Anda di halaman 1dari 22

Pendahuluan

Pendidikan adalah pokok dari pembangunan nasional dalam sebuah negara. Menurut
Iwantoro (2014) (Dalam Publikasi Ilmiah (Ardiani, 2017), pendidikan adalah persoalan penting
negara ini, terutama pada pembangunannya. Tujuan dari pendidikan yaitu untuk membimbing pelajar
dalam mengembangkan potensinya menjadi manusia yang berkualitas. Pendidikan memiliki peran
mendasar dalam menentukan arah kemajuan negara dan regresi ilmu pengetahuan dalam masyaraat
nasional. Menurut Lindsjo (2018) (Puspita & Andriani), 2021) Pendidikan menduduki posisi sangat
nting untuk menjaga evolusi serta pembangunan sosial eskalasi taraf kehidupan memiliki peran
penting. Parameter yang dijadikan untuk mengukur tingkat kualitas masyarakat, pada generasi
penerus dengan kreativitas, kemandirian, inovasi dan demokrasi, berdasarkan akhlak mulia adalah
Kualitas pendidikan nasional. Sebagai wahana pendidikan, sekolah diharapkan mampu menciptakan
generasi penerus yang memiliki tingkat kualitas yang baik di kehidupan masyarakat pada masa
mendatang. Kepemimpinan sekolah yang baik dapat menghasilkan bakat yang hebat sesuai dengan
yang diinginkan. Seiring dengan perkembangan zaman, lembaga sekolah dituntut untuk meningkatkan
kualitas pendidikan. Sekolah merupakan sistem terbuka yang tentunya harus memutuskan untuk
berinovasi dalam menjaga eksistensinya agar tidak bangkrut jika demikian, seluruh unit di dalamnya
harus menjaga eksistensi sekolah tersebut (Ulya, 2019).
Peran kepala sekolah dalam menerapkan model manajemen sekolah dilaksanakan secara
kolektif maupun individual, ini dilakukan oleh kepala sekolah dan juga seluruh warga sekolah. Pihak
sekolah yang memiliki tanggung jawab atas pengelolaan lembaga sekolah adalah kepala sekolah.
Menanggapi fungi, tugas serta tanggung jawab kepala sekolah, mereka harus mempunyai loyalitas
terhadap pekerjaannya, selain berdedikasi dan profesional. Kepala sekolah yang berperan sebagai
pemimpin, adalah seorang individu yang memiliki kewajiban mampu untuk mentransformasikan
kapabilitasnya untuk mencapai tujuan sekolah yang sebaik-baiknya dengan mengarahkan,
membimbing dan memberdayakan seluruh warga sekolah. Pencapaian kondisi ini membutuhkan
pemimpin yang profesional serta cakap, dan tingkat akuntabilitasnya sangat tinggi gunanya untuk
lebih mengimplementasikan rencana, strategi, dan kebijakan (Purwanti et al., 2014). Kepala sekolah
memiliki berbagai peran dalam memenuhi tanggung jawabnya, seperti, sebagai manajer, supervisor,
inovator, pendidik hingga sebagai motivator (Juliantoro, 2017). Sebagai kepala sekolah, mereka
memiliki peran untuk membantu guru dalam memajukan kualitas pendidik melalui perilaku
profesional dalam meningkatkan taraf pendidikan.
Bentuk reformasi dalam konteks pendidikan salah satunya adalah dengan adanya manajemen
peningkatan mutu di sekolah. Cara untuk memajukan produktivitas dan taraf pendidikan dasar serta
menengah salah satunya dengan cara membenahi pola dari manajemen terutama di pendidikan dasar
dan juga pendidikan menengah, yang mana sejalan pada peraruran yang dibuat oleh pemerintah No. 3.
Pasal 19(1) Pasal 19 tahun 200 (Depdiknas, 2005. 38) yang berbunyi “Satuan pendidikan dasar dan
menengah diselenggarakan oleh manajemen berbasis sekolah yang tercermin dalam kemandirian,
kerjasama, partisipasi, keterbukaan, dan akuntabilitas”. Dalam penerapan manajemen sekolah dalam
meningkatkan produktivitas sekolah, pihak sekolah berharap dengan ini sekolah akan mempercepat
perbaikan serta peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan (Sudadio, 2013). Program ini
bertujuan untuk menyediakan sekolah dengan layanan pendidikan yang berkualitas dan lebih layak
untuk siswa. Manajemen sendiri memiliki arti sebuah seni atau ilmu dalam menata sistem
pendayagunaan keahlian manusia dan keahlian yang lainnya dalam mencapai tujuan tetentu secara
efektif. (Kuntoro, 2019). Berdasarkan buku (Bharun & Zamroni, 2017), manajemen adalah suatu
proses/ilmu yang digunakan untuk merencanakan, mengatur,mengendalikan dan memimpin seluruh
aspek kerja sebuah lembaga dalam mencapai tujuan lembaga yang praktis dan realistis. Manajemen
landasannya merupakan sistem yang dalam mencapai tujuannya menggunakan sumber daya yang
praktis dan realistis. Dalam sistem peningkatan mutu sekolah hakikatnya merupakan strategi
peningkatan mutu pendidikan yang memberdayakan pengambilan keputusan sekolah dan melibatkan
individu, staf sekolah, dan masyarakat. Dengan adanya penerapan manajemen dalam meningkatka
mutu yang berbasis sekolah akan menyebabkan pergeseran model manajemen pendidikan dai
sentralisasi ke desentralisasi. Jika kepala sekolah mengalami kesulitan dalam proses pelaksanaan
manajemen mutu pendidikan, kepala sekolah dituntut untuk dapat meningkatkan, memajukan dan
menanamkan nilai-nilai moral, spiritual, seni dan jasmani kepada tenaga fungsional, guru, tenaga
administrasi, dan staf kelompok mengajar. Dalam melaksanakan tugasnya, kepala sekolah diharapkan
harus bisa menjadi teladan dan persuasif. Kepala sekolah sebagai tenaga supervisor, motivator, dan
pendidik di lingkungan sekolah harus bisa membimbing staf dan guru dimana mereka ditugaskan.
Dikarenakan oleh unsur manusia adalah unsur yang paling into dalam menentukan semua gerakan
dari kegiatan yang akan dilakukan organisasi, betapapun kompleksnya sebah teknologi
mempengaruhinya namun, manusialah yang akan menentukannya.
Kualitas atau lebih sering disebut dengan kualitas adalah gambaran dari keseluruhan sifat
dari jasa maupun barang yang memperlihatkan atas kemampuannya dalam memenuhi kebutuhan
pemakainya. Dalam kaitannya dengan pendidikan sekolah, mutu pendidikan selalu mengacu pada
norma-norma pelayanan pendidikan yang selaras dengan tujuan atau kepentingan pendidikan itu
sendiri. Namun, signifikansi mutu pendidikan bagi pengguna jasa pendidikan bukan berarti tidak ada
standar mutu pendidikan tersebut. Norma pelayanan pendidikan di sekolah selalu berlandaskan pada
standar pendidikan yang sudah diatur oleh pemerintah (Abdullah, 2018). Dalam peningkatan kualitas
pendidikan terdapat faktor-faktor yang mempengaruhinya seperti keberadaan manusia pengelola
sekolah, siswa, sarana, prasarana, kurikulum serta keterlibatan warga sekitar. Dari pada itu, kualitas
sekolah dapat dilihat dari administrasi publikasi. Sebagaimana dijelaskan dalam observasi lainnya
seperti tugas kepala sekolah untuk memajukan taraf pendidikan (Purnomo, 2019), berjudul “Peranan
kepala sekolah dalam peningkatan mutu pendidikan dasar di Muhammadiyah 4, Kota Malang”.
Dalam penelitian tersebut, dihasilkan penemuan bahwa, tugas seorang kepala sekolah SD
Muhammayidiyah 4 Kota Malang antara lain: sebagai pemimpin, manajer, supervisor, pendidik,
inovator, hingga motivator serta sebagai administrator. Selain itu, terdapat temuan lain tentang tugas
kepala sekolah dalam memajukan taraf pendidikan (Fitrah, 2017), berjudul “Peran kepala sekolah
dalam peningkatan mutu pendidikan”. Hasil dari penelitiannya adalah menguraikan tentang visi dan
misi, dan bagaimana mempunyai kapasitas dalam menjalani sebuah visi dan misi, serta cara untuk
membentuk model kepemimpinan, dan tugas kepala sekolah sebagai peran kepala sekolah sebagai
pemimpin, manajer, supervisor, pendidik, inovator, hingga motivator serta sebagai administrator.
Peningkatan mutu bertujuan untuk mencapai kemandirian sekolah atau memberdayakan
sekolah dengan memberdayakannya (otonomi) serta memotivasi sebuah sekolah agar mengambil
ketentuan dengan partisipasi yang tinggi. Pendorong utama daya saing suatu negara terletak pada
pelatihan dan pendidikan rakyatnya. Mutu dan jaminan mutu tergantung pada pengetahuan,
keterampilan dan motivasi pegawai (Prasojo, 2016). Peningkatan kualitas pendidikan secara mikro
sangat tergantung pada operasi manajemen tingkat sekolah. Pendidikan menjanjikan untuk
menghasilkan orang-orang terpelajar yang berperan penting dalam transformasi masyarakat. Sistem
pendidikan saat ini sangat sentralistik, mulai dari implementasi kurikulum nasional, hingga peran
utama pusat dalam pengelolaan guru.
Pelaksanaan program peningkatan mutu pendidikan di SDN 161 Pekanbaru berlandaskan
pada program yang ditentukan pemerintah sebagai benchmark biasanya dikenal dengan Jaminan Mutu
Pendidikan (PNMP). Saya terdorong untuk memilih judul tentang peran kepala sekolah dalam
menerapkan manajemen mutu dalam pendidikan setelah melakukan penelitian dengan menggunakan
teknik wawancara sebagai kepala sekolah di SDN 161 Pekanbaru dan guru di bidang studinya.
Sebagai calon guru, saya berharap dapat mengembangkan kemampuan untuk memahami dan
mempelajari proses penerapan sistem manajemen mutu di pendidikan dasar. Penulis akan melakukan
penelitian dan observasi di Pekanbaru 161, karena kualitas pendidikan SDN 161 Pekanbaru sangat
baik, dan dari sertifikasi yang sudah A dapat diketahui bahwa SDN 161 Pekanbaru merupakan
sekolah kelas adiwiyata provinsi.
Metode Penelitian

