0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan2 halaman
Dokumen ini membahas indikator kepatuhan penggunaan formularium nasional di rumah sakit. Indikator ini mengukur persentase resep obat pasien yang sesuai dengan formularium nasional guna mencapai pelayanan obat yang efektif dan efisien. Data dikumpulkan secara retrospektif dari lembar resep di apotek rumah sakit dan dinilai bulanan.
Dokumen ini membahas indikator kepatuhan penggunaan formularium nasional di rumah sakit. Indikator ini mengukur persentase resep obat pasien yang sesuai dengan formularium nasional guna mencapai pelayanan obat yang efektif dan efisien. Data dikumpulkan secara retrospektif dari lembar resep di apotek rumah sakit dan dinilai bulanan.
Dokumen ini membahas indikator kepatuhan penggunaan formularium nasional di rumah sakit. Indikator ini mengukur persentase resep obat pasien yang sesuai dengan formularium nasional guna mencapai pelayanan obat yang efektif dan efisien. Data dikumpulkan secara retrospektif dari lembar resep di apotek rumah sakit dan dinilai bulanan.
Judul Indikator Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional
Dasar Pemikiran 1. Keputusan Menteri Kesehatan No. HK.02.02/Menkes/137/2016 tentang
Formularium Nasional disebutkan bahwa dalam rangka pelaksanaan Jaminan Kesehatan Nasional dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan perlu menjamin aksesibilitas obat yang aman, berkhasiat, bermutu, dan terjangkau dalam jenis dan jumlah yang cukup. 2. Kepatuhan terhadap formularium dapat meningkatkan efisiensi dalam penggunaan obat-obatan. 3. Formularium rumah sakit disusun berdasarkan masukan-masukan pemberi layanan, dan pemilihannya berdasarkan kepada mutu obat, rasio resiko dan manfaat, berbasis bukti, efektivitas dan efisiensi. Pengadaan obat-obatan di rumah sakit mengacu kepada formularium rumah sakit. Dimensi Mutu Efisien dan efektif Tujuan Terwujudnya pelayanan obat kepada pasien yang efektif dan efisien berdasarkan daftar obat yang mengacu kepada formularium nasional. Definisi Operasional 1. Formularium Nasional adalah daftar obat terpilih yang dibutuhkan dan harus tersedia di fasilitas pelayanan kesehatan dalam rangka pelaksanaan JKN. 2. Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional adalah Peresepan obat oleh DPJP kepada pasien sesuai daftar obat di Formularium Nasional. Jenis Indikator Proses Satuan Pengukuran Persentase Numerator (pembilang) Jumlah R/yang sesuai dengan formularium nasional. Denominator Jumlah R/yang disurvei (penyebut) Target ≥ 80% Kriteria inklusi dan Kriteria Inklusi : Resep yang dilayani di RS Kriteria eksklusi Ekslusi : 1. Obat yang diresepkan diluar FORNAS tetapi dibutuhkan pasien dan telah mendapatkan persetujuan komite medik dan direktur. 2. Bila dalam resep terdapat obat diluar FORNAS karena stok obat nasional berdasarkan e-katalog habis/kosong. Formula
Metode Pengumpulan Retrospektif
Data Sumber Data Lembar resep di Instalasi Farmasi Instrumen Pengambilan Formulir KPFN Data Populasi/sampel (besar Menggunakan populasi atau besar sampel minimal sesuai dengan referensi sampel dan cara Cara pengambilan direkomendasikan menggunakan probability sampling. pengambilan sampel) Periode Pengumpulan Harian Data Periode Analisis dan Bulanan dan Triwulan pelaporan Data Penyajian Data Tabel Control chart Run ch1art Penanggung Jawab Kepala Instalasi Farmasi