Anda di halaman 1dari 10

SEJARAH HIDAYATULLAH

Oleh: Ustadz Abdurrahman


Hidayatullah berdiri sebagai bentuk keprihatinan ustadz Abdullah
Said terhadap kondisi Islam di Indonesia, yang menumbuhkan dorongan
kuat untuk membuat perubahan. Sebagai sosok yang semenjak kecil
dididik di lingkungan yang kental dengan nuansa islam apalagi beliau juga
aktif

berkecimpung

di

berbagai

organisasi

pergerakan

Islam,

pola

kehidupan mayoritas masyarakat pada waktu itu yang jauh dari nilai-nilai
Islami sangatlah menggundahkan hati. Di sisi lain, keberadaan organisasiorganisasi

Islam

memberikan

dan

dampak

dakwah
yang

pada

optimal

waktu

itu

terhadap

masih

belum

perubahan

bisa

perilaku

masyarakat.
Dengan latar belakang itulah ustadz Abdullah Said kemudian
merintis berdirinya wadah untuk menumbuhkan benih peradaban Islam.
Kalimantan Timur dipilih sebagai tempat menabur benih, karena relatif
masih tak tersentuh geliat dakwah dari lembaga-lembaga yang ada pada
waktu itu. Sekitar tahun 1968, beliau dan beberapa sahabat seperjuangan
merintis berdirinya pesantren yang diberi nama Pangeran Hidayatullah,
diambil dari nama tokoh pahlawan lokal, sebagai bentuk penghormatan
terhadap budaya lokal dan upaya untuk lebih mudah menyatu dengan
masyarakat sekitar. Dengan pertolongan Allah SWT, pada tahun 1976
berdirilah kampus Hidayatullah di gunung tembak, atas bantuan Asnawi
Arba'in, walikota Balikpapan saat itu.
Visi ustadz Abdullah Said adalah mewujudkan tegaknya peradaban
Islam, dengan kampus Hidayatullah sebagai wadah untuk merintisnya.
Oleh karenanya dari Kampus Hidayatullah Gunung Tembak Balikpapan ini
beliau menyebar dai dai Hidayatullah ke seluruh penjuru nusantara untuk
merintis

kampus-kampus baru sebagai wahana untuk

menegakkan

peradaban Islam. Alhamdulillah, sampai saat ini sudah berdiri 200 lebih
kampus Hidayatullah sebagai pengusung panji-panji Islam, termasuk di
Surabaya.
Situasi politik tahun 80-an yang represif terhadap dakwah Islam,
mendorong para aktivis dakwah untuk kreatif dalam strategi dakwah dan

menjalin kekuatan. Situasi inilah yang kemudian mempertemukan aktivis


dakwah kampus dari Surabaya dengan Pesantren Hidayatullah Balikpapan.
Melalui perjalanan yang panjang, dari interaksi tersebut akhirnya lahirlah
cikal bakal pesantren Hidayatullah Surabaya dengan Ust. Abdurrohman,
Ust. Hamim Thohari, Ust. El Venus Yahya (Omar Abu Khalid), Ust.
Sulaiman, Ust. Rahmad Rahman, serta Ust. Chusnul Chuluq sebagai
perintisnya.
KHITTAH HIDAYATULLAH
Oleh : Ust. Ainur Rofiq
Khittah berasal dari kata khattun yang artinya garis. Jadi yang
dimaksud

dengan

khittah

Hidayatullah

adalah

garis

perjuangan

Hidayatullah, yang tertuang dalam visi dan misi organisasi, serta SNW
sebagai manhaj dakwah. Rumusan khittah tersebut sebagai berikut:
Visi : Membangun peradaban Islam
Azas dan Manhaj Hidayatullah
1. Hidayatullah berazaskan Al Quran dan As Sunnah
2. Dalam mewujudkan cita-citanya, Hidayatullah menggunakan Manhaj
Nubuwwah, yang direfleksikan dalam Tartib Nuzulnya Al-Quran
(SNW = Sitematika Nuzulnya Wahyu)
Untuk mencapai visi tersebut diatas, Hidayatullah menetapkan misi:
1. Mengambil

peran

secara

efektif

dalam

melaksanakan

proses

pembaharuan (tajdid) di bidang pemikiran Islam sebagai dasar bagi


pembangunan peradaban Islam di masa depan.
2. Mendorong pemerintah dan masyarakat untuk secara sungguhsungguh mewujudkan masyarakat yang bertaqwa, adil damai serta
sejahtera.
3. Membangun

organisasi-organisasi

dawah,

kepemudaan, kewanitaan dan lain-lain yang

pendidikan,

sosial,

solid, modern dan

profesional.
4. Mengusahakan dan mendorong upaya-upaya peningkatan kualitas
sumberdaya manusia.
Khittah

perjuangan

tersebut

diwujudkan

dengan

mendirikan

kampus-kampus Hidayatullah sebagai sarana untuk mendidik kader-kader

dakwah, memperagakan miniatur masyarakat Islam, membentuk sistem


imamah

yang

kuat

dan

solid,

sehingga

pada

akhirnya

mampu

merekonstruksi peradaban Islam.


