Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH

Implementasi Pengendalian Mutu untuk Pendidikan


Menengah Atas di Indonesia

Disusun Oleh :

Elfina Septiani Fadhila 2005112529

Neneng Safitri 2005114323

Nur Afifah Dzakiyyah 2005112497

Dinda Desriyenti 2005111625

Program Studi Pendidikan Masyarakat

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Riau

2023
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh…

Alhamdulillah, puji syukur kepada Allah SWT atas segala kebaikan dan karunia-
Nya sehingga makalah ini bisa diselesaikan tepat pada waktunya. Shalawat dan salam se
nantiasa tersampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. Semoga syafa’atnya mengalir ke
pada kita di akhirat kelak.

Makalah ini, disusun dalam rangka Memenuhi tugas Mata Kuliah Penjaminan dan
pengendalian mutu pendidikan.

Selanjutnya, ungkapan terima kasih atas waktu dan kerjasamanya kepada pihak-pihak y
ang ikut andil dalam penyusunan dan penyelesaian makalah ini. Terkhusus ungkapan ter
ima kasih kepada Ibu Masyitha, M.Pd. selaku Dosen Pengampu Mata Kuliah
Penjaminan mutu pendidikan.

Penulis menyadari, bahwa penyusunan dan pembahasan dalam makalah ini masih banya
k terdapat kesalahan dan kekurangan. Untuk itu, kritik dan saran yang membangun dari
Dosen Pengampu serta dari pembaca sekalian sangat diperlukan. Guna perbaikan dimas
a yang akan datang. Mudah-mudahan, makalah ini bermanfaat untuk kita semua. Aamii
n.

Pekanbaru, 15 Mei 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berbagai usaha telah dilakukan untuk meningkatkan mutu pendidikan, baik yang
dilakukan pada tingkat nasional ataupun daerah, antara lain penguatan regulasi hak
untuk mendapatkan pendidikan bagi anak usia sekolah, pendidikan dan pelatihan bagi
tenaga pendidik, penguatan dan peningkatan kompetensi guru, perbaikan dan
penyediaan sarana dan prasarana pendidikan, pengadaan buku ajar dan media pelajaran.
Rendahnya mutu pendidikan di indonesia tercermin pada kesulitan mencari tenaga
pendidik yang berkompetensi. Daya saing indonesia menurut world economic forum
berada di level 54 dari 131 Negara. Kondisi ini dapat disebabkan rendahnya kualitas
sumber daya manusia, tendahnya daya saing pendidikan, terbatasnya infrastruktur,
terlalu panjang proses birokrasi, lingkungan yang belum mendukung dan penegakan
hukum yang belum optimal
Namun demikian berbagai indikator mutu pendidikan belum menunjukkan peningkatan
yang berarti. Berdasarkan masalah ini maka dalam upaya peningkatan mutu pendidikan
selain melalui cara-cara yang diatas, juga perlu adanya peningkatan mutu manajemen
pengendalina mutu pendidikan, salah satu diantaranya dengan meningkatkan efektifitas
penyelenggaraan pendidikan, pengendalian output yang berorientasi pada mutu.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Mutu Pendidikan Sekolah Menengah Atas?
2. Bagaimana Konsep Pengendalian Mutu Sekolah Menengah Atas?
3. Bagaimana Proses Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Menengah Atas?
4. Bagaimana Implemantasi Mutu Pendidikan Sekolah Menengah Atas?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui Konsep Mutu Pendidikan Sekolah Menengah Atas?
2. Mengetahui Konsep Pengendalian Mutu Sekolah Menengah Atas?
3. Mengetahui Proses Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Menengah Atas?
4. Mengetahui Implemantasi Mutu Pendidikan Sekolah Menengah Atas?
BAB ll
PEMBAHASAN

