Disusun Kelompok 4:
KELAS B
Penulis
i
DAFTAR ISI
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Zaman semakin berkembang, begitu pula dengan dunia pendidikan,
yang mana semakin kesini semakin berkembang dengan pesat. Dunia
pendidikan berusaha untuk meningkatkan kualitas manusia. Selain itu
pendidikan juga merupakan bagian penting dalam membangun sebuah negara.
Untuk mencapai tujuan yang diinginkan dalam sebuah instansi maka perlu
adanya management yang baik dan efisien. Sebuah management yang berusaha
untuk meningkatkan dan mempertahankan mutu atau kualitas suatu produk
disebut dengan total quality management (TQM) atau management mutu
terpadu.1
Total Quality Management (TQM) sebenarnya dikembangkan dari
pemikiran yang dimulai dari dunia industri, kemudian dijabarkan dan
diaplikasikan dalam dunia pendidikan.2 Dimana Total Quality Management
(TQM) merupakan suatu pendekatan manajemen yang berfokus pada
peningkatan kualitas melalui pengendalian proses dan partisipasi seluruh pihak
yang terlibat. Total Quality Management (TQM) harus diterapkan secara terus
menerus dan konsisten serta berkesinambungan untuk mencapai tujuan
pendidikan yang dapat memberikan kepuasan kepada peserta didik, orang tua
maupun masyarakat.3
Begitupun dalam dunia pendidikan, Total Quality Management in
Education atau Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan menjadi sebuah pilihan
untuk mencapai mutu terbaik. Dimana Manajemen Mutu Terpadu Pendidikan
merupakan salah satu paradigma dalam menjalankan bisnis dibidang
pendidikan yang berupaya untuk memaksimalkan daya saing sekolah melalui
perbaikanperbaikan secara berkesinambungan atas kualitas, produk, jasa,
manusia, proses serta lingkungannya. 4 Dalam Manajemen Mutu Terpadu
1
Slamet, Menjalin Persatuan dalam Perbedaan, (Semarang: Alprin, 2020), hlm. 1
2
Suto Prabowo, “Total Quality Management (TQM) dalam Pendidikan”, (Surabaya: Jurnal
Sosial Humaniora, No. 1, Vol. 5, Juni 2012), hlm. 72
3
Debi Nurhaepi H, dkk, “Total Quality Manajemen dalam Pendidikan”, (Banten: Humantech:
Jurnal Imiah Multi Disiplin Indonesia UIN Sultan Maulana Hasanuddin, No. 7, Vol. 2, Mei 2023), hlm.
938-939.
4
Iffah Latifah Hilyah, “Implementasi Prinsip-prinsip Total Quality Management (TQM) di
MIN 3 Pringsewu Kecamatan Pagelaran Kabupaten Pringsewu”, Skripsi Sarjana Pendidikan,
(Lampung: UIN Raden Intan, 2020), hlm. 7
1
(MMT), keberhasilan sekolah diukur dari tingkat kepuasan pelanggan, baik
internal maupun eksternal. Sekolah dikatakan berhasil jika mampu memberikan
pelayanan sama atau melebihi harapan pelanggan. Solusi yang sekiranya dapat
membantu dalam menghadapi keterpurukan dalam dunia pendidikan salah
satunya, yaitu perlu menerapkan Total Quality Management (TQM) atau
Manajemen Mutu Terpadu (MMT) secara konsisten.5
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Total Quality Management Pendidikan?
2. Apa saja prinsip Total Quality Management Pendidikan?
3. Apa saja komponen Total Quality Management?
C. Tujuan
1. Menjabarkan pengertian Total Quality Management Pendidikan
2. Menjelaskan prinsip Total Quality Management Pendidikan
3. Menjelaskan komponen Total Quality Management Pendidikan
5
Maryamah, “Total Quality Management (TQM) dalam Konteks Pendidikan”, (Palembang:
Jurnal Ta’dib, No. 1, Vol. 18, Juni 2013), hlm. 96.
2
BAB II
PEMBAHASAN
6
Zulian Yamit, Manajemen Kualitas Produk dan Jasa, (Yogyakarta: Ekonisia, 2004), hlm.
181.
7
Umiarso dan Imam Gojali, Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi Pendidikan,
(Yogyakarta: Ircisod, 2010), hlm. 118.
8
Edward Sallis, Total Quality Management in Education, (London: Kogan Page Limitid,
1993), hlm. 11
9
M. N. Nasution, Manajemen Mutu Terpadu (Total Quality Management), (Jakarta: Ghalia
Indonesia, 2001), hlm. 33
3
customer). Pelanggan dalam seperti guru, kepala sekolah, staf, dan
penyelenggara instansi. Sedangkan pelanggan luar seperti masyarakat,
pemerintah, dan dunia industri. Jadi dapat disimpulkan bahwa suatu instansi
pendidikan atau lembaga pendidikan dikatakan bermutu atau berkualitas apabila
instansi tersebut mampu memberikan kepuasan pelanggan dalam dan pelanggan
luar atas jasa yang diberikan.10
Menurut Rival total quality management (TQM) merupakan suatu
kumpulan prinsip, alat, dan prosedur yang dapat mengarahkan atau
mengendalikan praktik penyelenggaraan suatu organisasi, yang mana total
quality management melibatkan seluruh anggota organisasi dalam
mengendalikan dan meningkatkan kinerja yang harus dilakukan untuk
mencapai kepuasan pelanggan terkait mutu/ kualitas produk atau jasa yang
dihasilkan organisasi.11 Sementara menunggu Hardjo Soedarmo Total Quality
Management (TQM) adalah suatu penerapan metode dalam memperbaiki
material/ produk/ jasa, memperbaiki setiap sistemnya,dan memperbaiki dalam
memenuhi kebutuhan pelanggan baik pada masa kini maupun masa yang akan
datang.12 Sedangkan menurut Lubis, mengartikan TQM merupakan suatu
sistem perbaikan yang dilaksanakan secara terus menerus dalam jangka panjang
yang bertujuan memuaskan pelanggan dengan meningkatkan kualitas mutu
produk atau jasa perusahaan.13
Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan Total Quality
Management in Education atau management Mutu Terpadu Pendidikan
merupakan suatu konsep management penerapan yang melibatkan seluruh
komponen oraganisasi yang berorientasi pada perbaikan mutu produk untuk
mencapai kepuasan pelanggan. Hal ini bertujuan untuk menjamin kepuasan
pelanggan terhadap barang atau jasa yang diberikan serta menjamin tidak ada
pihak yang dirugikan.14
10
Edward Sallis, Total Quality Management..., hlm. 69
11
Veithrizal Rivai, Education Management; Analisis Teori dan Praktik, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2009), hlm. 479.
12
Soewarso Hardjosoedarmo, Total Quality Management, (Yogyakarta: Andi, 2004), hlm. 1
13
Henny Zurika Lubis, “Pengaruh Total Quality Management Terhadap Kinerja Manajerial
dengan Sistem Pengukuran Kinerja Sebagai Variabel Moderating (Studi Pada Perusahaan Manufaktur
di Kawasan Industri Medan)”, (Sumatera Utara: Jurnal Riset Akuntansi dan Bisnis, No. 1, Vol. 8,
Maret 2008), hlm. 17
14
Fandy Tjiptono, Manajemen Jasa, (Yogyakarta: Andi, 2000), hlm. 9
4
B. Prinsip Total Quality Management Pendidikan.
Prinsip dasar TQM bertujuan untuk memberdayakan semua komponen
sekolah dan meningkatkan keberhasilan sekolah pada jangka panjang secara
berkesinambungan melalui kepuasan dan kemanfaatan seluruh anggota sekolah
seperti siswa, orang tua, alumni, dan guru maupun karyawan.15 Ada empat (4)
prinsip utama dalam TQM menurut Hensler dan Brunell (dalam Scheuing dan
Cristopher, 1993:165-166, dalam Nasution 2001: 33-34), yaitu:
1. Kepuasan Pelanggan.
2. Respek terhadap Setiap Orang.
3. Manajemen Berdasarkan Fakta.
4. Perbaikan Berkesinambungan.16
Menurut Edward Sallis, ada lima (5) prinsip TQM, yaitu:
1. Perbaikan secara terus menerus (continuos improvement).
2. Menentukan standar mutu (quality assurance).
3. Perubahan kultur (change culture).
4. Perubahan organisasi ( upside-down organization).
5. Hubungan dengan pelanggan (keeping close to the customer).17
Prinsip-Prinsip dasar TQM yaitu:
1. Fokus Pelanggan: Memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan merupakan
prioritas utama.
2. Komitmen Manajemen: kepemimpinan perusahaan harus berkomitmen
meningkatkan kualitas.