Penelitian pada hakekatnya adalah suatu usaha untuk memperoleh informasi tentang sistem
yang ada (operasi) dari objek yang diteliti, sehingga peneliti perlu menentukan bagaimana mencari
informasi tentang sistem yang dicarinya (Gumilang, 2016). Peneliti akan menggunakan metode
penelitian kuantitatif yang mana penelitian ini untuk mempelajari fenomena yang terjadi pada subyek
penelitian, seperti persepsi, perilaku, motivasi, tindakan dan lain-lainnya, lalu digambarkan secara
tertulis dan lisan. bentuk, dalam konteks alam tertentu dan memanfaatkan berbagai metode alam.
(Menurut buku yang ditulis oleh Denzin dan Lincoln (1994) (Albi dan Setiawan, 2018), penelitian
kualitatif merupakan sebuah observasi yang menggunakan lingkungan ala untuk menguraikan apa
yang terjadi dan menggabungkan berbagai metode yang sudah ada. Dalam metode penelitian kualitatif
akan melibatkan penggunaan dan pengumpulan berbagai bahan yang bersifat empiris seperti
pengalaman pribadi, studi kasus, wawancara, biogradi, sejarah, observasi, teks, interaktf dan visual;
penelitian yang menggambarkan momen rutin dan bermasalah, dan bagaimana mereka terjadi pada
individu dan Signifikansi kehidupan kolektif Dalam penelitian kualitatif, peneliti menggunakan
pengumpulan data dengan teknik wawancara yang ditunjukan kepada kepala sekolah SDN 161
Pekanbaru dan beberapa guru. Menurut (Pujaastawa, 2016) teknik wawancara adalah metode
sistematis untuk memperoleh penjelasan tentang informasi tentang masa lalu, sekarang dan masa
depan objek atau kejadian yang berbentuk pernyataan lisan. Studi deskriptif adalah studi yang
mempunyai tujuan untuk menggambarkan unit sosial tertentu, termasuk disini adalah kelompok
orang, institusi, dan masyarakat. Dari segi metodenya, jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif
deskriptif, sehingga pendekatannya menggunakan pendekatan kualitatif berupa studi multi lokasi.
Dalam penelitian pendidikan kualitatif, data tidak dikumpulkan secara digital, tetapi data dapat
diperoleh dari naskah wawancara, catatan lapangan, dan dokumen pribadi.
Peneliti menggunakan metode pengumpulan data observasi dalam penelitian ini. Pengmpulan
datanya berlandaskan pengamatan langsung oleh mata dan telinga tanpa menggunakan alat standar.
Observasi digunakan untuk memperdalam suatu data dari sebuah peristiwa, tempat, objek, dan sumber
data berupa catatan dan gambar. Menurut Adler & Adler (1987) (Hasanah, 2017), observasi adalah
lansadasan paling dasar dari segala metode dalam pengumpulan data di penelitian kualitatif. Pada Sesi
wawancara ini, penulis terlebih dahulu mempersiapkan narasumber serta menyediakan beberapa
bahan yang berkaitan dengan perluasan kurikulum sekolah. Sehingga, sebelum melakukan
wawancara, garis besar pertanyaan harus memenuhi persyaratan data mining. Kepala sekolah dan
dua orang guru yang mengajar kela 4 seta kelas 5 dari SDN 161 Pekanbaru adalah subyek yang
diwawancarai dalam penelitian ini. Dalam penelitian ini yang di wawancarai.
Tidak lupa peneliti juga menyertakan pengumpulan data berupa dokumentasi, yang mana
merupakan cara dalam mengumpulkan data untuk penelitian secara tidak langsung, yaitu untuk data
yang nantinya diperoleh dalam dokumentasi adalah data pendukung yang berkaitan dengan data yang
akan diteliti. Menurut Arikunto (2002) (Arischa, 2019), dokumen mencari data tentang sesuatu atau
variabel berupa catatan, buku, raport, buku, majalah, surat kabar, prasasti, agenda, notulen dan
sebagainya. Pengumpulan data melalui dokumen adalah apa yang peneliti lakukan untuk
mengumpulkan data dari berbagai publikasi hasil diskusi. sumber untuk dipelajari.
Analisis data oleh penulis menggunakan teknik analisis data kualitatif Miles Dan Hubermen.
Dalam teknik analisis data kualitatif ini terdapat beberapa tahap, pertama ada reduksi data, yaitu
proses pemilihan berdasarkan data kasar, pemfokusan, penyederhanaan dan abstraksi. . Pada catatan
tertulis di situs. Tahap kedua adalah penyajian data Penyajian data merupakan tahap pengurutan data
menurut pengelompokan yang telah ditentukan dengan membuat beberapa macam matriks, pola atau
tabel. Ini lebih mudah dipahami. Tahap ketiga, kesimpulan, merupakan tahap terakhir, yaitu
merangkum hasil penelitian yang dilakukan oleh penulis.

Temuan Penelitian dan Diskusi


1. Hasil Penelitian
Tabel 1. Kotak Wawancara
NO Indikator Sub Indikator Metode Instrumen Butir/Item
1. Kepala Mampu - Observasi - Pedoman 1,2,3
Sekolah merencanakan, - Wawancara Observasi
sebagai mengkoordinasikan - Dokumentas - Pedoman
Manajer kegiatan, i Wawancara
mengawasi, - Pedoman
mengevaluasi Dokumentas
sebuah aktivitas i
dalam hal
pengambilan
keputusan,
mengadakan sebuah
rapat, mengontrol
dari proses
pembalajaran,
mengelola
administrasi,
mengelola
administrasi, siswa,
kesejahteraan,
sarana dan
prasarana.

Kepala sekolah yang


merupakan seorang
manajer mampu
menerapkan
manajemen mutu
sehingga dapat
mengatasi berbagai
permasalahan yang
tentunya selalu hadir
dan tidak tahu kapan
dan dimana.
Memberikan dampak
agar orang lain
dalam lingkup
sekolah dapat
bekerja dengan
maksimal supaya
tujuan yang sudah
disepakati bisa
dicapai dengan
mudah.
Kepala sekolah
memiliki
kemampuan sebagai
manajer.
2. Kepala Kepala sekolah - Observasi - Pedoman 4,5
sekolah berpengaruh pada - Wawancara Observasi
sebagai orang lain, seperti - Dokumentas - Pedoman
pemimpin orang lain agar mau i Wawancara
untuk bekerja seuai - Pedoman
dengan tujuan yang
sudah disepakati. Dokumentas
i
Kepala sekolah
harus mampu untuk
mengorganisasika
sumber daya yang
ada di dekolah untuk
evaluasi sebuah
program sekolah
serta tidak lupa pula
sebagai perencanaan,
perluasan kurikulum,
pembelajaran,
fasilitas, sumber
belajar, sistem
sumber daya
manusia, keuagan,
layanan siswa,
hubungan sekolah-
masyarakat, serta
menciptakan suasana
sekolah yang
tentram.
3. Kepala Kepala sekolah - Observasi - Pedoman 6,7
sekolah mempunyai tugas - Wawancara Observasi
sebagai dan tanggung jawab - Dokumentas - Pedoman
Pengawas dalam memantau i Wawancara
serta memfasilitasi - Pedoman
dalam memajukan Dokumentas
prosedur i
pembelajaran di
dalam sekolah.
Kepala sekolah harus
mampu menerapkan
seluruh rencana dari
pengawasan yang
sudah
dikembangkan,
seperti rencana
pengawasan kelas,
rencana pengawasan
klinis serta rencana
ekstrakulikuler
4. Kepala Sebagai - Observasi - Pedoman 8,9
sekolah administrator - Wawancara Observasi
sebagai pendidikan, kepala - Dokumentas - Pedoman
adinistrator sekolah memiliki i Wawancara
tanggung jawab - Pedoman
dalam kelancaran Dokumentas
penyelenggaraan i
pendidikan di
sekolah.
Kepala sekolah
harus memiliki
kemampuan dalam
memajukan serta
mengembangkan
seluruh fasilitas
sekolah.
5. Kepala Sebagai seorang - Observasi - Pedoman 10,11
sekolah pendidik kepala - Wawancara Observasi
sebagai sekolah dituntut - Dokumentas - Pedoman
tenaga untuk dapat i Wawancara
pendidik memandu siswa, - Pedoman
guru, hingga staf Dokumentas
untuk melacak i
kemajuan bidang
teknologi, dan
diharapkan mampu
memberikan contoh
yang baik.
Kepala sekolah
mampu
meningkatkan
kualitas
pembelajaran guru.
6. kepala Kepala sekolah dapat - Observasi - Pedoman 12
sekolah mempunyai strategi - Wawancara Observasi
sebagai yang tepat dalam - Dokumentas - Pedoman
inovator melahirkan i Wawancara
hubungan yang - Pedoman
harmonis dengan Dokumentas
lingkungannya, i
mencari ide-ide baru,
mengintegrasikan
semua kegiatan,
memberi contoh
kepada semua staf,
serta
mengembangkan
model pembelajaran
yang inovatif.
7. Kepala Kepala sekolah dapat - Observasi - Pedoman 13,14
sekolah memajukan strategi - Wawancara Observasi
sebagai yang tepat untuk - Dokumentas - Pedoman
motivator memotivasi pendidik i Wawancara
mengerjarjakan - Pedoman
berbagai tugas dan Dokumentas
tanggung jawab. i
Diharapkan kepala
sekolah dapat
menjalin sebuah
komunikasi yang
baik antar guru dan
siswa.
Tabel. 2 Hasil Wawancara Kepala Sekolah
Aspek dan Indikator Wawancara Kepala Sekolah
Ibu bilang kepemimpinan seperti apa yang Kepemimpinan yang bertanggung jawab atas
dibutuhkan di Sekolah SDN 161 dari tugas dan perannya dalam memimpin
Pekanbaru? kemajuan manajemen mutu pendidikan serta
dapat memberikan teladan yang baik untuk
pegawai dan stafnya.
Sebagai kepala sekolah, apa fungsi dan Tanggung jawab memberikan bimbingan
tanggung jawab yang harus dilakukan di kepada guru dan staf pegawai, memberikan
SDN 161 Pekanbaru? program, tanggung jawab kesiswaan dan
ketenagaan kerja di lingkungan sekolah.
Peran apa yang harus dimainkan kepala Peran manajer, peran pemimpin, peran
sekolah untuk maju dan perkembangan supervisor, peran administrator, peran
sistem mutu pendidikan di sekolah SDN pendidik, peran inovator, peran motivator
161 Pekanbaru?

