Pelayanan Pelayanan
Berorientasi Berorientasi
Kepada Kepada
Produk Pasien
Dokter
Analis Apoteker
Laboratorium
Pasien &
Keluarga
Fisioterapi Radiografer
Ahli Gizi
Prinsip Pelayanan Berfokus Pada Pasien
• Menghargai pilihan pasien • Pemberi layanan Keputusan dan pilihan Pasien dan keluarga mitra
• Mendengarkan pendapat menginformasikan terapi melibatkan dari pemberi layanan
dan pandangan secara lengkap kepada pasien dan keluarga kesehatan dalam
• Mempertimbangkan pasien dan keluarga pengembangan dan
kultur, kepercayaan dan • Pasien dan Keluarga implementasi layanan
nilai-nilai menerima informasi kesehatan
tepat dan akurat
PERAWATAN PADA PASIEN KANKER
Pembedahan,
Terapi Utama
Kemoterapi, Radiasi
Perawatan Pasien
Kanker
Nyeri, ES
Terapi Penunjang kemoterapi, Nutrisi,
Infeksi, Paliatif
PELAYANAN ONKOLOGI FARMASI
Manajemen •Pengadaan
•Penyimpanan
•Pendistribusian
Logistik •Pemusnahan
Efek Samping
Rehabilitasi
Paliatif Kemoterapi
Medik
dan Radiasi
EFEK SAMPING KEMOTERAPI
Alopecia
Mucositis
Pulmonary fibrosis
Nausea/vomiting Cardiotoxicity
Diarrhea
Local reaction
Cystitis
Sterility Renal failure
Myalgia Myelosuppression
Neuropathy
Phlebitis
NYERI PADA PASIEN KANKER
Progresivitas penyakit
Infeksi dan Inflamasi
Terapi pada kanker :
Pembedahan
Radiasi
Kemoterapi
Psychologic atau emotional problems
PENATALAKSANAAN NYERI KANKER
Non
Farmakologik Farmakologik
Ajuvan Psikologik
TERAPI FARMAKOLOGIK
Non
Parenteral
Parenteral
Arround
The Clock As needed
(ATC)
Pain should be considered the
“fifth vital sign”
(2001 initiative in USA)
Patients should be assessed for Pain: the
pain every time pulse, blood 5th vital
pressure, core temperature,
and respiration are measured
sign
Mandatory for hospital
accreditation
Alternate
Psycho-social therapy Co-analgesics
support
1. Bond MR. Pain – its nature and treatment. Churchill Livingstone , 2006;
2. White A, et al. Rheumatology 2007;46(3):384-390.; 15
3. Krismer M, et al. Best Pract Res Clin Rheumatol 2007;21(1):77-91.
PRINSIP PENATALAKSANAAN NYERI
Individual Treatment
•Dosis sesuai titrasi, jenis analgesik, rute
pemberian
Monitoring : Efikasi Vs. ES
•Assesmen awal dan lanjutan
•Waspada ES : GI bleeding, depresi
pernafasan, konstipasi
WHO STEP LADDER ANALGESIK
DALAM PENATALAKSANAAN NYERI KANKER
Pain
persisten
or
increase
Penanganan Obat Kemoterapi
Yang Aman di Rumah Sakit
SIKLUS PELAYANAN KEMOTERAPI
SELEKSI PENGADAAN
( D, F) (F)
MONITORING PENYIMPANAN
(D, F, N ) (F)
ADMINISTERING PRESCRIBING
(N) (D)
DISPENSING
(F)
KERJASAMA ANTAR BAGIAN
Dokter
Perawat
Admission Rawat
Jalan/Inap
Perawat
Ruang Farmasi
kemoterapi
Mengapa Diperlukan ?
Penghitungan dosis
Pemantauan waktu / siklus
Pemilihan pelarut sesuai dengan rute pemberian dan
sifat karakteristik obat
Rekonstitusi dengan tepat dan aman
Stabilitas sediaan
Pemberian sesuai dengan rute yang tepat
Benar Pasien
3600
Perhitungan dosis berdasarkan AUC
( menggunakan rumus calvert )
Falck dkk, th.1979 melaporkan bahwa perawat yang bekerja pada ward
kemoterapi tanpa perlindungan yang memadai menunjukkan aktivitas
mutagenik yang signifikan lebih besar dari pada control subject.
Tahun 1983 Sotaniemi, dkk. Melaporkan adanya kerusakan liver pada 3
orang perawat yang bekerja pada ward oncology.
Di dua rumah sakit di Italy telah dilakukan penelitian ditemukan
cyclophosphamide dan ifosfamide dalam urine perawat dan staf farmasi
yang tidak mengikuti peraturan khusus dalam menangani obat-obat kanker.
Lim.S., 1998, Princess Margareth Hospital, Menghitung penghematan biaya
obat sebesar $ 250.000/tahun dan penghematan waktu perawat sebesar
330 jam/bulan.
Taxis,K.,Barber,W.,2003, terdapat 249 kesalahan perawat dalam penyiapan
obat iv dari 430 sediaan iv baik dalam hal preparasi maupun pemberian
kepada pasien
Kegiatan Yang Menimbulkan Paparan
Rekonstitusi obat
Pemberian Obat Sitostatika
Penanganan pasien ekskreta
Menghitung obat oral / meracik obat oral
Penanganan obat sisa
Dekontaminasi dan pembersihan tempat preparasi
obat.
Cara Terjadinya Paparan
• Kebijakan
• Standar Prosedur Operasional
• Fasilitas
• Personal
• Quality assurance
• Training dan Validasi
• Penanganan Kecelakaan
Standar Prosedur Operasional
• Clean room
• Area penyimpanan
• Area administrasi
• Area desinfeksi
• Area ganti pakaian
• Ruang antara
• Pass through window
• Laminar Air flow (LAF)/ Biological Safety cabinet
(BSC)
Ruangan HC
Ruang rekonstitusi dilengkapi dengan CDSC (
cytotoxic Drug Safety Cabinet )
Terdapat ruang untuk mengganti pakaian dan
menggunakan PPE yang terpisah dari ruang
rekonstitusi
Ruang rekonstitusi harus dibuat dengan dinding
dan lantai yang dapat dicuci, dinding dilapis cat
yang dapat dicuci, tidak bersudut.
Mempunyai tekanan negative
Suhu dan kelembaban terkontrol
Akses untuk masuk kedalam ruangan dibuat
terbatas dan hanya personal yang terlatih saja
yang boleh masuk.
Personal Protective Equipment (PPE)
•Terbuat dari material tidak tembus air dan tidak melepaskan serat (polyethilene coated)
Gown / Coverall •Lengan panjang an bermanset
Head Covering
Footware