Anda di halaman 1dari 31

Laporan Tahunan

Komite Farmasi dan Terapi 2022

PEMERINTAH PROVINSI DAERAH KHUSUS IBUKOTA JAKARTA


DINAS KESEHATAN
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
Jalan Raya Ragunan Nomor 16-17, Jakarta Selatan
Telp. 021-22784448 Fax. 021-22784446
Email: rsudjatipadang@jakarta.co.id

KSEHA
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari
sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan
upaya kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit mempunyai
karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan
dengan perangkat keilmuannya masing-masing berinteraksi dan bersinergi satu sama lain.
Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang berkembang sangat pesat yang harus
diikuti oleh tenaga kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu,
membuat semakin kompleksnya permasalahan dalam Rumah Sakit.
Dalam Upaya penyelenggaraan kegiatan di Rumah Sakit terlaksana dengan baik, Salah
Satu Komite yang diperlukan adalah Komite Farmasi dan Terapi. Panitia Farmasi dan
Terapi (PFT) menurut Menteri Kesehatan RI No. 1197/Menkes/SK/X/2004 adalah
organisasi yang mewakili hubungan komunikasi antara staf medik dengan staf farmasi,
sehingga anggotanya terdiri dari dokter yang mewakili spesialisasi-spasialisasi yang ada
di rumah sakit dan apoteker wakil dari farmasi rumah sakit, serta tenaga kesehatan
lainnya.
Dalam penyelenggaraan pelayanan kepada pasien terutama dalam pemeriksaan
penunjang, diperlukan ketersediaan obat yang terencana baik. Tujuan adanya Komite
Farmasi dan Terapi adalah:
1. Menerbitkan kebijakan-kebijakan mengenai pemilihan obat, penggunaan obat dan
evaluasinya.
2. Melengkapi staf profesional di bidang kesehatan dengan pengetahuan terbaru yang
berhubungan dengan obat dan penggunaan obat sesuai kebutuhan
sistem formularium merupakan metode yang digunakan staf medik di rumah sakit yang
bekerja melalui Komite Farmasi dan Terapi (KFT), mengevaluasi, menilai dan memilih dari
berbagai zat aktif obat dan produk obat yang tersedia, yang dianggap paling berguna
dalam perawatan pasien. Hanya obat yang dipilih demikian yang secara rutin tersedia di

LAPORAN TAHUNAN UNIT FARMASI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
1
Instalasi Farmasi Rumah Sakit. Dengan demikian, sistem formularium adalah sarana
penting dalam memastikan mutu penggunaan obat dan pengendalian harganya. Sistem
formularium menetapkan pengadaan, penulisan, dispensing, dan pemberian suatu obat
dengan nama dagang atau obat dengan nama generik apabila obat tersedia dalam dua
nama tersebut. Keberhasilan sistem formularium hanya dapat tercapai bila mendapat
persetujuan dari Komite Medik, staf medis yang terorganisasi, anggota staf secara
individu, dan berfungsinya Komite Farmasi dan Terapi (KFT) yang terorganisasi dengan
baik. Kebijakan dan prosedur dasar yang menguasai sistem formularium harus tertera
dalam anggaran dasar/anggaran rumah tangga atau dalam ketetapan dan peraturan staf
medik. Komite ini perlu didukung oleh sumber daya yang dimiliki meliputi sumber daya
manusia, sarana,prasarana, peralatan medis, sistem informasi rumah sakit dan lain - lain.
Oleh karena itu Komite Farmasi dan Terapi Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang
berupaya untuk menyusun Program Kerja Pelayanan Tahun 2021.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Penyusunan Laporan Tahunan ini dimaksudkan sebagai wujud pertanggung
jawaban kegiatan yang telah dilaksanakan pada kurun waktu 1 (satu) tahun.
Adapun tujuan penyusunan Laporan Tahunan ini adalah dalam rangka memenuhi
dan melaksanakan amanah Surat Keputusan Direktur tentang Laporan Tahunan
Unit Farmasi yang merupakan :
a. Sebagai pertanggungjawaban atas pelaksanaan program dan kegiatan
tahunan yang telah diamanatkan kepada Direktur
b. Mengetahui program kerja dan kegiatan yang telah mencapai target
maupun yang tidak tercapai untuk bahan penyusunan anggaran tahun
yang akan datang
c. Mengetahui permasalahan dan hambatan yang dihadapi serta upaya
terobosan yang telah dilakukan untuk mencapai sasaran program dan
kegiatan.
d. Memberikan laporan kepada atasan atas pelaksanaan tugas yang telah
dilakukan serta feedback dari manajemen.

LAPORAN TAHUNAN UNIT FARMASI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
2
C. RUANG LINGKUP LAPORAN
Ruang lingkup yang dibahas dalam Laporan Tahunan ini meliputi :

1. Mengakomodir data kebutuhan obat dan alkes tiap unit pelayanan

2. Penyusunan Formularium Rumah Sakit.

3. Monitroring dan evaluasi Formularium Rumah Sakit dan pelayanan obat.

LAPORAN TAHUNAN UNIT FARMASI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
3
BAB II
PROGRAM KEGIATAN

A. Mengakomodir Data Kebutuhan Obat Dan Alkes Tiap Unit Pelayanan

Kegiatan mengakomodir data kebutuhan obat dan alkes tiap unit pelayanan
dikerjakan bekerja sama dengan unit farmasi sebagai coordinator perbekalan
farmasi. Adapun usulan kebutuhan dibuat berdasarkan usulan unit dan data
pemakaian perbekalan farmasi, unit farmasi membuat dalam kertas kerja tahun
2022.
Komite Farmasi dan Terapi mengakomodir usulan tambahan atau usulan diluar
formularium dengan cara dokter pengusul melakukan pengisian formulir usulan
permintaan yang berisi nama obat, bentuk sediaan dan kekuatan, nama pasien,
indikasi, alasan permintaan, jumlah yang diminta, ditandatangani oleh dokter
yang meminta bersama dokter lain yang sesuai bidangnya untuk kemudian nilai
dan direkomendasikan oleh Ketua Komite Medik dan Ketua Komite Farmasi
dan Terapi, hingga sampai ke Direktur.

LAPORAN TAHUNAN UNIT FARMASI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
4
B. Penyusunan Formularium Rumah Sakit

Formularium rumah sakit dibuat sebagai acuan ketersediaan obat-obatan


yang ada di RSUD Jati Padang, Formularium rumah sakit dibuat sesuai
dengan kebutuhan, sebaiknya dalam 1 tahun atau jika terdapat perubahan
dapat dibuat formularium rumah sakit. Adapun kriteria Pemilihan Obat :

Pemilihan obat dalam Formularium didasarkan atas kriteria berikut :

1. Mengutamakan penggunaan obat generik

2. Memiliki rasio manfaat-risiko (benefit-risk ratio) yang yang paling


menguntungkan

penderita.

3. Mutu terjamin, termasuk stabilitas dan bioavailabilitas.

4. Praktis dalam penyimpanan dan pengangkutan.

5. Praktis dalam penggunaan dan penyerahan.

6. Menguntungkan dalam hal kepatuhan dan penerimaan oleh pasien.

7. Memiliki rasio manfaat-biaya(benefit-cost ratio)yang tertinggi


berdasarkan biaya

langsung dan tidak langsung.

