Disusun Oleh :
Saifurrohman
03422116280
Disusun Oleh :
Saifurrohman
03422116280
i
HALAMAN PERNYATAAN ORISINALITAS
Karya Tulis Ilmiah ini adalah hasil karya saya sendiri, dan semua sumber
baik yang dikutip maupun dirujuk telah saya nyatakan dengan benar.
Nama : Saifurrohman
NIM : 03422116280
Tanda Tangan :
ii
AKADEMI FARMASI IKIFA JAKARTA
PROGRAM D III ILMU KEFARMASIAN
Nama : Saifurrohman
NIM : 3422116280
Judul : Kesesuaian Peresepan Obat Pasien JKN
Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam
dengan Daftar Obat Formularium
Nasional di Instalasi Farmasi Rumah
Sakit Umum Daerah Kramat Jati
Periode Januari - Maret 2019.
DISETUJUI OLEH
Pembimbing Pembimbing
Ivan Santoso., S.Si., M.Farm, Apt. Leonov Rianto., S.Si., M.Farm, Apt.
iii
AKADEMI FARMASI IKIFA JAKARTA
PROGRAM D III ILMU KEFARMASIAN
Oleh:
SAIFURRAHMAN
NIM : 03422116280
Mengesahkan,
Sebagai sivitas akademik Akademi Farmasi IKIFA, saya yang bertanda tangan
dibawah ini:
Nama : Saifurrohman
NIM : 03422116280
beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti
Noneksklusif ini Akademi Farmasi IKIFA berhak menyimpan,
mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database),
merawat, dan memublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama
saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta.
Dibuat di : Jakarta
Pada tanggal : 5 September 2019
Yang menyatakan
Saifurrohman
v
Dipersembahkan kepada Orang Tua tercinta Bapak Acep Setiawan dan Ibunda
Khalifa serta semua sahabat yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena atas berkat
dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini. Penulisan
Karya Tulis Ilmiah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat untuk
mendapatkan gelar Ahli Madya Kesehatan di Bidang Farmasi. Bersama ini
penulis menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Leonov Rianto, S.Si., M.Farm., Apt. Selaku Direktur Akademi
Farmasi IKIFA yang juga merupakan Pembimbing KTI yang telah bersedia
meluangkan banyak waktu dan pikiran dalam memberikan bimbingan serta
pengarahan yang dalam proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah sehingga
dapat terselesaikan dengan baik.
2. Bapak Ivan Santoso, S.Si., M.Farm., Apt. selaku Pembimbing KTI yang
telah bersedia meluangkan banyak waktu dan pikiran dalam memberikan
bimbingan serta pengarahan yang dalam proses penyusunan Karya Tulis
Ilmiah sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
3. Semua dosen Akademi Farmasi Ikifa Jakarta yang telah memberikan ilmu
dan pengetahuan kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan
Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik.
4. Seluruh pegawai RSUD Kramat Jati yang telah memberikan kesempatan
kepada saya untuk melakukan pengambilan data.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini
masih jauh dari kata sempurna karena keterbatasan kemampuan, pengetahuan dan
pengalaman yang dimiliki penulis.
