Anda di halaman 1dari 35

8

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Manajemen Sekolah

1. Pengertian Manajemen

Organisasi atau lembaga pendidikan baik formal maupun non formal

sangat membutuhkan pengelolaan atau manajemen. Terry dan Leslie (2009: 1)

mengatakan bahwa manajemen adalah suatu proses kerangka kerja, yang

melibatkan bimbingan atau pengarahan suatu kelompok individu ke arah

tujuan organisasional atau maksud yang nyata. Fattah (2011: 1) mengatakan

bahwa manajemen diartikan sebagai proses merencana, mengorganisasi,

memimpin dan mengendalikan upaya organisasi dengan segala aspeknya agar

tujuan organisasi tercapai secara efektif dan efisien. Muhaimin, dkk (2011: 4)

mengatakan bahwa manajemen pada dasarnya merupakan suatu proses

penggunaan sumber daya secara efektif untuk mencapai sasaran atau tujuan

tertentu. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa manajemen merupakan

serangkaian proses pengelolaan berbagai komponen yang ada di dalamnya

untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Banyak para ahli yang mendefinisikan tentang manajemen, seperti

yang dikatakan Terry dan Leslie (Kompri, 2014: 3) mengatakan bahwa

manajemen adalah suatu proses yang khas terdiri dari tindakan perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan, dan pengendalian yang dilakukan dalam

mencapai tujuan yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumberdaya

manusia dan sumber lainnya. Rohiat (2010: 2) yang mengatakan bahwa dalam

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


9

proses manajemen terlibat fungsi-fungsi pokok yang ditampilkan oleh seorang

manajer atau pimpinan, yaitu: perencanaan (planning), pengorganisasian

(organizing), pemimpinan (leading), dan pengawasan (controlling).

Pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa konsep

manajemen adalah menjalankan fungsi perencanaan, pengorganisasian,

penggerakan, dan pengendalian menjadi suatu rangkaian kegiatan

pengambilan keputusan yang bersifat mendasar dan menyeluruh. Proses

pengambilan keputusan melibatkan pendayagunaan segala sumber daya secara

efisien disertai cara penetapan dan cara pelaksanaan oleh seluruh jajaran

dalam suatu organisasi untuk mencapai tujuan organisasi. Manajemen dalam

perencanaan perlu untuk melaksanakan analisis SWOT, yaitu Strength

(kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), Threats

(tantangan).

2. Pengertian Manajemen Sekolah

Manajemen dapat dilakukan oleh setiap organisasi diberbagai bidang,

termasuk sekolah. Sagala (2011: 55) mengatakan bahwa manajemen sekolah

adalah proses dan instansi yang memimpin dan membimbing penyelenggaraan

pekerjaan sekolah sebagai suatu organisasi dan mewujudkan tujuan

pendidikan dan tujuan sekolah yang telah ditetapkan.

Manajemen sekolah merupakan suatu proses. Rohiat (2010: 14)

mengemukakan bahwa manajemen sekolah adalah melakukan pengelolaan

sumber daya yang dimiliki oleh sekolah atau organisasi yang diantaranya

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


10

adalah manusia, uang, metode, material, mesin, dan pemasaran yang

dilakukan dengan sistematis dalam suatu proses.

Pengelolaan manajemen dilakukan untuk mendayagunakan

sumberdaya yang dimiliki secara terintegrasi dan terkoordinasi untuk

mencapai tujuan sekolah. Pengelolaan dilakukan oleh Kepala Sekolah (KS)

dengan kewenangan sebagai manajer sekolah melalui komando atau

keputusan yang telah ditetapkan dengan mengarahkan sumberdaya untuk

mencapai tujuan. Rohiat (2010: 14) mengatakan bahwa manajer mengaturnya

melalui proses dari urutan fungsi-fungsi manajemen (perencanaan,

pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian).

Manajemen sekolah diartikan sebagai proses pendayagunaan sumber

daya sekolah. Pendayagunaan sumber daya tersebut melalui kegiatan fungsi-

fungsi manajemen. Fungsi tersebut diantaranya adalah fungsi perencanaan,

pengorganisasian, penggerakan dan pengendalian secara lebih efektif dan

efisien dengan segala aspeknya menggunakan semua potensi yang tersedia

agar tercapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien serta produktivitas

sekolah yang bermutu.

Terdapat beberapa langkah pelaksanaan manajemen peningkatan mutu

sekolah. Sagala (2011: 55-56) menjelaskan bahwa setiap sekolah

melaksanakan manajemen peningkatan mutu dengan langkah-langkah sebagai

berikut:

a. Merumuskan visi, misi, tujuan dan target peningkatan mutu secara


berkelanjutan;
b. Menyusun perencanaan sekolah mengunakan model perencanaan
strategik;

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


11

c. Melaksanakan program sekolah sesuai formulasi perencanaan;


d. Melakukan evaluasi secara terus menerus terhadap program kerja
yang dilaksanakan untuk mengetahui tingkat efisiensi dan
efektivitas serta kualitas penyelenggaraan program sekolah;
e. Menyusun laporan kemajuan sekolah dan melaporkannya kepada
orang tua siswa kemajuan hasil belajar anak-anaknya di sekolah,
melaporkan kemajuan sekolah kepada masyarakat dan
stakeholders sekolah serta pemerintah daerah;
f. Merumuskan program baru sebagai hasil evaluasi program
sekolah dan kelanjutan dari program yang telah dilaksanakan
menggunakan perencanaan strategik sekolah.

Langkah yang dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa dalam

melaksanakan manajemen peningkatan mutu harus melalui tahapan-tahapan.

Tahapan manejemen dimulai dari proses merumuskan rencana dan tujuan,

pengunaan strategi yang tepat, pelaksanaan dan pelaporan serta ditutup

dengan menentukan langkah baru untuk meningkatkan mutu yang lebih baik.

Langkah ini penting untuk mengukur pencapaian tujuan dan kualitas sekolah.

3. Manajemen Sekolah Dasar

Sekolah dasar (SD) tidak ubahnya sebagai institusi atau lembaga yang

mengemban misi tertentu. Misi yang diemban yaitu melakukan proses

edukasi, proses sosialisasi, dan proses transformasi peserta didik dalam rangka

mengantarkan peserta didik menuju pendidikan yang selanjutnya.

Sekolah dasar membutuhkan manajemen yang baik untuk mencapai

tujuannya. Bafadal (2006: 55) mengungkapkan bahwa manajemen SD pada

dasarnya merupakan penerapan manajemen sekolah di SD. Manajemen SD

merupakan proses, dalam arti serangkaian kegiatan yang diupayakan oleh KS

bagi kepentingan sekolahnya. Marini (2014: 3) mengatakan bahwa

manajemen SD merupakan kegiatan mengelola atau mengatur SD.

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


12

Manajemen SD berarti penggunaan orang-orang dan sumber daya yang lain

untuk mencapai tujuan sekolah dasar tersebut.

