• Tipe B
Suatu respon yang jarang atau tidak umum terjadi dan tidak
dapat diduga sebelumnya. ESO tipe B tidak berhubungan
dengan khasiat farmakologik obat, dan tidak bergantung
pada dosis.
Tipe-tipe Efek Samping Obat
• Tipe C
Reaksi yang terkait dengan penggunaan obat jangka lama,
contohnya adalah ketergantungan
Benzodiazepine, chloroquine dan analgesik nefropatim
(kerusakan pada ginjal). Reaksi-reaksi dapat dijelaskan
dengan baik dan kronik tetapi dapat diantisipasi.
• Tipe D
Efek samping obat tertunda/lambat yang terjadi beberapa
tahun setelah terapi seperti karsinogen (penyabab kanker)
dan teratogen. Diperkirakan bahwa toksisitas tersebut
dihalangi oleh penelitian mutagenisitas praklinis.
Monitoring Efek Samping
Obat
Monitoring Efek Samping Obat (MESO)
merupakan kegiatan pemantauan setiap respon
terhadap obat yang merugikan atau tidak
diharapkan yang terjadi pada dosis lazim yang
digunakan pada manusia untuk tujuan
profilaksis, diagnosa, dan terapi.
Tujuan MESO
a. menemukan Efek Samping Obat (ESO) sedini mungkin
terutama yang berat, tidak dikenal, frekuensinya jarang;
b. menentukan frekuensi dan insidensi ESO yang sudah
dikenal dan yang baru saja ditemukan;
Tujuan MESO
c. mengenal semua faktor yang mungkin dapat
menimbulkan/mempengaruhi angka kejadian dan
hebatnya ESO;
d. meminimalkan risiko kejadian reaksi Obat yang tidak
dikehendaki; dan
e. mencegah terulangnya kejadian reaksi Obat yang tidak
dikehendaki
Kegiatan pemantauan
dan pelaporan ESO:
a. mendeteksi adanya kejadian reaksi Obat yang tidak dikehendaki
(ESO);
b. mengidentifikasi obat-obatan dan pasien yang mempunyai risiko
tinggi mengalami ESO;
c. mengevaluasi laporan ESO dengan algoritme Naranjo;
d. mendiskusikan dan mendokumentasikan ESO di Tim/Sub Tim
Farmasi dan Terapi;
e. melaporkan ke Pusat Monitoring Efek Samping Obat Nasional
Faktor yang perlu
diperhatikan:
a. kerjasama dengan Tim Farmasi dan Terapi dan
ruang rawat; dan
b. ketersediaan formulir Monitoring Efek Samping
Obat
PEMANTAUAN DAN PELAPORAN
EFEK SAMPING
OBAT (ESO)
Siapa saja
yang dapat Pelaporan dapat dilakukan
melakukan oleh Tenaga kesehatan, yaitu:
pelaporan • dokter,
efek • dokter spesialis,
samping • dokter gigi,
obat?
• apoteker,
• bidan,
• perawat, dan tenaga
kesehatan lain
Apa saja yang perlu
dilaporkan?
Hal-hal yang perlu dilaporkan adalah setiap kejadian
yang dicurigai sebagai efek samping obat, baik efek samping
yang belum diketahui hubungan kausalnya (KTD/AE) maupun
yang sudah pasti merupakan suatu ESO (ADR).
Skor Total
Skala Probabilitas Naranjo
5–8 Mungkin/probable
0- Ragu-ragu/doubtful
Kategoti Kausalitas WHO
Certain/Highly Possible
• Manifestasi efek samping atau hasil uji lab yang abnormal, dilihat
dari waktu kejadian dapat diterima yaitu bahwa terjadi setelah
penggunaan obat (Event or laboratory test abnormality with
plausible time relationship to drug intake)
Probable
• Manifestasi efek samping atau hasil uji lab yang abnormal, dilihat
dari waktu kejadian masih dapat diterima yaitu bahwa terjadi
setelah penggunaan obat (Event or laboratory test abnormality
with reasonable time relationship to drug intake)
Kategori Kausalitas
Possible
• Manifestasi efek samping atau hasil uji lab yang abnormal, dilihat
dari waktu kejadian masih dapat obat (Event or laboratory test
abnormality with reasonable time relationship to drug intake)
Unlikely
• Manifestasi efek samping atau hasil uji lab yang abnormal, dilihat dari
hubungan waktu kejadian dan penggunaan obat adalah tidak
mungkin (Event or laboratory test abnormality with a time relationship
to drug intake that makes a connection improbable (but not
impossible)
Kategori Kausalitas
Conditional / Unclassified
• Terjadi efek samping atau hasil uji lab yang abnormal (Event or
laboratory test abnormality)