PENGENDALIAN PENGGUNAAN
OBAT FORMULARIUM NASIONAL
LATAR BELAKANG
1. KMK No Fornas sebagai acuan
HK.01.07/MENKES/6485/2021 peresepan bagi pasien
tentang Formularium Nasional JKN
2. KMK No
HK.01.07/MENKES/1970/2022 Terdapat restriksi
tentang Perubahan Atas KMK No penggunaan yang
HK.01.07/MENKES/6485/ 2021 harus dipenuhi
tentang Formularium Nasional
3. PMK No 3 tahun 2023 tentang Bila tidak sesuai restriksi,
Standar Tarif Pelayanan Kesehatan tidak dapat ditagihkan
dalam Penyelenggaraan Program sebagai tarif non INA-
Jaminan Kesehatan CBG
PMK No 3 Tahun 2023 tentang Standar Tarif Pelayanan Kesehatan dalam
Penyelenggaraan Program Jaminan Kesehatan
1. Standar tarif pelayanan kesehatan dalam penyelenggaraan program jaminan kesehatan:
a. FKTP : Cara bayar Kapitasi (Obat dan BMHP) dan Non Kapitasi (obat rujuk balik)
b. FKRTL : Cara bayar INA-CBG dan Non INA-CBG berdasarkan diagnosa dan prosedur
awal
2. Untuk FKRTL
a. Klaim biaya rawat jalan sesuai tarif INA-CBG per episode kunjungan, termasuk untuk
pemberian sekurang-kurangnya 7 (tujuh) hari obat penyakit kronis
b. Tarif Non INA-CBG merupakan tarif diluar tarif paket INA-CBG untuk beberapa item
pelayanan tertentu meliputi alat bantu kesehatan, obat kemoterapi, obat penyakit
kronis, CAPD dan PET Scan, dengan proses pengajuan klaim dilakukan secara terpisah
dari tarif INA-CBG
3. Tarif Non INA-CBG:
a. Obat penyakit kronis diberikan maksimum untuk 30 (tiga puluh) hari sesuai indikasi
medis à dibayarkan untuk pemberian obat kronis paling banyak 23 hari
b. Untuk obat penyakit kronis tertentu yang bentuk sediaannya
tidak dapat dibagi à Tarif Non INA-CBG proporsional 23 hari
Persentase Kepatuhan Penggunaan Obat
Formularium
Analisa data Nasional
kepatuhan penggunaan Tahun 2017
obat formularium nasional tahun 2017
95,0%
94,0%
93,8%
93,0%
89,0%
88,0%
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Sebelum
RED
Tingginya persentase
biaya obat pasien JKN
Adanya penggunaan
obat diluar restriksi
Fonas Dokter dan Farmasis
Tidak ada sistem
tidak mengetahui
pembatasan peresepan
keseluruhan restriksi
obat Fornas
Fornas
Pengadaan (Procurement)
Penyimpanan (Storage)
Peresepan (Prescribing)
Penyiapan (Dispensing)
Pemberian (Administration)
Pemantauan (Monitoring)
ORGANISASI DAN TATA LAKSANA
ORGANISASI DAN TATA LAKSANA
PANDUAN PRAKTIK KLINIS
STRUKTUR
FORMULARIUM NASIONAL :
1. Restriksi Kewenangan Klinis
2. Restriksi Diagnosa
3. Restriksi Bentuk Sediaan dan
Dosis
4. Restriksi Fasilitas Pelayanan
5. Restriksi Kuantitas
Sistem Informasi Rumah Sakit
Clinical Decision Support (CDS)
Pengaturan Fornas:
- Pemilihan Zat Aktif
dan Bentuk Sediaan
- Restriksi Diagnosa
- Restriksi Kuantitas
- Pemilihan Merek
yang Dimapping
PERESEPAN (PRESCRIBING)
PERESEPAN ELECTRONIC
Metode Sosialisasi
Apoteker
Pendamping • Mendatangi setiap poli sesuai jadwal
Sosialisasi
• Sosialisasi penggunaan
sistem informasi
Dokter • Diminta untuk mengisi
daftar hadir dan
memberikan saran
PERESEPAN ELECTRONIC
Dokumentasi Kegiatan
PERESEPAN ELECTRONIC
Tim KMKB
Instalasi
Dokter Pengusul Instalasi
Farmasi
Layanan
Tidak Berbiaya Mahal
Direktur
Tim Farmasi dan
Komite Medik Medik dan
Terapi
Keperawatan
Berbiaya Mahal
PERSETUJUAN KMKB
Sistem Layanan
DOKTER PASIEN TIM KMKB PASIEN FARMASI
Sebelum Pelaksanaan Layanan Farmasi Mandiri
Peresepan item di
Penyerahan form ke Proses telaah & Pasien kembali ke Pengkajian dan
luar restriksi/ Pengisian form non Penyerahan obat ke
tim KMKB oleh persetujuan oleh tim Farmasi untuk Pelayanan Resep
nonfornas oleh fornas oleh dokter pasien
pasien KMKB menyerahkan form oleh Farmasi
Dokter
PENGKAJIAN
TELAAH
RESEP/ PENYIAPAN PENGEMASAN
OBAT
DISPENSE
Memperhatikan
Restriksi
Formularium
Nasional
PENGKAJIAN RESEP DAN DISPENSE
IDENTIFIKASI KETERSEDIAAN
• Subtitusi generik Catat semua hasil komunikasi
• Subtitusi terapeutik terkait ketersediaan pada kolom
• Janji obat Edit Catatan di bagian bawah resep
CETAK ORDER
PENULISAN PENGAMBILAN
PENYIAPAN KARTU STOK
ETIKET OBAT/ ALKES
OBAT
PENYIAPAN
EVALUASI
MAPPING SUPERVISI USULAN
CAPAIAN
MASTER KMKB FORNAS
FORNAS
MAPPING MASTER
KRONIS JKN
96%
94%
92% Target
93%
90%
88%
Third Wave
86% Second Wave Covid-19
Covid-19
84%
No 9
No 0
No 1
No 2
M 9
M 0
M 1
M 2
M 3
M 9
M 0
M 1
M 2
M 3
9
3
9
3
19
20
21
22
1
2
1
2
-1
-2
-2
-2
-2
-1
-2
-2
-2
-2
l -1
l -2
l -2
l -2
l -2
p-
p-
p-
p-
n-
n-
n-
n-
n-
v-
v-
v-
v-
ay
ay
ay
ay
ay
ar
ar
ar
ar
ar
Ju
Ju
Ju
Ju
Ju
Ja
Ja
Ja
Ja
Ja
Se
Se
Se
Se
Persentase Layanan Formularium Nasional 2019-2023
% Kepatuhan Penggunaan Obat sesuai FORNAS tahun 2019-2021 cenderung
menurun, namun meningkat kembali pada 2022-2023 dengan rerata 96%.
SUPERVISI KENDALI MUTU KENDALI BIAYA
SUPERVISI KENDALI MUTU KENDALI BIAYA
Komite Komite
NO NAMA OBAT Terima Tolak NO NAMA OBAT Terima Tolak
Medik Medik
1 RITUXIMAB 10 1 10 8 BENDAMUSTINE 2 2
2 GEMCITABINE 12 2 1 9 CAPECITABINE 3 1
3 OXALIPLATIN 12 1 2 10 ETOPOSIDE 4
4 TEMOZOLAMIDE 7 1 11 IRINOTECAN 4
ZOLEDRONIC 3 3
5 12 TRASTUZUMAB 3 1
ACID
Belum memiliki Nomor Dengan zat aktif yang Dengan bentuk atau Dengan indikasi
Izin Edar (NIE) dari belum masuk Fornas kekuatan sediaan penggunaan tidak
Badan Pengawas Obat 2021 yang belum masuk sesuai dengan restriksi
dan Makanan (BPOM) Fornas 2021 Fornas 2021
USULAN FORNAS CONTOH PENGGUNAAN OBAT DALAM PPK
YANG TIDAK SESUAI RESTRIKSI FORNAS
Rekomendasi
Nama Zat Bentuk dan
Nama KSM Nama PPK Keterangan Penggunaan dalam
Aktif Kekuatan
PPK
IPD Sirosis Hati Albumin Infus 20 % dan 25 % Tidak sesuai restriksi fornas. 1. Menurunkan risiko
a. Kadar Albumin <2,5 g/dL sindrom hepatorenal dan
dan/atau untuk kasus perioperatif, meningkatkan survival
dan/atau untuk sindrom nefrotik 2. Menghindari
b. Hanya diberikan apabila kondisi terjadinya disfungsi
presyok atau syok, dan/atau untuk sirkulasi pasca
kasus asites yang masif/intens dengan parasentesis
penekanan organ pernapasan atau
perut
c. 100mL/hari dan 300ml/minggu
THT-KL Kanker Kapesitabin Tablet 500 mg Tidak sesuai restriksi fornas. Terapi sistemik untuk
Nasofaring a) Kanker kolorektal. kanker nasofaring
b) Kanker payudara metastatik setelah penyakit rekuren, tidak
gagal dengan kemoterapi dapat direseksi,
antrasiklin/taksan oligometastatik, atau
metastatik (tanpa
operasi atau opsi radiasi)
MENGAJUKAN USULAN BARU DALAM FORNAS
KSM mengusulkan melalui TFT :
•Evidence yang membuktikan bahwa obat
tersebut lebih baik dari obat yang saat ini sudah
terdaftar di FORNAS berupa RCT (Randomized
Controlled Trial) atau meta analysis/ systematic
review
•Dokumen mutu berupa Nomor Izin Edar,
Sertifikat CPOB, Batch Quality Control obat yang
diusulkan
•Clinical Pathway / PPK (Panduan Praktik
Klinis) terkait usulan obat tersebut
•Analisis Farmakoekonomi (khususnya untuk
obat baru)
MENGAJUKAN USULAN BARU DALAM FORNAS
KESIMPULAN
Data Peresepan
Elektronik