2.1 Konsep Mutu Pendidikan


Pendidikan yang bermutu dari sisi perencanaan dapat diukur dengan ketepatan
dokumen perencanaan yang disandingkan dengan proses pelaksanaannya. Sedangkan
proses pelaksanaan dapat diukur dengan ketepatan, kelengkapan dan efisiensi
pengelolaan proses belajar mengajar yang efektif.
Deedy (dalam A.Sabur,1998:33) Menjelaskan bahwa mutu pendidikan terdiri
dari 3 perpektif yaitu : perpektif ekonomi, sosiologi dan pendidikan. Lulusan
pendidikan yang bermutu akan secara langsung dapat memenuhi angkatan kerja, yang
secara ekonomi akan membantu peningkatan taraf hidup. Menurut pandangan sosiologi,
pendidikan yang bermutu adalah pendidikan yang bermanfaat terhadap pengembangan
dan pemajuan masyarakat, seperti mobilitas sosial, perkembangan budaya, pertumbuhan
kesejahteraan, dan pembebasan kebodohan. Selanjutnya Deedy (Dalam A.Sabur,
1998:35) Menegaskan, bahwa mutu pendidikan harus mengkaji masa dan esensi dari
pendidikan, terkait dengan tujuan kurikulum, sarana prasana, kesiapan tenaga pendidik
dan manajemen pengelolaan tenaga pendidikan. Tingkat kemampuan kelulusan dalam
arti penguasaan ilmu, keterampilan dan pengalaman para lulusan sekolah elit terjadi
karna proses pendidikannya lebih baik, mutunya akan berbeda dari sekolah di daerah
kumuh. Dengan demikian mutu proses akan menghasilkan mutu lulusan yang berbeda.
Mutu dapat dikatakan baik, apabila sebuah layanan memenuhi spesifikasi yang ada.
Mutu sebagai instrument untuk menilai produk sudah memenuhi standar atau belum,
masih bersifat relatif dan tidak ekslusif. Persepsi mutu bagi peserta didik yang paling
utama adalah kepuasan. Dimensi mutu dari seorang guru adalah kelengkapan peralatan,
sarana penunjang mengajar dan metode mengajar serta hasil proses belajar mengajar.
Isu tentang mutu pendidikan terus berkembang sejalan dan sejurus dengan
perkembangan kebutuhan dan kesiapan penyelenggaraan pendidikan. Salah satu
sebabnya adalah tendahnya peluang kerja bagi alumni tingkat SLTA dan beratnya
persaingan bagi alumni Perguruan Tinggi, sebagai tenaga potensial yang terampil dalam
merebut dan memanfaatkan kesempatan kerja.