Khittah perjuangan Hidayatullah juga terdokumentasi pada logo
yang digunakan, dimana 8 segi/sudut melambangkan pilar-pilar/aspek
peradaban (Islam) meliputi ekonomi, politik, sosial dll. Persegi hitam
melambangkan kabah, sebagai simbol dari tauhid dan ukhuwah, Al Quran
menyimbolkan azas Hidayatullah yang berpegang pada Quran dan
sunnah, serta 5 pilar sebagai simbol 5 surat yang menjadi landasan SNW,
yaitu Al Alaq, Al Qolam, Al Muzammil, Al Mudatstsir dan Al Fatihah.
SNW SEBAGAI MANHAJ HIDAYATULLAH
Oleh : Ust. Hanifullah
Peradaban adalah implementasi, aktualisasi prinsip-prinsip hidup
dalam masyarakat. Bila kita kaji lebih jauh, tampak bahwa walaupun
masyarakat Indonesia mayoritas muslim, akan tetapi peradaban yang
dibangun

adalah

peradaban

jahiliyah/sekuler.

Secara

ringkas

ciri

peradaban jahiliyah adalah sebagai berikut:


-

Orientasi Dasar

: Sekuler / materialisme

Standar Nilai

Pola Transformasi : Gaya hidup liberal, kapitalis, konsumtif

Ideologi

: Materi / kekayaan
: Kafir

Tidak mungkin membentuk masyarakat yang Islami dan memformalkan


nilai-nilai Islam apabila pola pikir jahiliyah yang melandasi peradaban
sekarang

masih

tetap

eksis,

oleh

karenanya,

untuk

mewujudkan

peradaban Islam perlu adanya rekonstruksi peradaban.


Rekontruksi Peradaban Islam
IDEALITAS :
Islam kaffah, Rahmatan lil alamin

Dengan metode transformasi berupa


tarbiyah
terjadi

POLA TRANSFORMASI :
dengan Tarbiyah dan Dakwah

dan

dakwah,

perubahan

pola

diharapkan
pikir

objek

dakwah dari materialistik menjadi pola


pikir tauhid, Al Quran menggantikan
materi / kemanfaatan ekonomi sebagai

STANDAR NILAI:
Al Quran

ORIENTASI DASAR :
Tauhid

standar penilaian terhadap sesuatu,

yang pada akhirnya perubahan pola pikir ini akan berdampak terhadap
perilaku dan keyakinan yang ditampakkan, sehingga muncul sosok-sosok
yang mampu berislam secara kaffah.
Dengan demikian maka wujudlah peradaban Islam sebagaimana
pernah wujud pada kehidupan masyarakat madinah di masa Nabi SAW,
yang mempunyai aqidah tauhid, beraspek ibadah dan merupakan jalan
hidup yang lurus, penuh keridhoan dan kenikmatan dari Allah SWT
sebagaimana tergambar dalam surat Al-Fatihah.

Minhajul Hayah
(dalam Al Fatihah: 6-7)
Dimensi IBADAH
(dalam Al Fatihah: 5)
Dimensi AQIDAH
(dalam Al Fatihah: 1-4)

MEMBANGUN PERADABAN MELALUI PENDIDIKAN DAN DAKWAH


Oleh: Ustd. Miftahuddin
Peradaban adalah aktualisasi keyakinan dan prinsip-prinsip hidup
yang dianut oleh suatu masyarakat. Peradaban islam tentu saja adalah
aktualisasi