Manajemen SD dalam pelaksanaannya memiliki tujuan. Tujuan

manajemen SD dijelaskan oleh Bafadal (2006: 56) bahwa tujuan manajemen

sekolah adalah sebagai berikut:

“Tujuan institusional sekolah dasar, yaitu memberikan bekal


kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan
kehidupannya sebagai pribadi, anggota masyarakat, warga negara, dan
anggota umat manusia serta mempersiapkan peserta didik untuk
mengikuti pendidikan menengah. Dengan manajemen sekolah dasar
yang baik, tujuan tersebut diharapkan dicapai secara efektif dan
efisien”.

Manajemen SD memiliki kegiatan-kegiatan yang dijalankan dalam

proses manajemen. Bafadal (2006: 58) menjabarkan kegiatan manajemen

sekolah dasar meliputi:

a. Manajemen pembelajaran
b. Manajemen peserta didik
c. Manajemen kepegawaian
d. Manajemen sarana dan prasarana pendidikan
e. Manajemen keuangan
f. Manajemen hubungan sekolah dengan masyarakat
g. Manajemen layanan khusus.

Manajemen SD pada hakikatnya merupakan segala proses

pedayagunaan semua komponen. Pendayagunaan komponen manajemen SD

meliputi komponen manusia maupun komponen bukan manusia yang dimiliki

sekolah dalam rangka mencapai tujuan secara efisien.

4. Komponen-Komponen dalam Manajemen Sekolah

Manajemen sekolah didalamnya terdapat komponen-komponen yang

mendukung dalam proses pelaksanaannya. Suryosubroto (2010: 32-163)

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


13

menjabarkan komponen-komponen dalam manajemen sekolah antara lain

sebagai berikut:

a. Manajemen Kurikulum

Kurikulum adalah segala pengalaman pendidikan yang diberikan

oleh seluruh peserta didiknya, baik dilakukan di dalam sekolah maupun

diluar sekolah. Pengalaman peserta didik di sekolah dapat diperoleh

melalui berbagai kegiatan pendidikan antara lain: mengikuti pelajaran di

kelas, praktik keterampilan, latihan-latihan olahraga dan kesenian dan

kegiatan karya wisata atau praktik dalam laboratorium di sekolah.

Manajemen kurikulum di dalamnya terdapat kegiatan yang dititik beratkan

kepada kelancaran pembinaan situasi belajar mengajar.

Kegiatan manajemen dititikberatkan pada usaha pembinaan situasi

belajar di sekolah agar selalu terjamin kelancarannya. Kegiatan manajemen

kurikulum yang terpenting menurut Suryosubroto (2010: 42-44) dibagi

menjadi dua kegiatan yaitu sebagai berikut:

1) Kegiatan yang berhubungan dengan tugas guru


a) Pembagian tugas mengajar
b) Pembagian tugas/ tanggung jawab dalam membina
ekstrakulikuler
c) Koordinasi penyusunan persiapan mengajar
2) Kegiatan yang berhubungan dengan proses pelaksanaan belajar
mengajar
a) Penyusunan jadwal pelajaran.
b) Penyusunan program (rencana) berdasarkan satuan waktu
tertentu (caturwulan, semesteran, tahunan).
c) Pengisian daftar kemajuan peserta didik.
d) Penyelenggaraan evaluasi hasil belajar.
e) Laporan hasil evaluasi.
f) Kegiatan bimbingan penyuluhan.

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


14

Kegiatan manajemen kurikulum melibatkan semua komponen

mulai dari tugas pendidik hingga proses pelaksanaan pembelajaran di kelas.

Hal tersebut dimaksudkan agar pelaksanaan kurikulum dapat berjalan

sesuai dengan arah yang ditentukan.

b. Manajemen Personal Sekolah

Personal dalam sekolah disebut dengan pegawai. Personal di

sekolah meliputi unsur guru dan karyawan. Secara terperinci dapat

disebutkan keseluruhan personal sekolah adalah KS, guru, pegawai tata

usaha dan pesuruh atau penjaga sekolah.

Kepala sekolah (KS) harus mampu menjadi manajer yang efisien

dan pemimpin yang efektif. KS harus mencerminkan tampilan sebagai

kekepalasekolahanan sejati, yaitu memiliki kemampuan manajemen dan

dapat menampilkan sikap dan sifat sebagai KS. Istilah kekepalasekolahan

bermakna segala yang berkaitan dengan tugas dan fungsi KS. Danim

(2009: 12-13) menyebutkan bahwa fungsi organik manajemen merupakan

roda gigi dalam menjalankan fungsi substansif, interaksi sinergis keduanya

melahirkan sosok perilaku kekepalasekolahan ideal, yaitu mampu

membawa organisasi sekolah untuk mencapai tujuan secara efektif dan

efisien.

Kinerja KS dalam kaitannya dengan Manajemen Berbasis Sekolah

(MBS) adalah segala upaya yang dilakukan dan hasil yang dapat dicapai

oleh KS dalam mengimplementasikan MBS di sekolahnya untuk

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


15

mewujudkan tujuan pendidikan secara efektif dan efisien. Mulyasa (2011:

126) menjelaskan kepemimpinan KS yang efektif dalam MBS dapat dilihat

berdasarkan kriteria sebagai berikut:

1) Mampu memberdayakan guru-guru untuk melaksanakan proses


pembelajaran dengan baik, lancar, dan produktif.
2) Dapat menyelesaikan tugas dan pekerjaan sesuai dengan waktu
yang telah ditentukan.
3) Mampu menjalin hubungan yang harmonis dengan masyarakat
sehingga dapat melibatkan masyarakat secara aktif dalam
rangka mewujudkan tujuan sekolah dan pendidikan.
4) Berhasil menerapkan prinsip kepemimpinan yang sesuai dengan
tingkat kedewasaan guru dan pegawai lain di sekolah.
5) Bekerja dengan tim manajemen.
6) Berhasil mewujudkan tujuan sekolah secara produktif sesuai
dengan ketentuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan penjelasan di atas, dapat disimpulkan bahwa kriteria

untuk menjadi KS yang efektif harus mampu melaksanakan tugas dan

tanggung jawabnya. Pelaksanaan tugas KS yaitu dengan memberdayakan

semua sumber daya yang ada dan berhasil mewujudkan tujuan sekolah

yang telah ditetapkan sebelumnya.

c. Manajemen Tatalaksana Sekolah

Prinsip dalam manajemen tatalaksana sekolah adalah bertanggung

jawab mengurusi semua kegiatan yang berlangsung di dalam sekolah.

Beberapa tatalaksana sekolah (ketatausahaan sekolah) yang terpenting

menurut Suryosubroto (2010: 104-111) adalah:

1) Surat dinas dan buku agenda


2) Buku ekspedisi (bukti surat yang dikirim sudah sampai kepada
alamat atau orang yang diberi tanggung jawab)
3) Buku catatan rapat sekolah (notulen)
4) Buku pengumuman
5) Pemeliharaan gedung (bangunan sekolah)
6) Pemeliharaan halaman sekolah

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


16

7) Pemeliharaan perlengkapan sekolah


8) Kegiatan manajemen yang didindingkan.

Manajemen tatalaksana sekolah harus dilaksanakan dengan sebaik

mungkin agar dapat menciptakan sekolah yang memiliki pola manajemen

kegiatan yang tersusun dengan rapi. Kegiatan yang tersusun dan terencana

dengan baik akan berdampak pada peningkatan menuju sekolah yang

efektif.

d. Manajemen Sarana Pendidikan

Sarana prasarana merupakan komponen yang penting dalam

pelaksanaan pendidikan. Suharsimi dalam Suryosubroto

(2010: 114) mengatakan bahwa yang termasuk prasarana pendidikan

adalah bangunan sekolah dan alat perabot sekolah. Prasarana pendidikan

ini juga berperan dalam proses belajar mengajar walaupun secara tidak

langsung. Garis besarnya manajemen sarana dan prasarana meliputi lima

hal yaitu: penentuan kebutuhan, proses pengadaan, pemakaian, pencatatan

atau pengurusan, dan pertanggungjawaban.

e. Manajemen Keuangan Sekolah

Keuangan dan pembiayaan merupakan salah satu sumber daya yang

secara langsung menunjang efektivitas dan efisiensi pengelolaan

pendidikan. Manajemen keuangan sekolah akan sangat terasa apabila

diterapkan pada Manajemen Berbasis Sekolah (MBS). Manajemen

keuangan dalam MBS menuntut kemampuan sekolah untuk dapat

merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi serta

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


17

mempertanggungjawabkan pengelolaan dana secara transparan kepada

masyarakat dan pemerintah (Mulyasa, 2011: 47).

Persoalan yang menyangkut keuangan sekolah pada garis besarnya

berkisar pada: uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), uang

kesejahteraan personel dan gaji serta keuangan yang berhubungan langsung

dengan penyelenggaraan sekolah seperti perbaikan sarana dan sebagainya.

f. Organisasi Sekolah (Lembaga Pendidikan Formal)

Organisasi sekolah yang baik menghendaki agar tugas dan

tanggung jawab dalam menjalankan penyelenggaraan sekolah untuk

mencapai tujuan dibagi secara merata dengan baik sesuai dengan

kemampuan, fungsi, dan wewenang yang telah ditentukan. Suryosubroto

(2010: 139-140) mengatakan bahwa melalui struktur organisasi yang ada

tersebut orang akan mengetahui tugas dan wewenang KS, tugas guru, tugas

karyawan sekolah (pegawai tata usaha).

g. Hubungan Sekolah dengan Masyarakat (Kegiatan Humas)

Hubungan sekolah dengan masyarakat menjadi sangat perlu untuk

menunjang peningkatan mutu dan prestasi sekolah. Purwanto (2010: 12)

mengatakan bahwa hubungan sekolah dengan masyarakat mencakup

hubungan sekolah dengan sekolah-sekolah lain, hubungan sekolah dengan

pemerintah setempat, hubungan sekolah dengan instansi-instansi dan

hubungan sekolah dengan masyarakat pada umumnya. Selanjutnya

diuraikan bahwa hendaknya semua hubungan itu merupakan hubungan

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


18

kerja sama yang bersifat pedagogis, sosiologis dan produktif yang dapat

mendatangkan keuntungan dan perbaikan serta kemajuan bagi kedua belah

pihak.

Fungsi pokok hubungan sekolah dengan masyarakat adalah menarik

simpati masyarakat umumnya serta publik khususnya. Fungsi tersebut

membantu sekolah mensukseskan program-programnya sehingga mampu

mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Fungsi hubungan sekolah

dengan masyarakat diantaranya adalah mengatur, memelihara,

mengembangkan serta memberi pengertian kepada masyarakat tentang

fungsi sekolah melalui berbagai bentuk komuikasi.

Hubungan sekolah dengan dengan masyarakat juga memiliki

tujuan. Tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat dapat ditinjau dari

kepentingan sekolah. Sianipar dalam Purwanto (2010: 189-190)

mengatakan bahwa pengembangan penyelenggaraan hubungan sekolah dan

masyarakat bertujuan untuk:

a) Memelihara kelangsungan hidup sekolah.


b) Meningkatkan mutu pendidikan di sekolah yang bersangkutan.
c) Memperlancar proses belajar mengajar.
d) Memperoleh dukungan dan bantuan dari masyarakat yang
diperlukan dalam pengembangan dan pelaksanaan program
sekolah.

Hubungan sekolah dengan masyarakat yang baik dapat menjadi

sebuah dukungan atas penyelenggaraan pendidikan. Dukungan dari

masyarakat diharapkan mampu untuk mencapai tujuan sekolah yang telah

direncanakan. Oleh karena itu, sekolah dan masyarakat harus membangun

kerjasama yang baik agar tercapai sekolah yang bermutu.

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


19

h. Manajemen Peserta Didik

Peserta didik merupakan salah satu komponen dalam proses

manajemen sekolah. Arikunto (1986: 11) menjelaskan devinisi peserta

didik adalah siapa saja yang terdaftar sebagai objek didik di suatu lembaga

pendidikan. Arti peserta didik yang lebih khusus dijelaskan dalam Undang-

Undang Sistem Pendidikan Nasional No 20 tahun 2003 yang menyebutkan

bahwa peserta didik adalah anggota masyarakat yang mengembangkan

potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang,

dan jenis pendidikan tertentu. Penjelasan tentang arti peserta didik di atas

dapat disimpulkan bahwa peserta didik adalah orang yang terdaftar dalam

suatu proses pembelajaran tertentu.

Manajemen peserta didik memiliki arti yaitu pengelolaan peserta

didik di dalam proses pendidikan di sekolah. Pengelolaan peserta didik

tersebut dimaksudkan agar tercapainya kompetensi peserta didik secara

maksimal.

5. Fungsi Manajemen

Manajemen berlangsung dalam suatu proses berkesinambungan secara

sistemik, yang meliputi pelaksanaan fungsi-fungsi perencanaan,

pengorganisasian, staffing (penyusunan personalia), pengarahan dan kontrol.

Proses yang berkesinambungan dan yang memiliki fungsi dijelaskan oleh

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


20

Hamalik (2010: 32) bahwa masing-masing fungsi manajemen tersebut

mencakup beberapa sub fungsi yang bekerja secara bergiliran. Manajemen

sekolah yang terdiri dari beberapa sub fungsi yang bekerja secara bergiliran

mempunyai karakteristik tersendiri sebagai bagian dari fungsi manajemen.

Rohiat (2010: 14) menjelaskan bahwa fungsi manajemen sebagai suatu

karakteristik dari pendidikan muncul dari kebutuhan untuk memberikan arah

pada perkembangan, baik secara kualitatif maupun kuantitatif dalam

operasional sekolah.

Terdapat beberapa fungsi dalam manajemen sekolah. Sagala

(2011: 56) menjabarkan fungsi manajemen sekolah dapat diuraikan sebagai

berikut:

a. Fungsi perencanaan

Perencanaan mengutamakan kontinuitas program sebagai lanjutan

bagi terciptanya stabilitas kegiatan belajar mengajar di sekolah.

Perencanaan adalah proses memikirkan dan menetapkan kegiatan-kegiatan

atau program-program yang akan dilakukan pada masa yang akan datang

untuk mencapai tujuan tertentu. Proses perencanaan dilaksanakan secara

kolaboratif atau kerja sama, yaitu dengan mengikutsertakan personal

sekolah dalam semua tahap perencanaan.

b. Fungsi pengorganisasian

Istilah organisasi mempunyai dua pengertian umum. Pertama,

organisasi diartikan sebagai suatu lembaga atau kelompok fungsional,

misalnya sebuah perusahaan, sekolah, perkumpulan, badan-badan

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


21

pemerintahan. Kedua, merujuk pada proses pengorganisasian yaitu

bagaimana pekerjaan diatur dan dialokasikan diantara para anggota

sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif.

Istilah organisasi dalam menjalankannya dapat disebut sebagai

pengorganisasian, Sagala (2011: 58) menjelaskan bahwa pengorganisasian

diartikan sebagai kegiatan pembagi tugas-tugas pada orang yang terlibat

dalam kerjasama sekolah. Tugas-tugas tersebut demikian banyak dan tidak

dapat diselesaikan oleh satu orang saja, tugas-tugas ini dibagi untuk

dikerjakan oleh masing-masing unit organisasi.

c. Fungsi penggerakan (Actuating)

Salah satu fungsi manajemen ialah fungsi penggerakan.

Menggerakkan (actuating) diungkapkan oleh Terry (1977) dalam Sagala

(2011: 59) yang berarti merangsang anggota kelompok melaksanakan

tugasnya dengan antusias dan kemauan yang baik. Tugas menggerakkan

dilakukan oleh pemimpin. Oleh karena itu kepemimpinan KS mempunyai

peran yang sangat penting dalam menggerakkan personal sekolah

melaksanakan program kerjanya. Penjelasan di atas dapat disimpulkan

bahwa menggerakkan adalah tugas pemimpin, pemimpin memiliki

kemampuan untuk membujuk orang-orang mencapai tujuan-tujuan yang

telah ditetapkan dengan penuh semangat.

d. Fungsi pengoordinasian

Fungsi manajemen selanjutnya adalah pengoordinasian. Sagala

(2011: 61) berpendapat bahwa koordinasi dalam operasionalnya

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


22

mengerjakan unit-unit, orang-orang, lalu lintas informasi, dan pengawasan

selektif mungkin, semuanya harus seimbang dan selaras dengan tujuan

yang telah ditentukan sebelumnya. Sergiovani (1987) dalam Sagala (2011:

61) mengemukakan bahwa organisasi yang baik memberikan susunan

administratif, aturan, mekanisme pengkoordinasian yang dibutuhkan untuk

memudahkan menjalankan aktivitas organisasi secara maksimal.

Pengoordinasian mutlak diperlukan dalam organisasi pendidikan

khususnya sekolah. Pengoordinasian dalam organisasi sekolah menurut

Sagala (2011: 62) terdapat pembagian kerja yang amat substansi yaitu

pekerjaan mendidik, pekerjaan manajemen sekolah dan manajemen

pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan sesuai mutu yang

dipersyaratkan.

e. Fungsi pengarahan

Guru, tenaga kependidikan, dan karyawan sekolah dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya membutuhkan informasi dan

arah yang jelas. Personel sekolah membutuhkan pengarahan dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya. Sagala (2011: 64) dalam

bukunya mengatakan bahwa pengarahan (directing) dilakukan agar

kegiatan yang dilakukan bersama tetap melalui jalur yang telah ditetapkan,

tidak terjadi penyimpangan yang dapat menimbulkan terjadinya

pemborosan. Terry (2009: 181) mengatakan bahwa “directing” pengarahan

adalah mengintegrasikan usaha anggota suatu kelompok, sehingga dengan

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


23

selesainya tugas yang diserahkan kepada personal untuk memenuhi tujuan

individual dan kelompok.

Pengarahan dilakukan oleh individu yang memiliki jiwa

kepemimpinan. Pengarahan dalam manajemen sekolah dilakukan oleh KS.

Pengarahanan oleh individu yang mempunyai kepemimpinan diharapkan

dapat mempengaruhi orang lain agar mau bekerja sebaik-baiknya dalam

mencapai tujuan. Kerjasama memerlukan proses pemantauan (monitoring),

yaitu suatu kegiatan mengumpulkan data dalam usaha mengetahui kegiatan

sekolah telah mencapai tujuannya atau tidak, dan kendala yang ditemui

dalam pelaksanaannya. Hasil pemantauan itu menjadi penjelas bagi KS

dalam memberi arahan dan menyampaikan informasi penting

meningkatkan kinerja sekolah. Pemantauan dalam manajemen yang

dilakukan oleh KS sangat penting untuk dilakukan karena diharapkan dapat

meningkatkan mutu dan prestasi sekolah tersebut.

f. Fungsi pengawasan

Pengawasan dapat dilakukan sebagai proses untuk meninjau secara

langsung dari sebuah kegiatan yang dilakukan. Sutisna (1983) dalam

Sagala (2011: 65) mengatakan bahwa mengawasi adalah proses

administrasi melihat yang terjadi di lapangan sesuai dengan yang

seharusnya terjadi atau tidak, jika tidak maka penyesuaian yang perlu

dibuatnya.

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


24

Pengawasan dalam proses manajemen menjadi sangat perlu untuk

dilakukan. Sagala (2011: 65) mengatakan bahwa pengawasan diartikan

sebagai salah satu kegiatan mengetahui realisasi perilaku personal sekolah

dan tingkat pencapaian tujuan pendidikan sesuai yang dikehendaki atau

tidak, kemudian dari hasil pengawasan akan dilakukan perbaikan.

Pengawasan meliputi pemeriksaan semua berjalan sesuai rencana yang

dibuat atau tidak, instruksi-instruksi yang dikeluarkan, dan prinsip-prinsip

yang ditetapkan.

B. Mutu Pendidikan

Mutu pendidikan harus terus ditingkatkan untuk dapat memenuhi

kebutuhan dan mengikuti perkembangan zaman. Sallis (2015: 23) mengatakan

bahwa mutu adalah sebuah hal yang berhubungan dengan gairah dan harga

diri. Karwati (2013: 15) menjelaskan pengertian mutu adalah berkaitan dengan

baik buruknya suatu benda, kadar, atau derajat. Mutu pendidikan menurut

Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 63 Tahun 2009 Pasal 1 Ayat 1

dalam Karwati (2013: 17) adalah tingkat kecerdasan kehidupan bangsa yang

dapat diraih dari penerapan Sistem Pendidikan Nasional. Kualitas atau mutu

adalah gambaran dan karakteristik menyeluruh dari barang atau jasa yang

menunjukkan kemampuannya dalam memuaskan kebutuhan yang diharapkan

atau tersirat.

Mutu adalah agenda utama dan meningkatkan mutu merupakan tugas

yang paling penting bagi setiap institusi. Mutu bagi dunia pendidikan,

khususnya sekolah merupakan hal yang sangat penting. Mutu merupakan suatu

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


25

hal yang membedakan antara yang baik dan sebaliknya. Mulyasana (2012: 98)

mengatakan bahwa baik buruk atau berkualitas tidaknya pendidikan akan

banyak dipengaruhi oleh sistem tata kelola. Tata kelola pendidikan sangat

mempengaruhi baik buruk atau berkualitas tidaknya pendidikan.

