Anda di halaman 1dari 12

Makalah Psikososial

Perkembangan Psikososial
Fakultas Psikologi

Dosen :

Kelompok IV

1. Andri Windarti (14712028)


2. Bimo Suryadi (14712011)
3. Selviana Putri Purvitasari (14712024)
4. Windy Senja Hoshi (14712005)
5. Zainal Abidin (14712029)

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH GRESIK

2014

Makalah PsikososialǀǀFakultas PsikologiǀǀUniversitas Muhammadiyah Gresikǀǀ2014


1
Kata Pengantar

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT Rabb semesta alam atas limpahan rahmat
dan hidayah-Nya, sehingga penulis bisa menyelesaikan makalah ini  dengan judul “Perkembangan
Psikososial” tepat pada waktunya.
Sholawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rosul Allah Muhammad SAW yang telah
membawa kita dari kegelapan kepada cahaya Rabbi, semoga tercurahkan juga kepada keluarga Beliau,
sahabat dan semoga safa’at dapat kita terima di akhirat kelak. Amin.
Penyusun ingin menyampaikan terima kasih kepada teman-teman satu tim yang telah mendukung
penyelesaian makalah sebagai tugas kuliah, kepada Dosen yang memerikan pengarahan dan Perpustakaan
yang menyediakan Sumber Informasi untuk kami. Penyusun menyadari sepenuhnya bahwa penyajian ini
jauh dari tingkat kesempurnaan, maka dari itu kritik dan saran sangat kami harapkan demi perbaikan
makalah ini.
Mudah-mudahan bantuan dan dukungan yang diberikan semua pihak dapat  menjadi amal jariyah
yang bermanfaat.
Dengan segala keterbatasan dan kelemahan yang ada pada penyusun semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi yang membutuhkan.

Gresik, 19 September 2014

PENYUSUN

Makalah PsikososialǀǀFakultas PsikologiǀǀUniversitas Muhammadiyah Gresikǀǀ2014


2
DAFTAR ISI
COVER................................................................................................................................................... 1

Kata Pengantar........................................................................................................................................ 2

Daftar Isi................................................................................................................................................. 3

BAB I . PENDAHULUAN...................................................................................................................

A. Latar Belakang................................................................................................................................. 4
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................ 4
C. Tujuan.............................................................................................................................................. 4

BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................

I. Teori Perkembangan Psikososial Erikson....................................................................................... 5


II. Tahap – tahap perkembangan Psikososial Erik H. Erikson.............................................................
1.) Tahap Kepercayaan dan Ketidakpercayaan (Trust vs Mistrust) .......................................... 6
2.) Tahap Otonomi dan Perasaan Malu dan Ragu-ragu (Otonomy vs Shame and Duobt)...... 6
3.) Tahap Prakarsa dan Rasa Bersalah (Initiative vs Guilt)........................................................ 6
4.) Tahap Kerajinan dan Rasa Redah Diri (Industry vs Inferiority)........................................... 6
5.) Tahap Identitas dan Kekacauan Identitas (Identity vs Identity Confusion)......................... 7
6.) Tahap Keintiman dan Isolasi (Intimacy vs Isolation).............................................................. 7
7.) Tahap Generativitas dan Stagnasi (Generativity vs Stagnation)........................................... 7
8.) Tahap Integritas dan Keputusasaan (Integrity vs Despair)................................................... 7
BAB III PENUTUP............................................................................................................................... 8

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................................ 9

Makalah PsikososialǀǀFakultas PsikologiǀǀUniversitas Muhammadiyah Gresikǀǀ2014


3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dalam psikologi perkembangan, banyak dibahas mengenai bagaimana tahap perkembangan
sosial anak, diantara tokoh yang memberi kontribusi dalam hal ini adalah teori perkembangan
psikososial Erik H. Erikson. Erikson mengatakan bahwa istilah “psikososial” dalam kaitannya dengan
perkembangan manusia berarti bahwa tahap-tahap kehidupan seseorang dari lahir sampai mati dibentuk
oleh pengaruh-pengaruh sosial yang berinteraksi dengan suatu organisme yang menjadi matang secara
fisik dan psikologis. Adapun tahap-tahap perkembangan psikososialnya dibagi menjadi delapan tahap
berdasarkan kualitas ego, yaitu empat tahap pertama terjadi pada masa bayi dan masa kanak-kanak,
tahap kedua pada masa adolesen, dan tiga terakhir pada masa dewasa dan usia tua.
Penjelasan lebih rinci mengenai konsep perkembangan teori psikososial Erik H. Erikson
beserta tahap-tahap perkembangannya akan dijelaskan pada pembahasan berikutnya. Semoga
bermanfaat.

B. Rumusan Masalah

Beberapa hal penting yang akan dibahas dalam makalah ini adalah:

1. Bagaimana teori perkembangan psikososial Erik H. Erikson?

2. Bagaimana tahap-tahap perkembangan psikososial Erik H. Erikson?

C. Tujuan

Dari beberapa rumusan masalah diatas, tujuan yang ingin dicapai dalam pembuatan makalah

ini adalah pembaca diharapkan mampu:

1. Mengetahui teori perkembangan psikososial Erik H. Erikson

2. Mengetahui mekanisme perkembangan psikososial Erik H. Erikson

3. Mengetahui contoh-contoh teori perkembangan psikososial Erik H. Erikson dalam kehidupan nyata

Makalah PsikososialǀǀFakultas PsikologiǀǀUniversitas Muhammadiyah Gresikǀǀ2014


4
BAB II

PEMBAHASAN
I. TEORI PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ERIKSON

Psikologi pengembangan mempunyai beberapa teori yang dikembangkan, salah satunya teori psikologi
dari Erikson, yang mencetuskan teori psikososial.

Teori perkembangan psikososial ini adalah salah satu teori terbaik dalam psikologi. Seperti Sigmund
Freud, Erikson percaya bahwa kepribadian berkembang dalam beberapa tingkatan. Salah satu elemen
penting dari teori tingkatan psikososial Erikson adalah perkembangan persamaan Ego. Persamaan ego
adalah perasaan sadar yang kita kembangkan melalui interaksi sosial. Menurut Erikson, perkembangan ego
selalu berubah berdasarkan pengalaman dan informasi dari yang kita dapatkan dalam berinteraksi dengan
orang lain.

Menurut Erikson perkembangan psikologis dihasilkan dari interaksi antara proses-proses maturasional
atau kebutuhan biologis dengan tuntutan masyarakat dan kekuatan – kekuatan sosial yang dihadapi dalam
kehidupan sehari – hari. Dari sudut pandang seperti ini, teori Erikson menempatkan titik tekan yang lebih
besar pada dimensi sosialisasi dibandingkan teori Freud. Selain perbedaan ini, teori Erikson membahas
perkembangan psikologis di sepanjang usia manusia, dan bukan hanya tahun – tahun antara masa bayi dan
masa remaja. Seperti Freud, Erikson juga meneliti akibat yang dihasilkan oleh pengalaman pengalaman
usia dini terhadap masa – masa berikutnya, akan tetapi ia melangkah lebih jauh lagi dengan menyelidiki
perubahan yang terjadi selama pertengahan umur dan tahun – tahun akhir kehidupan.

Teori perkembangan kepribadianyang dikemukakan Erikson merupakan salah satu teori yang memiliki
pengaruh kuat dalam psikologi. Bersama dengan Sigmund Freud, Erikson mendapat posisi penting dalam
Psikologi.

