah terlibat secara bersamaan dalam
mempertahankan homeostatis normal.
Manifestasi klinis ITP sangat bervariasi mulai dari manifestasi perdarahan
ringan, sedang, sampai dapat mengakibatkan kejadian-kejadian fatal. Kadang juga
asimptomatik, oleh karena itu ITP merupakan suatu penyakit yang autoimun maka
kortikosteroid merupakan pilihan konvesional dalam pengobatan ITP. Pengobatan
akan sangat ditentukan oleh keberhasilan mengatasi penyakit yang mendasari ITP
sehingga tidak mengakibatkan keterlambatan penanganan akibat perdarahan fatal
ataupun penanganan-penanganan pasien yang gagal atau relaps.
B. Rumusan masalah
1. Pengertian ITP
2. Etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan penunjang
3. Penatalaksanaan ITP
4. Masalah yang muncul

iv
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mahasiswa mampu mengetahui kesehatan terhadap peningkatan pengetahuan
dan perilaku pecegahan idiopatik trombositopenia purpura(ITP).
2. Tujuan khusus
a. Mengetahui Pengertian ITP
b. Mengetahui Etiologi, manifestasi klinis, patofisiologi, pemeriksaan penunjang
c. Mengetahui Penatalaksanaan ITP
d. Mengetahui Masalah yang muncul

v
BAB II

PEMBAHASAN
A. Definisi
Idiopatik trombositopenia purpura merupakan suatu kelainan yang berupa
gangguan autoimun yang menetap (angka trombosit darah perifer kurang dari
150.000/mL)akibat autoantibody yang mengikat antigen trombosit menyebabkan
destruksi prematur trombosit dalam system retikuloendotel terutama limpa (sudoyo,
2009).
B. Etiologi
Sindrom idiopatik trombositopenia purpura (ITP) disebabkan oleh
autoantibody trombosit spesifik yang berkaitandengan trombosit autolog kemudian
dengan cepat dibersihkan dari sirkulasi oleh system fagosit monokuler melalui
reseptor Fc makrofak. Masa hidup normal trombosit sekitar 7 hari, tetapi memendek
pada ITP menjadi berkisar 2-3 hari sampai beberapa menit. Pasien yang
trombositopenia ringan sampai sedang mempunyai masa hidup terukur yang lebih
lama dibandingkan dengan pasien dengan trombositopenia berat (sudoyo aru, 2009).
C. Manifestasi klinis
1. ITP Akut
- Sering pada anak jarang pada umur dewasa
- Onset penyakit biasanya mendadak
- Riwayat infeksi mengawali terjadinya perdarahan berulang
- Rubeola dan rubella
- Penyakit saluran napas yang disebakan oleh virus.
2. ITP kronik
- Tidak menentu
- Riwayat perdarahan sering dari ringan sampai sedang
- Perdarahan dapat berlangsung beberapa hari sampai beberapa minggu
mungkin intermiten atau bahkan terus menerus
- Ekimosis, petekie

vi
D. Gejala-gejala ITP
1. Memar mudah muncul atau terjadi pada banyak bagian tubuh
2. Perdarahan akibat luka yang berlangsung lebih lama
3. Perdarahan dari hidung atau mimisan
4. Darah pada urine atau tinja
5. Perdarahan pada gusi, terutama setelah perawatan gigi
6. Sangat mudah kelelahan
Secara umum hubungan antara jumlah trombosit dan gejala :
Trombosit Gejala
AT 50.000/Ml Maka biasanya asimtomatik
AT 30.000-50.000/mL Terdapat luka memar/hematom
AT 10.000-30.000/mL Terdapat perdarahan spontan, menoragi,
dan perdarahan memanjang bila ada luka
AT <10.000/mL Terjadi perdarahan mukosa (epitaksis,
perdarahan gastrointestinal dan
genitourinaria) dab resiko perdarahan
sistem saraf pusat

E. Pemeriksaan penunjang
1. Pada pemeriksaan darah lengkap. Pada pemeriksaan ini ditemukan bahwa
- Hb sedikit berkurang, eritrosit normositer, bila enemi berat hypochrome
mycroyster
- Leukosit meninggi pada fase perdarahan dengan dominasi PMN
- Pada fase perdarahan, jumlah trombosit rendah dan bentuknya abnormal
- Lymphositosis dan eusinofilia terutama padaa anak
2. Pemeriksaan darah tepi
- Hematrokit normal atau sedikit berkurang
3. Aspirasi sumsum tulang
- Jumlah megakaryosit normal atau bertambah, kadang mudah sekali morfologi
megakaryosit abnormal ( ukuran sangat besar, inyi nonboluted, sitoplasma
berfakuola dan sedikit atau tanpa granula)
- Hitung (perkiraan jumlah) trombosit dan evaluasi hapusan darah tepi
merupakan pemeriksaan laboraorium peratama yang terpentong.