8. Bila terdapat lebih dari satu pilihan yang memiliki efek terapi yang
serupa, pilihan

dijatuhkan pada

a. Obat yang sifatnya paling banyak diketahui berdasarkan data ilmiah

b. Obat dengan sifat farmakokinetik yang diketahui paling menguntungkan.

c. Obat yang stabilitasnya lebih baik.

d. Mudah diperoleh

e. Obat yang telah dikenal

LAPORAN TAHUNAN UNIT FARMASI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
5
9. Obat jadi kombinasi tetap, harus memenuhi kriteria berikut :

a. Obat hanya bermanfaat bagi pasien dalam bentuk kombinasi tetap.

b. Kombinasi tetap harus menunjukkan khasiat dan keamanan yang lebih


tinggi

daripada masing-masing komponen.

d. Perbandingan dosis komponen kombinasi tatap merupakan


perbandingan yang tepat untuk sebagian besar pasien yang memerlukan
kombinasi tersebut.

d. Kombinasi tetap harus meningkat rasio manfaat-biaya(benefit-cost ratio)

e. Untuk antibiotika kombinasi tetap, harus dapat mencegah atau


mengurangi

Terjadinya resistensi dan efek merugikan lainnya.

10. Obat lain yang terbukti paling efektif secara ilmiah dan aman(evidence
based

medicines) yang paling dibutuhkan untuk pelayanan kesehatan dengan


harga

yang terjangkau.

Kriteria Penghapusan Obat:

1. Obat-obat yang jarang digunakan (slow moving) akan di evaluasi

2. Obat-obatan yang tidak digunakan (death stock) setelah waktu 3 (tiga)


bulan

maka akan di ingatkan kepada dokter-dokter terkait yang menggunakan


obat

tersebut. Apabila 3 (tiga) bulan berikutnya tetap tidak/kurang digunakan,


maka obat tersebut dikeluarkan dari buku formularium.

3. Obat-obat yang dalam proses penarikan oleh Pemerintah/BPOM atau


dari

Pabrikan.

LAPORAN TAHUNAN UNIT FARMASI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
6
C. Monitoring dan Evaluasi Formularium Rumah Sakit dan Pelayanan Obat.

KEGIATAN BULAN PJ
J F M A M J J A S O N D
NO
A E A P E U U G E K O E
N B R R I N L U P T V S
1. Rapat Formularium Ketua KFT
2. Pembuatan Formularium
Ketua KFT

3. Pelayanan obat

Ketua KFT

4. Monitoring dan Evaluasi

Seluruh Anggota

6. Pendidikan dan Pelatihan


Seluruh Anggota

Monitoring melakukan Monitoring dan Evaluasi program ini dilakukan setiap 3


bulan sekali (Tri Wulan) dengan melihat pencapaian kegiatan yang
dilaksanakan dan apa yang belum terlaksana dengan baik. Evaluasi
dilaporkan kepada Direktur.

Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Komite Farmasi dan Terapi Tahun 2

LAPORAN TAHUNAN UNIT FARMASI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
7
BAB III
PEMBAHASAN

A. Mengakomodir Data Kebutuhan Obat Dan Alkes Tiap Unit Pelayanan

Pelaporan usulan perbekalan farmasi pada tahun 2022 pada komponen obat-
obatan Rp 1.507.975.653,- dengan realisasi sampai barang datang total Rp
1.309.995.345,- kemudian pada komponen alat Kesehatan habis pakai serta bahan
medis habis pakai termasuk komponen unit sebesar Rp 1.463.292.545 - dengan
realisasi sampai barang datang sejumlah Rp 1.196.976.937,-. Upaya dalam
peningkatan penyerapan dengan segera menindak lanjuti pemesanan perbekalan
farmasi mulai dari pengadaan sampai ke distributor sehingga dapat memenuhi
kebutuhan pelayanan sesuai dengan fungsinya.

No. Tahun 2022 Persen


Jenis Usulan Anggaran Awal Anggaran Realisasi Total Realisasi
T
(%)

1 Obat-Obatan Rp 1.569.025.076 Rp 1.309.995.345 83%

2 Alkes dan Rp 1.463.292.545 Rp 1.196.976.937 82%


BMHP

Tabel Realisasi Anggaran Perencanaan dan Pengadaan Tahun 2022

Pada tahun 2022 terdapat 9 usulan permintaan khusus dari dokter spesialis
dengan data terlihat pada tabel berikut :
N Usulan Obat Dokter Pengusul Keterangan
O
1 Natrium Chlorida dr.Irwinny Sp.A Jumlah
Spray dr.Naomi diminta 12,
Riatha,M.Ked(Ped),Sp. sebagai
A sediaan
yang aman
untuk
common
cold
2 N-Acetylstein dry dr.Irwinny Sp.A Jumlah
syrup dr.Naomi diminta 12,
Riatha,M.Ked(Ped),Sp. Efektifitas
A baik untuk
batuk
LAPORAN TAHUNAN UNIT FARMASI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
8
berdahak.
3 Chlorhxidine Glucon drg.Yori Merwinda Jumlah
Botol Saleh diminta 2
drg.Siti Nur Dwiyanti botol,
drg. Deasy Amelia Sebagai
Nurdin pelengkap
pembersih
stain gigi
4 Xylestein/ drg.Yori Merwinda Jumlah
Scandonest 2%` Saleh yang
drg.Nurul diminta 1
Pudjiastuti,Sp.KGA Kaleng,
drg. Deasy Amelia sebagai zat
Nurdin injeksi cito
jek.
5 Ryzodeg dr.Eka,Sp.PD Jumlah
dr.Aluisha,Sp.PD disesuaikan
dengan
kebutuhan,
terapi
optimal
pada DM.
6 Fentanyl ampul dr.Ade,Sp.Anestesi Jumlah
dr.Yosi,Sp.Anestesi yang
diminta
disesuaikan
, sebagai
analgetik
nyeri
sedang
berat.
7 Bucain Spinal Spray dr.Ade, Sp.Anestesi Jumlah
0,5% Ampul dr.Zeta,Sp.Anestesi yang
diminta
disesuaikan
, alasan
dikarenaka
n belum
ada laporan
KTD
LAPORAN TAHUNAN UNIT FARMASI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
9
8 Aminofluid dr.Retno Sp.B Jumlah
yang
diminta 10,
infus nutrisi
pada
pasien
puasa
9 Venodenol 3% dr.Retno,Sp.B Jumlah
diminta 10,
pasien
dengan
derajat 1-3.

A. PEMBAHASAN SARANA DAN PRASARANA

Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kefarmasian dilakukan oleh satu tim
pelaksana farmasi serta melibatkan tim lain seperti tim pengadaan, perencanaan,
IPSRS, kepala satuan pelayanan medik dan kepala seksi pelayanan penunjang
medik. Kegiatan pada sasaran ini adalah pemeliharaan alat dengan indicator alat
berfungsi sesuai dengan fungsinya dengan target 95% dengan realisasi 95% hal
ini di sebabkan tidak semua alat belum di cek sekala berkala, kedepannya akan di
usulkan untuk pemeliharaan dengan mengkordinasikan dengan Tim Atem
sehingga pencapaian bisa jauh lebih baik. Kemudian dengan perencanaan
indikator usulan penambahan/penggantian sarana seperti Rak, sudah tercapai bisa
yang tercantum pada gambar 1 dan gambar 6.
Tabel No. Kegiatan Indikator Target 8.