Bagaimana kepala sekolah berperan Dalam menjalankan fungsi saya sebagai


sebagai manajer untuk memajukan kualitas manager yaitu memantau kerja-kerja guru
pendidikan di sekolah SDN 161 yang biasanya disebut dengan supervisi yang
Pekanbaru? bertujuan untuk melihat kelemahan dan
kesulitan guru dalam mengajar. Memberikan
umpan balik atau motivasi supaya guru-guru
mengerti dan paham dari kekurangan dan
kelebihan mereka dan apa yang harus
diperbaiki atau revisi supaya dapat berubah
menjadi lebih baik, kemudian disamping
supervisi sayang sebagai kepala sekolah
melakukan pemantauan terhadap kegiatan-
kegiatan guru beserta kegiatan anak murid
agar tidak lari dari program yang sudah
diterapkan seperti program semester,
program tahunan. Setelah itu sebagai kepala
sekolah saya melakukan langkah-langkah
dalam mengembangkan kompetensi guru
seperti memberikan arahan dalam proses
pembelajaran supaya guru lebih mempunyai
ilmu dan wawasan untuk memberikan
pembelajaran yang menyenangkan bagi anak
murid sehingga anak murid bersemangat
dalam belajar.
Bagaimanakah kepala sekolah memegang Peran kepala sekolah seperti saya berfungsi
peran utama sebagai seorang leader atau sebagai leader yaitu memberikan contoh
pemimpin dalam memajukan mutu dari kepada guru-guru beserta siswa kemudian
pendidikan di sekolah SDN 161 menjalankan peraturan-peraturan dan
Pekanbaru? memberikan bimbingan kepada guru-guru,
teguran dalam bentuk motivasi ataupun surat
bermasalah yang sesuai dengan kompetensi
yang sudah ada.

Bagaimana kepala sekolah berperan sebagai Peran saya sebagai supervisor adalah
supervisor atau pengawas dalam mengamati dan mengamati cara guru
memajukan kualitas pendidikan di sekolah? mengajar di kelas. yang tentunya guru
mengajar tidak boleh lari dari silabus, rpp,
rencana tahunan. Kemudian guru di minta
untuk menciptakan suasana pembelajaran
yang tidak membuat anak murid cepat
merasa bosan, contohnya seperti media
pembelajaran yang harus lebih di optimalkan.

Bagaimana kepala sekolah berperan Saya berperan sebagai administrator, yang


sebagai administrator atau pengatur dalam namanya instansi tetap ada kegiatan-kegiatan
meningkatkan mutu pendidikan di sekolah administrasi berbentuk data laporan yang
SDN 161 Pekanbaru? isinya seluruh kegiatan perlu dicatat, apa
yang direncanakan harus dijalani.
Administrator di sekolah dapaat dilihat dari
administrator kelas, absen, data murid, data
agama, data wali murid, kehadiran siswa,
buku nilai, raport, pengembalian raport dan
buku mutasi.

Bagaimana kepala sekolah yang memiliki Peran saya sebagai tenaga pendidik, yaitu
peran sebagai tenaga pendidik dalam kepala sekolah diharuskan bisa
meningkatkan kualitas pendidikan di SDN mengembangkan potensi guru yang bisa
161 Pekanbaru? melalui KKG, Seminar, pelatihan, dan
worshop yang bertujuan untuk
mengembangkan potensi cara mengajar dan
dapat menyesuaikan keadaan.

Bagaimana kepala sekolah yang berperan Berperan sebagai inovato, kepala sekolah
sebagai innovator dalam meningkatkan tidak boleh statis, harus melalui cara-cara
mutu pendidikan di sekolah SDN 161 dan solusi baru bagaimana suatu sekolah
Pekanbaru? dapat maju dan meningkat lebih baik.

Apa peran penggerak kepala sekolah untuk Sebagai pemeran kepala sekolah yang
memajukan kualitas pendidikan di SDN menjalankan fungsi sebagai penggerak yaitu
161 Pekanbaru? Apapun kegiatan yang dilaksanakan
disekolah saya sebagai pemimpin saya akan
selalu memberikan dorongan dan suport
supaya guru lebih semangat dalam
melakukan proses pembelajaran baikpun
kegiatan di sekolah asalkan kegiatannya
mununjang kebaikan atas nama sekolah lebih
baik.
Usaha-usaha seperti apa yang dilakukan Menyusun program-program sekolah,
oleh anda dalam memperbaiki sistem menyusun operasional, meningkatkan SDM,
manajemen pendidikan di SDN 161 menggerakan staf, guru, karyawam
Pekanbaru? (memotivasi).
Sebagai seorang pemimpin, bagaimana Sebagai seorang pemimpin, harus bisa
Anda menanggapi tuntutan bawahan, menerima dengan baik dengan semua usul
apakah usul atau pendapat? dan pendapat diberikan oleh siapapun, lalu di
diskusikan atau di musyawarahkan untuk
mencari solusinya agar dapat mencapai
tujuan bersama yang di inginkan.
Bagaimana cara ibu untuk mengatasi Berusaha mencari informasi dan wawasan
hambatan dalam menerapkan manajemen yang lebih meluas lalu mengadakan
mutu pendidikan di sekolah SDN 161 pelatihan-pelatihan atau membimbing guru
Pekanbaru? untuk mengikuti seminar agar wawasan dan
ilmu semakin bertambah dan berkembang,
dan mengadakan KKG (Kelompok Kerja
Guru) untuk saling bertukar informasi ilmu
dan wawasan.
Usaha apa yang ibu lakukan sebagai Harus mampu memahami kondisi, situasi
Leader? guru-guru, staf dan kariyawan, mempunyai
visi serta misi, memiliki kemampuan
berkomunikasi yang baik dengan siapa saja
serta dapat mengambil keputusan yang adil
dalam keadaan yang mendesak
Bagaimana menjadi kepala sekolah untuk Saling berbagi informasi sesama guru,
meningkatkan kuliatas pembelajaran yang melakuka KKG ( Kelompok Kerja Guru),
dilakukan oleh Guru? dan mengadakan pelatihan atau seminar.

Sebagai kepala sekolah, strategi apa yang Komunikasi yang baik, mengikuti kegiatan
Anda terapkan untuk menciptakan masyarakat sekolah dan mengajak atau
hubungan yang harmonis dengan warga mengundang masyarakat lingkungan sekolah
sekolah? untuk bergabung dan bertisipasi dengan baik.

Motivasi apa yang selalu Bapak/Ibu berikan Memberikan dukungan, penghargaan, saran,
kepada pendidik saat melakukan berbagai dan kritik.
tugas dan fungsi?

Apa saja yang anda telah lakukan yang Menerima model-model pembelajaran baru,
tujuannya untuk memberi dan menerima model-model pembelajaran yang
mengembangkan model pembelajaran yang membangkitkan semangat peserta didik.
inovatif untuk semua staf sekolah?

Dari beberapa peran kepala sekolah yang Pernah, contohnya sebagai Manager karena
ada, apakah Ibu ada mengalami kesulitan harus mampu menguasi semua semua
dalam menjalankan tugasnya? (Berikan progarm-program sistem manajemen mutu
contoh dan alasannya) pendidikan yang baru dan lebih
berkembang.

Menurut Ibu bagaimana dengan kinerja Untuk kinerja guru sudah sangat baik karena
Guru pendidikan di sekolah SDN 161 mampu mengikuti perkembangan sistem
Pekanbaru? proses pembelajaran, mampu mengikuti
inovasi inovasi pembelajaran yang baru dan
mampu merubah mindset untu kemajuan.