dari

nilai-nilai

Tauhid

dan

al

Quran

dalam

kehidupan

bermasyarakat.
Adalah

suatu

keniscayaan

bahwa

segenap

ummat

muslimin

memimpikan dan memperjuangkan wujudnya peradaban islam di bumi


yang ia tinggali, dengan merujuk pada peradaban Madinah pada masa
rosulullah SAW sebagai tolok ukur dan contoh ideal. Sudah sunnatullan
pula bahwa kaum uslimin memperjuangkan tegaknya peradaban islam ini
melalui berbagai jalan, baik di bidang politik, ekonomi, sosial budaya dsb.
Hidayatullah berijtihad untuk memperjuangkan wujudnya peradaban
islam dengan menitik beratkan pada bidang pendidikan dan dakwah,
karena hidayatullah beranggapan bahwa kunci awal dari tegaknya
peradaban islam adalah melalui kedua bidang tersebut. Pemikiran
hidayatullah ini kemudian tertuang sebagai manhaj organisasi, yang lebih
dikenal dengan sistematika nuzulnya wahyu.
Dengan pandangan ini, bukan berarti hidayatullah menafikan kiprah
lembaga islam yang lain, justru kita menghargai pilihan mereka dan saling
bekerja sama, menjaga silaturahmi dengan semangat fastabihul khairat

dan ukhuwah islamiyah. Atas landasan itulah hidayatullah getol menyebar


daI ke seluruh penjuru nusantara, untuk merintis berdirinya kampuskampus hidayatullah sebagai benih tumbuhnya peradaban islam.
Dengan pendidikan/tarbiyah, diharapkan muncul generasi-generasi
islam yang utuh kadar kemanusiaan dan keislamannya (insan kamil)
sehingga wujud pribadi-pribadi yang memiliki pola fikir, persepsi dan cara
pandang yang lurus dan benar menurut islam (saskiyah islamiyah). Pribadi
yang baik dalam hubungannya dengan Allah, dengan sesama manusia dan
dengan alam lingkungannya.
Dengan konsep ini, maka semua kader Hidayatullah adalah kader
dakwah, tidak peduli posisi dan jabatannya. Guru maupun tukang sapu,
satpam maupun pimpinan semua mengemban kewajiban yang sama
untuk berdakwah dan tarbiyah, baik terhadap diri sendiri, terhadap
sesama kader, terhadap siswa dan orangtua siswa, maupun keluarga dan
lingkungan dalam batas-batas kemampuannya. Dengan demikian maka
Insya Allah peradaban Islam yang dicita-citakan akan segera tegak di bumi
ini. Amiin.
MENJADI GURU BERKARAKTER
Oleh Ustd. Kholiq
Apa
Karakter ialah tingkah laku, perilaku, watak, budi pekerti.
Menurut Ron Kurtus, karakter adalah satu set tingkah laku seseorang
dimana ketika orang lain melihat akan tercermin siapakah dia.
Mengapa
Tanpa karakter yang kuat, kehancuran sebuah bangsa hanya menunggu
waktu saja. Tanda-tanda hancurnya peradaban sebuah bangsa:
1. Menyebar luasnya kekerasan, terutama di kalangan generasi muda
2. Tidak adanya nilai-nilai baku yang berlaku di masyarakat
3. Maraknya perilaku-perilaku yang merusak diri
Menurut Rasul, hancurnya bangsa disebabkan oleh :
1. Pemimpin yang dholim
2. Sikap mengingkari takdir Allah
3. Membenarkan astrologi/ilmu nujum
4. Jabatan dianggap sebagai tempat mencari keuntungan

5. Shodaqah diartikan harta menjadi berkurang


6. Zina menjadi perbuatan lumrah
10 karakter emas yang ingin kita tumbuhkan pada anak-anak kita:
1. Cinta Allah, ciptaan dan petunjuknya
2. Tanggung jawab, disiplin dan mandiri
3. Jujur dan amanah
4. Hormat dan santun
5. Dermawan dan ringan tangan
6. Percaya diri, kreatif dan pekerja keras
7. Memiliki jiwa kepemimpinan dan keadilan
8. Rendah hati
9. Toleran
10.

Memiliki kepekaan kepada lingkungan

Bagaimana mewujudkan:
Karakter dapat dibentuk cara memberikan tiruan/contoh
Tafhim

Tatbi
Taklif
INTERNALISASI
VISI Tawid
SEKOLAH INTEGRAL

Oleh : Ust. Amun Rowie


Visi Sekolah :
Excellent with Integral Character
Misi sekolah :
Menyelenggarakan lembaga pendidikan dasar integral yang
profesional, sehingga melahirkan generasi yang bertaqwa, cerdas,
mandiri, dan berwawasan global.
Berdakwah melalui pendidikan
Mengutamakan keteladan dan kasih sayang
Membentuk lingkungan pendidikan yang Islamiah, ilmiah, dan
alamiah
Menyelenggarakan pengelolaan dan pelayanan sekolah yang
ekselen
Meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan tenaga kependidikan

Profil Output
Ekselen dalam karakter spiritual keagamaan
1. Bertauhid kuat
2. Berakhlaq Qurani
3. Beribadah tekun
4. Berdakwah aktif
5. Ekselen dalam penguasaan Al Quran
6. Ekselen dalam bidang B. Arab dan B. Inggris
7. Ekselen dalam bidang akademik
8. Ekselen dalam Lifeskill
Visi, misi dan profil output ini harus dijiwai oleh segenap komponen
sekolah khususnya pengelola, guru dan karyawan agar dalam setiap
langkah kita bisa selalu melihat, apakah langkah yang kita tempuh sudah
mendekatkan kita pada tujuan atau malah menjauhkan kita dari tujuan,
sehingga bisa kita koreksi dengan segera.