2.2 Konsep Pengendalian Mutu


Pengendalian mutu atau Quality Control dalam manajemen mutu merupakan sua
tu sistem kegiatan teknis yang bersifat rutin yang dirancang untuk mengukur dan menila
i mutu produk atau jasa yang diberikan kepada pelanggan. Pengendalian diperlukan dala
m manajemen mutu untuk menjamin agar kegiatan sesuai dengan rencana yang telah dit
etapkan, sehingga produk yang dihasilkan sesuai dengan harapan pelanggan.
Tugas pengendalian mutu dapat dilakukan dengan mengukur perbedaan seperti p
erencanaan, rancangan, menggunakan prosedur atau peralatan yang tepat, pemeriksaan,
dan melakukan tindakan koreksi terhadap hal-hal ini menyimpang, diantara dalam hal pr
oduk, pelayanan, atau proses, output dan standar yang sefesisik., oleh karena itu pengaw
asan mutu merupakan upaya untuk menajaga agar kegiagan yang yang dilakukan dapat
berjalan sesuai rencana dan mehasilkan output yang sesuai dengan standar yang telah dit
etapkan, hal ini seperti dikemukakan oleh Amitava Mitra (2001:9) :”quality control may
generally be defined as a system that is used to maintain a desired level of quality in a pr
oduct or service.” Tzvetelin Gueorguiev (2006) menyatakan Quality control–processes a
re monitored to ensure that all quality requiremnents are being met and performance pro
blems are solved
Pandangan yang sama dikemukakan oleh Ishikawa (1995) yang menyatakan pen
gendalian mutu adalah pelaksanaan langkah-langkah yang telah direncanakan secara ter
kendali agar semuanya berlangsung sebagaimana mestinya, sehingga mutu produk yang
direncakan dapat tercapai dan terjamin. Definisi yang dikemukakan oleh Ishikawa di ata
s merupakan pemikiran baru tentang quality control. Menurut pengertian di atas nampak
bahwa pengendalian mutu itu mencakup keseluruhan proses atau kegiatan dalam mempr
oduksi atau menghasilkan produk dan jasa yaitu sejak proses pengembangan produk bar
u sampai produk itu digunakan oleh pelanggan secara memuaskan. Dalam pengertian di
atas tersirat pula bahwa pengendalian mutu itu dilakukan dengan orientasi pada kepuasa
n konsumen. Artinya keseluruhan proses yang diselenggarakan oleh perusahaan ditujuk
an pada pemenuhan kebutuhan konsumen. Sejalan dengan konsep pengendalian mutu di
atas. Pengendalian terhadap mutu pendidikan memang menyangkut unsur input, proses
dan output. Hal ini memang sejalan dengan konsep mutu pendidikan yang dilihat dari u
nsur input, proses dan output. Karena itu dalam melaksanakan pengendalian mutu pendi
dikan, maka pengendalian difokuskan terhadap unsur input, proses dan output pendidika
n. Kepala Sekolah dapat merencanakan dan melakukan pengendalian mutu pendidikan s
ejak inoput siswa masuk, kemudian dididik di sekolah hingga menjadi lulusan dari sekol
ah. Dengan demikian dalam melakukan pengendalian mutu hendaknya kepala sekolah a
tau pengawas melihat sekolah atau proses pendidikan sebagai suatu sistem.
Dalam pengendalian mutu agar berjalan efektif membutuhkan adanya perencana
an yang jelas, lengkap dan terintegrasi agar dapat dilaksanakan sistem pengawasan yang
efekti dan efisien. Perencanaan yang jelas, lengkap dan terintegrasi diperlukan agar para
pimpinan seperti kepala sekolah, wakil kepala sekolah, tata usaha, serta pimpinan unit la
innya dapat melaksanakan dan mengendalikan kegiatan dengan baik. Selain itu dalam p
engendalian membutuhkan adanya struktur yang jelas, artinya siapa yang bertanggung j
awab terhadap penyimpangan yang terjadi serta tindakan perbaikan apa yang perlu diber
ikan dan oleh siapan tindakan perbaikan itu dilakukan.
Kegiatan pengendalian mutu mencakup metoda secara umum seperti pemeriksaa
n yang akurat terhadap data yang diperoleh dan diolah, dan dengan menggunakan prose
dur yang standar dan diakui. Dilakukan untuk melakukan perhitungan terhadap pengelu
aran- pengeluaran dalam proses kegiatan, melakukan pengukuran, memperkirakan hal-h
al yang tidak menentu, serta mengarsipkan berbagai informasi dan laporan-laporan.
2.3 Proses Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Menengah Atas
Sejatinya, pengendalian tidak dapat dipisahkan dari perencanaa. Sama halnya
dalam pengendalian mutu yang harus berjalan sesuai dengan perencanaan yang telah
dibuat. Proses pengendalian kualitas pendidikan meliputi: perencanaan yaitu menetapka
n tujuan dan standar, indikator kinerja aktual, Dengan membandingkan kinerja hasil pen
gukuran dengan kinerja standar, meningkatkan kinerja (Widiansyah, 2019). Pengendali
an mutu merupakan suatu tindakan yang berisi kegiatan pengukuran atau penilaian dan
perbaikan. Pengendalaian merupakan suatu proses yang terdiri dari merencanakan (men
yusun tujuan dan standar performansi), pengukuran performansi nyata, membandingkan
performansi dan melakukan perbaikan. Pengendalian mutu pendidikan ditujukan pada a
spek kurikulum pembelajaran, pembinaan murid dan aspek manajemen, Ketiga bidang s
asaran ini semuanya mengacu pada pengembangan kompetensi siswa secara optimal.
Kemudian mengambil pendapat dari Hermawan (2011) Kegiatan pengendalian
mutu mencakup metoda secara umum seperti pemeriksaan yang akurat terhadap data
yang diperoleh dan diolah, dan dengan menggunakan prosedur yang standar dan diakui.
Dilakukan untuk melakukan perhitungan terhadap pengeluaran-pengeluaran dalam
proses kegiatan, melakukan pengukuran, mempeikirakan hal-hal yang tidak menentu,
serta mengarsipkan berbagai informasi dan laporan-laporan. Sehingga dapat diartikan
bahwa pengendalian mutu dalam penerapan nya memiliki prosedur yang harus di
sepakati sebagai standar yang telah diakui, oleh karena itu pengukuran dan penilaian
mutu perlu menjalankan prinsip-prinsip dalam proses penjaminan mutu.
Selanjutnya mengambil pendapat dari N.S.Sukmadinata (2006:52) proses
pengendalian mutu meliputi:1) perencanaan, yakni menyusun tujuan dan standar, 2).
Pengukuran performansi nyata, 3). Membandingkan performansi hasil pengukuran
dengan performansi standar, 4) memperbaiki performansi.
Terakhir, proses pengendalian mutu Pendidikan juga bisa dilakukan
menggunakan Model Certo (dalam Sofyan Syafri 2001) . Perlu diketahui terlebih
dahulu bahwa model ini banyak digunakan oleh Kepala Sekolah atau pimpinan sekolah
dalam melaksanakan pengendalian mutu. Cara-caranya meliputi : (1) pre control-
Feedfowerd, yakni control yang dilakukan sebelum pekerjaan dimulai, misalnya untuk
mewujudkan pendidikan yang bermutu hanya memilih guru-guru yang memiliki
kompetensi yang baik. (2) Concurrent Contrtol, yaitu pengendalaian dilakukan sejalan
dengan pelaksanaan pekerjaaan, dan (3) Feedback Control, yaitu mengadakan penilaian
atau pengukuran, dan perbaikan setelah kegiatan dilakukan.

