Anda di halaman 1dari 27

PELAYANAN DAN ASUHAN PASIEN

(PAP)
26
JULI
I R E N I S I A M PA
N U R D I A N A L I A N A N U R A H M AT 2019
Profesional Clinical PCC
Pemberi Asuhan Team Leader
DPJP
Perawat/
Bidan Apoteker

Psikologi Nurisionis
Klinis Dietisien

Terapis Teknisi Medis


Fisik Penata Anestesi

Profesional Pemberi Asuhan : Lainnya PPA


mereka yg secara langsung memberikan Tugas Mandiri,
asuhan kpd pasien, a.l. dokter, perawat, Tugas Kolaboratif,
bidan, ahli gizi, apoteker, psikolog klinis,
penata anestesi, terapis fisik dsb (UU 36/2016) Tugas Delegatif
FOKUS AREA

1. Pemberian pelayanan untuk semua pasien


2. Rencana pelayanan
3. Pelayanan pasien resiko tinggi dan penyediaan pelayanan resiko
tinggi
4. Penyediaan makanan
5. Terapi gizi terintegrasi
6. Pengelolaan rasa nyeri
7. Pelayanan pada tahap terminal

22 STANDAR PELAYANAN = 81 EP
PEMBERIAN PELAYANAN UNTUK
SEMUA PASIEN

1. Standar PAP 1

RS menerapkan regulasi untuk pemberian asuhan yang


seragam pada pasien.

2. Standar PAP 2

Ditetapkan proses untuk melakukan integrasi serta


koordinasi pelayanan dan asuhan pada setiap pasien.
LANJUTAN…

3. Standar PAP 3

RS menetapkan regulasi bahwa asuhan pasien resiko


tinggi dan pemberian pelayanan resiko tinggi diberikan
atas panduan praktik klinis dan peraturan perundangan.

4. Standar PAP 4

Tersedia berbagai pilihan makanan sesuai dengan


status gizi pasien dan konsisten dengan asuhan klinisnya
LANJUTAN…
5. Standar PAP 5
Pasien dengan resiko nutrisi menerima terapi gizi terintegrasi.

6. Standar PAP 6
RS menetapkan pelayanan pasien untuk mengatasi nyeri

7. Standar PAP 7
Dilakukan asesmen dan asesmen ulang terhadap pasien
dalam tahap terminal dan keluarganya sesuai dengan
kebutuhan mereka.
PAP 1. RS menerapkan regulasi untuk pemberian asuhan
yang seragam pada pasien.

EP 1 RS menetapkan regulasi bagi pimpinan unit


pelayanan untuk bekerja sama memberikan
proses asuhan seragam dan mengacu pada
peraturan perundang-undangan yang berlaku. (R)

EP 2 Asuhan seragam diberikan sesuai persyaratan EP 1


sampai dengan pada maksud dan tujuan PAP 1
(D, W)
REGULASI DAPAT BERUPA :
PAP 2. Ditetapkan proses untuk melakukan integrasi serta
koordinasi pelayanan dan asuhan pada setiap pasien.

EP 1 Ada regulasi yang mengatur pelayanan dan asuhan


terintegrasi di dan antarberbagai unit pelayanan. (R)

EP 2 Rencana asuhan diintegrasikan dan dikoordinasikan di dan


antarberbagai unit pelayanan. (ARK 2 EP3) (D,O,W)

EP 3 Pemberian asuhan diintegrasikan dan dikoordinasikan di dan


antarberbagai unit pelayanan. (D,O,W)

EP 4 Hasil atau simpulan rapat dari Tim PPA atau diskusi lain
tentang kerjasama didokumentasikan dalam CPPT. (D,W)
Hubungan ARK 2 EP 3 Dengan PAP 2 EP 2

Akses ke RS dan Kontinuitas Pelayanan (ARK) 2 EP 3


“Ada pelaksanaan proses penerimaan pasien gawat
darurat ke unit rawat inap (D,W)”

Pelayanan dan Asuhan Pasien (PAP) 2 EP 2


“Rencana asuhan diintegrasikan dan dikoordinasikan di
dan antarberbagai unit pelayanan. (D,W)”
LANJUTAN…

2.1 Rencana asuhan individual setiap pasien dibuat


dan didokumentasikan.

2.2 RS menetapkan regulasi yang mengatur metode


pemberian instruksi.

2.3 RS menetapkan regulasi tindakan klinik dan


dignostik yang diminta, dilaksanakan dan diterima
hasilnya serta disimpan di berkas rekam medis pasien.

2.4 Pasien dan keluarga diberi tahu tentang hasil


asuhan dan pengobatan termasuk hasil yang tidak
diharapkan.
2.1 Rencana asuhan individual setiap pasien dibuat dan
didokumentasikan.

