berkecimpung
di
berbagai
organisasi
pergerakan
Islam,
pola
kehidupan mayoritas masyarakat pada waktu itu yang jauh dari nilai-nilai
Islami sangatlah menggundahkan hati. Di sisi lain, keberadaan organisasiorganisasi
Islam
memberikan
dan
dampak
dakwah
yang
pada
optimal
waktu
itu
terhadap
masih
belum
perubahan
bisa
perilaku
masyarakat.
Dengan latar belakang itulah ustadz Abdullah Said kemudian
merintis berdirinya wadah untuk menumbuhkan benih peradaban Islam.
Kalimantan Timur dipilih sebagai tempat menabur benih, karena relatif
masih tak tersentuh geliat dakwah dari lembaga-lembaga yang ada pada
waktu itu. Sekitar tahun 1968, beliau dan beberapa sahabat seperjuangan
merintis berdirinya pesantren yang diberi nama Pangeran Hidayatullah,
diambil dari nama tokoh pahlawan lokal, sebagai bentuk penghormatan
terhadap budaya lokal dan upaya untuk lebih mudah menyatu dengan
masyarakat sekitar. Dengan pertolongan Allah SWT, pada tahun 1976
berdirilah kampus Hidayatullah di gunung tembak, atas bantuan Asnawi
Arba'in, walikota Balikpapan saat itu.
Visi ustadz Abdullah Said adalah mewujudkan tegaknya peradaban
Islam, dengan kampus Hidayatullah sebagai wadah untuk merintisnya.
Oleh karenanya dari Kampus Hidayatullah Gunung Tembak Balikpapan ini
beliau menyebar dai dai Hidayatullah ke seluruh penjuru nusantara untuk
merintis
menegakkan
peradaban Islam. Alhamdulillah, sampai saat ini sudah berdiri 200 lebih
kampus Hidayatullah sebagai pengusung panji-panji Islam, termasuk di
Surabaya.
Situasi politik tahun 80-an yang represif terhadap dakwah Islam,
mendorong para aktivis dakwah untuk kreatif dalam strategi dakwah dan
dengan
khittah
Hidayatullah
adalah
garis
perjuangan
Hidayatullah, yang tertuang dalam visi dan misi organisasi, serta SNW
sebagai manhaj dakwah. Rumusan khittah tersebut sebagai berikut:
Visi : Membangun peradaban Islam
Azas dan Manhaj Hidayatullah
1. Hidayatullah berazaskan Al Quran dan As Sunnah
2. Dalam mewujudkan cita-citanya, Hidayatullah menggunakan Manhaj
Nubuwwah, yang direfleksikan dalam Tartib Nuzulnya Al-Quran
(SNW = Sitematika Nuzulnya Wahyu)
Untuk mencapai visi tersebut diatas, Hidayatullah menetapkan misi:
1. Mengambil
peran
secara
efektif
dalam
melaksanakan
proses
organisasi-organisasi
dawah,
pendidikan,
sosial,
profesional.
4. Mengusahakan dan mendorong upaya-upaya peningkatan kualitas
sumberdaya manusia.
Khittah
perjuangan
tersebut
diwujudkan
dengan
mendirikan
yang
kuat
dan
solid,
sehingga
pada
akhirnya
mampu
adalah
peradaban
jahiliyah/sekuler.
Secara
ringkas
ciri
Orientasi Dasar
: Sekuler / materialisme
Standar Nilai
Ideologi
: Materi / kekayaan
: Kafir
masih
tetap
eksis,
oleh
karenanya,
untuk
mewujudkan
POLA TRANSFORMASI :
dengan Tarbiyah dan Dakwah
dan
dakwah,
perubahan
pola
diharapkan
pikir
objek
STANDAR NILAI:
Al Quran
ORIENTASI DASAR :
Tauhid
yang pada akhirnya perubahan pola pikir ini akan berdampak terhadap
perilaku dan keyakinan yang ditampakkan, sehingga muncul sosok-sosok
yang mampu berislam secara kaffah.
Dengan demikian maka wujudlah peradaban Islam sebagaimana
pernah wujud pada kehidupan masyarakat madinah di masa Nabi SAW,
yang mempunyai aqidah tauhid, beraspek ibadah dan merupakan jalan
hidup yang lurus, penuh keridhoan dan kenikmatan dari Allah SWT
sebagaimana tergambar dalam surat Al-Fatihah.
Minhajul Hayah
(dalam Al Fatihah: 6-7)
Dimensi IBADAH
(dalam Al Fatihah: 5)
Dimensi AQIDAH
(dalam Al Fatihah: 1-4)
dari
nilai-nilai
Tauhid
dan
al
Quran
dalam
kehidupan
bermasyarakat.
Adalah
suatu
keniscayaan
bahwa
segenap
ummat
muslimin
Bagaimana mewujudkan:
Karakter dapat dibentuk cara memberikan tiruan/contoh
Tafhim
Tatbi
Taklif
INTERNALISASI
VISI Tawid
SEKOLAH INTEGRAL
Profil Output
Ekselen dalam karakter spiritual keagamaan
1. Bertauhid kuat
2. Berakhlaq Qurani
3. Beribadah tekun
4. Berdakwah aktif
5. Ekselen dalam penguasaan Al Quran
6. Ekselen dalam bidang B. Arab dan B. Inggris
7. Ekselen dalam bidang akademik
8. Ekselen dalam Lifeskill
Visi, misi dan profil output ini harus dijiwai oleh segenap komponen
sekolah khususnya pengelola, guru dan karyawan agar dalam setiap
langkah kita bisa selalu melihat, apakah langkah yang kita tempuh sudah
mendekatkan kita pada tujuan atau malah menjauhkan kita dari tujuan,
sehingga bisa kita koreksi dengan segera.
DOS- PERSONAL
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Have a smile
Be respectful (hargai)
Appreciate one anothers differences
Appreciate one anothers talents
Thanks goes a long way write a note..
Respect every student as yo yourself wish to be respect (hargai)
Be organised
Establish
class
routine
eg
greeting
and
dismissal
(perpisahan)
11.
13.
5. When you begin your lesson write your (and your students ) goals on
the board
6. Do ask lots of questions at least one to each child each lesson
7. Do avoid speaking for long priods of time. Speak audibly
8. Let student be active not passive learners
DONT WHEN TEACHING
1. Never go to class unprepared
2. Do not sit down and teach-walk around the class
3. Do not ask questions like who knows the answer to. ask a
specific student-so all an answer and your can control the class
4. Do not teach from the textbook. He textbook is for refence only.
5. Do not interrupt students when yo have given them a written task to
do.
6. Do not interrupt students whe they are answering
7. Do not accept messy work. Get it reapeated after school
8. Never do corrections for another class in your class. Generally do not
mark work in class, do it in the staffroom (exceptions of course)
DOS IN THE STAFF ROOM