3. Peningkatan Berkelanjutan: Proses perbaikan kualitas berkelanjutan dan
tidak pernah berakhir.
4. Partisipasi dan pemberdayaan karyawan: Proses perbaikan kualitas harus
melibatkan semua karyawan.
5. Pendekatan Proses: Sumber daya dan aktivitas terkait harus dikelola untuk
mencapai efisiensi yang lebih baik.
15
Sri Rahmi, “Total Quality Management Dalam Memajukan Pendidikan Islam”,
(Intelektualita, No. 1 Vol. 3, 2015), hlm. 13.
16
Maryamah, “Total Quality Management (TQM) Dalam Konteks Pendidikan”, (Ta’dib, No.
1 Vol. XVIII, 2013), hlm. 98.
17
Abuddin Nata, Aminudin Yakub, “Manajemen Mutu Pendidikan Islami”, (Jakarta:
Kencana, 2023), hlm. 137.
5
6. Pengambilan keputusan berdasarkan data: Keputusan harus berdasarkan
analisis dan data.18
Prinsip Umum TQM meliputi delapan (8) hal, yaitu:
1. Mengutamakan ketercapaian kepuasan anggota sekolah.19
2. Kepemimpinan.
3. Keterlibatan seluruh partisipan.
4. Pendekatan yang menekankan pada perbaikan proses.
5. Pendekatan sistem.
6. Perbaikan secara terus menerus.
7. Pengambilan keputusan berdasarkan fakta.
8. Hubungan dengan suplier yang menguntungkan.20
18
Sisca Septiani, dkk, “Manajemen Mutu Pendidikan”, (Banten: Sada Kurnia Pustaka, 2023),
hlm. 31.
Maryamah, “Total Quality Management..., hlm. 103-104.
19
6
upaya peningkatan mutu pendidikan yang dimaksud berdasarkan pada setiap
komponen total quality manajemen (TQM) dalam pendidikan yang dapat
diwujudkan dengan beberapa komponen, antara lain:
1. Fokus Pada Pelanggan (customer focus)
Kunci utama kesuksesan dalam budaya mutu terpadu adalah terjalin
hubungan yang efektif, baik secara internal maupun eksternal antara
pelanggan dan pemasok. Semua saluran komunikasi, bersifat vertikal
maupun horizontal, yang mana perlu dioptimalkan dalam membentuk
lingkungan yang mendukung terciptanya budaya komunikasi. Hal ini dapat
dicapai dengan memanfaatkan beragam media komunikasi secara dua arah
dan seimbang yang diperlukan tiap saat untuk menerapkan manajemen
terpadu di bidang pendidikan. Oleh karena itu, kepuasan pelanggan menjadi
faktor krusial dalam pelaksanaan manajemen terpadu.
2. Peningkatan Proses (proses improvement)
Peningkatan kualitas dalam suatu proses membujuk pada perbaikan
berkelanjutan yang dibangun berdasarkan pekerjaan. Hal ini melibatkan
serangkaian tahap interaksi dan aktivitas yang pada akhirnya menghasilkan
keluaran.
3. Total Quality Management Keterlibatan Total (total involvement)
Partisipasi semua halaman pendidikan dimulai dari keterlibatan
aktif pemimpin (kepala sekolah) hingga para guru dan staf kependidikan.
Keterlibatan mereka diperlukan untuk mencapai keunggulan dalam
bersaing di dalam pengguna yang luas.
7
Kebijakan motto adalah sebuah dokumen pernyataan formal dari
manajemen puncak sebuah perusahaan mengenai komitmennya
mengelola mutu produk dan layanan.
c) Gaya Kepemimpinan
Gaya kepemimpinan merupakan suatu pola perilaku seorang
pemimpin yang khas pada saat mempengaruhi anak buahnya, apa yang
dipilih oleh pemimpin untuk dikerjakan, cara pemimpin bertindak dalam
mempengaruhi anggota kelompok membentuk gaya kepemimpinannya.
d) Meknisme Pembuatan Keputusan
Pengambilan keputusan adalah proses berpikir dan bertindak yang
meliputi semua aktivitas pemecahan masalah, diantaranya yaitu; (1)
menentukan tujuan yang akan dicapai, (2) mengidentifikasi persoalan,
(3) mengembangkan berbagai alternatif solusi, (4) mengevaluasi
alternatif, (5) memilih alternatif yang baik.
