Anda di halaman 1dari 14

RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER

MATAKULIAH
COMPOUNDING DAN DISPENSING (FAR71004)

Oleh:

Nur Illiyyin Akib, S.Si., M.Si., Apt

FAKULTAS FARMASI
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER
UNIVERSITAS HALUOLEO
2019
UNIVERSITAS HALU OLEO
FAKULTAS FARMASI Kode Dokumen
PRODI PENDIDIKAN PROFESI APOTEKER
RENCANA PEMBELAJARAN SEMESTER
MATA KULIAH (MK) KODE Rumpun MK BOBOT (sks) SEMESTER Tgl Penyusunan
Compounding dan Dispensing FAR71004 Wajib 3 (2-1) 1 30 Januari 2019
OTORISASI Pengembang RPS Koordinator RMK Ketua PRODI

Nur Illiyyin Akib, S.Si., M.Si., Apt Nur Illiyyin Akib, S.Si., M.Si., Apt Sabarudin, S.Farm.,M.Si., Apt.

TTD
Capaian CPL-PRODI
Pembelajaran
(CP) 1. Sikap:
a. Bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan mampu menunjukkan sikap religious
b. Menjunjung tinggi nilai kemanusiaan dalam menjalankan tugas kefarmasian berdasarkan agama, moral, dan
etika
c. Berkontribusi dalam peningkatan mutu kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan kemajuan
peradaban berdasarkan Pancasila
d. Berperan sebagai warga negara yang bangga dan cinta tanah air, memiliki nasionalisme serta rasa
tanggungjawab pada negara dan bangsa
e. Menghargai keanekaragaman budaya, pandangan, agama, dan kepercayaan, serta pendapat atau temuan
orisinal orang lain, terutama di bidang farmasi
f. Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian terhadap masyarakat dan lingkungan
g. Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara
h. Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik, terutama di bidang farmasi
i. Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan kefarmasian secara mandiri
j. Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan kewirausahaan di bidang farmasi
2. Pengetahuan:
a. Menguasai teori, metode dan aplikasi ilmu dan teknologi farmasi (farmasetika, kimia farmasi, farmakognosi,
farmakologi), konsep dan aplikasi ilmu biomedik (biologi, anatomi manusia, mikrobiologi, fisiologi,
patofisiologi, etik biomedik, biostatistik), konsep farmakoterapi, pharmaceutical care, pharmacy practice,
serta prinsip pharmaceutical calculation, epidemiologi, pengobatan berbasis bukti, dan farmakoekonomi.
b. Menguasai pengetahuan tentang manajemen farmasi, sosio-farmasi, hukum dan etik farmasi, teknik
komunikasi, serta prinsip dasar keselamatan kerja.

3. Keterampilan Umum:
a. Mampu menerapkan pemikiran logis, kritis, sistematis, dan inovatif dalam konteks pengembangan atau
implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi kefarmasian dengan memperhatikan dan menerapkan nilai
humaniora.
b. Mampu menunjukkan kinerja di bidang farmasi secara mandiri, bermutu, dan terukur.
c. Mampu mengkaji implikasi pengembangan atau implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang
farmasi dengan memperhatikan dan menerapkan nilai humaniora berdasarkan kaidah, tata cara dan etika
ilmiah dalam rangka menghasilkan solusi, gagasan, desain atau kritik.
d. Menyusun deskripsi saintifik hasil kajian tersebut dalam bentuk skripsi dan mengunggahnya dalam laman
perguruan tinggi
e. Mampu mengambil keputusan secara tepat dalam konteks penyelesaian masalah di bidang farmasi,
berdasarkan hasil analisis informasi dan data
f. Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja dengan pembimbing, kolega dan sejawat, baik di
dalam maupun di luar lembaga kefarmasian
g. Mampu bertanggungjawab atas pencapaian hasil kerja kelompok dan melakukan supervisi dan evaluasi
terhadap penyelesaian pekerjaan kefarmasian yang ditugaskan kepada pekerja yang berada di bawah
tanggungjawabnya
h. Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok kerja yang berada di bawah tanggung jawabnya,
dan mampu mengelola pembelajaran secara mandiri
i. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan menemukan kembali data untuk menjamin
kesahihan dan mencegah plagiasi.
j. Mampu bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang farmasi sesuai dengan kode etik kefarmasian
k. Mampu meningkatkan kapasitas pembelajaran secara mandiri
l. Mampu berkontribusi dalam evaluasi atau pengembangan kebijakan nasional dalam rangka peningkatan
mutu pendidikan atau pengembangan kebijakan nasional di bidang farmasi
m. Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengaudit, mengamankan, dan menemukan kembali data dan
informasi untuk keperluan pengembangan hasil kerja di bidang farmasi