ATURAN, ETIKA, BUDAYA ORGANISASI


Oleh : Ust. Zaenal M.
Karakter Guru Hidayatullah :
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.

Memiliki Shohihul Aqidah


Melaksanakan ibadah dengan benar (Shohihul Ibadah)
Akhlaqul qarimah
Mengembangkan keilmuan dan sikap ilmiah
Mencintai profesinya dan diniatkan sebagai ibadah
Mengembangkan sikap alamiyah islamiyah
Menjaga keseimbangan antara perannya sebagai guru dan peran
sebagai ibu rumah tangga

DOS- PERSONAL
1.
2.
3.
4.
5.
6.

Have a smile
Be respectful (hargai)
Appreciate one anothers differences
Appreciate one anothers talents
Thanks goes a long way write a note..
Respect every student as yo yourself wish to be respect (hargai)

7. Praise people often, have patience. Then more patience (memujisabar)


8. Always have the student best interests at heart (kebaikan siswa)
9. Expect the best and you will most often get it (harapkan terbaik)
10.
Be cheerful always (ceria)
11.
Be proactive & positive
12.
Be friendly and relaxed
13.
Listen to your students as individuals
14.
Have fun with your student joke with them. Know their likes /
dislikes / hobbies / interests.
15.
Surprise your students at times with something creative
16.
Find ways to make students responsible for their own learning
DONTS - PERSONAL

If you have problems do not bring them to the classroom


Never criticise a person
Never humiliate a student (malu)
Never compare a student to his/her sibling
Never name-call a student eg stupid, slow learner, telmi
Do not smoke every where

DOS-WHEN PLANNING LESSONS

Prepare all your lessons

Be organised

Know your subject

Have a lesson plan for every lesson

Do Give exciting projects

Be creative and innovative

Use a variety of teaching methods

Know how your student learn best

DOS IN THE CLASSROOM


1. Do Call students by their proper name
2. Learn names quickly and know their parents
3. Be punctual for class (masuk)
4. Be in your class always
5. Have confidence and control at all times
6. Always use positive and exact words eg I will see the work tomorrow,
I expect every one to do this question by.

7. Do encourage your student to read


8. Do display good work done by your students
9. Award merit points as much as you can
10.

Establish

class

routine

eg

greeting

and

dismissal

(perpisahan)
11.

Do make your classroom a learning place. Put up articles and

posters to stimulate learning


12.

Do reward students for great work

13.

Congratulate your students often eg for keeping neat work, for

finishing a reading book.


DONT S IN THE CLASSROOM
1. Do not talk down to students
2. Do not have pets or favourites
3. Never go to class late or miss class
4. Never leave a class unattended. You are responsible if anything
happens
5. Do not correct students work half-heartedly so it is finished quickly
6. Do not over lord students with homework. They also have a life
outside
7. Do not correct students work half heartedly so it is finished quickly
8. Do not over load students with homework . They also have a life
outside school
9. Do not teach a class teach each student
DOS WHEN TEACHING
1. Be prepared for the unexpected. Have back up work
2. Teach the students so their eyes shine and sparkle with the desire to
discover
3. Tell the students stories (your life, the new a book)
4. Make your instructions very clear and simple. Write them on the
board.

5. When you begin your lesson write your (and your students ) goals on
the board
6. Do ask lots of questions at least one to each child each lesson
7. Do avoid speaking for long priods of time. Speak audibly
8. Let student be active not passive learners
DONT WHEN TEACHING
1. Never go to class unprepared
2. Do not sit down and teach-walk around the class
3. Do not ask questions like who knows the answer to. ask a
specific student-so all an answer and your can control the class
4. Do not teach from the textbook. He textbook is for refence only.
5. Do not interrupt students when yo have given them a written task to
do.
6. Do not interrupt students whe they are answering
7. Do not accept messy work. Get it reapeated after school
8. Never do corrections for another class in your class. Generally do not
mark work in class, do it in the staffroom (exceptions of course)
DOS IN THE STAFF ROOM

Be punctual for meetings

Apologise if you are late

Anda mungkin juga menyukai