Rangkaian kata Erikson dalam Teorinya :

1. Pada dasarnya setiap perkembangan dalam kepribadian manusia mengalami keserasian dari tahap –
tahap yang telah di tetapkan, sehingga pertumbuhan dalam setiap individu dapat dilihat atau dibaca
untuk mendorong, mengetahui, dan untuk selalu mempengaruhi, dalam radius yang lebih luas.
2. Masyarakat, pada prinsipnya juga merupakan salah satu unsur untuk memelihara saat setiap
ndividu yang barumemasuki lingkungan tersebut, berinteraksi, dan berusaha menjaga serta untuk
mendorong secara tepat berdasarkan dari perpindahan di dalam tahap – tahap yang ada.

Makalah PsikososialǀǀFakultas PsikologiǀǀUniversitas Muhammadiyah Gresikǀǀ2014


5
II. TAHAP-TAHAP PERKEMBANGAN PSIKOSOSIAL ERIK H. ERIKSON

Delapan tahap atau fase perkembangan kepribadian menurut Erikson memiliki ciri utama setiap
tahapnya adalah satu pihak bersifat biologis dan di lain pihak bersifat sosial, yang perjalan melalui krisis
diantara dua popularitas. Adapun tingkatan dalan delapan tahap perkembangan yang dilalui oleh setiap
manusia menurut Erikson adalah sebagai berikut :

1.) Tahap Kepercayaan dan Ketidakpercayaan (Trust vs Mistrust)


Tahap ini berlangsung pada masa kira kira terjadi pada umur 0 – 18 bulan (Bayi). Tugas yang harus
dijalani pada tahap ini adalah menumbuhkan dan mengembangkan kepercayaan tanpa harus menekan
kemampuan untuk hadirnya suatu ketidakpercayaan. Kepercayaan ini akan terbina dengan baik apabila
dorongan pada bayi terpuaskan. Misalnya untuk tidur dengan tenang, menyantap makanan dengan tepat
waktu. Oleh sebab itu peran ibu sangat penting dan dibutuhkan.

a) Indikator Positif :
Pada tahap ini bayi belajar untuk mempercayai orang lain. Pemenuhan kepuasan dari pengasuh
(orang tua) tentang kebutuhan.
Contoh :
Pengasuh (orang tua) memberi makan pada bayinya
b) Indikator Negatif :
Jika kebutuhan tidak terpenuhi, maka bayi merasa tidak percaya,takut, dan curiga di tandai dengan
eliminasi buruk, tidur.

2.) Tahap Otonomi dan Perasaan Malu dan Ragu-ragu (Otonomy vs Shame and Duobt)
Pada tahap kedua atau masa ini biasanya disebut masa balita yang berlangsung mulai dari usia 18 bulan
sampai 3 tahun (Toodler). Pada masa ini, kemandirian diperlukan untuk memperkecil perasaan malu dan
ragu – ragu. Apabila dalam menjalin suatu hubungan antara anak dan orang tuanya terhadap suatu sikap
atau tindakan yang baik, maka dapat menghasilkan suatu kemandirian, namun sebaliknya, jika orang tua
salah dalam mengasuh anaknya ketika bersikap salah maka anak dalam perkembangannya akan mengalami
sikap malu dan ragu – ragu.
a) Indikator Positif :
Pada tahap ini anak mulai mengembangkan kemandirian pada saat peningkatan kontrol fungsi
tubuh terhadap kegiatan.

Makalah PsikososialǀǀFakultas PsikologiǀǀUniversitas Muhammadiyah Gresikǀǀ2014


6
Contoh :
Membuka dan memakai baju sendiri, pemilihan makanan, dan mainan yang disukai
b) Indikator Negatif :
Jika anak di buat merasa buruk saat melakukan kesalahan, anak akan menjadi malu, kurang
kemauan, dan ketidakpatuhan, serta jika anak tidak berhasil melakukanya akan merasa tidak
cukup dan ragu – ragu terhadap diri sendiri.