4. Keterampilan khusus:
a. Mampu menelusur, menganalisis secara kritis, mengorganisasikan informasi tentang sediaan farmasi dan
mengkomunikasikan secara efektif pada individu dan masyarakat
b. Mampu mengidentifikasi dan menyelesaikan masalah terkait obat menggunakan pendekatan berbasis bukti
dalam perancangan, pembuatan/penyiapan, pendistribusian, pengelolaan dan/atau pelayanan sediaan
farmasi untuk mengoptimalkan keberhasilan terapi.
c. Mampu menganalisis secara kritis masalah dalam pekerjaan kefarmasian, menyusun
informasi/ide/laporan/pemikiran, dan secara efektif mengkomunikasikannya dalam berbagai bentuk media,
kepada sejawat tenaga kesehatan lain dan atau masyarakat umum.
d. Mampu melakukan praktik kefarmasian disupervisi oleh apoteker secara bertanggungjawab sesuai
ketentuan perundang-undangan dan kode etik yang berlaku.
e. Mampu berkomunikasi dan berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain terkait pekerjaan kefarmasian,
f. Mampu mengelola pekerjaan kefarmasian secara mandiri disupervisi apoteker, memimpin dan mengelola
pekerjaan kelompok, serta bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja kelompok.
g. Mampu mengevaluasi diri dan mengelola pembelajaran diri sendiri dalam upaya meningkatkan kemampuan
pekerjaan teknis kefarmasian
h. Mampu melakukan praktik kefarmasian disupervisi oleh apoteker secara bertanggungjawab sesuai
ketentuan perundang-undangan dan kode etik yang berlaku.
i. Mampu melakukan praktek kefarmasian melalui pemanfaatan produk fitoterapi yang berasal dari
pemanfaatan bahan alam lokal yang ada di Sulawesi Tenggara.

CPMK
Mahasiswa memahami dan menguasai arti penting Compounding dan Dispensing dalam praktek Apoteker secara
menyeluruh, compounding resep-resep khusus (steril), pencampuran intra vena, pemberian obat rasional ,
informasi obat dan konseling, serta penyelesaian problema terapi obat berdasarkan aspek administratif,
farmasetis, dan klinis.
Deskripsi Pengetahuan untuk melakukan skrining, interpretasi dan evaluasi resep obat, penyiapan obat/sediaan obat
Singkat MK dengan cara compounding yang baik, compounding resep-resep khusus (steril), penyiapan pencampuran intra
vena, konseling pada pasien, penyiapan dan penyampaian informasi obat pada pasien dan masyarakat,
pembuatan “medication review”, yang disertai dengan simulasi dan studi kasus dalam compounding dan
dispensing.
Bahan Kajian / 1. Integrated Dispensing, Skrining resep (legal, farmasetis, klinis,sosial-ekonomis)
Materi 2. Dispensing, Farmakoterapi, dan Pengobatan Rasional
Pembelajaran 3. Dispensing, informasi obat, dan konseling
4. Medication error – dispensing error
5. Good Compounding Practices - Compatibility & Stability
6. Compounding non steril
7. Compounding steril
8. IV admixtures
9. Penggunaan obat rasional (POR)
10. Penanganan resep dan obat di UGD
11. Studi kasus di mana farmasis harus berhadapan dengan pasien, keluarga pasien dan kolega profesi medis.
12. Studi kasus dan presentasi
Pustaka Utama :
1. Allen Jr., L.V.,2002, The Art, Science, and Technology of Pharmaceutical Compounding, 2 nd Edition, American
Pharmaceutical Association, Washington, D.C.
2. WHO, 1994, “Guide to Good Prescribing” American Pharmaceutical Association, Washington, D.C.
3. DiPiro, J.T.,Talbert, RL., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey, L.M.,2005, Pharmacotherapy A
Pathophysiologic Approach, 6th Edition, McGraw Hill, New York
4. Ritschel W.A. and Kearns, G.L.,2004, Handbook of Basic Pharmacokinetics Including Clinical Applications, 6th
Edition, American Pharmaceutical Association, Washington, D.C
5. Rovers J.P, et.al.,2003 “A Practical Guide to Pharmaceutical Care”, 2nd Edition
6. Shargel, L.,Wu-pong, S., and Yu, A.B.C.,2005, Applied Biopharmaceutics & Pharmacokinetics, 5th Edition,
McGraw Hill, Boston.
7. Thompson, J.E.,2004, A Practical Guide to Contemporary Pharmacy Practice, 2nd Edition, Lippincott Williams &
Wilkins, Philadelphia
8. Winfield AJ, Rees JA and Smith I, Pharmaceutical Practice, 4th ed., Churchill Livingstone, Elsevier, 2009/
9. WHO, 1994, “Guide to Good Prescribing” American Pharmaceutical Association,Washington, D.C
Pendukung :
j. Modul Penggunaan Obat yang Rasional, Kemeterian Kesehatan Republik Indonesia, 2011.

Dosen Nur Illiyyin Akib dan Fery Indradewi Armadany


Pengampu
Matakuliah
syarat
Mg Ke- Sub-CPMK Indikator Penilaian Kriteria & Bentuk Bantuk Pembelajaran, Materi Pembelajaran Bobot Nilai
(Kemampuan akhir Penilaian Metode Pembelajaran, [Pustaka] (%)
tiap tahapan belajar) Penugasan,
[Media & Sumber Belajar]
[ Estimasi Waktu]
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
1 Kontrak - - - - -
Perkuliahan dan
pengantar
compounding dan
dispensing
2,3 Integrated  Ketepatan Kriteria: ketepatan a. Perubahan
Dispensing, menjelaskan dan penguasaan Metode : interaktif, peranan profesi
Skrining resep perubahana Bentuk non-test: - holistic,integratif, apoteker
(legal, farmasetis, peranan profesi saintifik, kontekstual, b. Cakupan
klinis,sosial- apoteker tematik, efektif, compounding
ekonomis)  Ketepatan kolaboratif, dan dalam
menguraikan berpusat pada pelayanan
cakupan mahasiswa farmasi
compounding dalam c. Cakupan
pelayanan farmasi Penugasan: Tugas dispensing
 Ketepatan mandiri dalam
menguraikan pelayanan
cakupan dispensing Media: komputer dan farmasi
dalam pelayanan proyektor d. Peraturan
farmasi Estimasi Waktu: 1x 50 pemerintah
 Ketepatan menit yang terkait
menerjemahkan dengan
peraturan pelayanan
pemerintah yang kefarmasian
terkait dengan e. Aspek dalam
pelayanan skrining resep
kefarmasian f. Tahapan
 Ketepatan compounding
menjelaskan aspek g. Aspek skrining
dalam skrining pada suatu
resep resep
 Ketepatan
menguraikan
tahapan
compounding
 Ketepatan
menganalisis aspek
skrining pada suatu
resep
4 Dispensing,  Ketepatan Kriteria: ketepatan Metode : interaktif, h. Karakter
Farmakoterapi, dan menjelaskan dan penguasaan holistic,integratif, apoteker
Pengobatan karakter apoteker Bentuk non-test: - saintifik, kontekstual, i. Definisi dan
Rasional  Ketepatan tematik, efektif, tujuan
menjelaskan definisi kolaboratif, dan farmakoterapi
dan tujuan berpusat pada j. Kriteria
farmakoterapi mahasiswa pengobatan
 Ketepatan yang rasional
menguraikan Penugasan: Tugas k. Aspek
kriteria pengobatan mandiri pengobatan
yang rasional rasional pada
 Ketepatan Media: komputer dan suatu resep
menganalisis aspek proyektor
pengobatan Estimasi Waktu: 1x 50
rasional pada suatu menit
resep
5 Dispensing,  Ketepatan Kriteria: ketepatan Metode : interaktif, 1. Latar belakang
informasi obat, dan menguraikan latar dan penguasaan holistic,integratif, informasi obat
konseling belakang informasi Bentuk non- saintifik, kontekstual, dan konseling
obat dan konseling tpenyest: - tematik, efektif, 2. Cara
 Ketepatan kolaboratif, dan penyerahan
menguraikan cara berpusat pada obat yang baik
penyerahan obat mahasiswa 3. Informasi Obat
yang baik 4. Kegiatan
 Ketepatan Penugasan: Tugas pelayanan
menggambarkan mandiri informasi obat
informasi obat yang di apotek
diperlukan Media: komputer dan 5. Menyusun
 Ketepatan proyektor pertanyaan
menggambarkan Estimasi Waktu: 1x 50 efektif
kegiatan pelayanan menit 6. Tujuan
informasi obat di konseling
apotek 1. Tahapan
 Ketepatan kegiatan
menyusun konseling
pertanyaan kan
efektif
 Ketepatan
menjelaskan tujuan
konseling
 Ketepatan
menguraikan
tahapan kegiatan
konseling
6 Good Compounding  Ketepatan Kriteria: ketepatan Metode : interaktif,
Practices, menjelaskan dan penguasaan holistic,integratif,
Compatibility & tentang cara Good Bentuk non-test: - saintifik, kontekstual,
Stability tematik, efektif,
Compounding
kolaboratif, dan
Practices berpusat pada
mahasiswa

Penugasan: Tugas
mandiri

Media: komputer dan


proyektor
Estimasi Waktu: 1x 50
menit
7 Compounding non  Ketepatan Kriteria: ketepatan Metode : interaktif, 1. Dasar
steril menjelaskan dasar dan penguasaan holistic,integratif, pertimbangan
pertimbangan Bentuk non-test: - saintifik, kontekstual, penulisan resep
penulisan resep tematik, efektif, 2. Rute
 Ketepatan kolaboratif, dan penggunaan
menguraikan rute berpusat pada obat
penggunaan obat mahasiswa 3. Sistem dispersi
 Ketepatan 4. Sistem
menjabarkan sistem Penugasan: Tugas suspensi
disperse mandiri 5. Perhitungan
 Ketepatan dosis
menjabarkan sistem Media: komputer dan 6. Dosis
suspense proyektor maksimum
 Ketepatan Estimasi Waktu: 1x 50 gabungan
menghitung dosis menit
 Ketepatan
menganalisis
penerapan dosis
maksimum
gabungan
8 Evaluasi Tengah Semester / Ujian Tengah Semester
9 IV admixtures Kriteria: ketepatan Metode : interaktif,
dan penguasaan holistic,integratif,
Bentuk non-test: - saintifik, kontekstual,
tematik, efektif,
kolaboratif, dan
berpusat pada
mahasiswa

Penugasan: Tugas
mandiri

Media: komputer dan


proyektor
Estimasi Waktu: 1x 50
menit
10 Compounding steril Kriteria: ketepatan Metode : interaktif,
dan penguasaan holistic,integratif,
Bentuk non-test: - saintifik, kontekstual,
tematik, efektif,
kolaboratif, dan
berpusat pada
mahasiswa
Penugasan: Tugas
mandiri

Media: komputer dan


proyektor
Estimasi Waktu: 1x 50
menit
11 Medication Error  Ketepatan Kriteria: ketepatan Metode : interaktif, 1. Defenisi
dan Dispensing menjelaskan dan penguasaan holistic,integratif, medication
Error defenisi medication Bentuk non-test: - saintifik, kontekstual, error
error tematik, efektif, 2. Penyebab
 Ketepatan kolaboratif, dan medication
menganalisis berpusat pada error
penyebab mahasiswa 3. Fase
medication error medication
 Ketepatan Penugasan: Tugas error
menjelaskan fase mandiri 4. Penyebab
medication error dispensing error
 Ketepatan Media: komputer dan dan strategi
menjelaskan proyektor untuk
penyebab Estimasi Waktu: 1x 50 menghindari
dispensing error menit dispensing error
dan strategi untuk 5. Solusi
menghindari menghindari
dispensing error dispensing error
 Ketepatan : Pengkajian
menguraikan solusi resep
menghindari
dispensing error:
Pengkajian resep
12, Studi kasus di  Ketepatan Kriteria: ketepatan Metode : interaktif, 1. Penyiapan obat
13 mana farmasis menerapkan dan penguasaan holistic,integratif, 2. Penyerahan
harus berhadapan penyiapan obat Bentuk non-test: - saintifik, kontekstual, obat
dengan pasien,  Ketepatan tematik, efektif, 3. Pemberian
keluarga pasien menerapkan kolaboratif, dan informasi obat
dan kolega profesi penyerahan obat berpusat pada 4. Konseling
medis.  Ketepatan mahasiswa farmasi
menerapkan
pemberian Penugasan: Tugas
informasi obat mandiri
 Ketepatan
menerapkan Media: komputer dan
konseling farmasi proyektor
Estimasi Waktu: 1x 50
menit
14, Studi kasus dan  Ketepatan Kriteria: ketepatan Metode : interaktif, 1. Penyiapan obat
15 presentasi menerapkan dan penguasaan holistic,integratif, 2. Penyerahan
penyiapan obat Bentuk non-test: - saintifik, kontekstual, obat
 Ketepatan tematik, efektif, 3. Pemberian
menerapkan kolaboratif, dan informasi obat
penyerahan obat berpusat pada 4. Konseling
 Ketepatan mahasiswa farmasi
menerapkan
pemberian Penugasan: Tugas
informasi obat mandiri
 Ketepatan
menerapkan Media: komputer dan
konseling farmasi proyektor
Estimasi Waktu: 1x 50
menit
16 Evaluasi Akhir Semester / Ujian Akhir Semester
UNIVERSITAS HALU OLEO
Fakultas Farmasi
Program Studi Farmasi
SILABUS SINGKAT
Nama Compounding dan Dispensing
Kode FAR71004
MATA KULIAH
Kredit 3(2-0)
Semester I
DESKRIPSI MATA KULIAH
Pengetahuan untuk melakukan skrining, interpretasi dan evaluasi resep obat, penyiapan
obat/sediaan obat dengan cara compounding yang baik, compounding resep-resep khusus (steril),
penyiapan pencampuran intra vena, konseling pada pasien, penyiapan dan penyampaian
informasi obat pada pasien dan masyarakat, pembuatan “medication review”, yang disertai dengan
simulasi dan studi kasus dalam compounding dan dispensing.
CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH (CPMK)
Mahasiswa memahami dan menguasai arti penting Compounding dan Dispensing dalam praktek
Apoteker secara menyeluruh, compounding resep-resep khusus (steril), pencampuran intra vena,
pemberian obat rasional , informasi obat dan konseling, serta penyelesaian problema terapi obat
berdasarkan aspek administratif, farmasetis, dan klinis.
SUB CAPAIAN PEMBELAJARAN MATA KULIAH (Sub-CPMK)
1. Integrated Dispensing, Skrining resep (legal, farmasetis, klinis,sosial-ekonomis)
2. Dispensing, Farmakoterapi, dan Pengobatan Rasional
3. Dispensing, informasi obat, dan konseling
4. Medication error – dispensing error
5. Good Compounding Practices - Compatibility & Stability
6. Compounding non steril
7. Compounding steril
8. IV admixtures
9. Penggunaan obat rasional (POR)
10.Penanganan resep dan obat di UGD
11.Studi kasus di mana farmasis harus berhadapan dengan pasien, keluarga pasien dan kolega
profesi medis.
12. Studi kasus dan presentasi
MATERI PEMBELAJARAN
1. Perubahan peranan profesi apoteker
2. Cakupan compounding dalam pelayanan farmasi
3. Cakupan dispensing dalam pelayanan farmasi
1 4. Peraturan pemerintah yang terkait dengan pelayanan kefarmasian
5. Aspek dalam skrining resep
6. Tahapan compounding
7. Aspek skrining pada suatu resep
1. Karakter apoteker
2. Definisi dan tujuan farmakoterapi
2
3. Kriteria pengobatan yang rasional
4. Aspek pengobatan rasional pada suatu resep
1. Latar belakang informasi obat dan konseling
3 2. Cara penyerahan obat yang baik
3. Informasi Obat
4. Kegiatan pelayanan informasi obat di apotek
5. Menyusun pertanyaan efektif
6. Tujuan konseling
7. Tahapan kegiatan konseling
1. Good Compounding Practices
4 2. Compatibility
3. Stability
1. Dasar pertimbangan penulisan resep
2. Rute penggunaan obat
5 3. Sistem dispersi
4. Perhitungan dosis
5. Dosis maksimum gabungan
6 IV admixtures
7 Compounding steril
1. Defenisi medication error
2. Penyebab medication error
8 3. Fase medication error
4. Penyebab dispensing error dan strategi untuk menghindari dispensing error
5. Solusi menghindari dispensing error : Pengkajian resep
1. Penyiapan obat
2. Penyerahan obat
9
3. Pemberian informasi oba
4. Konseling farmasi
1. Penyiapan obat
2. Penyerahan obat
10
3. Pemberian informasi obat
4. Konseling farmasi
1. Penyiapan obat
2. Penyerahan obat
11
3. Pemberian informasi obat
4. Konseling farmasi
PUSTAKA
PUSTAKA UTAMA
1. Allen Jr., L.V.,2002, The Art, Science, and Technology of Pharmaceutical Compounding, 2nd Edition, American
Pharmaceutical Association, Washington, D.C.
2. WHO, 1994, “Guide to Good Prescribing” American Pharmaceutical Association, Washington, D.C.
3. DiPiro, J.T.,Talbert, RL., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey, L.M.,2005, Pharmacotherapy A
Pathophysiologic Approach, 6th Edition, McGraw Hill, New York
4. Ritschel W.A. and Kearns, G.L.,2004, Handbook of Basic Pharmacokinetics Including Clinical Applications, 6th
Edition, American Pharmaceutical Association, Washington, D.C
5. Rovers J.P, et.al.,2003 “A Practical Guide to Pharmaceutical Care”, 2nd Edition
6. Shargel, L.,Wu-pong, S., and Yu, A.B.C.,2005, Applied Biopharmaceutics & Pharmacokinetics, 5th Edition, McGraw
Hill, Boston.
7. Thompson, J.E.,2004, A Practical Guide to Contemporary Pharmacy Practice, 2nd Edition, Lippincott Williams &
Wilkins, Philadelphia
8. Winfield AJ, Rees JA and Smith I, Pharmaceutical Practice, 4th ed., Churchill Livingstone, Elsevier, 2009/
WHO, 1994, “Guide to Good Prescribing” American Pharmaceutical Association,Washington
PUSTAKA PENDUKUNG
Modul Penggunaan Obat yang Rasional, Kemeterian Kesehatan Republik Indonesia, 2011.
PRASYARAT (Jika ada)

Anda mungkin juga menyukai