Derajat beratnya pirau kiri kenan ditentukan oleh besarnya defek. Kecuali
pada yang non restriktif, pirau ditentukan oleh perbedaan relatif tahanan antara
sirkulasi sistemik dan sirkulasi paru.
Peningkatan tekanan di atium kiri sebagai akibat dari pirau kiri ke kanan dapat
memicu terjadinya pirau kiri ke kanan tambahan dari foramen ovale yang teregang/
terbuka (stretched foramen ovale). (Bila volume di atrium kiri bertambah tekanan
bertambah septum inter atrium akan terdorong ke arah atrium kanan foramen
ovale teregang terbuka, disebut stretched foramen ovale ). \
Pada saat janin/fetus, plasenta adalah sumber prostaglandin utama. Setelah lahir,
plasenta tidak ada. Paru-paru merupakan tempat metabolisme prostaglandin. Dengan
hilangnya plasenta, ditambah dengan semakin matangnya fungsi paru, maka kadar
prostaglandin neonatus akan segera menurun. Maka duktus akan mulai menutup
secara fungsional (konstriksi) dimulai dari sisi pulmonal. Penutupan duktus ini
dipengaruhi oleh kadar PaO2 ateri, prostaglandin, thromboksan.
Pada
neonatus
preterm,
penutupan
duktus
terjadi
lambat,
karena
4. Manifestasi Klinis
Manifestasi klinis PDA pada bayi prematur sering disamarkan oleh masalahmasalah lain dengan prematur (misalnya sindrom gawat nafas). Tanda-tanda kelebihan
beban ventrikel tidak terlihat selama 4 6 jam sesudah lahir. Bayi dengan PDA kecil
mungkin asimptomatik, bayi dengan PDA lebih besar dapat menunjukkan tanda-tanda
gagal jantung kongestif (CHF)
1. Kadang-kadang terdapat tanda-tanda gagal jantung
2. Machinery mur-mur persisten (sistolik, kemudian menetap, paling nyata terdengar di
tepi sternum kiri atas)
3. Tekanan nadi besar (water hammer pulses) / Nadi menonjol dan meloncat-loncat,
Tekanan nadi yang lebar (lebih dari 25 mm Hg)
4. Takhikardia (denyut apeks lebih dari 170), ujung jari hiperemik
5. Resiko endokarditis dan obstruksi pembuluh darah pulmonal.
6. Infeksi saluran nafas berulang, mudah lelah
7. Apnea
8. Tachypnea
9. Nasal flaring
10. Retraksi dada
11. Hipoksemia
12. Peningkatan kebutuhan ventilator (sehubungan dengan masalah paru)
(Suriadi, Rita Yuliani, 2001 ; 236, Betz & Sowden, 2002 ; 376)
5. Penatalaksanaan Medis
Penatalaksanaan Konservatif : Restriksi cairan dan pemberian obat-obatan :
Furosemid (lasix) diberikan bersama restriksi cairan untuk meningkatkan diuresis dan
mengurangi efek kelebihan beban kardiovaskular, Pemberian indomethacin (inhibitor
prostaglandin) untuk mempermudah penutupan duktus, pemberian antibiotik profilaktik
untuk mencegah endokarditis bakterial.