3.) Tahap Prakarsa dan Rasa Bersalah (Initiative vs Guilt)


Tahap ketiga adalah tahap bermain. Tahap ini pada saat periode tertentu saat anak menginjak usia 3 – 5
tahun (Prasekolah) dan tugas yang harus diemban seorang anak pada masa ini ialah untuk belajar punya
gagasan ( Inisiatif ) tanpa banyak terlalu melakukan kesalahan. Masa – masa bermain merupakan masa
dimana seorang anak ingin belajar dan mampu belajar terhadap tantangan dunia luar serta mempelajari
kemampuan – kemampuan baru juga rasa memiliki tujuan.
a) Indikator Positif :
Pada tahap ini anak mengembangkan inisiatif pada saat merencanakan dan mencoba hal – hal baru
seperti berimajinatif. Mampu menunjukkan kekuatan dan kontrolnya akan dunia melalui
permainan langsung dan interaksi sosial lainnya. Jika berhasil, merasa mampu dan kompeten
dalam memimpin orang lain. Adanya peningkatan rasa tanggung jawab dan prakarsa.
Contoh :
Berimajinasi (menghayal) jika benar nanti ingin menjadi seorang presiden
b) Indikator Negatif :
Anak merasa kurang percaya diri,pesimis, takut membuat kesalahan, perasaan bersalah,perasaan
ragu – ragu, dan kurang inisiatif. Kendali dan pembatasan aktivitas diri berlebihan.

4.) Tahap Kerajinan dan Rasa Redah Diri (Industry vs Inferiority)


Tahap ke empat adalah tahap leten yang terjadi pada usia dasar antara umur 6 – 12 tahun (Sekolah) tahun.
Salah satu tugas yang diperlukan dalam tahap ini adalah dengan mengambangkan kemampuan kerja keras
dan menghindari perasaan rasa rendah diri. Semua aspek memiliki peran, misalnya orang tua harus selalu
mendorong, guru harus memberi perhatian, teman harus menerima kehadirannya, dan lain sebagainya.
a) Indikator Positif :
Pada tahap ini anak mulai untuk menciptakan mengembangkan sesuatu yang baru. Melalui
interaksi sosial, anak mulai mengembangkan perasaan bangga terhadap keberhasilan dan

Makalah PsikososialǀǀFakultas PsikologiǀǀUniversitas Muhammadiyah Gresikǀǀ2014


7
kemampuan mereka yang didukung dan di arahkan oleh orang tua dan guru membangun perasaan
kompeten dan percaya dengan keterampilan yang dimilikinya.
Contoh :
Berani bertanya pada guru tentang sesuatu yang baru menurutnya.
b) Indikator Negatif :
Anak yang sedikit atau tidak sama sekali dukungan dari orang tua,guru, atau teman sebaya akan
merasa ragu akan kemampuanya untuk berhasil,merasa diri biasa – biasa saja, menarik diri dari
sekolah dan teman sebaya, putus harapan.

5.) Tahap Identitas dan Kekacauan Identitas (Identity vs Identity Confusion)


Tahap kelima merupakan tahapan Adolsen ( remaja ), yang dimulai pada saat masa puber dari usia 12 – 20
tahun, menurut Erikson masa ini merupakan masa yang mempunyai peranan penting, karena melalui tahap
ini seseorang dituntut harus mencapai tingkat identitas ego. Dalam pengertiannya identitas pribadi berarti
mengetahui siapa dirinya dan bagaimana cara seseorang terjun ke tengah masyarakat. Lingkungan dalam
tahap ini semakin luas, tidak hanya area keluarga atau sekolah, namun dengan masyarakat yang ada dalam
lingkungannya.
a) Indikator Positif :
Sadar akan diri sendiri, bermaksud untuk mengaktualisasi kemampuan diri
Contoh :
Seseorang anak (teman) baru yang ikut bergabung dengan teman yang lain disekolah barunya.
Seorang mahasiswa yang berprestasi mendapat beasiswa S2 di luar negeri.
b) Indikator Negatif :
Bagi mereka yang tidak yakin terhadap kepercayaan diri dan hasratnya, akan muncul rasa tidak
aman dan bingung terhaap diri dan masa depanya, tidak mampu membuat keputusan sendiri, dan
mungkin terdapat perilaku antisosial.