Bagaimana format program Anda dalam Melakukan supervisi, melaksanakan tindak


meningkatkan kinerja guru di SDN 161 lanjut dari supervisi yang sudah dilakukan
Pekanbaru? dan mengadakan bimbingan kepada guru.
A. Pembahasan
a. Peran Kepala Sekolaj
Pemimpin memiliki peranan yang sangat pokok dalam mencapai keberhasilan serta tujuan
dalam sebuah organisasi, kepala sekolah mempunyai peranan yang sangat penting dalam mencapai
tujuan dari sebuah pendidikam. Seorang pemimpin sekolah harus profesionalisme untuk mencapai
tujuan dalam dunia pendidikan sehingga kepala sekolah harus memiliki peranan dalam pengawasan,
perencanaan, dan lain-lain. (Yahdiyani et al., 2020). Sekolah adalah lembaga pendidikan formal yang
menghasilkan tamatan yang mempunyai iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang
memiliki akhlak mulia, mandiri, cakap, berilmu, sehat dan menjadi warga negara yang bertanggung
jawab serta demokratis. Sekolah aalah suatu sistem mengacu pada semua unsur atau unsur dalam
suatu sekolah merupakan suatu bagian yang tidak akan terpisah satu dengan yang lainnya, contohnya
seperti gedung, peraga, kepala sekolah, guru, siswa hingga perlengkapan belajar. Di dalam melakukan
tugas-tugasnya, seorang kepala sekolah akan memiliki tanggung jawab atas suatu sumber daya
manusia yang tersedia. Inilah yang memungkinkan para kepala sekolah untuk melakukan tanggung
jawab yang sudah dilimpahkan kepada mereka.
Pengertian peran adalah perbuatan yang dikerjan seseorang di dalam sebuah peritiwa.kata
kepala sekolah terdiri dari 2 kata yaitu "kepala sekolah" serta "sekolah". "Kepala sekolah" memiliki
arti sebagai "ketua" ataupun "pemimpin” dalam suatu organisasi. Sedangkan "sekolah" adalah
organisasi yang mempunyai tujuan untuk mengajar dan menerima. Oleh karena itu,disimpulkan
bahwa kepala sekolah merupakan seorang yang diberikan tugas dan tanggung jawab oleh bawahannya
untuk memimpin suatu sekolah, serta proses pengajaran berlangsung di sekolah. Kepla sekolah dalam
menjalankan tugas-tugasnya, kepala sekolah memiliki tanggung jawab atas kualitas dari sumber daya
manusia yang tersedia. Maka, dalam hal ini untuk memperbolehkan para kepala sekolah untuk
melakukan tugas yang sudah diberikan kepada merekan Berkaitan dengan ini, kepala sekolah
memiliki peran yang sangat penting pada seluruh tingkat dan jenis pendidikan supaya sanggup untuk
melaksanakan tugasnya. Peranan yang para kepala sekolah kembangkan akan memperkuat mereka
sebagai sebagai pendidik, pemimpin, manajer, motivator, supervisor serta inovator. (Julian Toro,
2017).
Dalam hal ini, ada beberapa hal yang menjadi penghambat dalam pencapaian mutu
kepemimpinan seorang kepala sekolah, seperti dalam proses pengangkatan tidak jela, mentalitas
seorang kepala sekolah rendah, motivasi dan semangatnya kurang, dan kedisiplinan yang tidak ada
sehingga kepala sekolah sering mengalami keterlambatan dan keterbatasan visi seoran kepala sekolah.
Dalam melaksanakan visi dan misi pendidikan satuan pendidikan, kepala sekolah harus mampu
melaksanakan tugas serta tanggung jawabnya. Pengangkatan kepala sekolah harus dilakukan secara
terencana, bukan kemungkinan untuk menutup guru yang mempunyai pengalaman
Mengenai peran kepala sekolah , berikut penjelasan dari hasilpenelitian yang penulis lakukan
di SDN 161 Pekanbaru pada hari sabtu, 9 Oktober 2021 hingga hari Rabu, 13 Oktober 2021, dengan
menggunakan metode penelitian kualitatif wawancara dan dokumentasi.
1. Kepala sekolah berperan sebagai pengelola dalam pelaksanaan kualitas pendidikan di SDN
161 Pekanbaru.
Kepala sekolah sebagai manager mempunyai peran yang menentukan dalam pengelolaan
manajemen skolah, berhasil tidaknya tujuan sekolah dapat dipengaruhui bagaimana fungsi-
fungsi manajemen. Fungsi manajemen tersebut adalah planning (perencanaan) organizing
(pengorganisasian), actuating (penggerakan) dan controlling (pengontrol). Kepala sekolah
sebagai manager pada intinya adalah melaksanakan fungsi manajemen sebagaimana yang di
kemukakan oleh Terry (1997) (Rosyadi & Pardjono, 2015) yang menjelaskan pengertian
manajemen adalah proses yang jelas yan meliputi perencnaan, pengorganisasian, penggerakan
dan pengawasan yang di selenggarakan untuk mencapai tjuan yang telah ditetapkan dengan
potensi manusia dan sumber daya lainnya. Dalam rangka melakukan peran dan fungsinya
sebagai manager, kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat untuk memberdaykan
tenaga kependidikan melalaui kerja sama ata kooperatif, memberi kesempatan kepada para
tenaga kependidikan untuk meningkatkkan profesinya, dan mendorong keterlibatan seluruh
tenaga kependidikan dalam berbagai kkegiatan yang menunjang program sekolah sekaligus
melakukan pemantauan kerja guru dalam melakukan proses pembelajaran di dalam kelas
mauapun di luar kelas, memberikan umpan balik atau penilaian yang berbentuk saran dan
motivasi supaya guru mengetahui kekurangan dan kelebebihan dalam proses pembelajaran.
Dalam mengelola tenaga kependidikan, salah satu tugas yang harus dilakukan kepada kepala
sekolah adalah melaksanakan kegiatan pemeliharaan dan pengembangan profesi para guru.
Dalam hala ini, kepala sekolah seenggaknya dapat memfasilitasi dan memberikan kesempatan
yang luas kepada guru untuk dapat melaksanakan kegiatan pengembangan profesi melalui
berbagai kegiatan pendidikan dan pelatihan, baik yang dilaksanakan disekolah, seperti
MGMP/MGP tingkat sekolah, in house training, diskusi profesional dan sebagainya atau
melalui kegiatan pendidikan dan pelatihan diluar sekolah seperti kesempatan melanjutkan
pendidikan atau mengikuti berbagai kegiatan pelatihan yang diselenggarakan pihak lain.
2. Kepala sekolah berperan sebagai leader untuk menerapkan manajemen kualitas pendidikan di
SDN 161 Pekanbaru.
Kepala sekolah sebagai leader, kepemimpinan kepala sekolah merupakan salah satu faktor
yang dapat mendorong sekolah dapat mewujudkan visi, misi, tujuan dan sasaran sekolah
melalui programprogram yang dilaksanakan secara terencana dan bertahap. Sebagaimana
dijelaskan oleh penelitian lain tentang peran kepala sekolah sebagai pemimpin (Juarman et
al., 2020), peran kepala sekolah sebagai pemimpin dalam peningkatan mutu pendidikan
meliputi: pencapaian visi, misi, dan tujuan sekolah untuk sekolah. Untuk dapat mencapai visi,
misi dan tujuan sekolah, kepala sekolah sebagai pemimpin harus mampu meningkatkan
kinerja guru dalam melaksanakan tanggung jawabnya. Oleh karena itu, kepemimpinan adalah
aktivitas mempengaruhi apa yang ingin dikerjakan orang lain untuk mencapai tujuan yang
ditetapkan dan memberikan teladan dan bimbingan yang baik dan benar kepada guru dan
siswa menuju kebaikan bersama. Untuk tujuan ini, kepala sekolah harus dapat mempengaruhi
dan memobilisasi sumber daya sekolah dalam perencanaan dan evaluasi kurikulum sekolah,
pengembangan kurikulum, pembelajaran, manajemen orang, fasilitas dan sumber belajar,
keuangan, layanan siswa, hubungan sekolah-masyarakat, iklim sekolah, dll.
3. Kepala sekolah berperan sebagai supervisor untuk penerapan manajemen kualitas pendidikan
di SDN 161 Pekanbaru.
Salah satu peran kepala sekolah sebagai supervisor (pengawas) adalah mengawasi atau
mengamati pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan dalam hal ini guru. Supervisi
dilakukan secara efektif dan efisien, termasuk diskusi kelompok pertama yang membahas
berbagai masalah, kunjungan kelas kedua, yang melibatkan penyediaan banyak informasi
yang berkaitan langsung dengan tingkat profesional guru, dan pertemuan pribadi ketiga
dengan kepala sekolah, memberikan informasi tingkat profesional yang relevan.
pembelajaran, keempat simulasi pembelajaran tersebut berupa demonstrasi pembelajaran
yang dilakukan oleh kepala sekolah. Kepala SDN 161 Pekanbaru mengoptimalkan
operasional sekaligus melakukan pembinaan terhadap guru, staf dan staf, termasuk
pelaksanaan kegiatan pembelajaran (KBM), perangkat pembelajaran, dan pengawasan
pelaksanaan pendalaman, semuanya untuk meningkatkan mutu pendidikan di masing-masing
lembaga. Menurut (Astuti, 2019), kepala sekolah sebagai pengawas harus memiliki
kemampuan untuk mengembangkan dan melaksanakan rencana pengawasan serta
menggunakan hasilnya.
4. Kepala sekolah berperan sebagai pengelola untuk penerapan manajemen kualitas pendidikan
di SDN 161 Pekanbaru.
Sebagai penyelenggara pendidikan, kepala sekolah bertanggung jawab atas kelancaran
penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran sekolah. Oleh karena itu, kegiatan yang
berkaitan dengan fungsinya sebagai administrator pendidikan dapat dilakukan. Administrasi
adalah keseluruhan proses kegiatan koperasi yang dilakukan oleh sekelompok orang atau
orang-orang secara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sebagai
administrator, kepala sekolah harus memiliki kemampuan untuk meningkatkan dan
mengembangkan semua fasilitas sekolah. Secara khusus kepala sekolah juga dituntut untuk
mengelola kurikulum, mengelola pengelolaan sarana dan prasarana, mengelola pengelolaan
arsip, dan mengelola keuangan.
5. Kepala sekolah berperan sebagai educator dalam mengimplementasikan manajemen kualitas
Kegiatan mengajar merupakan inti dari proses pendidikan, dan guru merupakan pelaksana
dan pengembang utama kurikulum sekolah. Sebagai pendidik, kepala sekolah sebagai
pendidik bertanggung jawab terhadap proses pembentukan karakter peserta didik sesuai
dengan nilai-nilai esensi pendidikan, di Indonesia nilai-nilai esensi pendidikan adalah nilai-
nilai Pancasila. Peran kepala sekolah sebagai pendidik dan kompetensi guru saling berkaitan
dan tidak dapat dipisahkan karena saling mempengaruhi (Rusdiana, 2018). Kepala sekolah
yang menunjukkan komitmen dan perhatian yang tinggi terhadap pengembangan kurikulum
dan kegiatan pengajaran pasti akan memperhatikan tingkat kompetensi yang dimiliki guru dan
selalu berusaha untuk memajukan dan mendorong guru untuk terus meningkatkan
kemampuannya. Oleh karena itu, kegiatan mengajar dapat dilaksanakan secara efektif. Kepala
sekolah yang menunjukkan komitmen dan perhatian yang tinggi terhadap pengembangan
kurikulum dan kegiatan pengajaran pasti akan memperhatikan tingkat kompetensi yang
dimiliki guru dan selalu berusaha untuk memajukan dan mendorong guru untuk terus
meningkatkan kemampuannya. Oleh karena itu, kegiatan mengajar dapat dilaksanakan secara
efektif. Kepala sekolah sebagai pendidik harus mampu menguasai berbagai pendekatan,
keterampilan, metode dan strategi dalam proses pembelajaran. Kepala sekolah juga harus
menjadi pionir dalam proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan bagi
guru. Hal ini akan meningkatkan kualitas pendidikan. Dengan kata lain, kunci keberhasilan
proses pembelajaran tergantung pada kepemimpinan dan kebijakan kepala sekolah. Maka
yang dapat dilakukan kepala sekolah untuk meningkatkan kinerjanya sebagai pendidik,
kinerja staf, dan prestasi siswa adalah mengikutsertakan guru dalam melanjutkan pendidikan
dengan mendorong guru untuk mulai kreatif dan berprestasi.
6. kepala sekolah yang berperan sebagai inovatif dalam penerapan manajemen kualitas
pendidikan di SDN 161 Pekanbaru.
Sebelum menemukan arti inovasi, dua istilah pertama yang dekat satu sama lain dan kadang-
kadang bahkan dapat dipertukarkan penggunaannya adalah kata "penemuan" dan
"penemuan". Penemuan adalah penemuan sesuatu yang sama sekali baru yang tidak ada
sebelumnya. Sedangkan discovery adalah penemuan sesuatu yang sebenarnya ada tetapi tidak
diketahui orang (Khairani, 2019).
Sebagai kepala sekolah yang inovatif, untuk memainkan peran dan fungsi yang inovatif,
kepala sekolah harus memiliki strategi yang tepat, membangun hubungan yang harmonis
dengan lingkungan, mencari ide-ide baru, mengintegrasikan setiap kegiatan, dan menjadi
contoh bagi seluruh tenaga kependidikan di sekolah, untuk Untuk mengembangkan model
pembelajaran yang inovatif, kepala sekolah tidak boleh statis dalam menindaklanjuti masalah
yang muncul, mereka harus mengadopsi cara atau solusi baru untuk membuat sekolah lebih
maju dan berkembang. Inovasi adalah perubahan terhadap sesuatu, baik inkremental maupun
radikal. Peran kepala sekolah sebagai inovasi akan tercermin dalam cara ia bekerja secara
konstruktif, kreatif, amanah, komprehensif, rasional dan objektif, keteladanan, disiplin dan
mudah beradaptasi dan fleksibel.
7. Peran motivatorkepala sekolah dalam penerapan manajemen mutu pendidikan di SDN 161
Pekanbaru.
Sebagai seorang motivator, seorang supervisor harus mempunyai strategi yang tepat dalam
memotivasi guru untuk melakuka berbagai tugas dan fungsinya masig-masing. Hal ini karena
kepala sekolah percaa bagwa kemampuan dalam memotivasi yang baik akan meningkatkan
efektifitas dan efesiensi kerja. Memberikan kesempatan kreatif kepada bawahan untuk
mencapai pendidikan yang berkualitas. Kepala sekolah memiliki kemampuan dalam
mencipkan momentum merupakan pokok peningkatan kualitas dari pendidikan, dikarenakan
dapat melengkapi prestasi guru. Menurut (Dzaky, 2016) prestasi guru tak pernah beranjak
dari kepala sekolah yang pemimpin untuk berdaya mengatur orang lain, Kepala sekolah
memiliki peranan aktif dalam memecahkan masalah diangkat oleh bawahan, serta hal ini juga
menjadi masalah yang harus dipecahkan oleh pemimpin dikarenakan kepala sekolah selalu
menghadapi dan melakukan segala daya untuk memecahkan masalah bagi bawahan.