Fasilitas
Presentase alat berfungsi sesuai
1  Pemeliharaan alat 95%
spesifikasi (Atem)
Penambahan sarana dan prasarana untuk
 Penggantian/
2 mendukung proses pelayanan farmasi 100%
penambahan
yang optimal
Target Kegiatan Sarana dan Prasarana Tahun 2022

B. PEMBAHASAN PERBEKALAN FARMASI

1. Laporan Perencanaan dan Pengadaan


Pelaporan usulan perbekalan farmasi pada tahun 2022 pada komponen obat-
obatan Rp 1.507.975.653,- dengan realisasi sampai barang datang total Rp
1.309.995.345,- kemudian pada komponen alat Kesehatan habis pakai serta bahan
medis habis pakai termasuk komponen unit sebesar Rp 1.463.292.545 - dengan
realisasi sampai barang datang sejumlah Rp 1.196.976.937,-. Upaya dalam

LAPORAN TAHUNAN UNIT FARMASI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
10
peningkatan penyerapan dengan segera menindak lanjuti pemesanan perbekalan
farmasi mulai dari pengadaan sampai ke distributor sehingga dapat memenuhi
kebutuhan pelayanan sesuai dengan fungsinya.
No. Tahun 2022 Persen
Jenis Usulan Anggaran Awal Anggaran Realisasi Total Realisasi
Tabel
10. (%) Realisasi

1 Obat-Obatan Rp 1.569.025.076 Rp 1.309.995.345 83%

2 Alkes dan Rp 1.463.292.545 Rp 1.196.976.937 82%


BMHP
Anggaran Perencanaan dan Pengadaan Tahun 2022

2. Laporan Ketersediaan BMHP

Presentase ketersediaan BMHP seuai standar dengan mempertimbangkan indikator


jumlah item bmhp memenuhi syarat batch, satuan, Expired Date, Izin Edar,
Penyimpanan FIFO dan FEFO, isi dan kemasan laik pakai dengan jumalah item 506
sehingga presentasi akhir tahun adalah 100%

Aktivltas Keterangan Jumlah

Persentase Ketersediaan
Jumlah item BMHP memenuhi syarat
BMHP sesuai standar 488

Jumlah item BMHP keseluruhan


488

% ketersediaan obat FORNAS


100%
Tabel 11. Target Kegiatan Sarana dan Prasarana Tahun 2022

3. Laporan Tahunan Obat ED dan Rusak


Pengendalian dilakukan terhadap jenis dan jumlah persediaan dan penggunaan
Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai. Sehingga di
dapatkan Analisa yaitu:

a).Terdapat lonjakan pada perbekalan farmasi expired date non covid hibah pada bulan
September 2022 yang dialokasikan oleh Sudinkes/Dinas DKI Jakarta untuk Program
TB.
b). Terdapat kenaikan signifikan perbekalan farmasi expired date non covid pada
tahun 2022 pada bulan Januari, Februari, Juni, dan Oktober 2022 dikarenakan
dampak penutupan beberapa poli pada tahun sebelumnya
c). Terdapat kenaikan signifikan perbekalan farmasi expired date covid 2022 hanya
pada bulan Maret dan mulai mengalami kenaikan kembali dari bulan September
sampai November 2022 disebabkan penurunan jumlah pengunjung pasien covid
yang berobat di Rumah Sakit
d). Terdapat lonjakan perbekalan farmasi expired date covid hibah hanya pada bulan
Oktober 2022 dampak perpanjangan obat covid hibah dari Sudinkes/Dinkes yang
jatuh tempo expired pada bulan tersebut akibat menurunnya jumlah pasien covid

LAPORAN TAHUNAN UNIT FARMASI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
11
Perbekalan Farmasi Expired Date Non Covid Hibah 2022
Rp869,400.00
Rp900,000.00

Rp800,000.00

Rp700,000.00

Rp600,000.00

Rp500,000.00

Rp400,000.00 Rp326,000.00

Rp300,000.00
Rp154,316.04
Rp141,178.00 Rp140,237.00 Rp132,132.00
Rp200,000.00

Rp100,000.00
Rp- Rp- Rp- Rp11,843.00 Rp- Rp-
Rp-

us

r
er
ri
i

et

be
ril

ni

be

be
ei

li
ar

ua

Ju

ob
ar

Ju
M
Ap

us
nu

em

m
em
br

kt
Ag

se
Ja

Fe

pt

ov
O

De
Se

N
Tabel 12. Perbekalan Farmasi Expired Date Non Covid Hibah Tahun 2022

Perbekalan Farmasi Expired Date Non Covid 2022


Rp140,000,000.00
Rp128,045,491.84

Rp120,000,000.00
Rp95,353,870.56 Rp99,196,571.00
Rp100,000,000.00 Rp85,709,396.80

Rp80,000,000.00
Rp54,907,451.26
Rp60,000,000.00

Rp40,000,000.00 Rp27,316,243.00
Rp19,994,054.85
Rp15,539,836.24Rp16,217,167.00
Rp13,830,284.10
Rp20,000,000.00 Rp7,749,746.93 Rp5,543,834.99

Rp-
s
li
ei

ni
ril
et

r
i

ri

r
r
tu
ar

Ju

be

be

be
be
M

Ju
ua

Ap
ar

us
nu

to

m
em
br

Ag
Ja

Ok

se
ve
Fe

pt

No

De
Se

Tabel 13. Perbekalan Farmasi Expired Date Non Covid Tahun 2022

LAPORAN TAHUNAN UNIT FARMASI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
12
Perbekalan Farmasi Expired Date Covid 2022
Rp48,020,884.05
Rp50,000,000.00
Rp45,000,000.00
Rp38,676,106.00
Rp40,000,000.00
Rp35,000,000.00
Rp30,000,000.00 Rp24,810,591.00
Rp22,986,670.00
Rp25,000,000.00
Rp20,000,000.00
Rp15,000,000.00
Rp10,000,000.00 Rp6,883,900.00 Rp5,662,662.50
Rp6,386,215.76
Rp5,269,462.00
Rp2,940,950.00
Rp2,210,748.00 Rp2,920,962.26
Rp5,000,000.00 Rp-
Rp-

r
us

r
ri

be
i

be

be
et
ar

il

e
ei

ni

li
ua

st
pr

ob
Ju
ar

Ju
M

em
nu

em

em
gu
br

A
M

kt
Ja

pt
Fe

ov
A

es
O
Se

D
N
Tabel 14. Perbekalan Farmasi Expired Date Covid Tahun 2022

Perbekalan Farmasi Expired Date Covid Hibah 2022


Rp1,942,372.00
Rp2,000,000.00
Rp1,800,000.00
Rp1,600,000.00
Rp1,400,000.00
Rp1,200,000.00
Rp1,000,000.00
Rp800,000.00
Rp600,000.00 Rp448,820.00
Rp234,234.00
Rp400,000.00 Rp186,670.00
Rp200,000.00 Rp- Rp45,900.00
Rp- Rp44,000.00 Rp- Rp17,520.00 Rp40,590.00 Rp-
Rp-
r

r
us

er
ri

be

be
i

be
et
ar

il

ei

ni

li
ua

st

ob
pr

Ju
ar

em
Ju
M

em
nu

em
gu
br

A
M

kt
Ja

pt
Fe

ov

es
A

O
Se

D
N

Tabel 15. Perbekalan Farmasi Expired Date Covid Hibah Tahun 2022

C. PEMBAHASAN FARMASI KLINIS

Pelayanan farmasi klinik di RSUD Jati padang merupakan pelayanan langsung


yang diberikan Apoteker kepada pasien dalam rangka meningkatkan outcome
terapi dan meminimalkan risiko terjadinya efek samping karena Obat, untuk tujuan
keselamatan pasien (patient safety) sehingga kualitas hidup pasien (quality of life)
terjamin. Oleh karena itu unit farmasi telah melakukan beberapa kegiatan untuk
menunjang kualitas hidup pasien diantaranya:

1. Laporan Pelayanan Farmasi Klinis

Pelayanan farmasi klinik yang telah dilakukan di RSUD Jati Padang meliputi
pengkajian dan pelayanan Resep; rekonsiliasi Obat; Pelayanan Informasi Obat
(PIO); konseling; visite; Monitoring Efek Samping Obat (MESO); Evaluasi
Penggunaan Obat (EPO). Pelayanan farmasi klinik seperti rekonsiliasi dilakukan
pada saat visite pasien baru.
Tabel 16 menunjukkan jumlah pelayanan farmasi klinik yang telah dilakukan

LAPORAN TAHUNAN UNIT FARMASI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
13
oleh apoteker di RSUD Jati Padang, baik rawat jalan dan rawat inap. Dari diagram
batang laporan tahunan pelayanan farmasi klinik, setiap bulan pelayanan farmasi
klinik di RSUD Jati Padang mengalami peningkatan, hal ini sesuai dengan jumlah
pasien yang berkunjung pada RSUD Jati Padang selalu meningkat. Selain itu,
jumlah dokter disetiap poli juga meningkat, sehingga terlihat dari diagram batang
pelayanan farmasi klinik cenderung meningkat.

