Anda di halaman 1dari 20

Sensitiviy Analysis in

Pharmacoeconomics
Kelompok 5
Rielenda Fadhilah 1511014002
Septia Chandra Kesi 1511014007
Arini Intan Mutia 1511014018
Beba Shiami 1511014019
Adid Gusdira
Ikhbal Santosos
Pendahuluan
Farmakoekonomi jauh dari ilmu pasti
sehingga temuan yang muncul dari suatu
evaluasi harus dianalisis dengan baik.

Terdapat ketidakpastian yang cukup


besar terkait dengan temuan dan variasi yang
luas dari hasil yang diperoleh. Oleh karena itu
penting dalam penilaian farmakoekonomi
diberlakukan analisis sensitivitas.
(Pradelli & Albert, 2012)
Pengertian
Analisis sensitivitas (sensitivity analysis)
adalah teknik analisis yang digunakan untuk
mengukur ketidakpastian (uncertainty) dari
berbagai data yang digunakan maupun
dihasilkan dalam kajian farmakoekonomi.

(Kementerian Kesehatan RI, 2013)


Ketidakpastian timbul karena:
1. Kurangnya ketersediaan data, sehingga prediksi
yang dihasilkan kurang tajam (precise).
2. Hasil kajian terhadap parameter umumnya berupa
nilai diskrit (single point, misalnya rerata),
sementara dalam realita parameter tersebut
berupa nilai kontinyu yang terdistribusi acak dalam
suatu kisaran tertentu.
3. Model analisis yang digunakan, misalnya yang
terkait dengan metode pengkombinasian
parameter atau penggeneralisasian hasil kajian.

(Kementerian Kesehatan RI, 2013)


Jenis Ketidakpastian
1. Ketidak pastian Parameter
Ketidakpastian tentang nilai numerik yang
sebenarnya dari parameter yang digunakan sebagai
input
2. Ketidakpastian Pemodelan
O Ketidakpastian struktur model
Ketidakpastian mengenai metode yang tepat untuk
menggabungkan parameter biaya, konsekuensi
dan/atau kombinasi biaya dan konsekuensi.
O Ketidakpastian proses pemodelan
Ketidakpastian disebabkan karena kombinasi
keputusan yang dibuat oleh analis.
(Walker&Ja, 2001)
 Agar ketidakpastian yang ada dapat
diperhitungkan dengan baik, dampak dari
unsur ketidakpastian harus diidentifikasi,
dinilai, dan diinterpretasi terutama untuk
parameter yang paling dominan pada hasil
kajian.

 Untuk menganalisis dampak ketidakpastian,


lazim digunakan analisis sensitivitas.

(Kementerian Kesehatan RI, 2013)


 Analisis sensitivitas menunjukkan sebuah
metode pengujian validitas dari pernyataan yang
dibuat dari hasil yang berdasarkan asumsi
tertentu dalam pembelajaran farmakoekonomi.

 Hal ini fokus dengan mengeksplor konsekuensi


dari ketidakpastian dalam kedua parameter
estimasi dan asumsi yang dibuat dari model
farmakoekonomi.

 Sensitivitas analisis menganjurkan penelitian


farmakoekonomi karena jumlah asumsi dan
ketidakpastian dimasukkan kedalam analisis,
dan maka integritas dari hasil dapat
dipertimbangkan jika asumsi ini terbukti tidak
akurat.
(Agro, 1997)
Faktor Analisis Sensitivitas
Kebutuhan untuk analisis sensitivitas muncul karena
sejumlah faktor:
a. Masalah metodologis yang timbul dari pendekatan
dan metode yang berbeda yang digunakan dalam
evaluasi;
b. Variasi potensial dalam perkiraan biaya dan efek
yang digunakan dalam evaluasi;
c. Ekstrapolasi dari peristiwa yang diamati dari waktu
ke waktu atau dari hasil kesehatan intermediet
sampai akhir;
d. Pengalihan hasil dan validitas hasil dari kelompok
populasi /pasien yang berbeda.

(Pradelli & Albert, 2012)


Kegunaan
O Menguji apakah kesimpulan dari sebuah evaluasi
farmakoekonomi berubah ketika masing-masing
variabel input diperiksa dalam suatu selang nilai yang
dapat diperkirakan.

O Jika kesimpulannya bisa didukung melalui analisa


sensitivitas, berarti peluang kesimpulan tersebut bisa
diterima menjadi lebih tinggi.

O Namun, jika kesimpulannya berubah, harus dilakukan


penyesuaian untuk menentukan nilai sesungguhnya dari
variabel yang dimaksud, atau untuk menyatakan secara
eksplisit bahwa kesimpulan tersebut “sensitif” terhadap
nilai dari variabel tersebut.
(Tjandrawinata, 2016)
Metode Analisis Sensitivitas
Analisis sensitivitas satu arah
O Mengubah nilai suatu variabel dalam
kisaran yang memungkinkan dengan
menjaga nilai variabel lainnya konstan.

O Hasil sering ditampilkan dalam diagram


tornado, dimana variabel yang berdampak
paling besar ditempatkan di puncak
diagram, dan seterusnya sampai ke bawah
sesuai urutan besarnya dampak
(Kementerian Kesehatan RI, 2013)
Analisis sensitivitas multivariat
atau analisis skenario
O Digunakan untuk memeriksa hubungan dua
atau lebih parameter yang berbeda yang
berubah secara bersamaan.

O Pendekatan ini melibatkan perubahan,


seperti, dua parameter kunci (misalnya
efektivitas dan biaya intervensi),
menunjukkan hasil untuk setiap potensi
kombinasi nilai dalam rentang yang
diberikan.
(Taylor, 2009)
cont
O Analisis ini merupakan perpanjangan dari
analisis sensitivitas satu arah.
O Analisis ini mengakui bahwa mungkin ada lebih
dari satu parameter yang tidak pasti dalam
suatu model, dan melibatkan beragam nilai
input pada saat yang sama.
O Sebagai ‘analisis skenario’, kombinasi
parameter bervariasi didorong oleh penilaian
prioriat terkait dengan skenario alternatif yang
sedang dipertimbangkan.
(Andronis, Barton, & Bryan, 2009)
O Prosedur ini mudah diterapkan ketika jumlah
parameter yang terlibat relatif kecil.
O Namun, tidak bisa digunakan untuk
mempertimbangkan kemungkinan korelasi atau
ketidakpastian yang mendasari parameter yang
dipilih, dimana analisis ini hanya berfokus pada
satu set nilai yang dipilih secara acak, terlepas
dari kemungkinan masing-masing dari
parameter terjadi dalam kenyataan.
(Baio & Dawid, 2015)
Analisis ambang batas
O Tujuan dari analisis ini adalah untuk
mengidentifikasi nilai input, dari satu atau
lebih parameter, di atas atau di bawah
ambang batas, dimana hasil analisis
mendukung suatu intervensi khusus.
(Andronis, Barton, & Bryan, 2009)
Analisis kasus ekstrim
(skenario terburuk dan terbaik)
O Di sini, tujuannya adalah untuk menilai hasil
penelitian di bawah skenario yang
melibatkan penggunaan kombinasi nilai
input yang paling buruk atau yang paling
baik.
(Andronis, Barton, & Bryan, 2009)
Probabilistic Sensitivity
Analysis
Dalam analisis sensitivitas probabilistik, lebih dari
sekedar menetapkan satu nilai untuk masing-masing
parameter, perangkat lunak komputer (seperti Crystal
Ball, TreeAge, WinBUGS atau perangkat lunak lainnya)
digunakan untuk menetapkan distribusi ke semua
parameter dalam model.

Range ditetapkan dari :


a. Nilai rata-rata
b. Standar deviasi
c. Bentuk dari penyebaran data.

(Taylor, 2009)
O Metode ini sejalan dengan analisis Bayesian,
tetapi perbedaannya adalah PSA didasarkan
pada pendekatan simulasi.
O Analisis ini dilakukan menggunakan nilai
spesifik seolah-olah merupakan nilai yang asli.
O Variabilitas yang dihasilkan berada dalam
utilitas yang diharapkan dan pengaruh masing-
masing komponen kemudian dapat dirangkum
dengan tepat.
(Baio & Dawid, 2015)
Daftar Pustaka
O Agro, Karen E. 1997. Sensitivity Analysis in Health Economic and
Pharmacoeconomic Studies. Canada: University Of Toronto.
O Andronis, L., Barton, P., & Bryan, S. (2009). Sensitivity analysis in economic
evaluation: An audit of NICE current practice and a review of its use and value in
decision-making. Health Technology Assessment, 13(29).
https://doi.org/10.3310/hta13290
O Baio, G., & Dawid, A. P. (2015). Probabilistic sensitivity analysis in health
economics. Statistical Methods in Medical Research, 24(6), 615–634.
https://doi.org/10.1177/0962280211419832
O Kementerian Kesehatan RI. 2013. Pedoman penerapan kajian Farmakoekonomi.
Jakarta: Kementerian Kesehatan RI.

O Pradelli, Lorenzo dan Albert Wertheimer. 2012. Pharmacoeconomics Principles


and Practice. Italy : SEEd.

O Taylor, Matthew. 2009. What is sensitivity analysis?. Hayward Group Ltd.

O Tjandrawinata, Raymond R. 2016. Peran Farmakoekonomi dalam Penentuan


Kebijakan yang Berkaitan dengan Obat-Obatan. Jakarta : Dexa Medica Group
O Walker, D and Ja Fox-Rushby. 2001. Helath
Policy and Planning. Allowing for Uncertainty
in Economic Evaluation : Qualitative
Sensitivity Analysis

Anda mungkin juga menyukai