b. Kualitas Pendidikan
Kualitas adalah proses terstruktur untuk meningkatkan keluaran hasil. Kualitas bukanlah
sesuatu yang ajaib atau rumit.sebuah kualita didasarkan pada akal sehat. Kualitas menciptakan
lingkungan di mana pendidik dapat bekerja sama dengan orang tua, pejabat pemerintah, perwakilan
masyarakat, pemimpin bisnis yang bisa memberikan sumber daya jika sedang dibutuhkan ketika
terdapat masalah bisnis, sosial, dan akademik saat ini maupun masa depan. Jika kualitas pendidikan
ingin ditingkatkan, kepemimpinan dari para profesional pendidikan adalah suatu keharusan (Umam,
2018). Pendidikan juga merupakan alat yang sangat strategis untuk melindungi sistem nilai yang
berkembang dalam kehidupan. Menurut (Amrullah, 2015Mutu pendidikan adalah dua istilah: mutu
dan pendidikan, yang mengacu pada mutu produk yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan atau
sekolah. Hal ini dapat ditentukan oleh jumlah siswa. berprestasi secara akademis dan sebaliknya, serta
jumlah lulusan dalam kaitannya dengan tujuan. UU nomor 20 tahun 2003 pasal 54 ayat (1) tentang
Sistem Pendidikan Nasional, “bahwa peran serta dalam pendidikan meliputi peran serta perorangan,
kelompok, keluarga, organisasi profesi, pengusaha dan organisasi kemasyarakatan dalam
penyelenggaraan dan pengendalian mutu layanan pendidikan”. Selain itu, Pasal 55 Ayat 1
menyatakan sebagai berikut: “bahwa masyarakat berhak menyelenggarakan pendidikan berbasis
masyarakat pada pendidikan formal dan non formal sesuai dengan kekhasan agama, lingkungan
sosial, dan budaya untuk kepentingan masyarakat”.
Permendiknas No. 2007 tentang Standar Pokok. Di 13, harus mampu melakukan tugas inti
mereka. Oleh karena itu, pemimpin harus menjadi sebagai manajer, supervisor, inovator, pendidik
hingga sebagai motivator. Upaya peningkatan kualitas pendidikan merupakan isu yang akan terus
dibahas dalam administrasi atau manajemen pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan merupakan
pekerjaan berkesinambungan yang harus terus dilakukan. Peningkatan mutu pendidikan merupakan
upaya berkelanjutan harus diusahakan untuk memenuhi harapan terhadap mutu dan pendidikan
terkait. kualitas pendidikan yang baik dapat tercapai jika semua komponen pendidikan yang tertata
dengan baik mendukungnya. Komponen-komponen tersebut adalah input, proses, outcome, guru,
peralatan, infrastruktur, dan biaya, yang kesemuanya memerlukan dukungan penuh dari pihak yang
berperan penting dalam lembaga pendidikan (kepala sekolah dalam hal ini). pendidikan sekolah.
Komponen-komponen tersebut adalah input, proses, outcome, guru, peralatan, infrastruktur, dan
biaya, yang kesemuanya memerlukan dukungan penuh dari pihak yang berperan penting dalam
lembaga pendidikan (kepala sekolah dalam hal ini). pendidikan sekolah.
c. Manajemen Pendidikan
Manajemen sangat diperlukan dalam semua aspek kehidupan, dan manajemen selalu tidak
dapat dipisahkan dari dunia ini. Organisasi, perusahaan, atau lembaga dan institusi lain membutuhkan
kepemimpinan untuk mencapai tujuan yang diantisipasi dan direncanakan dengan baik. (Hadi, 2018).
Manajemen berasal dari bahasa latin manus yang berarti tangan dan agere yang berarti melakukan.
Kedua kata ini digabungkan menjadi satu "manajer" yang berarti "mengurus". Kemudian artikan ke
bahasa Inggris to manage yang berarti administrasi atau administrasi dalam bahasa (Saputra, 2018).
Manajemen peningkatan mutu di sekolah pada hakikatnya merupakan strategi untuk
meningkatkan mutu pendidikan melalui: memberdayakan kepala sekolah dengan kewenangan
pengambilan keputusan dan tanggung jawab pengambilan keputusan dengan melibatkan staf sekolah
dan warga masyarakat. Pengenalan manajemen peningkatan mutu berbasis sekolah akan
menyebabkan pergeseran model manajemen pendidikan dari sentralisasi ke desentralisasi.
Desentralisasi adalah salah satu cara untuk mendelegasikan pengelolaan pendidikan kepada kabupaten
agar efektif dan efisien. Keterlibatan masyarakat mendorong kreativitas dan produktivitas, dan
meningkatkan akuntabilitas untuk penggunaan dan hasilnya. Manajemen dapat diartikan sebagai
proses mengelola atau mengatur sesuatu untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Muflihah & Haqiqi,
2019).
Pentingnya manajemen dalam suatu organisasi mutlak diperlukan, begitu pula dengan
pendidikan manajemen. Organisasi/perusahaan yang bergerak di bidang manajemen kargo
membutuhkan manajemen yang baik. Lembaga pendidikan merupakan lembaga yang mengelola
manusia dan menciptakan manusia yang berkualitas, yang tentunya membutuhkan pemikiran lebih
dari lembaga pengelola komoditas (Fadhli, 2017).
Kesimpulan