EP 1 Ada regulasi asuhan untuk setiap pasien direncanakan


oleh PPA dalam waktu 24 jam sesudah pasien masuk
rawat inap. (R)
EP 2 Rencana asuhan dibuat untuk setiap pasien dan
dicatat oleh PPA yang memberikan asuhan di rekam
medis pasien. (D,W)
EP 3 Rencana asuhan pasien terintegrasi dibuat dengan
sasaran berdasar atas data asesmen awal dan
kebutuhan pasien. (D,W)
EP 4 Rencana asuhan dievaluasi secara berkala sesuai
dengan kondisi pasien, dimutakhirkan, atau direvisi
oleh tim PPA berdasar atas asesmen ulang. (D,W)
EP 5 Perkembangan tiap pasien dievaluasi berkala dan dibuat
notasi pada CPPT oleh DPJP sesuai dengan kebutuhan
dan diverifikasi harian oleh DPJP. (,D,W)
2.2 RS menetapkan regulasi yang mengatur metode pemberian
instruksi.

EP 1 RS menetapkan regulasi tata cara pemberian


instruksi. (R)

EP 2 Instruksi diberikan hanya oleh mereka yang


kompeten dan berwenang (KKS 3) (D,W)

EP 3 Permintaan untuk pemeriksaan laboratorium dan


diagnostik imajing harus disertai indikasi klinik
apabila meminta hasilnya berupa interpretasi.
(D,W)

EP 4 Instruksi didokumentasikan di lokasi tertentu di


dalam berkas rekam medik pasien. (D,W)
Hubungan KKS 3 dengan PAP 2.2 EP 2

Kompetensi dan Kewenangan Staf (KKS) 3

Pelayanan dan Asuhan Pasien (PAP) 2.2 EP 2


“Instruksi diberikan hanya oleh mereka yang kompeten
dan berwenang.”
2.3 RS menetapkan regulasi tindakan klinik dan dignostik yang
diminta, dilaksanakan dan diterima hasilnya serta disimpan di
berkas rekam medis pasien.

EP 1 Ada regulasi tentang tindakan klinik dan diagnostik


serta pencatatannya di rekam medis. (R)

EP 2 Staf yang meminta beserta apa alasan dilakukan


dicatat di rekam medis pasien. (D)

EP 3 Hasil tindakan dicatat di rekam medis pasien. (D)

EP 4 Pada pasien rawat jalan bila dilakukan tindakan


diagnostik invasif/beresiko harus dilakukan asesmen
serta pencatatannya dalam rekam medis. (D,W)
2.4 Pasien dan keluarga diberi tahu tentang hasil asuhan dan
pengobatan termasuk hasil yang tidak diharapkan.

EP 1 Pasien dan keluarga diberikan informasi tentang


hasil asuhan dan pengobatan. (HPK 2.1.1 EP 1).
(D,W)

EP 2 Pasien dan keluarga diberikan informasi tentang


hasil asuhan dan pengobatan yang tidak
diharapkan. (HPK 2.1.1 EP 2). (D,W)
Hubungan HPK 2.1 EP 1 dan 2 dengan PAP 2.4 EP 2

Hak Pasien dan Keluarga (HPK) 2.1


EP 1 Ada regulasi tentang hak pasien untuk mendapatkan
informasi tentang kondisi, diagnosis pasti, rencana
asuhan dan dapat berpartisipasi dalam pengambilan
keputusan serta diberitahu tentang hasil asuhan
termasuk kemungkinan hasil yang tidak terduga. (R)

EP 2 Pasien diberi informasi tentang kondisi medis mereka


dan diagnosis pasti. (MKE 9 EP 1) (D,W)

Manajemen Komunikasi dan Edukasi (MKE 9) EP 1


“Terdapat bukti terhadap pasien dijelaskan mengenaik hasil
asesmen, diagnosis dan rencana asuhan yang akan
diberikan.”
PAP 3. RS menetapkan regulasi bahwa asuhan pasien resiko
tinggi dan pemberian pelayanan resiko tinggi diberikan atas
panduan praktik klinis dan peraturan perundangan.

EP 1 Ada regulasi proses identifikasi pasien resiko tinggi dan


pelayanan resiko tinggi sesuai dengan populasi pasiennya
serta penetapan resiko tambahan yang mungkin
berpengaruh pada pasien resiko tinggi dan pelayanan
resiko tinggi.(R)

EP 2 Staf dilatih untuk pemberian pelayanan pada pasien resiko


tinggi dan pelayanan resiko tinggi. (MKE 8.1 ). (D,O,W)

EP 3 Ada bukti pelaksanaan pemberian pelayanan pada pasien


resiko tinggi dan pelayanan resiko tinggi. (MKE 8.1 ).
(D,O,W)

EP 4 Ada bukti pengembangan pelayanan resiko tinggi


dimasukkan ke dalam program peningkatan mutu RS.
(D,W)
DETEKSI (MENGENALI) PERUBAHAN
KONDISI PASIEN
Standar PAP 3.1
Staf klinik dilatih untuk mendeteksi (mengenali) perubahan
kondisi pasien memburuk dan mampu melakukan tindakan

EP 1 Ada regulasi pelaksanaan early warning system (EWS). (R)

EP 2 Ada bukti staf klinis dilatih menggunakan early warning


system (EWS). (D,W)

EP 3 Ada bukti staf klinis mampu melaksanakan early warning


system (EWS). (D,W,S)

EP 4 Tersedia pencatatan hasil early warning system (EWS).


(D,W)

Anda mungkin juga menyukai