6.) Tahap Keintiman dan Isolasi (Intimacy vs Isolation)


Ketika tahap pertama hingga tahap kelima sudah dilalui, maka setiap individu akan memasuki jenjang
berikutnya, yaitu pada masa dewasa awal yang berusia sekitar 20 – 30 tahun (dewasa muda). Jenjang ini
menurut Erikson adalah masa dimana sseorang ingin mencapai kedekatan dengan orang lain dan berusaha
menghindari dari sikap menyendiri. Periode ini diperhatikan dengan adanya hubungan spesial dengan
orang lain, yaitu antara lawan jenis yang biasa disebut pacaran.

Makalah PsikososialǀǀFakultas PsikologiǀǀUniversitas Muhammadiyah Gresikǀǀ2014


8
a) Indikator Positif :
Memiliki hubungan yang intim dengan orang lain. Memiliki komitmen terhadap pekerjaan dan
hubungan.
Contoh :
Memiliki hubungan yang intim dengan lawan jenis
b) Indikator Negatif :
Hubungan impersonal, menghidari komitmen dalam hubungan, karier atau gaya hidup. Seseorang
yang tidak bersedia atau tidak mampu untuk berbagi mengenai diri sendiri akan merasa sendiri.

7.) Tahap Generativitas dan Stagnasi (Generativity vs Stagnation)


Pada tahap ini seseorang akan memasuki tahap mengabdikan diri guna menjaga keseimbangan antara sifat
melahirkan sesuatu ( Generativitas ) dengan tidak berbuat apa – apa ( Stagnasi ) dan tahap ini dimuali dari
usia 40 – 50 tahun (dewasa tengah). Pada masa ini seseorang yang merasa harus bisa menyelesaikan
masalah masalah yang dihadapinya dengan tepat dan teratur.
a) Indikator Positif :
Generativitas adalah keinginan untuk merawat dan membimbing orang lain. Mereka membangun
hidupnya berfokus terhadap karir dan keluarga. Mengekspresikan kepedulian pada dunia di masa
yang akan datang.
Contoh :
Pada tahap ini seseorang sudah memiliki kematangan pemikiran dan mental sehingga dalam
penyaluran hasrat lebih fokus terhadap keluarga, karir bekerja dan mampu mengkoordinasikan
keluarga dan kerja dengan baik

b) Indikator Negatif :
Stagnasi adalah perhatian yang berlebihan pada dirinya atau perilaku merusak tidak anaknya dan
masyarakat. Mereka yang gagal melalui tahap ini, akan merasa tidak produktif dan tidak terlibat di
dunia ini.

8.) Tahap Integritas dan Keputusasaan (Integrity vs Despair)


Tahap terakhir dalam teorinya Erikson disebut tahap usia senja. Yang diawali dari usia 65 tahun sampai
seseorang itu tutup usia. Tahap ini merupakan tahap yang sulit dilewati menurut pandangan sebagian
orang, dikarenakan mereka sudah merasa terasing dalam lingkungan kehidupannya, karena seseorang pada
usia senja dianggap tidak dapat berbuat apa – apa lagi atau tidak berguna lagi. Kesulitan tersebut dapat

Makalah PsikososialǀǀFakultas PsikologiǀǀUniversitas Muhammadiyah Gresikǀǀ2014


9
diatasi jika di dalam diri orang tersebut bisa menerima hidup dan bisa berarti mau juga menerima akhir
dari hidup itu sendiri.

a) Indikator Positif :
Cenderung melakukan cerminan diri terhadap masa lalu.penerimaan akan kematian
Contoh :
Pada tahap ini seseorang akan melihat cerminan diri pada individu individu lain

b) Indikator Negatif :
Mereka yang tidak berhasil pada fase ini, akan merasa bahwa hiupnya percuma dan mengalami
banyak penyesalan. Mereka kehilangan, memandang rendah orang lain.

Makalah PsikososialǀǀFakultas PsikologiǀǀUniversitas Muhammadiyah Gresikǀǀ2014


10
BAB III
PENUTUP
Pada dasarnya pusat dari perumusan konsep dari Erikson meliputi beberapa bagian yang dianggap
memiliki aspek penting seiring berjalannya roda dalam kehidupan manusia yaitu :
 Identitas ego yang menurut Erikson berarti bahwa perkembangan setiap individu adalah didalam
kerangka lingkungan dan budaya dimana setiap individu dapat menemukan dirinya yang sebenarnya.
 Perkembangan psikosoial adalah tahap-tahap kehidupan seseorang dari lahir sampai mati dibentuk
oleh pengaruh-pengaruh sosial yang berinteraksi dengan suatu organisme yang menjadi matang secara
fisik dan psikologis, perkembangan psikososial juga berhubungan dengan perubahan-perubahan
perasaan atau emosi dan kepribadian serta perubahan dalam bagaimana individu berhubungan dengan
orang lain.
 Menurut teori psikososial Erikson, perkembangan manusia dibedakan berdasarkan kualitas ego dalam
delapan tahap perkembangan, yaitu:
No. Tahap Psikososial Usia Kira-Kira
1. Kepercayaan Vs. Ketidakpercayaan (Trust Vs. Mistrust) Lahir-18 bulan(masa bayi)
2. Otonomi Vs Rasa Malu Dan Ragu-Ragu (Autonomy Vs Shame 18 bulan -3 tahun (masa kanak-kanak)
And Doubt)
3. Inisiatif Vs. Rasa Bersalah (Initiative Vs Guilt) 3-5 tahun (masa pra-sekolah )
4. Ketekunan Vs Rasa Rendah Diri (Industry Vs Inferiority) 6-12 tahun (masa sekolah dasar)
5. Identitas Dan Kekacauan Identitas (Identity Vs Identity 12-20 tahun (masa remaja)
Confusion)
6. Keintiman Dan Isolasi (Intimacy Vs Isolation) 20-30 tahun (masa awal dewasa)
7. Generativitas Dan Stagnasi (Generativity Vs Stagnation) 40-50 tahun (masa pertengahan dewasa)
8. Integritas Dan Keputusasaan (Integrity Vs Despair) 65 tahun-meninggal (masa akhir
dewasa)

 Kekuatan ego, yang menandai masing – masing delapan langkah – langkah perkembangan manusia
adalah kebaikan, seperti harapan akan tujuan dan kebijaksanaan.
Setelah mempelajari teori perkembangen kepribadin Erikson ada hal positif dan negatif yang bisa kita
pahami. Positifnya adalah setidak – tidaknya Erikson berhasil memberi arah tentang perkembangan
kepribadian. Dan sisi negatifnya adalah bahwa Erikson dalam menetapkan hubungan antar tahap agak
mengikat, seolah – olah tahap sebelumnya begitu menentukan secara langsung kwalitas dan kwantitas pada
tahap berikutnya. Demikianlah yang dapat kami sampaikan, kurang lebihnya mohon maaf

DAFTAR PUSTAKA

Makalah PsikososialǀǀFakultas PsikologiǀǀUniversitas Muhammadiyah Gresikǀǀ2014


11
1. Chaplin, J.P. 2000. Kamus Lengkap Psikologi.Rajawali Pers
2. Santrock, J.W.2013.Live-Span Development (edisi ke 13, Jilid 1).Terjemahan oleh Benedictine
Widyasinta.Erlangga.
3. Hurlock, E.B.1980. Psikologi Perkembangan. Jakarta: Erlangga.

Makalah PsikososialǀǀFakultas PsikologiǀǀUniversitas Muhammadiyah Gresikǀǀ2014


12

Anda mungkin juga menyukai