Temuan dari SDN 161 Pekanbaru Analisis Peran Kepala Sekolah dalam Manajemen Mutu
Pendidikan. Penulis menarik kesimpulan melalui wawancara, observasi, dan rekaman. Dalam
meningkatkan kualitas siswa di SDN 161 Pekanbaru, Kepala Sekolah telah melakukan beberapa
upaya yaitu: Kepala Sekolah berperan sebagai pemimpin dan berupaya mewujudkan visi dan misi
lembaga pendidikan. Peran kepala sekolah dalam manajemen mutu pendidikan adalah melaksanakan
tugas dengan benar, yaitu perencanaan (manajer), pengorganisasian kegiatan (leadership), pengarahan
kegiatan (supervisi), pelaksanaan supervisi (pendidik), pelaksana manajemen manajemen
(administrator), dan pengelolaan sekolah. dan Hubungan antara sekolah, masyarakat dan institusi lain
(inovator dan motivator). Kepala sekolah merupakan pengendali sekolah, maka dalam pengelolaan
dan pelaksanaannya semua kepala sekolah tidak dapat dilakukan sendiri-sendiri, kepala sekolah harus
mengajak dan memberikan pengaruh yang positif dan lebih baik, biarkan guru dan siswa bekerja sama
sepenuh hati, sehingga tujuan yang diharapkan dapat tercapai. dicapai dan mudah dicapai.

Anda mungkin juga menyukai