Penulis
vii
Kesesuaian Peresepan Obat Pasien JKN Poliklinik Spesialis
Penyakit Dalam dengan Daftar Obat Formularium Nasional
di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kramat Jati
Periode Januari - Maret 2019
ABSTRAK
Pada Sistem Jaminan Kesehatan Nasional, pemerintah menetapkan jenis obat
yang akan digunakan di fasilitas pelayanan kesehatan dalam Formularium
Nasional. Tujuan utama pengaturan obat dalam Formularium Nasional adalah
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan, melalui peningkatan efektifitas dan
efisiensi pengobatan sehingga tercapai penggunaan obat yang rasional. Pada tahun
2016 terdapat 857 rumah sakit pemerintah dan 9.799 Fasilitas Kesehatan Tingkat
Pertama milik Pemerintah Daerah yang bekerja sama dengan Badan
Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan (BPJS Kesehatan), sehingga wajib
menggunakan Formularium Nasional dalam rangka kendali mutu dan kendali
biaya. Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Direktorat Pelayanan
Kefarmasian Kementerian Kesehatan pada tahun 2015 atas kesesuaian
penggunaan Formularium Nasional di fasilitas kesehatan dapat dilihat bahwa
kesesuaian penggunaan Formularium Nasional pada Rumah Sakit berkisar
+70,66% dan kesesuaian penggunaan Formularium Nasional pada Fasilitas
Kesehatan Tingkat Pertama di Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota sebesar
+70,77%. Padahal, Berdasarkan Peraturan Direktorat Jendral Bina Upaya
Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Nomor: HK.02.03/I/2318/2015 yang
mengatur kepatuhan penggunaan Formularium Nasional, standar kepatuhan
penggunaan Formularium Nasional ditetapkan ≥80%. Sebagai Rumah sakit milik
pemerintah maka Rumah Sakit Umum Daerah Kramat Jati bertugas melayani
Pasien JKN, poliklinik spesialis penyakit dalam Rumah Sakit Umum Daerah
Kramat Jati merupakan Poliklinik yang paling ramai mendapat kunjungan pasien
JKN, maka penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Persentase Kesesuaian
Peresepan Obat Pasien JKN Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam dengan Daftar
Obat Formularium Nasional di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah
Kramat Jati Periode Januari - Maret 2019. Metode penelitian ini bersifat Non-
eksperimental dengan mengambil data sekunder yang berasal dari lembar resep.
Hasil penelitian menunjukan bahwa persentase peresepan obat pasien JKN
Poliklinik Penyakit Dalam di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah
Kramat Jati Periode Januari - Maret 2019 yang sesuai dengan daftar obat
Formularium Nasional adalah 88.15%. Maka dapat disimpulkan bahwa peresepan
obat pasien JKN Poliklinik Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah Kramat
Jati sesuai dengan standar Formularium Nasional.
viii
Conformity in Prescribing Medication for JKN Patients in
Internist Polyclinic Compared to National Formulary Medications
List in Pharmacy Installation of Kramat Jati Regional Public
Hospital for the Period of January - March 2019
ABSTRACT
In the National Health Insurance System, Government determines the types of
medicines to be used in health care facilities in the National Formulary. The main
purpose of regulating medicines in the National Formulary is to improve the
quality of health services, through increasing the effectiveness and efficiency of
therapy with the result that rational medication use can be achieved. In 2016 there
were 857 government hospitals and 9,799 First Level Health Facilities owned by
the Regional Government are collaborate with the health insurance provider
agency (BPJS Kesehatan), so they were required to use National Formulary in
order to control the quality and cost. Based on research conducted by the
Directorate of Pharmaceutical Services at the Ministry of Health in 2015 on the
suitability of the use of National Formulary in health facilities, it can be seen that
the suitability of the use of National Formulary in hospitals ranges from +
70.66% and the suitability of the use of National Formulary in First Level Health
Facilities in District / City Health Office + 70.77%. In fact, based on the
Regulation of the Director General of Health Efforts of the Ministry of Health of
the Republic of Indonesia Number: HK.02.03 / I / 2318/2015 which regulates
compliance with the use of National Formulary, the standard of compliance for
the use of National Formulary is set at ≥80%. As a state-owned hospital, the
Kramat Jati Regional Public Hospital is assigned to serve JKN patients, the
Internist Polyclinic in Kramat Jati Regional Public Hospital is the most visited by
JKN patients, then this study aims to determine the Percentage of Conformity in
Medication Prescribing of JKN Patient in the Internist Polyclinic Compared to
National Formulary Medication List in Pharmacy Installation of Kramat Jati
Regional Public Hospital Period of January - March 2019. This research method
is non-experimental, by taking secondary data from prescription sheets. The
results showed that the percentage of medications prescribing for JKN patients in
the Internist Polyclinic at the Pharmacy Installation of Kramat Jati Regional
Public Hospital for the January - March 2019 period in accordance with the
Natonal Formulary medications list is 88.15%. It can be concluded that the
prescription of JKN patients in the Internist Polyclinic in Kramat Jati Regional
Public Hospital is in accordance with the National Formulary standards.
ix
DAFTAR ISI
x
BAB V SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 20
A. SIMPULAN ............................................................................... 20
B. SARAN ....................................................................................... 20
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 21
LAMPIRAN .................................................................................................... 22
xi
DAFTAR TABEL
xii
DAFTAR GAMBAR
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
DAFTAR SINGKATAN DAN LAMBANG
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Hak tingkat hidup yang memadai untuk kesehatan dan
kesejahteraan dirinya dan keluarganya merupakan hak asasi manusia dan
diakui oleh segenap bangsa-bangsa di dunia, termasuk Indonesia.
Pengakuan itu tercantum dalam Deklarasi Perserikatan Bangsa-Bangsa
tahun 1948 tentang Hak Azasi Manusia. Pasal 25 Ayat 1 Deklarasi
menyatakan, setiap orang berhak atas derajat hidup yang memadai untuk
kesehatan dan kesejahteraan dirinya dan keluarganya termasuk hak atas
pangan, pakaian, perumahan dan perawatan kesehatan serta pelayanan
sosial yang diperlukan dan berhak atas jaminan pada saat menganggur,
menderita sakit, cacat, menjadi janda/duda, mencapai usia lanjut atau
keadaan lainnya yang mengakibatkan kekurangan nafkah, yang berada di
luar kekuasaannya. (1)
Di Indonesia, falsafah dan dasar negara Pancasila terutama sila ke-
5 juga mengakui hak asasi warga atas kesehatan. Hak ini juga termaktub
dalam UUD 45 pasal 28H dan pasal 34, dan diatur dalam UU No. 23/1992
yang kemudian diganti dengan UU 36/2009 tentang Kesehatan. Dalam UU
36/2009 ditegaskan bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama dalam
memperoleh akses atas sumber daya di bidang kesehatan dan memperoleh
pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, dan terjangkau. Sebaliknya,
setiap orang juga mempunyai kewajiban turut serta dalam program
jaminan kesehatan sosial. Untuk mewujudkan komitmen global dan
komiten konstitusi di atas, maka pemerintah Indonesia bertanggung jawab
atas pelaksanaan jaminan kesehatan masyarakat. Maka pada tahun 2004,
dikeluarkan Undang-Undang No.40 tentang Sistem Jaminan Sosial
Nasional (SJSN). Undang-undang ini mengamanatkan bahwa jaminan
sosial wajib bagi seluruh penduduk Indonesia, termasuk Jaminan
Kesehatan Nasional (JKN) yang diselenggarakan melalui suatu Badan
C. TUJUAN PENELITIAN
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesesuaian penulisan
resep dari Persentase Kesesuaian Peresepan Obat Pasien JKN Poliklinik
Spesialis Penyakit Dalam dengan Daftar Obat Formularium Nasional di
Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kramat Jati Periode Januari
- Maret 2019.
D. MANFAAT PENELITIAN
1. Bagi Peneliti
Menambah wawasan dan ilmu pengetahuan tentang Formularium
Nasional serta melatih kemampuan dalam mengidentifikasi dan
menganalisa resep pasien JKN.
2. Bagi Rumah Sakit
Menjadi bahan pertimbangan untuk usulan revisi Formularium
Nasional selanjutnya dan pertimbangan dalam perencanaan,
pengadaan, dan pendistribusian obat serta monitoring dan evaluasi
pelayanan di rumah sakit.
3. Bagi Akademik
Menambah pustaka di Akademi Farmasi IKIFA mengenai
peresepan obat pasien JKN dan dapat menjadi referensi untuk
penelitian-penelitian berikutnya.
A. RESEP
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, atau
dokter hewan kepada Apoteker, baik dalam bentuk kertas maupun
elektronik untuk menyediakan dan menyerahkan sediaan farmasi
dan/atau alat kesehatan bagi pasien. (6)
Suatu resep yang lengkap harus memuat : (7)
1. Nama, alamat dan nomor izin praktek dokter, dokter gigi atau dokter
hewan
2. Tanggal penulisan resep, nama setiap obat atau komposisi obat
3. Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep
4. Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
5. Nama pasien, jenis hewan, umur, serta alamat/pemilik hewan
6. Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung obat yang
jumlahnya melebihi dosis maksimal.
B. RUMAH SAKIT
1. Definisi Rumah Sakit
Rumah sakit adalah suatu organisasi yang kompleks,
menggunakan gabungan alat ilmiah khusus dan rumit, dan
difungsikan oleh berbagai kesatuan personel terlatih dan terdidik
dalam menghadapi dan menangani masalah medik modern, yang
semuanya terikat bersama-sama dalam maksud yang sama, untuk
pemulihan dan pemeliharaan kesehatan yang baik. (8)
2. Tugas Rumah Sakit
Pada umumnya tugas rumah sakit ialah menyediakan
keperluan untuk pemeliharaan dan pemulihan kesehatan. Menurut
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor:
G. FORMULARIUM NASIONAL
Formularium Nasional (Fornas) berisi daftar obat terpilih yang
dibutuhkan dan harus tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan dalam
rangka pelaksanaan JKN. Jenis obat yang ada dalam Fornas adalah obat
essensial yang dapat mengobati sekitar 80 persen penyakit di fasilitas
pelayanan kesehatan. (2)
Fornas disusun oleh komite nasional penyusunan formularium
nasional, dimana dalam penyusunannya didasarkan pada bukti ilmiah
terkini, berkhasiat, aman, bermutu, dengan tetap mempertimbangkan cost
effectiveness. Sesuai amanah UU No. 40 Tahun 2004 tentang SJSN,
Fornas direvisi setiap 2 tahun. (2)
Bagi tenaga kesehatan, Fornas bermanfaat sebagai “acuan” bagi
penulis resep, mengoptimalkan pelayanan kepada pasien, memudahkan
perencanaan dan penyediaan obat di fasilitas pelayanan kesehatan. (2)
A. METODE PENELITIAN
Metode penelitian ini Deskriptif Kuantitatif dengan mengambil
data sekunder yang berasal dari lembar resep Poliklinik Spesialis
Penyakit Dalam di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kramat
Jati Periode Januari - Maret 2019.
B. KERANGKA KONSEP
Tabel III.1 Kerangka Konsep
C. DEFINISI OPERASIONAL
Tabel III.2 Definisi Operasional
Variabel Definisi Alat Hasil ukur Skala ukur
Operasional Ukur
1.Kesesuaian Kesesuaian Buku 1. Sesuai Nominal
Peresepan Peresepan Obat Fornas 2. Tidak Sesuai
Obat Pasien yang ditulis oleh
JKN dengan dokter untuk
Standar Pasien JKN
Daftar Obat Poliklinik
Formularium Spesialis Penyakit
Nasional Dalam dengan
Standar Daftar
Obat
Formularium
Nasional
G. LANGKAH KERJA
1. Melakukan uji pendahuluan
2. Melakukan penelitian
3. Mengolah data
4. Membahas dan menyajikan hasil.
H. PROSEDUR PENELITIAN
1. Melakukan uji pendahuluan
a. Membuat surat pengantar
b. Mengajukan surat pengantar kepada institusi lokasi penelitian
c. Melihat data kunjungan pasien seluruh Poliklinik di RSUD Kramat
Jati bulan Oktober hingga Desember 2018
Tabel IV.1. Jumlah dan persentase tanda R/ pembuka resep pasien JKN
Poliklinik Spesialis Penyakit Dalam berdasarkan daftar obat
Formularium Nasional di Instalasi Farmasi Rawat Jalan RSUD
Kramat Jati Periode Januari – Maret 2019.
100.00%
90.16% 87.97%
90.00% 86.32%
80.00%
70.00%
60.00%
50.00%
40.00%
30.00%
20.00% 13.68% 12.03%
9.84%
10.00%
0.00%
Jan-19 Feb-19 Mar-19
Gambar IV.1 Persentase tanda pembuka resep pada resep obat pasien JKN
Poliklinik Penyakit Dalam berdasarkan Fornas di Instalasi
Farmasi RSUD Kramat Jati Periode Januari – Maret 2019.
Setelah penulis melakukan penelitian kesesuaian peresepan obat pasien
JKN Poliklinik Penyakit Dalam di Instalasi Farmasi RSUD Kramat Jati
Periode Januari – Maret 2019, maka diperoleh 1603 lembar resep dengan 6894
tanda R/ pembuka resep, dengan rincian pada Januari 2019 terdapat 589 lembar
resep dengan 2254 R/ yang sesuai Fornas dan 246 R/ yang tidak sesuai Fornas,
Februari 2019 terdapat 544 lembar resep dengan 2057 R/ yang sesuai Fornas
dan 326 R/ yang tidak sesuai Fornas, Maret 2019 terdapat 470 lembar resep
dengan 1769 R/ yang sesuai Fornas dan 242 R/ yang tidak sesuai Fornas. Dari
data tersebut dilakukan perhitungan rata-rata persentase R/ yang sesuai dengan
Fornas adalah 88,15% dan yang tidak sesuai dengan Fornas adalah 11,85%.
Walau hasil penelitian ini memenuhi standar Formularium Nasional,
namun tetap perlu adanya sosialisasi yang berkelanjutan dan dialog antara
dokter dengan pihak rumah sakit agar para dokter lebih berkomitmen dalam
menuliskan resep obat pasien JKN yang sesuai Formularium Nasional, karena
sekecil apapun tindakan meresepkan obat di luar Formularium Nasional untuk
pasien JKN akan tetap merugikan pasien sebagai konsumen asuransi BPJS
A. SIMPULAN
Berdasarkan hasil penelitian, didapatkan hasil rata-rata persentase
peresepan obat pasien JKN Poliklinik Penyakit Dalam di Instalasi Farmasi
RSUD Kramat Jati Periode Januari - Maret 2019 yang sesuai dengan daftar
obat Fornas adalah 88,15%. Maka dapat disimpulkan bahwa peresepan obat
pasien JKN Poliklinik Speialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Umum Daerah
Kramat Jati sesuai dengan standar Formularium Nasional.
B. SARAN
Perlu adanya sosialisasi yang berkelanjutan dan dialog antara dokter
dengan pihak rumah sakit agar para dokter lebih berkomitmen dalam
menuliskan resep obat pasien JKN yang sesuai Formularium Nasional, dan
peneliti mengharapkan akan ada mahasiswa lain yang melakukan penelitian
tentang peresepan pasien JKN di poliklinik lain di RSUD Kramat Jati atau RS
setingkat untuk memperbanyak pustaka pengetahuan tentang pelayanan
Jaminan Kesehatan di Indonesia.
8. Siregar CJP. Farmasi Rumah Sakit Teori dan Penerapan. Jakarta: Buku
Kedokteran EGC: 2003. h. 8, 10, 25
9. Putri, Asih Eka. Paham SJSN. Friedrich Ebert Stiftung: 2014. h. 22-25
22
LAMPIRAN 2.RESEP POLIKLINIK SPESIALIS PENYAKIT DALAM YANG
SESUAI FORNAS
23
LAMPIRAN 3. FORMULARIUM NASIONAL
24
LAMPIRAN 4. CONTOH ISI DAFTAR OBAT FORMULARIUM NASIONAL
25
LAMPIRAN 5. TABEL OBSERVASI RESEP BULAN JANUARI 2019
1 1 0 0 0
2 2 143 124 19
3 3 127 114 13
4 4 137 117 20
5 5 115 97 18
6 6 0 0 0
7 7 80 60 20
8 8 68 55 13
9 9 105 94 11
10 10 86 82 4
11 11 82 75 7
12 12 97 84 13
13 13 0 0 0
14 14 73 68 5
15 15 61 61 0
16 16 117 114 3
17 17 101 94 7
18 18 134 128 6
19 19 113 109 4
20 20 0 0 0
21 21 75 68 7
22 22 56 47 9
23 23 84 83 1
24 24 95 84 11
25 25 64 60 4
26 26 132 118 14
27 27 0 0 0
28 28 72 63 9
29 29 71 59 12
30 30 102 99 3
31 31 110 97 13
Total 2500 2254 246
26
LAMPIRAN 6. TABEL OBSERVASI RESEP BULAN FEBRUARI 2019
1 1 129 118 11
2 2 113 91 22
3 3 0 0 0
4 4 100 93 7
5 5 0 0 0
6 6 0 0 0
7 7 84 75 9
8 8 0 0 0
9 9 155 140 15
10 10 0 0 0
11 11 93 75 18
12 12 90 73 17
13 13 129 120 9
14 14 106 94 12
15 15 173 161 12
16 16 121 104 17
17 17 0 0 0
18 18 107 98 9
19 19 104 85 19
20 20 76 69 7
21 21 92 78 14
22 22 104 87 17
23 23 146 121 25
24 24 0 0 0
25 25 103 77 26
26 26 95 74 21
27 27 147 124 23
28 28 116 100 16
29
30
31
Total 2383 2057 326
27
LAMPIRAN 7. TABEL OBSERVASI RESEP BULAN MARET 2019
1 1 123 113 10
2 2 116 107 9
3 3 0 0 0
4 4 125 104 21
5 5 107 92 15
6 6 87 83 4
7 7 0 0 0
8 8 74 67 7
9 9 0 0 0
10 10 0 0 0
11 11 97 75 22
12 12 88 64 24
13 13 124 110 14
14 14 125 100 25
15 15 93 89 4
16 16 107 105 2
17 17 0 0 0
18 18 88 73 15
19 19 88 78 10
20 20 67 61 6
21 21 45 42 3
22 22 42 38 4
23 23 0 0 0
24 24 0 0 0
25 25 44 33 11
26 26 38 25 13
27 27 75 71 4
28 28 36 27 9
29 29 102 100 2
30 30 120 112 8
31 31 0 0 0
Total 2011 1769 242
28
LAMPIRAN 8. TABEL REKAPITULASI HASIL
Rata-rata 88,15
29
LAMPIRAN 9. DAFTAR OBAT YANG DIRESEPKAN DOKTER SPESIALIS
PENYAKIT DALAM YANG TIDAK SESUAI
FORMULARIUM NASIONAL DI RSUD KRAMAT JATI
BULAN JANUARI-MARET 2019
5 Oxicobal Kapsul 63
7 Guaifenisin Tablet 29
8 Ambroksol Sirup 28
10 OBH 23
11 Piroksikam 10 Tablet 17
13 Estalex Tablet 7
14 Co Amoxyclav Tablet 2
15 Bisolvon Solution 1
16 Elkana Sirup 1
17 FG Troches 1
18 Lapibion Tablet 1
19 Lapifed Tablet 1
20 Megatic Krim 1
30
LAMPIRAN 10. SURAT IZIN PENGAMBILAN DATA KARYA TULIS
ILMIAH
31