Sallis (2015: 24) mengatakan mutu dalam pendidikan yang pada akhirnya

merupakan hal yang membedakan antara kesuksesan dan kegagalan.

Kesuksesan mutu dalam pendidikan dapat dilihat dari ketercapaian

hasil pendidikan yang berkualitas. Mulyasana (2012: 120) mengatakan sebagai

berikut:

“Pendidikan bermutu adalah pendidikan yang mampu melakukan


proses pematangan kualitas peserta didik yang dikembangkan dengan
cara membebaskan peserta didik dari ketidaktahuan, ketidak mampuan,
ketidak berdayaan, ketidak benaran, ketidak jujuran, dan dari buruknya
akhlak dan keimanan”.

Kesuksesan dan kegagalan peningkatan mutu menjadi tantangan

tersendiri bagi setiap sekolah. Komariah (2008: 29) dalam bukunya

mengatakan bahwa mutu sudah menjadi keharusan yang tidak terbantahkan

dan merupakan konsep yang paling manjur menjawab berbagai tantangan–

tantangan yang semakin kompleks. Mutu menjadi indikator penting bagi

efektivitas sekolah.

Mutu sebagai indikator didalamnya terdapat berbagai sumber. Sallis

(2015: 24) menjelaskan tentang sumber mutu dalam pendidikan sebagai

berikut:

“Sesungguhnya ada banyak sumber mutu dalam pendidikan, misal


sarana gedung yang bagus, guru yang terkemuka, nilai moral yang
tinggi, hasil ujian yang memuaskan, spesialis atau kejujuran, dorongan
orang tua, bisnis dan komunitas lokal, sumberdaya yang melimpah,

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


26

aplikasi tergolong mutakhir, kepemimpinan yang baik dan efektif,


perhatian terhadap pelajar dan anak didik, kurikulum yang memadai,
atau juga kombinasi dari faktor-faktor tersebut”.

Sumber mutu harus terus ditingkatkan pelayanannya dalam dunia

pendidikan. Peningkatan mutu pendidikan yang paling utama dilakukan oleh

KS sebagai pemimpin. Peningkatan mutu juga harus didukung oleh semua

pihak yang terkait. Peningkatan mutu melalui kerja sama juga dijelaskan oleh

Sallis (2015: 162) yang mengatakan bahwa peningkatan mutu adalah sebuah

kerja keras, dan mendapatkan dukungan semua pihak adalah pendekatan

terbaik dalam menangani hal tersebut.

Mencapai lembaga pendidikan yang bermutu, maka lembaga

pendidikan perlu memiliki pengelolaan administrasi pendidikan yang baik.

Aktivitas pengelolaan administrasi tersebut menyangkut segenap kegiatan

penataan atau pengaturan untuk menjalin kerjasama sekelompok individu

untuk mencapai tujuan seperti guru dan karyawan. Upaya untuk meningkatkan

kualitas dan mutu pendidikan adalah menentukan standar. Standar pendidikan

Indonesia telah ditetapkan oleh pemerintah. Standar Nasional Pendidikan

menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 adalah kriteria minimal

tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan

Republik Indonesia.

Standar Nasional Pendidikan menurut peraturan pemerintah 19/2005

dalam Mulyasana (2012: 147) antara lain dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusan


yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan;
b. standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yang
dituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensi

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


27

bahan kajian, kompetensi mata pelajaran, dan silabus pembelajaran


yang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenis
pendidikan tertentu;
c. standar proses adalah Standar Nasional Pendidikan yang berkaitan
dengan pelaksanaan pembelajaran pada satu satuan pendidikan untuk
mencapai standar kompetensi lulusan;
d. standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikan
prajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikan
dalam jabatan;
e. standar sarana dan prasarana adalah Standar Nasional Pendidikan
yang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempat
berolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkel
kerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber
belajar lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran,
termasuk penggunaan tekhnologi informasi dan komunikasi;
f. standar pengelolaan adalah Standar Nasional Pendidikan yang
berkaitan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
kegiatan pendidikan pada tingkat satuan pendidikan, kabupaten/
kota, provinsi, atau nasional agar tercapai efisiensi dan efektivitas
penyelenggaraan pendidikan;
g. standar pembiayaan adalah standar yang mengukur komponen dan
besarnya biaya operasi satuan pendidikan yang berlaku selama satu
tahun;
h. standar penilaian pendidikan adalah standar nasional pendidikan
yang berkaitan dengan mekanisme, prosedur, dan instrument
penilaian hasil belajar peserta didik.

Standar pendidikan dalam proses pelaksanaannya memiliki tujuan

untuk dapat memberikan sumbangsih dalam pelayanan pendidikan khususnya

sekolah berkualitas. Sekolah dapat dikatakan berkualitas disampaikan oleh

Sagala

(2011: 170) apabila prestasi sekolah menunjukkan pencapaian yang tinggi

dalam prestasi akademik, memiliki nilai-nilai kejujuran, dan memiliki

tanggung jawab yang tinggi. Peningkatan kualitas sekolah juga dibarengi

dengan usaha yang dilakukan. Upaya meningkatkan kualitas juga dapat

dikatakan sebagai usaha sadar dari sekolah untuk melakukan perubahan dari

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


28

yang rendah menuju perubahan kualitas yang lebih tinggi sesuai dengan

standar atau sesuai dengan tujuan yang telah dietapkan dan diinginkan sekolah.

1. Mutu Sekolah

Mutu adalah perubahan. Sebagai bentuk perubahan, mutu harus

terus diperbaiki melalui program yang berkelanjutan. Fattah (2013: 119)

mengatakan mutu berkelanjutan adalah sebagai berikut:

“Bahwa melalui pendekatan perbaikan mutu berkelanjutan,


diharapkan dapat mengatasi masalah rendahnya mutu pendidikan
yang tidak hanya mengandalkan pendekatan yang bersifat
konvensional, melainkan dibutuhkan suatu pendekatan dalam
rangka optimalisasi sumber daya dan sumber dana”.

Mutu sekolah pada dasarnya merupakan suatu komponen yang

terpadu dari mutu pendidikan. Mutu sekolah lebih mengkhususkan pada

pengembangan dan peningkatan mutu di lingkungan sekolah.

Karwati (2013: 53) mengatakan bahwa peningkatan mutu sekolah melalui

manajemen mutu adalah proses pengkoordinasian sumber daya yang ada di

sekolah melalui proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan

pengawasan. Peningkatan mutu sekolah yang diharapkan, baik dari proses

yang ingin dilaksanakan di sekolah maupun dari ukuran atau karakteristik

lulusan yang ingin dicapai oleh sekolah.

2. Mutu Sekolah Dasar

Sekolah dasar merupakan satuan pendidikan yang paling penting

keberadaannya, sebab pendidikan di sekolah dasar merupakan pendidikan

yang paling penting keberadaannya. Oleh karena itu, keberadaan sekolah

dasar di Indonesia harus bermutu, yaitu baik dan berwawasan keunggulan.

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


29

Sekolah dasar membutuhkan manajemen yang baik untuk dapat

meningkatkan mutu pendidikannya. Bafadal (2006: 35) mengatakan bahwa

pada prinsipnya, sekolah dasar sebagai satuan pendidikan tidak akan

menjadi bermutu baik atau unggul dengan sendirinya, melainkan melalui

upaya peningkatan mutu pendidikannya.

Peningkatan mutu pendidikan di sekolah dasar hanya akan terjadi

secara efektif apabila dikelola melalui manajemen yang tepat.

Bafadal (2006: 35) menjelaskan selama ini peningkatan mutu pendidikan

cenderung melalui manajemen yang sentralistik. Program peningkatan

mutu pendidikan sekolah dasar ditetapkan dan diupayakan secara

sentralistik oleh pemerintah pusat. Peningkatan mutu pendidikan dasar

sementara ini kurang memperhatikan kondisi, atau tidak berbasis sekolah.

Peningkatan mutu pendidikan sekolah dasar harus terus dilakukan

untuk dapat menciptakan sekolah yang bermutu. Bafadal (2006: 36)

mengatakan bahwa peningkatan mutu pendidikan sekolah dasar akan

terjadi bilamana ada kemauan dan prakarsa dari bawah, KS, guru kelas,

orang tua peserta didik, komite sekolah, berkemauan dan bekerja keras

berupaya mengemban program-program peningkatan mutu pendidikan di

sekolahnya.

3. Indikator Mutu sekolah

Mutu sekolah memiliki indikator dalam menentukan

keberhasilannya. Karwati (2013: 56) mutu sekolah memperngaruhi

pengetahuan peserta didik melalui pelatihan dan talenta dari tenaga guru,

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


30

apakah berlangsung di dalam ruang kelas, serta seluruh budaya dan

atmosfir sekolah (Daniel P. Mayer., et al., 2000) National Center for

Education Statistic (NCES) USA. Ketiga bidang ini, ada 13 indikator mutu

sekolah yang berkaitan dengan pengetahuan peserta didik. Indikator

tersebut tersebut terbagi dalam 3 kelompok yaitu konteks sekolah, guru,

dan kelas. 13 indikator tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:

SEKOLAH GURU KELAS


1.Kepemimpinan 1. Kemampuan 1. Isi
Sekolah Akademik Kurikulum
2.Tujuan Sekolah Guru 2. Pedagogi
3.Komunitas 2. Penugasan 3. Teknologi
Pendidik dan Mengajar 4. Ukuran Kelas
Tenaga 3. Pengalaman
Kependidikan Guru
4.Kedisiplinan 4. Pengembangan
5.Lingkungan Profesi
Akademik

Pembelajaran
Peserta Didik

Gambar 2.1 Indikator Mutu Sekolah

Berdasarkan gambar indikator mutu sekolah di atas, selanjutnya

dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Sekolah

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


31

Konsep ini meliputi cara pendekatan sekolah terhadap kepemimpinan

pendidikan dan sasaran sekolah, pengembangan komunitas

professional, dan penciptaan suatu iklim yang meminimalisasi masalah

kedisiplinan serta memotivasi keunggulan akademik yang

memengaruhi mutu sekolah dan pengetahuan peserta didik.

b. Guru

Mutu sekolah meningkat ketika guru memiliki keterampilan akademik

yang tinggi, mengajar sesuai bidangnya seperti guru tersebut dilatih,

dan teribat dalam program induksi yang bermutu tinggi serta

pengembangan professional.

c. Ruang Kelas

Untuk memahami keefektifan ruang kelas, maka diperlukan

pemahaman tetang isi kurikulum, pedagogi, materi pelajaran, dan

peralatan sekolah yang digunakan.

Selain indikator mutu yang telah disebutkan, masih terdapat

beberapa indikator mutu sekolah lainnya. Matthew, dkk dalam Karwati

(2013: 57) memberikan indikator mutu sekolah yang dikenal dengan ISQ

(Indicator of School Quality) yaitu sebagai berikut:

1) Dukungan orang tua (Parent Support);


2) Kinerja Pendidik (Teacher Excellence);
3) Komitmen Peserta Didik (Student Commitment);
4) Kepemimpinan Sekolah (School Leadership);
5) Mutu Pembelajaran (Instructional Quality);
6) Manajemen Sumber Daya (Resource Management);
7) Kenyamanan Sekolah (School Safety).

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


32

Indikator mutu sekolah dapat menjadi petunjuk atau sebagai

keterangan untuk mengukur ketercapaian mutu sekolah. Oleh karena itu

perlu adanya komitmen yang tinggi dan dukungan oleh berbagai pihak

yang terkait terhadap penyelenggaraan pendidikan di sekolah.

4. Strategi Peningkatan Mutu Sekolah

Sekolah perlu untuk melakukan perubahan mutu dan kualitas

sekolah. Perubahan mutu sekolah harus melalui strategi dan pola-pola yang

benar. Mulyasana (2012: 123) mengatakan bahwa untuk mendukung

tercapainya pola penyelenggaraan pendidikan yang bermutu, pimpinan

lembaga pendidikan mesti melakukan langkah-langkah yang lebih efektif,

efisien, dan produktif. Karwati (2013: 59) mengatakan bahwa peningkatan

mutu sekolah adalah suatu proses yang sistematis yang terus menerus

meningkatkan mutu proses belajar mengajar dan faktor-faktor yang

berkaitan dengan itu, dengan tujuan agar menjadi target sekolah dapat

dicapai dengan lebih efektif dan efisien.

Mencapai target menjadi sekolah yang bermutu perlu adanya

strategi yang melibatkan seluruh sumber daya yang terdapat di sekolah.

Danim dalam Karwati (2013: 61) menyarankan untuk meningkatkan mutu

sekolah dapat dilakukan dengan melibatkan lima faktor yang dominan,

yaitu:

1. Kepemimpinan Kepala Sekolah (KS)

KS harus memiliki dan memahami visi kerja secara jelas,

mampu dan mau bekerja keras, mempunyai dorongan kerja yang tinggi,

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


33

tekun dan tabah dalam bekerja, memberikan layanan yang optimal, dan

disiplin kerja yang kuat. Mulyasa (2011: 98-120) mengatakan bahwa

dinas pendidikan telah menetapkan bahwa KS harus mampu

melaksanakan pekerjaannya antara lain sebagai:

a. KS sebagai Educator (Pendidik)

KS dalam menjalankan fungsinya sebagai educator, dalam

hal ini berarti KS memiliki strategi yang tepat untuk meningkatkan

profesionalisme tenaga kependidikan di sekolahnya. Iklim sekolah

yang kondusif dapat diciptakan dengan memberikan nasehat

kepada warga sekolah, memberikan dorongan kepada seluruh

tenaga kependidikan, serta melaksanakan model pembelajaran yang

menarik, seperti team teaching, moving class, dan mengadakan

program akselerasi (acceleration) bagi peserta didik yang cerdas di

atas normal.

b. KS sebagai Manajer

KS juga melakukan fungsinya sebagai manajer. Fungsi

sebagai manajer berarti KS harus memiliki strategi yang tepat untuk

memberdayakan tenaga kependidikan melalui kerjasama atau

kooperatif, memberi kesempatan kepada para tenaga kependidikan

untuk meningkatkan profesinya, dan mendorong keterlibatan

seluruh tenaga kependidikan dalam berbagai kegiatan yang

menunjang program sekolah.

c. KS sebagai Administrator

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


34

KS sebagai administrator memiliki hubungan yang sangat

erat dengan berbagai aktivitas pengelolaan administrasi yang

bersifat pencatatan, penyusunan dan pendokumenan seluruh

program sekolah. Secara spesifik, KS harus memiliki kemampuan

untuk mengelola kurikulum, mengelola administrasi peserta didik,

mengelola administrasi personalia, mengelola administrasi sarana

dan prasarana, mengelola administrasi kearsipan, dan mengelola

administrasi keuangan. Kegiatan tersebut perlu dilakukan secara

efektif dan efisien agar dapat menunjang produktivitas sekolah.

d. KS Sebagai Supervisor

KS sebagai supervisor maka KS harus mampu melakukan

berbagai pengawasan dan pengendalian untuk meningkatkan kinerja

tenaga kependidikan. Pengawasan dan pengendalian ini merupakan

kontrol agar kegiatan pendidikan di sekolah terarah pada tujuan

yang telah ditetapkan. Pengawasan dan pengendalian juga

merupakan tindakan preventif untuk mencegah agar para tenaga

kependidikan tidak melakukan penyimpangan dan lebih berhati-hati

dalam melaksanakan pekerjaannya. KS sebagai supervisor harus

diwujudkan dalam kemampuan menyusun, dan melaksanakan

program supervisi pendidikan.

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


35

e. KS sebagai Leader

Kegiatan utama pendidikan di sekolah dalam rangka

mewujudkan tujuannya adalah kegiatan pembelajaran, sehingga

seluruh aktivitas organisasi sekolah bermuara pada pencapaian

efisiensi dan efektivitas pembelajaran. Oleh karena itu, salah satu

tugas sekolah adalah sebagai supervisor, yaitu mensupervisi

pekerjaan yang dilakukan oleh tenaga kependidikan.

f. KS sebagai Innovator

KS melakukan peran dan fungsinya sebagai innovator.

Sebagai innovator KS harus memiliki strategi yang tepat untuk

menjalin hubungan yang harmonis dengan lingkungan, memberikan

teladan kepada seluruh tenaga kependidikan di sekolah, dan

mengembangkan model-model pembelajaran yang inovatif.

g. KS sebagai Motivator

KS sebagai motivator harus memiliki strategi yang tepat

untuk memberikan motivasi kepada para tenaga kependidikan

dalam melakukan berbagai tugas dan fungsinya. Motivasi ini dapat

ditumbuhkan melalui pengaturan lingkungan fisik, pengaturan

suasana kerja, disiplin, dorongan, penghargaan secara efektif, dan

penyediaan berbagai sumber belajar melalui pengembangan Pusat

Sumber Belajar (PSB).

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


36

Meningkatkan mutu di SD membutuhkan KS yang dapat

melaksanakan pekerjaannya dengan baik. Tidak hanya sekedar melakukan

pekerjaan tetapi juga dilandasi dengan rasa tanggung jawab.

KS harus dapat memahami semua pekerjaannya. Tidak sekedar

memahami, yang terpenting adalah KS mampu mengamalkan dan

menjadikan hal tersebut dalam bentuk tindakan nyata di sekolah dengan

penuh tanggung jawab. Pelaksanaan peran, fungsi dan tugas tersebut tidak

dapat dipisahkan satu sama lain, karena saling terkait dan mempengaruhi,

serta menyatu dalam pribadi seorang KS professional. KS yang

demikianlah yang akan mampu mendorong visi menjadi aksi dalam

paradigma baru manajemen pendidikan.

2. Peserta Didik

Pendekatan yang harus dilakukan adalah “anak sebagai pusat”, sehingga

kompetensi dan kemampuan peserta didik dapat digali sehingga sekolah

dapat menginventarisir kekuatan yang ada pada peserta didik.

3. Guru

Perlibatan guru secara maksimal, dengan meningkatkan kompetensi dan

profesi kerja guru dalam kegiatan seminar, Kelompok Kerja Guru (KKG),

lokakarya serta pelatihan sehingga hasil dari kegiatan tersebut diterapkan di

sekolah.

4. Kurikulum

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


37

Adanya kuriklum yang ajeg atau tetap tetapi dinamis, dapat memungkinkan

dan memudahkan standar mutu yang diharapkan sehingga goal (tujuan)

dapat dicapai secara maksimal.

5. Jaringan Kerjasama

Jaringan kerjasama tidak hanya terbatas pada lingkungan sekolah dan

masyarakat semata (orang tua dan masyarakat) tetapi dengan organisasi

lain, seperti perusahaan atau instansi sehingga output dari sekolah dapat

terserap di dalam dunia kerja.

C. Prestasi Sekolah Dasar

Prestasi dapat diraih disegala bidang. Prestasi menurut Kamus Bahasa

Indonesia (2008:1213) menjelaskan pengertian prestasi adalah hasil yang telah

dicapai (dilakukan, dikerjakan dan sebagainya). Sufyarma (2004: 212)

mengatakan bahwa prestasi dimaksudkan sebagai suatu hasil yang dicapai atau

perubahan akibat suatu sistem yang diperkenalkan atau yang digunakan.

Pendapat yang telah disampaikan di atas dapat diketahui bahwa pencapaian

suatu hasil yang telah dilakukan disebut sebagai prestasi dan dinilai melalui

piala atau penghargaan yang diperoleh.

Ketercapaian prestasi sekolah merupakan gambaran bahwa proses

pendidikan di sekolah sudah berada dalam penyelenggaraan sekolah yang

efektif. Makmun dalam Komariah (2008: 8) menegaskan bahwa efektivitas

sekolah pada dasarnya menunjukkan tingkat kesesuaian antara hasil yang

dicapai (achievement atau observed output) dengan hasil yang diharapkan

(objectives, targets, intended output) seperti yang telah ditetapkan.

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


38

Pencapaian hasil yang diharapkan menunjukkan bahwa proses

pendidikan yang dilaksanakan tersebut berkualitas. Komariah (2008: 8)

mengatakan bahwa kualitas sekolah dapat diidentifikasi dari banyaknya peserta

didik yang memiliki prestasi, baik prestasi akademik maupun prestasi bidang

lain, serta lulusannya relevan dengan tujuan. Berdasarkan pendapat yang telah

disampaikan di atas, dapat disimpulkan bahwa prestasi sekolah dapat

diidentifikasi melalui banyaknya siswa yang memiliki prestasi baik berupa

prestasi akademik maupun non akademik dengan melihat tingkat kesesuaian

hasil dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Prestasi yang terdapat di sekolah khususnya sekolah dasar lebih banyak

didominasi oleh pencapaian prestasi dari peserta didik. Prestasi peserta didik

tinggi, semakin tinggi pula prestasi dari sekolah dasar tersebut. Prestasi sekolah

dasar juga dapat ditentukan oleh faktor lain seperti pelaksanaan proses

manajemen sekolah dasar dan beberapa komponen yang mendukung lainnya.

Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa ketercapaian prestasi sekolah dasar

dapat ditentukan oleh beberapa komponen yang berperan di dalamnya, seperti

prestasi peserta didik dan prestasi manajemen sekolah.

D. Meningkatkan Mutu dan Prestasi Sekolah

Meningkatkan mutu dan prestasi sekolah merupakan suatu hal yang

perlu direncanakan dan dilaksanakan. Karwati (2013: 59) mengatakan bahwa

peningkatan mutu sekolah adalah suatu proses yang sistematis yang terus

menerus meningkatkan mutu proses belajar mengajar dan faktor yang berkaitan

dengan itu, dengan tujuan agar menjadi target sekolah dapat dicapai dengan

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


39

lebih efektif dan efisien. Meningkatkan mutu dan prestasi sekolah perlu

adanya pelaksanaan manajemen yang mendukung. Pelaksanaan manajemen

memerlukan alternatif untuk dapat mengembangkan pengelolaan pendidikan.

Suryosubroto (2010: 208) yang mengatakan bahwa manajemen peningkatan

mutu berbasis sekolah merupakan alternaif baru dalam pengelolaan pendidikan

yang lebih menekankan kepada kemandirian dan kreatifitas sekolah.

Penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa sekolah mandiri artinya

sekolah yang memiliki otonomi (kewenangan dan tanggung jawab) yang

signifikan untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri dalam

menyelenggarakan sekolah untuk mencapai prestasi-prestasi seluruh warga

yang ada di sekolah.

E. Penelitian yang Relevan

Berdasarkan penelitian yang peneliti anggap relevan dengan

penelitian peran manajemen di sekolah dasar antara lain:

1. Penelitian tentang peran KS dalam meningkatkan mutu oleh Effendi (2014)

tentang “Peran KS dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Sekolah Dasar

(Studi pada SD Muhammadiyah Al-Mujahidin Wonosari Gunungkidul

Periode Tahun 2007-2014)” menunjukkan hasil, bahwa KS sangat berperan

dalam meningkatkan mutu pendidikan. Kegiatan yang dilakukan KS dalam

meningkatkan mutu pendidikan yaitu dengan meningkatkan peningkatan

semua aspek yang terdapat di lingkungan sekolah, diantaranya adalah

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


40

peningkatan kualitas guru, peserta didik, sarana prasarana, pembenahan

manajemen sekolah, budaya mutu, dan partisipasi masyarakat. Peningkatan

mutu pendidikan juga terdapat faktor-faktor yang mendukung dan faktor

yang menghambat.

2. Penelitian tentang peran manajerial sekolah oleh Wahyudin (2011) tentang

“Peran Manajerial KS dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan SMK Al-

Hidayah Cinere” menunjukkan hasil yang dapat diketahui bahwa peran

manajerial KS dalam meningkatkan mutu pendidikan pada kategori cukup

baik (62,55%). Artinya KS cukup mampu dalam menjalankan peran dan

fungsinya sebagai manajer di lembaga pendidikan.

Kedua penelitian tersebut saling berhubungan dalam penelitian ini,

penelitian oleh Effendi yang berkaitan dengan peran KS dapat memberikan

gambaran berkaitan peran KS yang melakukan berbagai kegiatan peningkatan

mutu sekolah berserta faktor pendukung dan penghambat dalam meningkatkan

mutu sekolah, akan tetapi penelitian tersebut masih kurang mendalam dengan

permasalahan tersebut. Hasil penelitian tersebut dapat dijadikan acuan peneliti

untuk melihat secara langsung peran KS dalam manajemen sekolah secara

lebih spesifik berkaitan dengan peningkatan mutu dan prestasi sekolah.

Kemudian pada penelituan Wahyudi berkaitan dengan ketercapaian atau hasil

dari manajerial KS, sehingga kedua penelitian tersebut saling berhubungan

untuk mengetahui dan menggali lebih lanjut terkait pelaksanaan manajemen

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


41

sekolah, dan peran manajemen sekolah dalam peningkatan mutu dan prestasi

sekolah dalam peningkatan mutu dan prestasi sekolah, sehingga dapat

ditemukan informasi yang lebih akurat dalam upaya peningkatan mutu dan

prestasi sekolah, karena pada saat ini manajemen sekolah belum semuanya

melaksanakan perannya sesuai yang diharapkan.

F. Kerangka Pikir

Pendidikan merupakan kebutuhan masyarakat yang sangat mendasar.

Kebutuhan masyarakat akan pentingnya pendidikan ditunjukkan dengan

pemilihan sekolah yang memiliki mutu. Sekolah yang memiliki mutu tidak

terlepas dari peran manajemen yang berlangsung di sekolah.

Manajemen sekolah merupakan faktor yang paling penting dalam

penyelenggaraan pendidikan di sekolah. Manajemen sekolah di dalamnya

terdapat komponen seperti pendidik, peserta didik, karyawan, pemerintah, dan

masyarakat yang harus berfungsi secara optimal untuk mencapai keberhasilan

pelaksanaan manajemen. Keberhasilan diukur oleh prestasi yang diperoleh dan

sistem kepemimpinan yang digunakan dalam manajemen sekolah.

Keberhasilan mutu pendidikan sangat ditentukan kemampuan dalam

pengelolaan sekolah. Pengelolaan tersebut meliputi pengelolaan pembelajaran,

pendidik, peserta didik, sarana dan prasarana, keuangan hubungan dengan

masyarakat, serta layanan khusus.

Berdasarkan penjelasan tersebut, fokus pada penelitian ini adalah peran

manajemen sekolah dalam peningkatan mutu dan prestasi sekolah. Penelitian

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016


42

ini bertujuan untuk memperoleh informasi berupa bentuk pelaksanaan

manajemen yang dilakukan di sekolah, peran manajemen dalam meningkatkan

mutu dan prestasi sekolah, dan permasalahan yang dihadapi dalam manajemen

sekolah. Peran manajemen sekolah apabila dijalankan dengan baik dapat

mempengaruhi kualitas pendidikan. Hal tersebut dapat digambarkan sebagai

berikut:

Peran manajemen sekolah dalam


peningkatan mutu dan prestasi
sekolah

Hasil penelitian:

1. Mengetahui pelaksanaan
manajemen sekolah Dilakukan penelitian kualitatif untuk
2. Mengetahui peran manajemen mendeskripsikan peran manajemen
sekolah sekolah dalam peningkatan mutu dan
3. Mengetahui permasalahan prestasi sekolah.
manajemen sekolah.

Gambar 2.2 Kerangka Pikir

Peran Manajemen Sekolah..., Yanuar Akhmad, FKIP UMP 2016

Anda mungkin juga menyukai