2.4 Implementasi Pengendalian Mutu Pendidikan Sekolah Menengah


Atas/Kejuruan SMK Cendekian Kota Madiun

Pengendalian diperlukan dalam manajemen mutu pendidikan untuk memastikan bahw


a layanan pendidikan sejalan dengan rencana yang ditetapkan, sehingga produk yang diproduk
si sesuai dengan harapan pelanggan (stakeholder). Pengendalian mutu sangat erat dengan kegi
atan pengawasan kualitas, sedangkan pengendalian kualitas adalah upaya untuk menjaga agar
operasi berjalan sesuai rencana dan menghasilkan hasil. sesuai dengan standar yang ditetapka
n (Jamali, 2016). Proses pengendalian kualitas meliputi: perencanaan yaitu menetapkan tujuan
dan standar, indikator kinerja aktual, Dengan membandingkan kinerja hasil pengukuran denga
n kinerja standar, meningkatkan kinerja (Widiansyah, 2019). Perencanaan Program dan Standa
r Pendidikan di SMK Cendekia Madiun
Pendidikan dalam mencapai tujuan pendidikan yang diinginkan membutuhkan sebuah rencana
yang diwujudkan dalam visi, misi dan tujuan lembaga pendidikan, karena dalam penerapan vis
i dan misi lembaga pendidikan yang jelas lebih mudah diwujudkan dari pada melalui upaya yan
g dikelola oleh komunitas sekolah sebagai model perilaku dan dipraktikkan setiap hari. Jika visi
dan misi tersebut diwujudkan dalam bentuk budaya berkelanjutan maka akan berdampak pad
a peningkatan kualitas sekolah (Puteri & Prihantini, 2020). Di SMK Cendekia Madiun menrenca
nakan pendidikan yang bermutu sebagai berikut:
a) Visi Sekolah
Dalam hal ini sekolah harus menentukan visi, sebagai gambaran apa cita-cita
dan hal-hal yang akan di raih oleh sekolah pada masa yang sekarang dan
yang akan datang kelanjutan dari masa-masa sekarang ini yang selalu berkaitan d
engan erat masa lalu (Puteri & Prihantini, 2020). Pembangunan visi tetap dalam ke
rangka kebijakan pendidikan nasional tetapi disesuaikan dengan kebutuhan sekola
h dan layanan masyarakat. Visi menjadi arahan sekolah untuk mementuk misi seko
lah. Visi Sekolah terdiri dari cita-cita komunitas masyarakat maupun konsumen le
mbaga pendidikan sekolah serta semua pihak memberikan sebuah gambaran atau
inspirasi yang dapat menjadi motivasi kekuatan dan kebanggaan sebuah lembaga p
endidikan sekolah. Di SMK Cemdekia Madiun memiliki visi yaitu dapat terwujudny
a sekolah menengah kejuruan yang unggul dalam mengembangkan peserta didik y
ang terampil, kompetitif, beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME.
b) Misi Sekolah
Dalam hal ini berisi gambaran langkah-langkah atau strategi yang seperti apa
agar sekolah tersebut bisa mencapai visi yang telah ditetapkan. misi merupaka
n sebuah bentuk pelayanan buat memenuhi syarat yang ditetapkan di dalam visi d
engan indikator yang berbeda (Puteri & Prihantini, 2020). Misi lembaga pendidikan
di SMK Cendekia Madiun diantaranya:
a) Menciptakan sebuah pusat pembelajaran serta pelatihan yang bertaraf nasional
maupun internasional;
b) Menciptakan alumni yang berkompeten, mempunyai akhak mulia serta berbudi
luhur, sebagai upaya pembentukan karakter bangsa;
c) Menciptakan alumni yang mempunyai pengetahuan serta keterampilan yang be
rkompetitif di era global saat ini;
d) Menciptakan alumni yang produktif, mandiri serta memiliki wawasan lingkunga
n.
c) Tujuan Sekolah
Di dalam materi kurikulum selalu memuat tujuan sekolah. Tujuan SMK Cendekia M
adiun diantaranya sebagai berikut:
a) Mengembangkan sekolah laboratorium pembelajaran yang berstandar nasional
dan internasional;
b) Menyiapkan peserta didik yang kompeten, memiliki akhlak mulia dan berbudi p
ekerti luhur; c) Menyiapkan peserta didik yang memiliki pengetahuan dan keteram
pilan; d) Membekali peserta didik dengan lifeskill dan kompetensi agar produktif d
an mandiri; e) Membekali peserta didik dengan pendidikan yang berwawasan lingk
ungan.
d) Rencana Kerja Sekolah
SMK Cendekia Madiun telah menyiapkan sebuah rencana kerja dalam jangka pend
ek, menengah serta panjang guna mencapai sebuah tujuan yang telah ditetapkan d
alam lembaga pendidikan tersebut. Seluruh rencana dalam kegiatan terseut disusu
n dalam rencana anggaran sekolah (RKAS).
Visi misi tujuan dan program kerja dikomunikasikan kepada anggota universitas m
elalui rapat asosiasi dan rapat pleno. Dokumen atau data RKAS memuat sebuah re
ncana kerja sekolah yang selalu diselaraskan dengan delapan standar nasional pen
didikan dalam rangka pengendalian mutu. Dalam pengendalian mutu pendidikan d
i SMK Cendekia Madiun dalam suatu pelaksanaan program terdapat 6 program sek
olah seperti :
1. Program Kesiswaan Sekolah
2. Program Kurikulum dan Kegiatan Sekolah
3. Program Pendidik dan Kependidikan Sekolah
4. Program Pembiayaan dan Keuangan Sekolah
5. Program Budaya dan Lingkungan Sekolah
6. Program Komite dan Kemasyarakatan Sekolah

Pelaksanaan pengendalian mutu ditujukan pada bidang-bidang utama pendidikan, yait


u kurikulum, pengajaran siswa dan administrasi pendidikan. Bidang program berkaitan dengan
perumusan tujuan pendidikan, bahan ajar, proses pengajaran dan penilaian, baik dari total pro
gram pendidikan di sekolah maupun untuk setiap bidang studi. Bidang pengajaran siswa adala
h yang berkaitan dengan program pengembangan siswa dan pengajaran dan konseling, sedang
kan menyangkut upaya manajemen untuk mengatur dan memanfaatkan semua sumber daya d
an dana pendidikan yang tersedia di sekolah. Bidang ini meliputi manajemen staf, mahasiswa,
sarana dan prasarana, sarana pendidikan, biaya, dan kemitraan dengan masyarakat atau pihak
luar. Ketiga bidang tersebut memiliki arah tujuan yang sama, yaitu perkembangan optimal sisw
a (Sumiati, 2021). pelaksanaan sebuah lembaga pendidikan harus dapat dilihat bagaimana pen
capaian progam yang dicapai, diantaranya sebagai berikut:
1. Kesiswaan Sekolah Menengah Kejuruan d SMK Cendekia Madiun
SMK Cendekia Madiun berlokasi dipinggir kota madiun, saat ini siswa berasal dari kota maupun
desa dengan kondisi ekonomi orang tua rata-rata kelas menengah bawah, oleh karena itu seko
lah SMK Cendekia Madiun ini menerapkan lembaga pendidikan berbasis bebas biaya pendidika
n. Sekolah juga telah merilis buku pegangan dengan panduan penerimaan siswa baru sebagai b
agian dari upaya untuk memfasilitasi penerimaan. Sekolah ini juga memberikan layanan konsel
ing kepada siswa dari latar belakang kurang mampu.
2. Kurikulum dan Kegiatan Pembelajaran di SMK Cendekia Madiun
Sekolah menyiapkan materi kurikulum sesuai kebutuhan sekolah. Kurikulum di sekolah kompre
hensif dan fleksibel untuk mengakomodasi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sekolah
juga memiliki kalender pendidikan. Kurikulum didasarkan pada panduan belajar 2013. Setiap g
uru bertanggung jawab menyusun program dan RPP sesuai dengan topik yang diajarkan. Sekol
ah memiliki sistem pemantauan bertingkat melalui catatan harian KBM kunjungan kelas kepala
sekolah dan evaluasi kinerja guru untuk memastikan kualitas kegiatan pengajaran untuk setiap
mata pelajaran. Guru berencana untuk belajar di kelas dengan menyusun rencana pelajaran be
rdasarkan kurikulum yang ada. Sekolah juga telah mengembangkan program penilaian kinerja
sebagai panduan bagi guru untuk memberikan penilaian dan untuk melaporkan hasil kepada w
ali dari siswa orang tua. Hasil belajar siswa dilaporkan sebagai laporan tertulis seperti transkrip
sertifikat profesional dan gelar. Peraturan ulangan belajar ulang ujian promosi dan wisuda dise
suaikan dengan peraturan Kemendikbud Nomor No 23 Tahun 2016 terkait standar penilaian ha
rga pendidikan. Penilaian hasil belajar siswa mengacu pada standar kompetensi lulusan untuk t
opik meliputi sikap pengetahuan dan keterampilan.
3. Bidang Pendidik dan Tenaga Kependidikan di SMK Cendekia Madiun
SMK Cendekia Madiun memiliki program untuk mempekerjakan pendidik dan tenaga kependid
ikan dengan menyusun analisis kebutuhan menemukan sumber daya manusia penuh dan deng
an memaksimalkan kinerja sumber daya yang ada. Sekolah mengangkat pendidik dan pendidik
tambahan berdasarkan analisis kebutuhan. Jika membutuhkan sekolah mengajukan izin untuk
menambah tenaga kependidikan ke kantor provinsi sehingga dapat didanai menggunakan dan
a BOS/BPOPP. Pengelolaan guru dan tenaga kependidikan dilakukan oleh dengan menyusun pr
ogram kerja untuk mengelola pegawai mengeluarkan surat keputusan tentang pembagian tuga
s sesuai dengan keterampilan masing-masing PTK (Guru dan guru). Pendidikan dan pendidikan
staf dengan melaksanakan pemantauan dan evaluasi memberikan pelatihan memberikan tinda
kan disiplin kepada pelanggar. Tugas pokok Guru SMK Cendekia Madiun adalah
a) mengajar mendidik membimbing dan melatih siswa;
b) memantu mengelola dan mengembangkan SMK;
c) mengembangkan profesionalisme mereka melalui studi pelengkap penelitian atau mag
ang.
4. Bidang Keuangan dan Pembiayaan di SMK Cendekia Madiun
SMK Cendekia Madiun menyusun pedoman pengelolaan investasi dan biaya operasional sekola
h dengan mengacu pada petunjuk teknis BOS, BPOPP dari dinas pendidikan pusat provinsi dala
m penyusunan RKAS. Pedoman ini harus disebarluaskan ke komunitas sekolah pada pertemua
n dewan guru. SMK Cendekia Madiun juga memanfaatkan SDM di lembaga pendidikan untuk
mengadakan unit usaha buat menambah bidang pembiayaan pendidikan, berupa penanaman
bunga, sayur-sayuran, perikanan disekitaran lingkungan sekolah dengan menjual hasil panen k
epada masyarakat serta terdapat biaya tambahan seperti biaya pendidikan dari perbankan sek
olah, kantin maupun koperasi sekolah. SMK Cendekia Madiun telah membentuk unit usaha di l
embaga pendidikan dengan tujuan untuk meningkatkan pembiayaan sekolah, termasuk budi d
aya dan penjualan sayuran yang berguna untuk menumbuhkan pengetahuan alam dan mempr
omosikan kewirausahaan di kalangan siswa, sebagai hasil untuk meningkatkan biaya pendidika
n, selain itu juga memelihara ikan lele di sekolah yang hasilnya akan dijual dan didistribusikan k
epada para siswa dan pendidik, yang terakhir yaitu pengolahan hasil alam oleh guru dan siswa
untuk meningkatkan kreativitas dan kemungkinan biaya tambahan untuk lembaga pendidikan
yang bermanfaat bagi guru dan siswa SMK Cendekia Madiun.
5. Lingkungan dan budaya lembaga pendidikan di SMK Cendekia Madiun
SMK Cendekia berupaya menciptakan sebuah suasana iklim dan lingkungan pendidikan yang b
ermanfaat dengan memastikan bahwa para pendidik serta staf kependidikan bekerja sesuai de
ngan tugas dan tanggung jawab utama mereka. Kepala sekolah menjalin suatu komunikasi yan
g kuat dengan para anggota sekolah juga menerima komentar dan saran dari bawahan secara s
istematis menerapkan peraturan pelayanan yang adil. Sekolah memiliki peraturan-peraturan y
ang berlaku untuk semua orang. aturan dikembangkan oleh tim pengembangan sekolah kemu
dian ditulis dibahas di sebuah forum disosialisasikan semua dengan para anggota sekolah dan
ditulis dicetak dan dipajang di lokasi strategis di seluruh sekolah mulai dilorong dan mading ag
ar suasana lingkungan sekolah sesuai apa yang telah direncanakan dan ditetapkan dalam rapat
bersama. Selain itu SMK Cendekia juga membuat iklim lingkungan yang cinta alam dengan pen
erapan penanaman sayur-sayuran, bunga-bunga hias di sekolah dan dibagi setiap kelas untuk p
erawatannya, serta mengadakan pemeliharaan bibit perikanan yang di bagi setiap kelas untuk
perawatannya, selain itu mengajarkan kewirausahaan untuk pemasaran hasil panen sayur mau
pun perikanan dari lembaga pendidikan kepada masyarakat.
6. Peran Serta Masyarakat Sekolah dan Komite Sekolah
SMK Cendekia Madiun melibatkan warga dan masyarakat yang mendukung manajemen pendi
dikan sekolah dengan memberdayakan komite sekolah dan orang tua untuk merencanakan ke
butuhan, operasional, dan anggaran sekolah, mengundang mitra bisnis atau industri dalam kerj
a lapangan dan rekrutmen staf, dan mengajak komunitas sekolah untuk berkontribusi memelih
ara keamanan sekolah. Sistem kemitraan sekolah dilaksanakan dengan kesepakatan tertulis at
au secara normatif.

