Anda di halaman 1dari 10

PENYESUAIAN NILAI (DISCOUNTING)

DAN ANALISIS SENSITIVITAS


 Interpretasi hasil kajian farmakoekonomi seringkali
mengkaitkan durasi waktu (time horizon) yang panjang.
 Hasil perhitungan rasio manfaat terhadap biaya biasanya
melibatkan durasi waktu lebih dari setahun, terutama
pada terapi-terapi yang hasilnya baru dapat dinikmati
dalam jangka panjang, misalnya imunisasi.
 Di sisi lain, masyarakat umumnya lebih mengharapkan
manfaat tersebut dapat diterima segera, pada saat ini,
sehingga nilai suatu parameter baik biaya maupun
efektivitas terapi harus dapat diinterpretasikan untuk
kondisi masa sekarang
 Jadi untuk mendapatkan nilai sekarang atau nilai
saat ini, diperlukan penyesuaian nilai dengan
faktor koreksi yang disebut discounting.
 Didasarkan pada tingkat inflasi, baik yang telah
terjadi (retrospektif) maupun yang diharapkan
(prospektif) faktor koreksi ini dapat digunakan
untuk menyesuaikan nilai pada masa lalu maupun
masa datang menjadi nilai saat ini.
 Dengan menghitung nilai saat ini, dapat dilakukan
pembandingan biaya dan/atau hasil yang setara.
Untuk sebagian kajian farmakoekonomi yang
memiliki dampak pengobatan jangka panjang
memerlukan informasi discounting.
 Untuk pengobatan jangka waktu kurang dari
satu tahun tidak memerlukan penyesuaian nilai
atau discounting.
 Untuk mendapatkan nilai sekarang atau nilai saat
ini, diperlukan penyesuaian nilai dengan faktor
koreksi yang disebut discounting.
 Tingkat diskonto (discounting rate) tidak sama
dengan tingkat inflasi;
 keduanya berbeda secara konsep. Inflasi
menggambarkan perubahan harga, sementara
discounting terkait dengan preferensi waktu
yang diperhitungkan dengan nilai uang.
Analisis Sensitivitas

 Kajian farmakoekonomi memperhitungkan


aspek ketidakpastian (uncertainty) dari
berbagai data yang digunakan maupun
dihasilkan.
 Ketidakpastian timbul antara lain karena:
1. Kurangnya ketersediaan data, sehingga
prediksi yang dihasilkan kurang tajam
(precise).
2. Hasil Kajian terhadap parameter umumnya
berupa nilai diskrit (single point, misalnya
rerata), sementara dalam realita parameter
tersebut berupa nilai kontinyu yang terdistribusi
acak dalam suatu kisaran tertentu.
3. Model analisis yang digunakan, misalnya yang
terkait dengan metode pengkombinasian
parameter atau penggeneralisasian hasil kajian.
 Untuk menganalisis dampak ketidakpastian,
lazim digunakan analisis sensitivitas.
 Terdapat beragam metode analisis sensitivitas,
mulai dari yang sederhana seperti analisis
sensitivitas satu arah, analisis sensitivitas dua arah
atau lebih, analisis ambang batas (threshold
analysis) dan analisis skenario, sampai yang
kompleks semacam simulasi Monte
Carlo dan analisis bootsrapping.
 Metoda yang paling sederhana, analisis sensitivitas satu
arah, dilakukan dengan mengubah nilai suatu variabel
dalam kisaran yang memungkinkan dengan menjaga
nilai variabel lainnya konstan.
 Hasil metode analisis sensitivitas satu arah ini sering
ditampilkan dalam diagram tornado, dimana variabel
yang berdampak paling besar ditempatkan di puncak
diagram, dan seterusnya sampai ke bawah sesuai
urutan besarnya
dampak
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai