3
2. FARMASI KLINIK
Pelayanan penyediaan dan distribusi
perbekalan farmasi di RS
Pelayanan farmasi klinik dalam upaya
pelayanan kesehatan paripurna kepada
pasien di RS.
Pelayanan informasi obat
4
Pembinaan kerjasama profesi dalam
kaitan dengan pelayanan farmasi
komunitas dan farmasi klinik
Peningkatan kapasitas dan kompetensi
SDM di lingkungan farmasi komunitas
dan farmasi klinik
5
Penyiapan Software
Profesionalisme SDM
Kerjasama dan komitmen dari profesi
Pemberdayaan mayarakat
Peraturan perundang undangan
6
13
Danger & Risk are found in how drugs are
used, not simply in their chemical
composition
15
Fakta (1)
Seperlima pasien rawat inap mengalami drug
therapy problems even in the most advanced
medical institutions
76 billion dollar (US)
Penderitaan pasien?
Brigham and Women’s Hospital:
6.5%nonobstetric patients suffered an adverse
drug event (30% serius)
16
Is a Practice
Patient focused
Interaksi langsung dengan pasien
Terapi obat rasional: tepat, efektif,
aman, nyaman, biaya
Quality of life
Definite outcome
Terdokumentasi
DRP (Drug Related Problem)
17
Is the direct responsible provision of medication
related care for the purpose of achieving definit
outcomes that improve patient’s quality of life
(ASHP)
18
Hubungan mendasar perawatan pasien
Trust dan wewenang farmasis
Commitment & competency
Responsibility (documentation)
Ensure that there was an indication for every
item of drug therapy
Any drug used was the most effective & safest &
that the patient was compliant
19
Terapi obat
Keputusan-keputusan
Pemakaian obat
Pertimbangan pemilihan dosis, rute, metoda
Pemantauan terapi obat
Pemberian informasi
Pemberian counseling
20
Fokus dari care adalah merawat
Bekerja bersama dengan staf
kesehatan lain
Merancang
Melaksanakan
Memantau therapeutic plan
Perbaikan kualitas hidup pasien yang pasti
Hubungan individual Farmasis
Profesional
Personal
Commitment
21
Mutual respect
Honestly
Open communication
Cooperation
Empathy
Sensitivity
Promotion of patient independence
Seeing the patient as a person
Patience, understanding, attention,trust,
comfort, confidence, responsible, accountable,
competence
Putting the patient first
Offering reassurance, advocacy
Supporting the patient
Kepastian perbaikan kualitas hidup
Kesembuhan penyakit
Eliminasi , pengurangan simtom
Penghentian/perlambatan proses penyakit
Untuk mencapai hasil
Identifikasi
DRP (Drug Related Problem)
Memecahkan DRP aktual
Mencegah DRP potensial
23
Suatu penilaian yang lengkap mengenai
kualitas hidup
Penilaian obyektif
Penilaian subyektif
Pasien ikut dilibatkan
24
25
Pharmaceutical Care (rumah
sakit)
Masu Kelua
k
Wawancara DRP Monitoring Counseling r
(Prof.Nicholar Barber,1990)
30
Clinical Pharmacy:
ilmu kesehatan khusus yang menerapkan
prinsip ilmu farmakologi, toxikologi,
farmakokinetik & therapeutic untuk
pelayanan pasien oleh farmasis
Contoh pemanfaatan
Pelayanan dosis
Pelayanan Total Parenteral Nutrition
Therapeutic Drug Monitoring
Drug Utilization Review
dll
31
Pelayanan farmasi bagi pasien yang dilakukan
oleh farmasis dengan tujuan terapi yang rasional
(aman,cost effective)
Dapat dilaksanakan di apotik, rumah sakit,
nursing homes
Memonitor terapi obat, mengoptimasi terapi,
minimasi side efek.
32
Dibutuhkan
Clinical Skill
33
Patient assessment
Patient education and counseling
Patient –specific pharmacist care plan
Drug treatment protocols
Dosage adjustment
Selection of therapeutic alternatives
Preventive services
Managerial skills
34
RANTAI PELAYANAN OBAT
Pabrik
Penulisan
resep
Pemesanan
apotik Penerimaan
resep
Penerimaan
Penyimpanan Screening
di gudang resep
Distribusi Penyimpanan
Status &
di Apotik
data pasien
HK 2002
Monitoring Outcome 35
42
1. Butuh obat (23%)
2. Obat tidak perlu ( 8%)
3. Obat salah (15%)
4. Dosis terlalu rendah (16%)
5. Dosis terlalu tinggi ( 6%)
6. Adverse Drug Reaction (21%)
7. Compliance (11 %)
1. 20- 74% pasien
43
1. Pelayanan Informasi Obat
Informasi obat adalah suatu pengetahuan atau data yang
terdokumentasi yang disebarkan secara ilmiah, obyektif dan
mencakup farmakologi, toksikologi dan penggunaan obat
termasuk nama kimia, struktur dan sifat-sifatnya,
identifikasi, indikasi diagnostik dan terapetik, mekanisme
kerja, waktu onset dan durasi kerja, dosis yang
direkomendasikan, jadwal pemberian, cara pemberian,
absorpsi, metabolisme, detoksifikasi, ekskresi, efek
samping, reaksi obat yang merugikan, kontraindikasi,
interaksi, ketidaktercampurkan kimia dan terapetik, biaya
obat, keuntungan obat, gejala dan pengobatan toksisitas,
keuntungan klinik, data perbandingan, data klinik obat dan
data informasi lain yang berguna.
2. Pelayanan pendidikan/konseling penderita
Pelayanan konseling adalah pemberian nasehat
atau saran tentang hal-hal yang berkaitan dengan
terapi obat kepada penderita atau kepada
anggota tim kesehatan lainnya
3. Pemantauan dan pelaporan reaksi obat
yang merugikan
Reaksi obat merugikan (ROM) menurut
WHO (World Health Organization) adalah
setiap respon tubuh terhadap obat yang
berbahaya dan atau tidak diharapkan dan
muncul pada dosis terapi dan digunakan
pada manusia untuk keperluan
pencegahan, terapi diagnostik dan untuk
mengubah atau memodifikasi fungsi
fisiologi tubuh
Merupakan kegiatan pemantauan setiap
respon terhadapm obat yang merugikan atau
tidak diharapkan yang terjadi pada dosis
normal yang digunakan pada manusia untuk
tujuan profilaksis, diagnosis dan terapi.
• Menemukan ESO (Efek Samping Obat) sedini
mungkinterutama yang berat, tidak dikenal, frekuensinya
jarang.
• Menentukan frekuensi dan insidensi Efek Samping Obat
yang sudah dikenal sekali, yang baru saja ditemukan.
• Mengenal semua faktor yang mungkin
dapatmenimbulkan/mempengaruhi timbulnya Efek
Samping Obat atau mempengaruhi angka kejadian dan
hebatnya Efek Samping Obat.
Menganalisa laporan Efek Samping Obat
Mengidentifikasi obat-obatan dan pasien
yangmempunyai resiko tinggi mengalami Efek
Samping Obat
Mengisi formulir Efek Samping Obat
Melaporkan ke Panitia Efek Samping Obat
Nasional
4. Partisipasi dalam Evaluasi Penggunaan Obat
Pemantauan terapi obat adalah proses yang menjamin
bahwa penderita mendapat pengobatan dengan biaya
yang rendah, bahan obat yang paling berkhasiat dan
mendapat manfaat yang maksimal dengan efek
samping obat yang minimal