Pengawasan dan Evaluasi Lembaga Pendidikan di SMK Cendekia Madiun


Dalam meningkatkan mutu pendidikan, perlu dilakukan pengawasan terhadap sumber daya se
kolah, baik sumber daya manusia maupun fasilitasnya. Hal ini dilakukan untuk melihat sejauh
mana hasil dari keberadaan sumber daya tersebut dan sejauh mana program kerja yang dilaksa
nakan oleh sekolah. Tujuannya untuk dapat menghasilkan acuan perbaikan yang akan digunak
an dimasa yang akan datang untuk mencapai tujuan Pendidikan (Tanjung et al., 2022).
1. Supervisi di SMK Cendekia Madiun
Ismail dalam Erwin et al. (2020) mengatakan “Dalam meningkatkan mutu pendidikan di lembag
a pendidikan, dibutuhkan seorang pengawas agar dapat melihat perkembangan dan kemajuan
siswa, serta berjalan atau tidaknya sekolah”. Dengan cara pengendalian kuantitas dan kualitas
kerja pegawai melalui supervisi kelas, rapat kerja guru dan direktur madrasah, dan dilakukan a
udit penggunaan anggaran.
SMK Cendekia Madiun mengembangkan rumus serta menerapkan program pemantauan dan
menggunakan hasilnya untuk meningkatkan kinerja lembaga pendidikannya tersebut. Sekolah
selalu direncanakan, dilaksanakan, dievaluasi, dipantau serta selalu dilaksanakan dan dilaksana
kannya itu dengan baik dan konsisten sebagai bekal nantinya dalam pelaksanaan pelatihan dan
pengemangan sekolah selanjutnya. Dari data hasil pemantauan ditemukan kelemahan pendidi
k dan tenaga kependidikan untuk dokumen untuk perbaikan kinerja selanjutnya untuk yang be
rsangkutan.
2. Pengawasan dan Evaluasi di SMK Cendekia Madiun
Pengawasan merupakan kegiatan mengamati dan menentukan mana yang benar, dan mana sa
lah dengan tujuan menjaga tujuan mengarahkan ke arah yang sesuai tujuan pendidikan, progra
m ini pada dasarnya merupakan peningkatan belajar dan mengajar dalam lembaga pendidikan
(Nurhayati et al., 2020).
Di SMK Cendekia Madiun telah mengembangkan program pendampingan yang objektif bertan
ggung jawab dan berkelanjutan. Pemantauan dilakukan setiap semester melalui pengembanga
n rencana pelaksanaan evaluasi dan pemantauan hasil pemantauan. Untuk memantau melaksa
nakan supervisi kepala sekolah membentuk tim pemantau agar dapat menjangkau guru mata p
elajaran termasuk konselor. Supervisi manajemen pembelajaran dengan pengawasan langsung
kepala sekolah dari sekolah diawasi oleh guru lama dari rekan tim yang ditunjuk oleh kepala le
mbaga diawasi dan diawasi secara mandiri oleh guru melalui formulir yang disiapkan oleh tim.
Kepala Sekolah juga melaporkan hasil penilaian kepada dewan sekolah dan pihak lain yang ber
kepentingan.
SMK Cendekia Madiun juga melakukan mengevaluasi program secara berkala minimal dua kali
dalam setahun pembelajaran. Untuk evaluasi program penilaian telah selesai di antaranya meli
batkan berbagai pemangku kepentingan termasuk dewan pendidik komite sekolah dan alumni.
Penilaian penggunaan pendidik dan tenaga kependidikan dijadwalkan secara global pada akhir
setiap semester. Penilaian terhadap pendidik dan tenaga kependidikan mencakup relevansi tu
gas dengan keahlian keseimbangan beban kerja dan kinerja pendidik.

