Anda di halaman 1dari 33

KETERKAITAN PELAYANAN KEFARMASIAN

DENGAN STANDAR PELAYANAN BERFOKUS PADA PASIEN


PADA STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT KEMKES

Dra. Yulia Trisna, Apt.,M.Pharm, FISQua


HISFARSI Sulawesi Selatan, 6-7 Agustus 2022
PENGELOMPOKAN STARKES

A Kelompok Manajemen B Kelompok Pelayanan


Rumah Sakit Berfokus pada Pasien

C Kelompok Sasaran D Kelompok Program


Keselamatan Pasien Nasional
MANAJEMEN RUMAH SAKIT
A

1. TKRS = Tata Kelola Rumah Sakit


2. KPS = Kualifikasi dan Pendidikan Staf
3. MFK = Manajemen Fasilitas dan Keselamatan
4. PMKP = Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
5. MRMIK = Manajemen Rekam Medis dan Informasi Kesehatan
6. PPI = Pencegahan dan Pengendalian Infeksi
7. PPK = Pendidikan dalam Pelayanan
PELAYANAN BERFOKUS PADA PASIEN
B

1. APK = Akses dan Kontinuitas Pelayanan


2. HPK = Hak Pasien dan Keluarga
3. PP = Pengkajian Pasien
4. PAP = Pelayanan dan Asuhan Pasien
5. PAB = Pelayanan Anestesi dan Bedah
6. PKPO = Pelayanan Kefarmasian dan Penggunaan Obat
7. KE = Komunikasi dan Edukasi
SASARAN KESELAMATAN PASIEN
C
1. Sasaran 1: Mengidentifikasi pasien dengan benar
2. Sasaran 2: Meningkatkan komunikasi yang efektif
3. Sasaran 3: Meningkatkan keamanan obat-obatan yang harus
diwaspadai
4. Sasaran 4: Memastikan sisi yang benar, prosedur yang benar, pasien
yang benar pada pembedahan/tindakan invasif
5. Sasaran 5: Mengurangi risiko infeksi akibat perawatan kesehatan
6. Sasaran 6: Mengurangi risiko cedera pasien akibat jatuh
PROGRAM NASIONAL
D

1. Peningkatan kesehatan ibu dan bayi


2. Penurunan angka kesakitan Tuberkulosis
3. Penurunan angka kesakitan HIV/AIDS
4. Penurunan prevalensi stunting dan wasting
5. Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit
PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH SAKIT
PELAYANAN BERFOKUS PADA PASIEN

PROSES PERAWATAN PASIEN DI RUMAH SAKIT TERKAIT TERAPI OBAT


Asesmen Pasien Peresepan Pemberian Obat Pemantauan
(PKPO 4.1) Penyiapan Obat (PKPO 6; 6.1) (PP 2) Follow Up
(PP 1 EP 3)

Klinis
Non-Klinis/Manajemen
Klinis Pemilihan
Pemantauan Efek Terapi Obat (PKPO 7 EP a)
Perencanaan PKPO 2
Rekonsiliasi Obat (PKPO 4) Pengadaan
Pemantauan Efek Samping Obat (PKPO 7 EP b)
Penyimpanan (PKPO 3; 3.1;3.2;3.3)
Pengkajian Resep (PKPO 5.1) Distribusi
Edukasi dan Konseling Obat (PKPO 4.1 EP e,
Dispensing PKPO 5
PKPO 6.1 EP b)

Pelaporan Kesalahan Obat (PKPO 7.1)


Program Pengendalian Resistansi Antimikroba (PKPO 8; 8.1)

SISTEM PELAYANAN KEFARMASIAN DAN PENGGUNAAN OBAT (PKPO 1)


PAP

• Komunikasi
• Kolaborasi
• Proses yang terstandar • Koordinasi
• Integrasi
Standar PAP 1

Pelayanan dan
asuhan yang
seragam
diberikan
untuk
semua pasien
sesuai
peraturan
perundang-
undangan.
KESERAGAMAN:
• Akses
• Alokasi sumber daya
• Pemberian asuhan
kefarmasian
• Formulir-formulir
Standar PP 2
Rumah sakit melakukan pengkajian ulang bagi semua pasien dengan
interval waktu yang ditentukan untuk kemudian dibuat rencana asuhan
lanjutan.

Standar PP 2 EP d
Terdapat bukti pengkajian ulang
oleh PPA lainnya dilaksanakan
dengan interval sesuai regulasi
rumah sakit.