e) Proses Penetapan Kebijakan
Adopsi/legitimasi kebijakan merupakan langkah lanjut setelah
formulasi kebijakan yang bertujuan untuk memberikan otorisasi atau
kekuasaan pada proses dasar pemerintah. Yang mana adalah tahap akhir
dari sebuah keputusan pemilihan kebijakan kemudian secara pasti
diambil kepastian dan penetapan kebijakan.
f) Membangun Pola Komunikasi
Pola komunikasi diartikan sebagai bentuk atau pola hubungan dua
orang atau lebih dalam proses pengiriman dan penerimaan cara yang
tepat sehingga pesan yang dimaksud dapat dipahami. Dalam bola ini
terbagi menjadi dua lambang, yaitu lambang verbal dan nonverbal.
g) Pengawasan
Pengawasan adalah suatu upaya yang sistematik untuk
menetapkan kinerja standar pada perencanaan untuk merancang sistem
umpan balik informasi, untuk membandingkan kinerja aktual dengan
standar yang telah ditentukan, untuk menetapkan apakah telah terjadi
suatu penyimpangan tersebut, serta untuk mengambil tindakan.
h) Motivasi
Motivasi didefinisikan sebagai dorongan. Dorongan merupakan
suatu gerak jiwa dan perilaku seseorang untuk berbuat. Sedangkan motif
8
dapat dikatakan suatu driving force yang artinya sesuatu yang dapat
menggerakkan manusia untuk melakukan tindakan atau perilaku, dan di
dalam tindakan tersebut terdapat tujuan tertentu.
i) Organisasi
Secara umum pengertian organisasi adalah suatu kumpulan atau
wadah bagi sekelompok orang yang kerjasama dengan terstruktur untuk
mencapai tujuan tertentu. Bisa berupa institusi, asosiasi atau lembaga
yang memiliki tujuan sama dan berhubungan dengan lingkungan luar.
24
Umi Hanik, Implementasi Total Quality Management dalam Peningkatan Kualitas
Pendidikan, (Semarang: Rasail Media Group, 2011), hlm. 14.
9
BAB III
PENUTUP
A. Simpulan
Total Quality Management menurut Zulian Yamit berasal dari tiga kata,
yaitu total yang berarti keseluruhan, quality yang berarti kualitas/ mutu/
derajat/ tingkat keunggulan barang atau jasa, dan Management yang artinya
cara menghandel, tindakan, seni, pengendalian atau pengarahan. Dari tiga kata
tersebut dapat didefinisikan bahwa Total Quality Management merupakan
suatu konsep atau management yang berorientasi pada kepuasan pelanggan
dengan berlangsungnya kegiatan yang melalui perbaikan secara
berkesinambungan atau terus menerus. Adapun prinsip dasar TQM bertujuan
untuk memberdayakan semua komponen sekolah dan meningkatkan
keberhasilan sekolah pada jangka panjang secara berkesinambungan melalui
kepuasan dan kemanfaatan seluruh anggota sekolah seperti siswa, orang tua,
alumni, dan guru maupun karyawan. Yang mana total quality manajemen
(TQM) dalam pendidikan merupakan pendekatan yang berfokus pada
peningkatan mutu pendidikan secara berkelanjutan dengan melibatkan semua
komponen pendidikan.
10
DAFTAR PUSTAKA
Edward Sallis, Total Quality Management in Education, (London: Kogan Page Limitid,
1993), hlm. 11
Edward Sallis, Total Quality Ma Marno dan Triyo Supriyanto, Manajemen dan
Kepemimpinan Pendidikan Islam, (Bandung: PT Refika Aditama, 2008), hlm.
112nagement..., hlm. 69
Sisca Septiani, dkk, “Manajemen Mutu Pendidikan”, (Banten: Sada Kurnia Pustaka,
2023), hlm. 31.
11
Slamet, Menjalin Persatuan dalam Perbedaan, (Semarang: Alprin, 2020), hlm. 1
Umiarso dan Imam Gojali, Manajemen Mutu Sekolah di Era Otonomi Pendidikan,
(Yogyakarta: Ircisod, 2010), hlm. 118.
Veithrizal Rivai, Education Management; Analisis Teori dan Praktik, (Jakarta: Raja
Grafindo Persada, 2009), hlm. 479.
Zulian Yamit, Manajemen Kualitas Produk dan Jasa, (Yogyakarta: Ekonisia, 2004),
hlm.
12