LAPORAN TAHUNAN PELAYANAN KEFARMASIAN DI RUMAH


SAKIT
4000
0
22

22
22

22

22

22

22

2
02

02

02

02

02
20

20
20

20

20

20

20
r2

t2

v2
l2

c2
ay
n

p
ar

g
Ju
Ap

Oc

No

De
Ju

Au
Fe

Se
Ja

1 Pelayanan lnformasi Obat (PIO) Jumah PeIayanan informasi obat yang terdokumentasi
2 Konseling Jumlah pelayanan konseling yang terdokumentasi
3 Pengkajian Resep Jumah resep yang dilakukan kajian (administratif, farmasetik dan klinik)
4 Visite Jumlah kegiatan visite yang dilakukan
5 Pemantauan Terapi Obat (PTO) Jumlah pasien yang dilakukan pemantauan terapi obat
6 Evaluasi Penggunaan Obat (EPO) Jumlah kajian penggunaan obat yang dilakukan
7 Dispensing Sediaan Steril
7 a. IV Admixture Jumlah sediaan steril IV Admixture yang disiapkan oleh Instalasi Farmasi
7 b. Total Parenteral Nutrition (TPN) Jumlah sediaan steril TPN yang disiapkan oleh lnstalasi Farmasi
7 c. Sitostatika Jumlah sediaan steril Sitostatika yang disiapkan oleh lnstalasi Farmasi
8 Monitoring Efek Samping Obat ( SO) Jumlah pasien yang dilakukan monitoring efek samping obat
9 Pemantauan Kadar Obat Dalam Darah {PKOD) Jumlah pasien yang dilakukan pemantauan kadar obat dalam darah
Tabel 16. Laporan Tahunan Pelayanan Kefarmasian Tahun 2022

a). Pengkajian Resep Rawat Jalan

Telaah resep rawat jalan tahun 2022 presentase pengkajian resep yang
dilalukan terbanyak adalah pada bulan Oktober sebesar 99,38% dan paling
terendah pada bulan Januari sebesar 98,735% yang dimana rata-rata dalam
satu tahun melakukan pengkajian resep sebesar 99,10%. Permasalahan
terbanyak dalam melakukan telaah resep adalah kelengkapan resep. Sehingga
informasi dapat dilihat presentasi kegiatan pada tabel 17, lampiran untuk
rencana tindak lanjut serta evaluasi tindak lanjut.

LAPORAN TAHUNAN UNIT FARMASI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
14
Presentase Pengkajian Resep
99,38%
99,40% 99,32%
99,25% 99,26% 99,27%
99,30% 99,17%
99,13%
99,20%
99,10% 98,97%
99,00% 98,92%
98,87%
98,90% 98,79%
98,80% 98,73%

98,70%
98,60%
98,50%
98,40%
ri ri et ril ei ni li us r er r r
ua ua ar Ju Ju st be be be
n br Ap M u tob m
J a M g em Ok ve
m se
Fe A pt De
Se No
Tabel 17. Presentase Pengkajian Resep Rawat Jalan Tahun 2022

b). Pelayanan Informasi Obat Resep Rawat Jalan

Pelayanan Informasi Obat (PIO) rawat jalan tahun 2022 kegiatan yang
banyak dilakukan adalah pada bulan November sebesar 1859 kegiatan dan
terendah pada bulan April sebesar 964 kegiatan serta rata-rata dalam satu
tahun melakukan Pelayanan Informasi Obat (PIO) sebesar 1347 kegiatan.
Penyebab penurunan jumlah PIO pada tahun 2022 adalah berkurangnya jumlah
pasien Poli dan IGD khususnya pasien Covid-19 serta adanya renovasi rumah
sakit yang mengurangi jumlah quota pasien pada setiap polinya. Akan tetapi,
kenaikan PIO dapat terjadi di tahun 2022 dikarenakan bertambahnya dokter
spesialis khusnya dokter syaraf, rehab medik serta penyakit dalam sehingga
pasien yang berobat terutama pasien-pasien kronis yang dirujuk ke rumah sakit
jati padang maupun mandiri semakin meningkat. Permasalah yang terjadi pada
tahun 2022 adalah pengetahuan mengenai indikasi obat dan penggunaan
sediaan obat, ketersediaan obat, serta obat yang tidak masuk kedalam
Formularium Nasional maupun Formularium Rumah Sakit. Sehingga informasi
dapat dilihat total kegiatan dapat di lihat pada tabel 18, lampiran untuk rencana
tindak lanjut serta evaluasi tindak lanjut.

PELAYANAN INFORMASI OBAT RAWAT JALAN TAHUN 2022


2000
1859
1777
1800 1696
1600 1495 1531
1434
1400 1349

1200 1082
965 1013 964 999
1000
800
600
400
200
0
r
r

r
us

be
er
ri

be

be
i

et
ar

il

ni
ei

li
ua

st
pr

ob

em
Ju
ar

em
Ju
M

em
nu

gu
br

A
M

kt
Ja

es
pt
Fe

ov
A

D
Se

Tabel 18. Kegiatan Pelayanan Informasi Obat Rawat Jalan Tahun 2022
LAPORAN TAHUNAN UNIT FARMASI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
15
c). Konseling Rawat Jalan

Kegiatan Konseling rawat jalan tahun 2022 yang banyak dilakukan adalah
pada bulan November sebesar 88 kegiatan dan terendah pada bulan Maret
sebesar 18 kegiatan serta rata-rata dalam satu tahun melakukan Konseling
sebesar 48 kegiatan. Penyebab penurunan jumlah Konseling pada tahun 2022
adalah peresepan tidak banyak yang diresepkan obat-obat yang termasuk
kedalam prioritas untuk dilakukan konseling seperti pasien-pasien kronis
dengan menggunakan sediaan insulin maupun turbuhaler serta pada diakhir
bulan memiliki kesepakatan bahwa untuk pasien lama tidak dilakukan konseling
kecuali pasien mendapatkan terapi baru diluar terapi rutin dengan cara
pemakaian yang berbeda atau pasien memimta untuk dilakukan konseling
kembali, berkurangnya jumlah pasien Poli dan IGD khususnya pasien Covid-19
serta adanya renovasi rumah sakit yang mengurangi jumlah quota pasien pada
setiap polinya. Akan tetapi, kenaikan Konseling dapat terjadi di tahun 2022
dikarenakan bertambahnya dokter spesialis khusnya dokter syaraf, rehab medik
serta penyakit dalam sehingga pasien yang berobat terutama pasien-pasien
kronis yang dirujuk ke rumah sakit jati padang maupun mandiri semakin
meningkat. Permasalah yang terjadi pada kegiatan konseling adalah fasilitas
konseling yang masih belum tersedia, keterbatasan Apoteker dalam melakukan
konseling atau SDM yang masih belum terpenuhi mengingat tetap melakukan
pelayanan rawat inap, rawat jalan serta IGD.

KONSELING RAWAT JALAN TAHUN 2022


100
90 87 88

80 74
69
70
60
53
50 47

40 38
30 29
30 24
21
20 18

10
0
r
r
s

be
ri

er
i

be
et

be
tu
ril
ar

ei

ni

li
ua

Ju

ob
ar

Ju

m
Ap

us
nu

em

em
br

se
kt
Ag
Ja

Fe

pt

ov
O

De
Se

Tabel 19. Kegiatan Konseling Rawat Jalan Tahun 2022

d). Pengkajian Resep Rawat Inap

Pengkajian Resep dilakukan untuk menganalisa adanya masalah terkait


Obat, bila ditemukan masalah terkait Obat harus dikonsultasikan kepada dokter
penulis Resep. Apoteker harus melakukan pengkajian Resep sesuai
persyaratan baik untuk pasien rawat inap maupun rawat jalan.
Pelayanan Resep dimulai dari penerimaan, pemeriksaan ketersediaan,
LAPORAN TAHUNAN UNIT FARMASI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
16
penyiapan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai
termasuk peracikan Obat, pemeriksaan, penyerahan disertai pemberian
informasi. Pada setiap tahap alur pelayanan Resep dilakukan upaya
pencegahan terjadinya kesalahan pemberian Obat (medication error).
Jumlah masalah terbesar pada tahun 2022 dari telaah resep yaitu resep
yang tidak lengkap, misalnya yang paling sering terjadi yaitu tidak terdapat berat
badan atau tinggi badan pasien, yang dimana data tersebut sangat penting
untuk perhitungan dosis terutama data berat badan pasien. Selain itu benar
aturan pakai, benar watu pemberian dan benar informasi obat juga terjadi cukup
banyak.

Pengkajian Resep
Desember 98,92%
November 98,88%
Oktober 98,16%
September 98,21%
Agustus 99,32%
Juli 98,44%
Juni 98,43%
Mei 98,46%
April 98,17%
Maret 98,49%
Februari 97,79%
Januari 99,50%
96,50% 97,00% 97,50% 98,00% 98,50% 99,00% 99,50% 100,00%

Tabel 20. Presentase Pengkajian Resep Rawat Jalan Tahun 2022

e). Pelayanan Informasi Obat Resep Rawat Inap

Pelayanan Informasi Obat (PIO) merupakan kegiatan penyediaan dan


pemberian informasi, rekomendasi Obat yang independen, akurat, tidak bias,
terkini dan komprehensif yang dilakukan oleh Apoteker kepada dokter,
Apoteker, perawat, profesi kesehatan lainnya serta pasien dan pihak lain di luar
Rumah Sakit.
PIO bertujuan untuk: menyediakan informasi mengenai Obat kepada pasien
dan tenaga kesehatan di lingkungan Rumah Sakit dan pihak lain di luar Rumah
Sakit; menyediakan informasi untuk membuat kebijakan yang berhubungan
dengan Obat/Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai,
terutama bagi Komite/Tim Farmasi dan Terapi;
Pelayanan informasi obat di RSUD Jati Padang cenderung meningkat tiap
bulan, hal ini terjadi karena perubahan kebijakan RSUD Jati Padang di awal
tahun 2022, yaitu dari Rumah Sakit yang hanya melayani pasien Covid-19
berubah menjadi Rumah Sakit yang melayani semua pasien Non Covid-19.
Sehinga hal ini menyebabkan peningkatan signifikan jumlah pasien. Selain itu,
dengan bertambahnya jumlah dokter spesialis yang praktek di RSUD Jati
Padang juga meningkatkan jumlah kunjugan pasien. Namun 3 bulan terakhir
mengami penurunan yang signifikan dikarenakan terjadi pembatasan jumlah

LAPORAN TAHUNAN UNIT FARMASI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
17
pasien yang disebabkan oleh renovasi yang sedang dilakukan di RSUD Jati
Padang.

PELAYANAN INFORMASI OBAT


1800
1581
1600 1531

1400 1318 1276


1246
1200 1138
1082 1040 1052
1027
1000 955

800 733

600

400

200

r
r

r
us

be
ri

er
be
i

et

be
il
ar

ni
ei

li
ua

pr

st

ob
Ju
ar

em
M

Ju
nu

em

em
gu
br

A
M

kt
Ja

es
Fe

pt

ov
A

D
Se

N
Tabel 21. Jumlah Kegiatan Pelayanan Informasi Obat Rawat Inap Tahun 2022

f). Konseling Rawat Inap

Konseling Obat adalah suatu aktivitas pemberian nasihat atau saran terkait
terapi Obat dari Apoteker (konselor) kepada pasien dan/atau keluarganya.
Konseling untuk pasien rawat jalan maupun rawat inap di semua fasilitas
kesehatan dapat dilakukan atas inisitatif Apoteker, rujukan dokter, keinginan
pasien atau keluarganya. Pemberian konseling yang efektif memerlukan
kepercayaan pasien dan/atau keluarga terhadap Apoteker. Pemberian
konseling Obat bertujuan untuk mengoptimalkan hasil terapi, meminimalkan
risiko reaksi Obat yang tidak dikehendaki (ROTD), dan meningkatkan cost-
effectiveness yang pada akhirnya meningkatkan keamanan penggunaan Obat
bagi pasien (patient safety).
Terjadi peningkatan jumlah kunjungan pasien setiap bulan di RSUD Jati
Padang. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah resep bulanan yang selalu
meningkat. Sama hal nya dengan Rawat inap, yang mengalami peningkatan
jumlah pasien rawat inap. Namun peningkatan tesebut tidak menyebabkan
perubahan signifikan pada jumlah kegiatan konseling pasien rawat inap. Hal ini
disebabkan keterbatasan SDM untuk melakukan konseling sehingga konseling
dilakukan terbatas pada kriteria-kriteria tertentu.

LAPORAN TAHUNAN UNIT FARMASI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
18
KONSELING
12

10 10 10
10
9 9 9 9
8 8
8
7
6
6
5

r
us

r
r
ri

et
i

ril

ni

be
ei

li
ar

be

be
be
Ju
ua

t
M

Ju
Ap
ar

us
nu

em
to
em

m
br

Ag

Ok
Ja

ve

s
Fe

pt

De
No
Se
Tabel 22. Jumlah Kegiatan Konseling Rawat Inap Tahun 2022

g). Evaluasi Penggunaan Obat

1). Rawat Jalan


Terjadi peningkatan jumlah kunjungan pasien setiap bulan di RSUD Jati
Padang pada tabel 23. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah resep bulanan
yang selalu meningkat. Sama hal nya dengan Rawat inap, yang mengalami
peningkatan jumlah pasien rawat inap. Namun peningkatan tesebut tidak
menyebabkan perubahan signifikan pada jumlah kegiatan konseling pasien
rawat inap. Hal ini disebabkan keterbatasan SDM untuk melakukan
konseling sehingga konseling dilakukan terbatas pada kriteria-kriteria
tertentu.

Penggunaan Obat Rawat Jalan


Tahun 2022
20.00%
18.17%
18.00%
16.00%
14.00%
12.00%
10.00% 8.43%
8.00%
6.30% 6.03%
6.00%
4.25% 3.64%
4.00% 3.56% 3.13% 3.04% 2.88%
2.00%
le

0.00%
an

le

n
e
t
e

in

e
l
la

id
in

ti
zo

ri
zo

in
m

rt

ta
Fo

p
ir
ip

z
ra
sa

ra

o
or

ri
d

in
p
e

va
m

p
e
lo

etf

ti
so
m

s
e
nd

e
sa

m
m

Li
m

C
M

li

n
a
A

Si
G

La
C

Tabel 23. Penggunaan Obat Rawat Jalan Tahun 2022

Penggunaan antibiotik terbesar pada rawat jalan Tahun 2022 yaitu


Cefixime, Amoxycillin, dan Ciprofloxacin terlihat pada tabel 24

LAPORAN TAHUNAN UNIT FARMASI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
19
Penggunaan Antibiotik Rawat Jalan
Tahun 2022
45.00% 41.33%
40.00%
35.00%
30.00%
25.00%
20.00%
15.00%
10.09% 9.21%
10.00% 7.28% 6.67%
4.25% 4.11% 3.93% 3.74%
5.00% 2.62%
0.00%

in

e
in

zid
ne
l
e

xi

ol
ci

ci

i
im

yc

ys
i ll

ro

i
a

xa

a
riz
yc

m
fix

ox

da
ad

ni
flo

ti
ox

ro

da

Iso
ofl
Ce

ni
f

Ce
vo

Ce
th
Am

ro
in
pr

Le
i

Cl

et
Az
Ci

M
Tabel 24. Penggunaan Antibiotik Rawat Jalan Tahun 2022

Expenditure diperoleh dari jumlah penggunaan obat dikali dengan harga


persatuan obat pada tabel 25. Penggunaan obat dengan expenditure
terbesar atau obat-obat yang memiliki beban anggaran terbesar pada Rawat
Jalan Tahun 2022 adalah NovoRapid (Insullin) 100 U/mL FlexPen yang
merupakan obat untuk pasien diabetes.

Expenditure Obat Rawat Jalan


Tahun 2022
Becom-Zet Multivitamin
Eperisone HCL (Eprinoc) 50 mg Tablet
Favipiravir 200 mg Tablet
Gemfibrozil 300 mg Kapsul
Cefixime 200 mg Kapsul
ryzodeg flex touch insulin
Tuberculin PPD RT SSI (Mantoux Test)
episan (sucralfate) 500mg/5ml suspensi
Insulin glargine (Sansulin) 100 IU/mL FlexPen
NovoRapid (Insullin) 100 U/mL FlexPen 3 mL S.C/I.V
-

00

00

00

0
00

00
,0

,0

,0

0,

0,
00

00

00

,00

00
,0

,0
,0

0,
40

60
20

80

10

Tabel 25. Expenditure Rawat Jalan Tahun 2022

Penggunaan obat berdasarkan kode ATC Level 2 terbesar pada Rawat


Jalan Tahun 2022 yaitu A10 (DRUG USED INI DIABETES) yang
merupakan obat-obat yang digunakan untuk pasien dengan diabetes
melitus terlihat pada tabel 26

LAPORAN TAHUNAN UNIT FARMASI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
20
PENGGUNAAN OBAT KODE ATC LEVEL 2 RAWAT
JALAN TAHUN 2022
25.00%
22.16%

20.00% 18.68%

15.00%

10.00% 9.35% 9.22%


6.56%
4.69%
5.00% 3.43% 3.30% 3.19% 2.83%

0.00%
A10 C08 C09 A02 B03 C10 R06 A11 M01 J01

Tabel 26. Expenditure Rawat Jalan Tahun 2022

2). Rawat Inap


Penggunaan obat terbanyak pada rawat inap Tahun 2022 adalah
ascorbic acid (vitamin c) yang merupakan obat yang suplemen untuk
pasien-pasien covid-19, omeprazole merupakan obat dispepsia golongan
PPI (proton pom inhibitor), paracetamol merupakan analgesik-antipiretik
yang merupakan obat demam dan antinyeri terlihat pada tabel 27

Penggunaan Obat Rawat Inap


Tahun 2022
14.00%
12.02%
12.00%

10.00%
8.38%
8.00%

6.00% 4.76% 4.62% 4.21% 3.84% 3.56% 3.41% 3.36%


4.00% 3.24%

2.00%

0.00%
at

ne
id

n
ol
e

ne

D3
e
ol
ol

ci

am
Ac

im
m

ei
pi

xa
z
z

in
ta

st
ra
ra

fix
en
di
c

flo

m
cy
i

ce

op
ep

lo
rb

Ce
ef

ta
vo

yl
ra

Am
co

ns
m

Vi
et
Le
Pa
O

La
As

Ac
a m
As

Tabel 27. Penggunaan Obat Rawat Inap Tahun 2022

Penggunaan antibiotik terbesar pada rawat inap Tahun 2022 yaitu


Levofloxacin, Cefixime, dan Ceftriaxone telihat pada tabel 28

LAPORAN TAHUNAN UNIT FARMASI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
21
Penggunaan Antibiotik Rawat Inap
Tahun 2022
30.00%
25.86%
25.00% 22.59%
19.84%
20.00%

15.00%

10.00%
6.20%
4.69% 3.81%
5.00% 2.77% 2.71% 2.32% 1.66%
0.00%

in
le
cin

in

e
ne

em
e

xi

in
im
im

zo

ac
i ll

ro
xo
xa

cl

en
yc

ax
fix

ox
da

ad

cy
ia
flo

op
ox

ot
ofl
Ce

ni
ftr

xy
f
vo

Ce
Am

er
f
ro

pr

Do
Ce

Ce
Le

M
et

Ci
M
Tabel 28. Penggunaan Obat Rawat Inap Tahun 2022

Penggunaan obat dengan expenditure terbesar atau obat-obat yang


memiliki beban anggaran terbesar pada rawat inap Tahun 2022 adalah
Ringer Lactate (RL) terlihat pada tabel 29

Expenditure Obat Rawat Inap


Tahun 2022
Ascorbic Acid (Sankorbin) 200 mg/mL I.V
Omeprazole 40 mg Injeksi I.V
Favipiravir 200 mg Tablet
NaCl 0.9% Infus 100 mL Satoria Pharma
Acetylcysteine (Resfar) 200 mg/mL 25 mL Intravenous
Infusion
Meropenem 1 g Injeksi
Foundaparinux (Diviti) 2,5 mg/0,5 mL Injeksi
Levofloxacin 5 mg/mL Infus 150 mL
paracetamol 10mg/ml infus 100ml
Ringer Lactate (RL) 500 ml Satoria Pharma
- 20,000,000 40,000,000 60,000,000 80,000,000

Tabel 29. Expenditure Rawat Inap Tahun 2022

Penggunaan obat berdasarkan kode ATC Level 2 terbesar Rawat Inap


Tahun 2022 yaitu A11 (Vitamins) yang merupakan obat-obat antibiotik
untuk penggunaan sistemik terlihat pada tabel 30

LAPORAN TAHUNAN UNIT FARMASI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
22
PENGGUNAAN OBAT KODE ATC LEVEL 2 RAWAT
INAP TAHUN 2022
18.0%

16.0% 15.3% 14.9% 14.4%


14.0%

12.0%

10.0%

8.0% 7.3%

6.0% 5.2% 5.2%


4.3% 4.0%
4.0% 3.2%
2.7%
2.0%

0.0%
A11 A02 J01 M01 C08 N02 A10 R05 A04 H02

Tabel 30. Expenditure Rawat Inap Tahun 2022

3 terbesar dalam penggunaan obat pada rawat jalan, merupakan obat-


obat penyakit tidak menular. Setelah setahun dibuka pelayanan rawat jalan
di RSUD Jati Padang, maka meningkatkan jumlah pasien rawat jalan tiap
bulannya, khususnya pasien Poli Spesialis Penyakit Dalam. Selain itu,
penambahan jumlah dokter pada Poli Spesialis Penyakit Dalam dan Poli
Spesialis Syaraf juga meningkatkan jumlah pasien secara signifikan. Hal ini
berdampak pada jumlah peresepan obat-obat pasien rawat jalan yang juga
meningkat khususnya pasien-pasien dengan penyakit kronis yang selalu
mengambil obatnya tiap bulan. Selain itu, antibiotik yang terbesar digunakan
pada pasien rawat jalan di RSUD Jati Padang yaitu cefixime dengan jumlah
41,3% yang berbeda signifikan jika dibandingkan penggunaan amoxycillin
sekitar 10,09%. ha ini menjadi perhatian yang serius terkait ketepatan dan
kerasionalan penggunaan antibiotik. Karena penggunaan antibiotik yang
tidak bijak dapat meningkatkan kejadian dari resistensi antibiotik.
Vitamin C tidak selalu menjadi obat dengan penggunaan angka tertinggi
disetiap bulannya. Namun karena vitamin C injeksi yang ada di RSUD Jati
Padang, yakni sankorbin yang memiiki dosis 1000mg/ampul, sedangkan
rata-rata penggunaan vitamin C tidak mencapai 1000mg. Namun, karena
data laporan ini brasal dari pengeluaran farmasi, maka sekali penggunaan
vitamin c tetap dihitung sebagai 1000mg, sehingga seolah-seolah
penggunaan menjadi tinggi. Sedangkan obat seperti omeprazole dan
paracetamol selalu masuk dalam 3 besar penggunaan obat Rawat Inap di
RSUD Jati Padang. Penggunaan antibiotik dirawat inap didominasi oleh
levofloxacin, cefiime dan ceftriaxone yang memilih persentase penggunaan
berturut-turut, 25,85%, 22,59%, dan 19,48% yang jika dijumlahkan, total
penggunaan ketiga obat ini yaitu 68,29% yang artinya hampir 2/3
penggunaan antibiotik, didominasi ketiga obat tersebut. Hal ini menjadi
perhatian serius terkait penggunaan antibiotik yang hanya diresepkan pada
3 obat tersebut, dimana kerasionalan dan ketepatan penggunaan antibiotik
di RSUD Jati Padang harus ditingkatkan kembali.
LAPORAN TAHUNAN UNIT FARMASI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
23
Data lama rawat inap dan jumlah pasien rawat jalan didapatkan dari Unit
Rekam Medis, dan Unit Rekam Medis menunggu laporan dari setiap poli
rawat jalan dan rawat inap untuk mendapatkan data tersebut, sehingga hal
tersebut mempengaruhi keterlambatan pengerjaan dari Evaluasi
Penggunaan Obat. Selain itu, karena sumber data berasal dari pengeluaran
obat dari farmasi, sehingga dapat terjadi bias yang disebabkan oleh
perbedaan dosis yang keluar dari farmasi dan dosis obat yang masuk dalam
tubuh pasien. Selain itu, masalah kerasionalan dan ketepatan penggunaan
antibiotik, seharusnya bisa dilakukan evaluasi penggunaan antibiotik secara
kualitatif yang lebih dalam lagi menggunakan analisis gyssen melalui PPRA
yang aktif.
Untuk menangani masalah diatas, maka Evaluasi Penggunaan Obat
(EPO) dapat dilakukan dengan mengumpulkan data resep pasien, bukan
jumlah data obat pengeluaran tiap bulan dari farmasi. Selain itu, masalah
terkait antibiotik disarankan untuk dapat mendorong keaktifan PPRA secara
baik sesuai dengan kemampuan RSUD Jati Padang, agar pengawasan
penggunaan antibiotik yang bijak tetap dapat terlaksana secara prospektif.

2. Laporan Ketersediaan Fornas

Ketersediaan obat sesuai dengan Formularium Nasional (FORNAS) pada


tahun 2022 paling tertinggi ketersediaanya pada bulan Desember sebesar
84,36% dan paling terendah adalah pada bulan Februari sebesar 79,37%. Hal
ini dipengaruhi oleh kebutuhan obat yang diperlukan untuk Poli yang dimana
sudah aktif berjalan. Pelayanan Poli sempat terhentikan pada masa pandemi
Covid-19 sedang tinggi sehingga penggunaan obat untuk Covid-19 tidak banyak
yang masuk kedalam FORNAS, oleh karena itu mempengaruhi ketersediaan
obat pada awal bulan yang rendah terutama pada bulan Februari sesuai pada
tabel 31 dan dapat dilihat pada lampiran untuk rencana tindak lanjut serta
evaluasi tindak lanjut.

LAPORAN TAHUNAN UNIT FARMASI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
24
KETERSEDIAAN OBAT FORNAS TAHUN 2022
85.00%
84.36%
84.00%
83.29% 83.24%
82.93% 82.94%
83.00%
82.13%
82.00%
80.88% 81.07%
81.00% 80.45%
80.17% 80.21%
80.00%
79.37%
79.00%

78.00%

77.00%

76.00%

r
er

r
be
i

ri

us
ar

be
et

be
li
il

ei

ni
ua

ob
Ju
pr

em
st
nu

ar

Ju

em

em
br

kt
gu
M
Ja

pt

O
Fe

ov

es
A

Se

D
N
Tabel 31. Ketersediaan Obat Fornas Tahun 2022

3. Laporan RL13

Jumlah total resep generik dan nongenerik rawat jalan di tahun 2022 umumnya
mengalami kenaikan. Hanya pada bulan maret yang mengalami penurunan. Sedangkan pada
resep generik dan nongenerik rawat inap tidak mengalami kenaikan seperti pada rawat jalan.

LAPORAN RL TAHUN 2022


120000

100000

80000

60000

40000

20000

0
r

er
us

er
be
ri

be
i

et
ar

il

ei

ni

b
ua

li

st

ob
pr

Ju

em
ar

em

em
nu

Ju

gu
br

kt
M
Ja

pt

ov
Fe

es
A

O
Se

D
N

TOTAL RESEP RANAP Generik dan Non Generik TOTAL RESEP RALAN Generik dan Non Generik
Tabel 32. Laporan RL Tahun 2022

4. Laporan Tahunan Data Klaim Obat

a). Status Klaim Layak

Status Klaim Layak yaitu klaim sudah di terima oleh sistem klaim, menandakan klaim
sudah di proses dan klaim sudah sesuai.

b). Status Klaim Tidak Layal atau Pending

Status Klaim Tidak Layak atau Pending ialah klaim pending yang apabila berkas klaim
yang diajukan oleh Rumah Sakit belum lengkap terutama pada bulan ke-9 dikarenakan
scanan resep tidak terbaca oleh pihak BPJS

LAPORAN TAHUNAN UNIT FARMASI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
25
Rekapitulasi Klaim Obat BPJS Tahun 2022
30000000

25000000

20000000

15000000

10000000

5000000

0
Maret

Juli
Mei

Juni
April
Januari

Oktober
Agustus
Februari

Desember
November
September
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

Jumlah Klaim (per resep) Total Harga Klaim (Rp) Jumlah Pendingan (Rp)
Tabel 33. Laporan RL Tahun 2022

5. Laporan Supervisi

Pelayanan Kefarmasian harus dilakukan oleh Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian.
Tenaga Teknis Kefarmasian yang melakukan Pelayanan Kefarmasian harus di bawah
supervisi Apoteker. Kegiatan supervisi ini sudah dilkukan di semua unit pelayanan rawat
inap dan rawat jalan dengan 8 subyek yaitu troli emergency, obat floor stok, Ruangan,
Lemari Pendingin, Obat yang perlu di perhatikan, Penyimpanan B3, Kartu stok, dan
Penyimpanan narkotika dan Psikotropika. Setelah dilakukan supervisi kami memang
mendapatkan beberapa hasil temuan dari 20 unit yakni bias dalam pengisian suhu, lemari b3
yang belum memenuhi standar, kemudian dari hasil temuan itu kami memberikan masukan
untuk pengusulan pada hasil temuan. Hasil temuan dan tindak lanjut dapat di lihat pada
lampiran.

D. PEMBAHASAN MUTU PELAYANAN

1. Standar Pelayanan Minimal

Standar pelayanan minimal farmasi di bagi atas 8 indikator dan masing-masing mempunyai
target sesuai dengan PMK No 129 tahun 2020. Selama tahun 2022 tim farmasi Rumah Sakit
Umum Daerah Jati Padang mengimplementasikan kegiatan standar sesuai pada tabel 34. Hasil
ini akan menjadi akan menjadi evaluasi tim farmasi untuk mencapai target yang sudah di
tetapkan.

LAPORAN TAHUNAN UNIT FARMASI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
26
Tabel 34. Ketersediaan Obat Fornas Tahun 2022

2. Indikator Mutu Prioritas

Grafik diatas mencapai 100% sesuai indikator keamanan obat yang perlu diwaspadai atau
Pemberian perbekalan farmasi melakukan screening resep meliputi kelengkapan resep, telaah
obat, verifikasi sebelum penyerahan yang telah di tanda tangani oleh petugas sesuai shift dan
melakukan double cross check saat melakukan penyerahan.

Grafik 1. Keamanan Obat yang perlu diwaspadai Tahun 2022

3. Indikator Mutu Nasional

Grafik dibawah sudah melampai target yaitu 93,36%.

Grafik 2. Kepatuhan Penggunaan Formularium Nasional Tahun 2022

E. PEMBAHASAN KESELAMATAN PASIEN


Keselamatan pasien diprioritaskan pada program kerja unit farmasi dengan kegiatan
identifikasi pasien serta melaukan double cek pada saat pemberian obat ke pasien, dengan 2
laporan ke aplikasi ejakpor.
F. PEMBAHASAN KESELAMATAN KERJA
Keselamatan kerja diprioritaskan pada kegiatan peningkatan keselamatan pasien dan
pekerja. Kegiatan dan sasaran maka dibuat managemen resiko kerja dan program kerja
LAPORAN TAHUNAN UNIT FARMASI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
27
keselamatan kerja pada tahun 2022. Hal ini menjadi di bagi dalam 2 kegiatan sasaran, untuk
program kerja di fokuskan pada kondisi covid dan non covid dengan pemasangan APD
lengkap, kemudian managemen resiko 9 kegiatan dan sasaran, register resiko, peta panas,
profil resiko, dan pemantauan. Adapun kegiatan ini kami jelaskan yaitu :
1. perencaan dan perbekalan farmasi, penerimaan perbekalan farmasi, dengan tujuan
kegiatan menentukan jumlah dan periode pengadaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan,
dan Bahan Medis Habis Pakai sesuai dengan hasil kegiatan pemilihan untuk menjamin
terpenuhinya kriteria tepat jenis, tepat jumlah, tepat waktu dan efisien dengan
ketersediaan fornas minimal 80%, sehingga profil resiko adalah belum ada metode
perencanaan dan perhitungan yang baik dengan kondisi aktual. Sehingga pemantauan
kami perlunya regulasi/ sistem yang dapat memfasilitasi keadaan actual.
2. Penerimaan Perbekalan Farmasi dengan tujuan kegiatan 80% Barang datang sesuai
Permintaan (Kertas Kerja dan Surat Pesanan) sehingga profil resiko adalah spesifikasi
perbekalan yang di sebabkan oleh penyedia. Sehingga pemantauan kami perlunya sop
tambahan dari tim pengadaan jika terjadi kekeliruan dari pemesanan perbekalan farmasi.
3. Konseling dengan tujuan kegiatan 80% pasien di konseling sesuai dengan pemakaian
khusus Insulin
4. Visite dengan tujuan kegiatan 90% pasien tervisite
5. Pelayanan Informasi obat dengan tujuan kegiatan 100% menjawab pertanyaan terkait
informasi obat.
6. Pengkajian dan Pelayanan Resep dengan tujuan kegaitan menganalisa adanya masalah
terkait Obat, bila ditemukan masalah terkait Obat harus dikonsultasikan kepada dokter
penulis Resep dengan indikator waktu tunggu obat racikan kurang dari 60 menit dan waktu
tunggu obat non racikan kurang dari 30 menit, sehingga di dapatkan pemantuan sesuai
target dari laporan standar pelayanan minimal.
7. Pemusnahan Obat dengan tujuan kegiatan Mengurangi obat expired date tiap tahunnya
sebanyak 10%.
8. Pendistribusian Perbekalan Farmasi dengan tujuan kegiatan Distribusi 80% sesuai dengan
jadwal amprah
9. Penyimpanan Perbekalan Farmasi dengan tujuan kegiatan 100% benar penyimpanan obat
sesuai dengan leaflet.
G. PEMBAHASAN MONITORING DAN EVALUASI BULANAN

Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan 5 kegiatan prioritas dan rutin untuk tahun 2022
ini diprioritaskan pada kegiatan peningkatan keselamatan pasien serta kelengkapan
Pedoman yang harus ada di unit farmasi serta peningkatan mutu Rumah Sakit Umum Daerah
Jati Padang serta pelayasnan bagi pasien, pendamping pasien maupun masyarakat di
sekitar.

Kegiatan monitoring dan evaluasi yaitu Membuat laporan Bulanan (terlampir), Membuat
laporan Triwulan (Terlampir), Membuat laporan Tahunan, Rapat Bulanan (Terlampir) pada
Uman farmasi dan Monitoring dan Evaluasi (Terlampir).

LAPORAN TAHUNAN UNIT FARMASI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
28
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1. Pada Tahun 2022, Unit Farmasi melakukan berbagai kegiatan terutama pelayanan farmasi
klinis, serta berfokus padan nilai kadaluarsa obat di layanan. Permasalahan tersebut
menjadi pembelajaran yang berharga dan menjadi evalusi yang perlu diperbaiki baik
secara sistem maupun regulasi, sehingga diharapkan pelayanan kefarmasian di layanan
dapat berjalan lebih optimal.
2. Kemajuan teknologi, era disrupsi di segala bidang serta banyaknya sarana kefarmasian
berizin perlu adanya pengawasan dalam pelaksanaan kegiatan. Oleh karena itu perlu
adanya perubahan pola pengawasan baik dari sisi tenaga dan proses pelaksanaan dan
sistem pengawasan yang sesuai dengan actual.

B. SARAN

1. Meningkatkan koordinasi dengan semua kegiatan dalam bidang perbekalan farmasi.


2. Meningkatkan pembinaan dan sosialisasi kebijakan atau ketentuan yang berlaku di Rumah
Sakit Umum Daerah Jati Padang terutama yang berkaitan dengan kefarmasian.
3. Meningkatkan kapabilitas dan profesionalitas tenaga kefarmasian di Unit Farmasi.

Demikian Laporan Tahunan ini kami susun sehingga dapat dijadikan informasi kinerja dan
kami menyadari bahwa masih ada kekurangan dari pembuatan laporan ini baik dari materi
maupun tehnik penyajiannya.

LAPORAN TAHUNAN UNIT FARMASI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
29
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Tahunan 2022 Unit Farmasi yang di laksanakan pada:

Periode Laporan : 1 Januari sd 31 Desember 2022

Tempat : Unit Farmasi RSUD Jati Padang

Alamat : Jl. Raya Ragunan No. 16, RT.5/RW.11, Ps. Minggu, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta
Selatan, Daerah Khusu Ibukota Jakarta.

Jakarta, 9 Januari 2023

Menyetujui Dibuat Oleh


Kepala Seksi Pelayanan Penunjang Penanggung Jawab Unit Farmasi
Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang

Ns. Animah, S.Kep apt. Muhammad Akram Haiyung, S.Farm


NIP. 196802041997032002 NIP. 199209252017120135

Mengetahui
Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang

dr. Siti Ainun Dwiyanti, MPH


NIP. 196710272007012022

LAPORAN TAHUNAN UNIT FARMASI


RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
30

Anda mungkin juga menyukai