vii
F. Penatalaksanaan
Tata laksana ITP pada anak meliputi tindakan suportif dan terapi
farmakologis. Tindakan suportif meupakan hal yang penting dalam penatalaksanaan
ITP pada anak, diantaranya membatasi aktivitas fisik, mencegah perdarahan akibat
trauma, menghindari obat yang dapat menekan produksi trombosit atau merubah
fungsinya, dan yang tidak kalah pentingnya adalah memberi pengertian pada pasien
dan atau orang tua tentang penyakitnya. Sebagian besar kasus ITP pada anak tidak
perlu dirawat dirumah sakit, oleh karena dapat sembuh sempurna secara spontan
dalam waktu kurang dari 6 bulan.
Pada beberapa kasus ITP pada anak didapatkan perdarahan kulit yang
menetap, perdarahan mukosa, atau perdarahan internal yang mengancam jiwa yang
memerlukan tindakan atau pengobatan segera. Transfusi trombosit jarang dilkukan
dan biasanya tidak efektif, karena trombosit yang ditranfusikan langsung dirusak.
Kekambuhan secara mendadak biasanya jarang didapatkan pada penderita yang
jumlah trombositnya tidak mencapai nilai normal dalam 6 bulan, maka diagnosis
berubah menjadi ITP kronik, insiden perdarah otak pada ITP pada minggu pertama
hanya berkisar 0,1-0,2%, namun meningkat, menjadi 1% pada mereka engan jumlah
trombosit kurang dari 20.000/mm³ setelah 6-12 bulan perdarahan otak pada ITP tidak
selalu berkibat fatal dan pengobatan tidak mengurangi resiko terjadinya perdarahan
otak pada ITP.
G. Pengobatan
Pengobatan yang biasa diberikan pada anak dengan ITP meliputi
kortikosteroid peroral, immunoglobulin intravena (IVIG), dan yang terakhir, anti D
untuk kasus dengan rhesus D positif. Pengobtan tersebut potensial memberikan efek
samping yang serius, sehingga penting bagi kita untuk mempertimbangkan resiko
resiko tersebut agar tidak merugikan pasien. Splenektomi jarang dilakukan pada anak
ITP dan hanya dianjurkan pada perdarahan hebat yang tidak memberikan respon
terhadap pengobatan, dan dilakukan setelah menjadi ITP kronis(>6bulan).
Splenektomi, meskipun jarang berhubungan dengan peningkatan resiko terjadinya
sepsis walaupun telah diberikan vaksinasi pnemokokus dan provilaksis
penisilin.Beberapa pengobatan lain yang pernah dilaporkan bisa diberikan pada anak
pada ITP adalah γ-interferon, tranfusi tukar plasma dan protein A-immunoadsorption,
alkaloid Vinca (vinkristin dan vinblastin), danazol, vitamin C, dan siklofostamid.

viii
H. Masalah yang lazim muncul
1. Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer b.d penurunan suplai O2, konsentrasi HB
dan darah.
2. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan
3. Resiko cidera b. d penurunan profil darah yang abnormal (trombositopeni).
4. Gangguan citra tubuh b.d perubahan pada struktur kulit (petekie).
5. Resiko perdarahan b.d koagulatif inheren (trombositopeni)
6. Nyeri akut.
I. Discharge planning
1. Istirahat yang cukup
2. Menghindari obat yang dapat menekan produksi trombosit atau merubah
fungsinya
3. Beri dukungan dari keluarga
4. Dalam berolahraga, naik sepeda, dan permainan lain yang dapat menyebabkan
trauma mungkin perlu dibatasi
5. Hindari obat obatan yang mengandung aspirin, karena dapat mengganggu
kemampuan tubuh untuk mengendalikan pendarahan
6. Makan makanan yang bergizi sehingga dapat meningkatkan daya tahan tubuh.
J. Patofisiologi
Penyakit ITP adalah penyakit autoimun yang di sebabkan adanya (antibody-
mediated destruction of platelets) dan gangguan prokduksi megakariosit. Penyakit ITP
merupakan kelainan akibat disregulasi imun dengan hasil akhir adanya hilangnya
toleransi sistem imun terhadap antigen diri yang berada permukaan trombosit dan
megakariosit. Sel T teraktifasi akibat pengenalan antigen spesifik trobosit pada APC
(antigen presenting sel) yang kemudian menginduksi ekspansi antigen min spesifik
pada sel T. Kemudian sel T menghasilkan autoantibody yang spesifik terhadap
glikoprotein yang diekspresikan pada trombosit dan megakariosit. Trombosit yang
bersikulasi diikat oleh autoantibody trombosit kemudian terjadi pelekatan pada
reseptor FC makrofag limpa yang mengakibatkan penghancuran trombosit. Selain itu
terbentuk juga autoantibody anti megakariosit yang mengurangi kemampuan
megakariosit untuk menghasilkan trombosit³. Terjadi produksi autoantibody yang
meningkatkan penghancuran trombosit oleh makrofag limpa dan menurunnya
produksi trombosit akibat antibody anti-megakariosit.

ix
K. Pathway

Faktor predisposisi
1. Obat-obatan Menyerang platelet
Terbentuk antibodi
2. Infeksi virus dalam darah

Jumlah pletelet
menurun

Resiko cidera Platelet mengalami


gangguan agresi

Dihancurkan oleh Molekul Ig G reaktif dalam


makrofag dalam jaringan sirkulasi trombosit hospes

Penghancuran dan
pembuangan trombosit

Menymbat kapiler- Perdarahan


kapiler darah

Ketidak efektifan perfusi Suplai darah ke


Dinding kapiler rusak jaringan perifer perifer

Penumpukan darah Kapiler mukosa Kapiler bawah kulit


intra dermal pecah pecah

Menekan saraf nyeri Perdarahan intra dermal Tumbuh bintik merah

Merangsang SSP Resiko perdarahan Gangguan citra tubuh

Penurunan Penurunan transport O2 dan


Muncul sensasi nyeri metabolisme anaerob zat nutrisi lain kejaringan

Gangguan rasa nyaman Kelemahan


nyeri
x
Intoleransi aktivitas
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan
Trombositopenia menggambarkan individu yang mengalami atau pada resiko tinggi
untuk mengalami insufisiensi trombosit sirkulasi. Penurunan ini disebabkan oleh
produksi trombosit yang menurun, distribusi trombosit yang berubah, pengrusakan
trombosit, atau dilusivaskuler. Gejala dan tanda pada pasien yang menderita pentakit
ITP adalah hidung mengeluarkan darah atau perdarahan pada gusi, ada darah pada
urine dan feses. Beberapa macam perdarahan yang sukar dihentikan dapat menjadi
tanda ITP. Perdarahan pada otak jarang terjadi, dan gejala ini dapat menunjukkan
tingkat keparahan penyakit. Jumlah platelet yang rendah akan menyebabkan nyeri,
fatigue (kelelahan), sulit berkonsentrasi atau gejala yang lain.
B. Saran
1. Perawat harus memantau setiap perkembangan yang terjadi pada pasien yang
menderita ITP.
2. Perawat harus bekerja sama dengan tenaga kesehatan lain seperti tenaga kesehatan
yang bekerja di laboratorium, yaitu untuk memeriksa jumlah trombosit.
3. Perawat harus menerapkan komunikasi asertif terapeutik guna menurunkan
tingkat kecemasan pasien.

xi
DAFTAR PUSTAKA

sudoyo aru, d. (2009). nanda nic-noc. yogyakarta: mediaction jogja.

sudoyo. (2009). nanda nic-noc. yogyakarta: mediaction jogja.

xii

Anda mungkin juga menyukai

  • Tugas Menulis Cerpen
    Tugas Menulis Cerpen
    Dokumen2 halaman
    Tugas Menulis Cerpen
    Hap Sari
    Belum ada peringkat
  • Puisi Humaniora
    Puisi Humaniora
    Dokumen1 halaman
    Puisi Humaniora
    Hap Sari
    Belum ada peringkat
  • Oreo Goreng
    Oreo Goreng
    Dokumen2 halaman
    Oreo Goreng
    Hap Sari
    Belum ada peringkat
  • CERPEN
    CERPEN
    Dokumen2 halaman
    CERPEN
    Hap Sari
    Belum ada peringkat
  • Bacaan
    Bacaan
    Dokumen4 halaman
    Bacaan
    Tan Gabriel Andromeda
    Belum ada peringkat
  • Bacaan
    Bacaan
    Dokumen4 halaman
    Bacaan
    Tan Gabriel Andromeda
    Belum ada peringkat
  • Perawat Baik
    Perawat Baik
    Dokumen2 halaman
    Perawat Baik
    Hap Sari
    Belum ada peringkat
  • Pidato B.indo
    Pidato B.indo
    Dokumen2 halaman
    Pidato B.indo
    Hap Sari
    Belum ada peringkat
  • Pidato B.indo
    Pidato B.indo
    Dokumen2 halaman
    Pidato B.indo
    Hap Sari
    Belum ada peringkat
  • Pidato B.indo
    Pidato B.indo
    Dokumen2 halaman
    Pidato B.indo
    Hap Sari
    Belum ada peringkat
  • Pidato B.indo
    Pidato B.indo
    Dokumen2 halaman
    Pidato B.indo
    Hap Sari
    Belum ada peringkat