Standar AKP 3 EP d
Pencatatan perkembangan
pasien didokumentasikan
para PPA di formulir catatan
pasien terintegrasi (CPPT).
Standar PAP 2

PASIEN RISIKO TINGGI PELAYANAN RISIKO TINGGI


Rumah sakit • pasien emergensi;  pelayanan pasien dengan
menetapkan • pasien koma; penyakit menular;
pasien risiko • pasien dengan alat bantuan hidup
dasar;
 pelayanan pasien yang
tinggi dan • pasien “immuno-compromised and menerima dialisis;
suppressed”;  pelayanan pasien yang
pelayanan • pasien dialisis; menerima kemoterapi;
risiko tinggi • pasien dengan restraint;  pelayanan pasien yang
sesuai dengan • pasien dengan risiko bunuh diri; menerima radioterapi;
• pasien yang menerima kemoterapi;
kemampuan, • populasi pasien rentan, lansia,
 pelayanan pasien risiko tinggi
anak-anak, dan pasien berisiko lainnya (misalnya terapi
sumber tindak kekerasan atau hiperbarik dan pelayanan
daya dan ditelantarkan; dan  radiologi intervensi).
sarana • pasien risiko tinggi lainnya.

prasarana
yang dimiliki.
Standar PAP 4

PRINSIP FARMAKOTERAPI NYERI:

1. Lakukan asesmen secara efektif (PQRST)


Pasien 2. Tangani nyeri segera
mendapatkan 3. Edukasi pasien dan keluarga
pengelolaan 4. Pilih analgesik yang sesuai (jenis dan keparahan nyeri)
nyeri yang 5. Berikan analgesik secara reguler dan saat “breakthrough
efektif. pain”
6. Titrasi dosis obat
7. Pertimbangkan untuk menggunakan adjuvant
8. Antisipasi efek samping obat
Asesmen Nyeri

PRINSIP FARMAKOTERAPI NYERI:


Modified WHO analgesic ladder

PRINSIP FARMAKOTERAPI NYERI:

Pasien
mendapatkan
pengelolaan
nyeri yang
efektif.
Kendala dalam manajemen nyeri

PRINSIP FARMAKOTERAPI NYERI:


TENAGA
PASIEN SISTEM
KESEHATAN
• Tidak melaporkan • Kurang pelatihan • Tidak dianggap
• Tidak mau • Kurang perhatian prioritas dalam
menggunakan obat pada pasien pelayanan
(takut efek samping) • Kesulitan • Ketidaktersediaan
• Kepatuhan rendah melakukan obat
asesmen nyeri • Akses ke dokter
• Ketakutan spesialis
meresepkan • Regulasi yang tidak
narkotik, jelas
psikotropik
Standar PAP 5
Rumah sakit memberikan asuhan pasien menjelang akhir
kehidupan dengan memperhatikan kebutuhan pasien dan keluarga,
mengoptimalkan kenyamanan dan martabat pasien, serta
mendokumentasikan dalam rekam medis.

ASUHAN KEFARMASIAN:
• Farmakoterapi nyeri PAP 5 EP b
• Farmakoterapi simptomatis: Asuhan menjelang akhir kehidupan
anoreksia/cachexia, mual, muntah, ditujukan terhadap kebutuhan
konstipasi, diare, delirium, cemas, psikososial, emosional, kultural
depresi, dyspnea, insomnia, dan spiritual pasien dan keluarganya.
xerostomia, mucositis
Standar HPK 1.2
Rumah sakit memberikan pelayanan yang menghargai martabat pasien,
menghormati nilai-nilai dan kepercayaan pribadi pasien serta
menanggapi permintaan yang terkait dengan keyakinan agama dan
spiritual.

HPK 1.2 EP b:
Rumah sakit menghormati keyakinan
spiritual dan budaya pasien serta nilai-nilai
yang dianut pasien.
Standar HPK 1.3
Rumah sakit menjaga privasi pasien dan kerahasiaan informasi dalam
perawatan, serta memberikan hak kepada pasien untuk memperoleh
akses dalam informasi kesehatan mereka sesuai perundang-undangan
yang berlaku.

HPK 1.3 EP b:

Kerahasiaan informasi pasien dijaga sesuai


dengan peraturan perundangan.
Standar HPK 2
Pasien dan keluarga pasien dilibatkan dalam semua aspek perawatan dan tata
laksana medis melalui edukasi, dan diberikan kesempatan untuk berpartisipasi
dalam proses pengambilan keputusan mengenai perawatan serta tata
laksananya.