BAB III

KESIMPULAN
Pengendalian merupakan salah satu fungsi manajemen. Kegiatan ini dilakukan
untuk menilai dan memberikan perbaikan-perbaikan terhadap kinerja guru atau
personil lainnya yang terlibat dalam proses pendidikan untuk menjamin bahwa
kegiatan tersebut terlaksana sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Tujuan
pengendalian adalah untuk melakukan pengukuran dan perbaikan agar apa yang
telah direncanakan dapat tercapai secara optimal. Sesuai dengan konsep mutu dalam
pendidikan yang mneliputi unsure input- proses-output. Maka pengendalian
terhadap mutu pendidikan juga diarahkan pada aspek input, proses dan output.
Secara lebih rinci pengendalian terhadap mutu pendidikan ditujukan pada aspek
kurikulum pembelajaran, pembinaan murid dan aspek manajemen sekolah yang
berkaitan dengan pengaturan sumber daya dan dana pendidikan seperti: personil,
siswa, sarana dan fasilitas, biaya dan kerjasama sekolah dengan masyarakat. Ketiga
bidang sasaran ini semuanya mengacu pada pengembangan kompetensi siswa secara
optimal. Pengendalaian merupakan suatu proses sistematis, yang terdiri dari
merencanakan (menyusun tujuan dan standar performansi), pengyukuran
performansi nyata, membandingkan performansi dan melakukan perbaikan.

SARAN
Beberapa saran yang diberikan antara lain guru perlu memiliki intuisi yang baik
untuk menciptakan desain pembelajaran inovatif agar tujuan pembelajaran dapat
tercapai dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA

Teddy Fadhly Solikhin, Plasida Palius. (2022). Manajemen Pengendalian Mutu


di Sekolah Menegah Atas (SMA) Gembala Baik Kota Pontianak. Multiverse: Open
Multidisciplinary Journal. 1(2), page: 115 – 121.
https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/idaarah/article/view/26036/15078
Sumiati, Atika Ahmad. (2021). Pengendalian Mutu Pendidikan : Konsep dan
Aplikasi. IQRA : Jurnal Pendidikan Agama Islam. 1(1), page: 43-50.
https://journal.unismuh.ac.id/index.php/iqra/article/viewFile/5806/3735
Dyah Indraswati, Arif Widodo.(2021). Implementasi Managemen Pengendalian
Mutu Sekolah. ISSN : Jurnal Dinamika Managemen Pendidikan (JDMP). 5(2),
page: 104-113. https://journal.unesa.ac.id/index.php/jdmp/article/view/12051/5474

Anda mungkin juga menyukai