ELEMEN PENILAIAN:
c. Pasien diberikan informasi mengenai hasil asuhan
dan tata laksana yang diharapkan.
d. Pasien diberikan informasi mengenai kemungkinan
hasil yang tidak dapat diantisipasi dari terapi dan
perawatan.
Standar KE 4

PRINSIP FARMAKOTERAPI NYERI:

Standar KE 4

Edukasi tentang proses asuhan disampaikan


kepada pasien dan keluarga disesuaikan
dengan tingkat pemahaman dan bahasa yang
dimengerti oleh pasien dan keluarga.
Elemen Penilaian KE
PRINSIP 4:
FARMAKOTERAPI NYERI:

a. Terdapat bukti bahwa edukasi yang diberikan kepada pasien dan keluarga
telah diberikan dengan cara dan bahasa yang mudah dipahami.
b. Terdapat bukti bahwa pasien/keluarga telah dijelaskan mengenai hasil
pengkajian, diagnosis, rencana asuhan, dan hasil pengobatan, termasuk
hasil pengobatan yang tidak diharapkan.
c. Terdapat bukti edukasi kepada pasien dan keluarga terkait dengan cara
cuci tangan yang aman, penggunaan obat yang aman, penggunaan
peralatan medis yang aman, potensi interaksi obat-obat dan obat-
makanan, pedoman nutrisi, manajemen nyeri, dan teknik rehabilitasi, serta
edukasi asuhan lanjutan di rumah.
Standar KE 5
Standar KE 5
Metode
PRINSIP edukasi dipilih
FARMAKOTERAPI dengan mempertimbangkan nilai
NYERI:
yang dianut serta preferensi pasien dan keluarganya,
untuk memungkinkan terjadinya interaksi yang memadai
antara pasien, keluarga pasien dan staf.

Elemen Penilaian:
b. Proses pemberian edukasi di dokumentasikan dalam rekam medik sesuai dengan
metode edukasi yang dapat diterima pasien dan keluarganya.
c. Materi edukasi untuk pasien dan keluarga selalu tersedia dan diperbaharui secara
berkala.
d. Informasi dan edukasi disampaikan kepada pasien dan keluarga dengan
menggunakan format yang praktis dan dengan bahasa yang dipahami pasien dan
keluarga.
Standar KE 7
Standar KE 7
PRINSIP FARMAKOTERAPI
Profesional NYERI:
Pemberi Asuhan (PPA) mampu
memberikan edukasi secara efektif.

Elemen Penilaian:

a. Profesional Pemberi Asuhan (PPA) telah diberikan pelatihan dan terampil


melaksanakan komunikasi efektif.

b. PPA telah memberikan edukasi yang efektif kepada pasien dan keluarga
secara kolaboratif.
PAB Perawatan bedah yang mencakup implantasi alat medis
7.4 direncanakan dengan pertimbangan khusus tentang bagaimana
memodifikasi proses dan prosedur standar.

1. Rumah sakit telah mengidentifikasi jenis alat implan yang termasuk dalam
cakupan layanannya.
2. Kebijakan dan praktik mencakup poin a) – h) pada maksud dan tujuan.
3. Rumah sakit mempunyai proses untuk melacak implan medis yang telah
digunakan pasien.
4. Rumah sakit menerapkan proses untuk menghubungi dan memantau
pasien dalam jangka waktu yang ditentukan setelah menerima
pemberitahuan adanya penarikan/recall suatu implan medis.
a) Pemilihan implan berdasarkan peraturan perundangan.
b) Modifikasi surgical safety checklist utk memastikan ketersediaan implan di
kamar operasi dan pertimbangan khusus utk penandaan lokasi operasi.
c) Kualifikasi dan pelatihan setiap staf dari luar yang dibutuhkan untuk
pemasangan implan (staf dari pabrik/perusahaan implan untukmengkalibrasi).
d) Proses pelaporan jika ada kejadian yang tidak diharapkan terkait
implan.
e) Proses pelaporan malfungsi implan sesuai dgn standar/aturan
pabrik.
f) Pertimbangan pengendalian infeksi yang khusus.
g) Instruksi khusus kepada pasien setelah operasi.
h) kemampuan penelusuran (traceability) alat jika terjadi penarikan
kembali (recall) alat medis misalnya dengan menempelkan barcode
alat di rekam medis.
PROGRAM NASIONAL
D

1. Peningkatan kesehatan ibu dan bayi


2. Penurunan angka kesakitan Tuberkulosis
3. Penurunan angka kesakitan HIV/AIDS
4. Penurunan prevalensi stunting dan wasting
5. Pelayanan Keluarga Berencana Rumah Sakit
Penurunan angka kesakitan Tuberkulosis
2
Prognas 2.2 EP 2:
Rumah sakit merencanakan dan mengadakan penyediaan Obat Anti
Tuberkulosis.

Penurunan angka kesakitan HIV/AIDS


3

Prognas 3 EP 5:
Rumah sakit merencanakan dan mengadakan penyediaan ART.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai