KSEHA
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Rumah Sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan merupakan bagian dari
sumber daya kesehatan yang sangat diperlukan dalam mendukung penyelenggaraan
upaya kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan di Rumah Sakit mempunyai
karakteristik dan organisasi yang sangat kompleks. Berbagai jenis tenaga kesehatan
dengan perangkat keilmuannya masing-masing berinteraksi dan bersinergi satu sama lain.
Ilmu pengetahuan dan teknologi kedokteran yang berkembang sangat pesat yang harus
diikuti oleh tenaga kesehatan dalam rangka pemberian pelayanan yang bermutu,
membuat semakin kompleksnya permasalahan dalam Rumah Sakit.
Dalam Upaya penyelenggaraan kegiatan di Rumah Sakit terlaksana dengan baik, Salah
Satu Komite yang diperlukan adalah Komite Farmasi dan Terapi. Panitia Farmasi dan
Terapi (PFT) menurut Menteri Kesehatan RI No. 1197/Menkes/SK/X/2004 adalah
organisasi yang mewakili hubungan komunikasi antara staf medik dengan staf farmasi,
sehingga anggotanya terdiri dari dokter yang mewakili spesialisasi-spasialisasi yang ada
di rumah sakit dan apoteker wakil dari farmasi rumah sakit, serta tenaga kesehatan
lainnya.
Dalam penyelenggaraan pelayanan kepada pasien terutama dalam pemeriksaan
penunjang, diperlukan ketersediaan obat yang terencana baik. Tujuan adanya Komite
Farmasi dan Terapi adalah:
1. Menerbitkan kebijakan-kebijakan mengenai pemilihan obat, penggunaan obat dan
evaluasinya.
2. Melengkapi staf profesional di bidang kesehatan dengan pengetahuan terbaru yang
berhubungan dengan obat dan penggunaan obat sesuai kebutuhan
sistem formularium merupakan metode yang digunakan staf medik di rumah sakit yang
bekerja melalui Komite Farmasi dan Terapi (KFT), mengevaluasi, menilai dan memilih dari
berbagai zat aktif obat dan produk obat yang tersedia, yang dianggap paling berguna
dalam perawatan pasien. Hanya obat yang dipilih demikian yang secara rutin tersedia di
Kegiatan mengakomodir data kebutuhan obat dan alkes tiap unit pelayanan
dikerjakan bekerja sama dengan unit farmasi sebagai coordinator perbekalan
farmasi. Adapun usulan kebutuhan dibuat berdasarkan usulan unit dan data
pemakaian perbekalan farmasi, unit farmasi membuat dalam kertas kerja tahun
2022.
Komite Farmasi dan Terapi mengakomodir usulan tambahan atau usulan diluar
formularium dengan cara dokter pengusul melakukan pengisian formulir usulan
permintaan yang berisi nama obat, bentuk sediaan dan kekuatan, nama pasien,
indikasi, alasan permintaan, jumlah yang diminta, ditandatangani oleh dokter
yang meminta bersama dokter lain yang sesuai bidangnya untuk kemudian nilai
dan direkomendasikan oleh Ketua Komite Medik dan Ketua Komite Farmasi
dan Terapi, hingga sampai ke Direktur.
penderita.
8. Bila terdapat lebih dari satu pilihan yang memiliki efek terapi yang
serupa, pilihan
dijatuhkan pada
d. Mudah diperoleh
10. Obat lain yang terbukti paling efektif secara ilmiah dan aman(evidence
based
yang terjangkau.
Pabrikan.
KEGIATAN BULAN PJ
J F M A M J J A S O N D
NO
A E A P E U U G E K O E
N B R R I N L U P T V S
1. Rapat Formularium Ketua KFT
2. Pembuatan Formularium
Ketua KFT
3. Pelayanan obat
Ketua KFT
Seluruh Anggota
Tabel 3. Jadwal Pelaksanaan Kegiatan Pelayanan Komite Farmasi dan Terapi Tahun 2
Pelaporan usulan perbekalan farmasi pada tahun 2022 pada komponen obat-
obatan Rp 1.507.975.653,- dengan realisasi sampai barang datang total Rp
1.309.995.345,- kemudian pada komponen alat Kesehatan habis pakai serta bahan
medis habis pakai termasuk komponen unit sebesar Rp 1.463.292.545 - dengan
realisasi sampai barang datang sejumlah Rp 1.196.976.937,-. Upaya dalam
peningkatan penyerapan dengan segera menindak lanjuti pemesanan perbekalan
farmasi mulai dari pengadaan sampai ke distributor sehingga dapat memenuhi
kebutuhan pelayanan sesuai dengan fungsinya.
Pada tahun 2022 terdapat 9 usulan permintaan khusus dari dokter spesialis
dengan data terlihat pada tabel berikut :
N Usulan Obat Dokter Pengusul Keterangan
O
1 Natrium Chlorida dr.Irwinny Sp.A Jumlah
Spray dr.Naomi diminta 12,
Riatha,M.Ked(Ped),Sp. sebagai
A sediaan
yang aman
untuk
common
cold
2 N-Acetylstein dry dr.Irwinny Sp.A Jumlah
syrup dr.Naomi diminta 12,
Riatha,M.Ked(Ped),Sp. Efektifitas
A baik untuk
batuk
LAPORAN TAHUNAN UNIT FARMASI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
8
berdahak.
3 Chlorhxidine Glucon drg.Yori Merwinda Jumlah
Botol Saleh diminta 2
drg.Siti Nur Dwiyanti botol,
drg. Deasy Amelia Sebagai
Nurdin pelengkap
pembersih
stain gigi
4 Xylestein/ drg.Yori Merwinda Jumlah
Scandonest 2%` Saleh yang
drg.Nurul diminta 1
Pudjiastuti,Sp.KGA Kaleng,
drg. Deasy Amelia sebagai zat
Nurdin injeksi cito
jek.
5 Ryzodeg dr.Eka,Sp.PD Jumlah
dr.Aluisha,Sp.PD disesuaikan
dengan
kebutuhan,
terapi
optimal
pada DM.
6 Fentanyl ampul dr.Ade,Sp.Anestesi Jumlah
dr.Yosi,Sp.Anestesi yang
diminta
disesuaikan
, sebagai
analgetik
nyeri
sedang
berat.
7 Bucain Spinal Spray dr.Ade, Sp.Anestesi Jumlah
0,5% Ampul dr.Zeta,Sp.Anestesi yang
diminta
disesuaikan
, alasan
dikarenaka
n belum
ada laporan
KTD
LAPORAN TAHUNAN UNIT FARMASI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
9
8 Aminofluid dr.Retno Sp.B Jumlah
yang
diminta 10,
infus nutrisi
pada
pasien
puasa
9 Venodenol 3% dr.Retno,Sp.B Jumlah
diminta 10,
pasien
dengan
derajat 1-3.
Pelaksanaan tugas pokok dan fungsi Kefarmasian dilakukan oleh satu tim
pelaksana farmasi serta melibatkan tim lain seperti tim pengadaan, perencanaan,
IPSRS, kepala satuan pelayanan medik dan kepala seksi pelayanan penunjang
medik. Kegiatan pada sasaran ini adalah pemeliharaan alat dengan indicator alat
berfungsi sesuai dengan fungsinya dengan target 95% dengan realisasi 95% hal
ini di sebabkan tidak semua alat belum di cek sekala berkala, kedepannya akan di
usulkan untuk pemeliharaan dengan mengkordinasikan dengan Tim Atem
sehingga pencapaian bisa jauh lebih baik. Kemudian dengan perencanaan
indikator usulan penambahan/penggantian sarana seperti Rak, sudah tercapai bisa
yang tercantum pada gambar 1 dan gambar 6.
Tabel No. Kegiatan Indikator Target 8.
Fasilitas
Presentase alat berfungsi sesuai
1 Pemeliharaan alat 95%
spesifikasi (Atem)
Penambahan sarana dan prasarana untuk
Penggantian/
2 mendukung proses pelayanan farmasi 100%
penambahan
yang optimal
Target Kegiatan Sarana dan Prasarana Tahun 2022
Persentase Ketersediaan
Jumlah item BMHP memenuhi syarat
BMHP sesuai standar 488
a).Terdapat lonjakan pada perbekalan farmasi expired date non covid hibah pada bulan
September 2022 yang dialokasikan oleh Sudinkes/Dinas DKI Jakarta untuk Program
TB.
b). Terdapat kenaikan signifikan perbekalan farmasi expired date non covid pada
tahun 2022 pada bulan Januari, Februari, Juni, dan Oktober 2022 dikarenakan
dampak penutupan beberapa poli pada tahun sebelumnya
c). Terdapat kenaikan signifikan perbekalan farmasi expired date covid 2022 hanya
pada bulan Maret dan mulai mengalami kenaikan kembali dari bulan September
sampai November 2022 disebabkan penurunan jumlah pengunjung pasien covid
yang berobat di Rumah Sakit
d). Terdapat lonjakan perbekalan farmasi expired date covid hibah hanya pada bulan
Oktober 2022 dampak perpanjangan obat covid hibah dari Sudinkes/Dinkes yang
jatuh tempo expired pada bulan tersebut akibat menurunnya jumlah pasien covid
Rp800,000.00
Rp700,000.00
Rp600,000.00
Rp500,000.00
Rp400,000.00 Rp326,000.00
Rp300,000.00
Rp154,316.04
Rp141,178.00 Rp140,237.00 Rp132,132.00
Rp200,000.00
Rp100,000.00
Rp- Rp- Rp- Rp11,843.00 Rp- Rp-
Rp-
us
r
er
ri
i
et
be
ril
ni
be
be
ei
li
ar
ua
Ju
ob
ar
Ju
M
Ap
us
nu
em
m
em
br
kt
Ag
se
Ja
Fe
pt
ov
O
De
Se
N
Tabel 12. Perbekalan Farmasi Expired Date Non Covid Hibah Tahun 2022
Rp120,000,000.00
Rp95,353,870.56 Rp99,196,571.00
Rp100,000,000.00 Rp85,709,396.80
Rp80,000,000.00
Rp54,907,451.26
Rp60,000,000.00
Rp40,000,000.00 Rp27,316,243.00
Rp19,994,054.85
Rp15,539,836.24Rp16,217,167.00
Rp13,830,284.10
Rp20,000,000.00 Rp7,749,746.93 Rp5,543,834.99
Rp-
s
li
ei
ni
ril
et
r
i
ri
r
r
tu
ar
Ju
be
be
be
be
M
Ju
ua
Ap
ar
us
nu
to
m
em
br
Ag
Ja
Ok
se
ve
Fe
pt
No
De
Se
Tabel 13. Perbekalan Farmasi Expired Date Non Covid Tahun 2022
r
us
r
ri
be
i
be
be
et
ar
il
e
ei
ni
li
ua
st
pr
ob
Ju
ar
Ju
M
em
nu
em
em
gu
br
A
M
kt
Ja
pt
Fe
ov
A
es
O
Se
D
N
Tabel 14. Perbekalan Farmasi Expired Date Covid Tahun 2022
r
us
er
ri
be
be
i
be
et
ar
il
ei
ni
li
ua
st
ob
pr
Ju
ar
em
Ju
M
em
nu
em
gu
br
A
M
kt
Ja
pt
Fe
ov
es
A
O
Se
D
N
Tabel 15. Perbekalan Farmasi Expired Date Covid Hibah Tahun 2022
Pelayanan farmasi klinik yang telah dilakukan di RSUD Jati Padang meliputi
pengkajian dan pelayanan Resep; rekonsiliasi Obat; Pelayanan Informasi Obat
(PIO); konseling; visite; Monitoring Efek Samping Obat (MESO); Evaluasi
Penggunaan Obat (EPO). Pelayanan farmasi klinik seperti rekonsiliasi dilakukan
pada saat visite pasien baru.
Tabel 16 menunjukkan jumlah pelayanan farmasi klinik yang telah dilakukan
22
22
22
22
22
22
2
02
02
02
02
02
20
20
20
20
20
20
20
r2
t2
v2
l2
c2
ay
n
p
ar
g
Ju
Ap
Oc
No
De
Ju
Au
Fe
Se
Ja
1 Pelayanan lnformasi Obat (PIO) Jumah PeIayanan informasi obat yang terdokumentasi
2 Konseling Jumlah pelayanan konseling yang terdokumentasi
3 Pengkajian Resep Jumah resep yang dilakukan kajian (administratif, farmasetik dan klinik)
4 Visite Jumlah kegiatan visite yang dilakukan
5 Pemantauan Terapi Obat (PTO) Jumlah pasien yang dilakukan pemantauan terapi obat
6 Evaluasi Penggunaan Obat (EPO) Jumlah kajian penggunaan obat yang dilakukan
7 Dispensing Sediaan Steril
7 a. IV Admixture Jumlah sediaan steril IV Admixture yang disiapkan oleh Instalasi Farmasi
7 b. Total Parenteral Nutrition (TPN) Jumlah sediaan steril TPN yang disiapkan oleh lnstalasi Farmasi
7 c. Sitostatika Jumlah sediaan steril Sitostatika yang disiapkan oleh lnstalasi Farmasi
8 Monitoring Efek Samping Obat ( SO) Jumlah pasien yang dilakukan monitoring efek samping obat
9 Pemantauan Kadar Obat Dalam Darah {PKOD) Jumlah pasien yang dilakukan pemantauan kadar obat dalam darah
Tabel 16. Laporan Tahunan Pelayanan Kefarmasian Tahun 2022
Telaah resep rawat jalan tahun 2022 presentase pengkajian resep yang
dilalukan terbanyak adalah pada bulan Oktober sebesar 99,38% dan paling
terendah pada bulan Januari sebesar 98,735% yang dimana rata-rata dalam
satu tahun melakukan pengkajian resep sebesar 99,10%. Permasalahan
terbanyak dalam melakukan telaah resep adalah kelengkapan resep. Sehingga
informasi dapat dilihat presentasi kegiatan pada tabel 17, lampiran untuk
rencana tindak lanjut serta evaluasi tindak lanjut.
98,70%
98,60%
98,50%
98,40%
ri ri et ril ei ni li us r er r r
ua ua ar Ju Ju st be be be
n br Ap M u tob m
J a M g em Ok ve
m se
Fe A pt De
Se No
Tabel 17. Presentase Pengkajian Resep Rawat Jalan Tahun 2022
Pelayanan Informasi Obat (PIO) rawat jalan tahun 2022 kegiatan yang
banyak dilakukan adalah pada bulan November sebesar 1859 kegiatan dan
terendah pada bulan April sebesar 964 kegiatan serta rata-rata dalam satu
tahun melakukan Pelayanan Informasi Obat (PIO) sebesar 1347 kegiatan.
Penyebab penurunan jumlah PIO pada tahun 2022 adalah berkurangnya jumlah
pasien Poli dan IGD khususnya pasien Covid-19 serta adanya renovasi rumah
sakit yang mengurangi jumlah quota pasien pada setiap polinya. Akan tetapi,
kenaikan PIO dapat terjadi di tahun 2022 dikarenakan bertambahnya dokter
spesialis khusnya dokter syaraf, rehab medik serta penyakit dalam sehingga
pasien yang berobat terutama pasien-pasien kronis yang dirujuk ke rumah sakit
jati padang maupun mandiri semakin meningkat. Permasalah yang terjadi pada
tahun 2022 adalah pengetahuan mengenai indikasi obat dan penggunaan
sediaan obat, ketersediaan obat, serta obat yang tidak masuk kedalam
Formularium Nasional maupun Formularium Rumah Sakit. Sehingga informasi
dapat dilihat total kegiatan dapat di lihat pada tabel 18, lampiran untuk rencana
tindak lanjut serta evaluasi tindak lanjut.
1200 1082
965 1013 964 999
1000
800
600
400
200
0
r
r
r
us
be
er
ri
be
be
i
et
ar
il
ni
ei
li
ua
st
pr
ob
em
Ju
ar
em
Ju
M
em
nu
gu
br
A
M
kt
Ja
es
pt
Fe
ov
A
D
Se
Tabel 18. Kegiatan Pelayanan Informasi Obat Rawat Jalan Tahun 2022
LAPORAN TAHUNAN UNIT FARMASI
RUMAH SAKIT UMUM DAERAH JATI PADANG
15
c). Konseling Rawat Jalan
Kegiatan Konseling rawat jalan tahun 2022 yang banyak dilakukan adalah
pada bulan November sebesar 88 kegiatan dan terendah pada bulan Maret
sebesar 18 kegiatan serta rata-rata dalam satu tahun melakukan Konseling
sebesar 48 kegiatan. Penyebab penurunan jumlah Konseling pada tahun 2022
adalah peresepan tidak banyak yang diresepkan obat-obat yang termasuk
kedalam prioritas untuk dilakukan konseling seperti pasien-pasien kronis
dengan menggunakan sediaan insulin maupun turbuhaler serta pada diakhir
bulan memiliki kesepakatan bahwa untuk pasien lama tidak dilakukan konseling
kecuali pasien mendapatkan terapi baru diluar terapi rutin dengan cara
pemakaian yang berbeda atau pasien memimta untuk dilakukan konseling
kembali, berkurangnya jumlah pasien Poli dan IGD khususnya pasien Covid-19
serta adanya renovasi rumah sakit yang mengurangi jumlah quota pasien pada
setiap polinya. Akan tetapi, kenaikan Konseling dapat terjadi di tahun 2022
dikarenakan bertambahnya dokter spesialis khusnya dokter syaraf, rehab medik
serta penyakit dalam sehingga pasien yang berobat terutama pasien-pasien
kronis yang dirujuk ke rumah sakit jati padang maupun mandiri semakin
meningkat. Permasalah yang terjadi pada kegiatan konseling adalah fasilitas
konseling yang masih belum tersedia, keterbatasan Apoteker dalam melakukan
konseling atau SDM yang masih belum terpenuhi mengingat tetap melakukan
pelayanan rawat inap, rawat jalan serta IGD.
80 74
69
70
60
53
50 47
40 38
30 29
30 24
21
20 18
10
0
r
r
s
be
ri
er
i
be
et
be
tu
ril
ar
ei
ni
li
ua
Ju
ob
ar
Ju
m
Ap
us
nu
em
em
br
se
kt
Ag
Ja
Fe
pt
ov
O
De
Se
Pengkajian Resep
Desember 98,92%
November 98,88%
Oktober 98,16%
September 98,21%
Agustus 99,32%
Juli 98,44%
Juni 98,43%
Mei 98,46%
April 98,17%
Maret 98,49%
Februari 97,79%
Januari 99,50%
96,50% 97,00% 97,50% 98,00% 98,50% 99,00% 99,50% 100,00%
800 733
600
400
200
r
r
r
us
be
ri
er
be
i
et
be
il
ar
ni
ei
li
ua
pr
st
ob
Ju
ar
em
M
Ju
nu
em
em
gu
br
A
M
kt
Ja
es
Fe
pt
ov
A
D
Se
N
Tabel 21. Jumlah Kegiatan Pelayanan Informasi Obat Rawat Inap Tahun 2022
Konseling Obat adalah suatu aktivitas pemberian nasihat atau saran terkait
terapi Obat dari Apoteker (konselor) kepada pasien dan/atau keluarganya.
Konseling untuk pasien rawat jalan maupun rawat inap di semua fasilitas
kesehatan dapat dilakukan atas inisitatif Apoteker, rujukan dokter, keinginan
pasien atau keluarganya. Pemberian konseling yang efektif memerlukan
kepercayaan pasien dan/atau keluarga terhadap Apoteker. Pemberian
konseling Obat bertujuan untuk mengoptimalkan hasil terapi, meminimalkan
risiko reaksi Obat yang tidak dikehendaki (ROTD), dan meningkatkan cost-
effectiveness yang pada akhirnya meningkatkan keamanan penggunaan Obat
bagi pasien (patient safety).
Terjadi peningkatan jumlah kunjungan pasien setiap bulan di RSUD Jati
Padang. Hal ini ditunjukkan dengan jumlah resep bulanan yang selalu
meningkat. Sama hal nya dengan Rawat inap, yang mengalami peningkatan
jumlah pasien rawat inap. Namun peningkatan tesebut tidak menyebabkan
perubahan signifikan pada jumlah kegiatan konseling pasien rawat inap. Hal ini
disebabkan keterbatasan SDM untuk melakukan konseling sehingga konseling
dilakukan terbatas pada kriteria-kriteria tertentu.
10 10 10
10
9 9 9 9
8 8
8
7
6
6
5
r
us
r
r
ri
et
i
ril
ni
be
ei
li
ar
be
be
be
Ju
ua
t
M
Ju
Ap
ar
us
nu
em
to
em
m
br
Ag
Ok
Ja
ve
s
Fe
pt
De
No
Se
Tabel 22. Jumlah Kegiatan Konseling Rawat Inap Tahun 2022
0.00%
an
le
n
e
t
e
in
e
l
la
id
in
ti
zo
ri
zo
in
m
rt
ta
Fo
p
ir
ip
z
ra
sa
ra
o
or
ri
d
in
p
e
va
m
p
e
lo
etf
ti
so
m
s
e
nd
e
sa
m
m
Li
m
C
M
li
n
a
A
Si
G
La
C
in
e
in
zid
ne
l
e
xi
ol
ci
ci
i
im
yc
ys
i ll
ro
i
a
xa
a
riz
yc
m
fix
ox
da
ad
ni
flo
ti
ox
ro
da
Iso
ofl
Ce
ni
f
Ce
vo
Ce
th
Am
ro
in
pr
Le
i
Cl
et
Az
Ci
M
Tabel 24. Penggunaan Antibiotik Rawat Jalan Tahun 2022
00
00
00
0
00
00
,0
,0
,0
0,
0,
00
00
00
,00
00
,0
,0
,0
0,
40
60
20
80
10
20.00% 18.68%
15.00%
0.00%
A10 C08 C09 A02 B03 C10 R06 A11 M01 J01
10.00%
8.38%
8.00%
2.00%
0.00%
at
ne
id
n
ol
e
ne
D3
e
ol
ol
ci
am
Ac
im
m
ei
pi
xa
z
z
in
ta
st
ra
ra
fix
en
di
c
flo
m
cy
i
ce
op
ep
lo
rb
Ce
ef
ta
vo
yl
ra
Am
co
ns
m
Vi
et
Le
Pa
O
La
As
Ac
a m
As
15.00%
10.00%
6.20%
4.69% 3.81%
5.00% 2.77% 2.71% 2.32% 1.66%
0.00%
in
le
cin
in
e
ne
em
e
xi
in
im
im
zo
ac
i ll
ro
xo
xa
cl
en
yc
ax
fix
ox
da
ad
cy
ia
flo
op
ox
ot
ofl
Ce
ni
ftr
xy
f
vo
Ce
Am
er
f
ro
pr
Do
Ce
Ce
Le
M
et
Ci
M
Tabel 28. Penggunaan Obat Rawat Inap Tahun 2022
12.0%
10.0%
8.0% 7.3%
0.0%
A11 A02 J01 M01 C08 N02 A10 R05 A04 H02
78.00%
77.00%
76.00%
r
er
r
be
i
ri
us
ar
be
et
be
li
il
ei
ni
ua
ob
Ju
pr
em
st
nu
ar
Ju
em
em
br
kt
gu
M
Ja
pt
O
Fe
ov
es
A
Se
D
N
Tabel 31. Ketersediaan Obat Fornas Tahun 2022
3. Laporan RL13
Jumlah total resep generik dan nongenerik rawat jalan di tahun 2022 umumnya
mengalami kenaikan. Hanya pada bulan maret yang mengalami penurunan. Sedangkan pada
resep generik dan nongenerik rawat inap tidak mengalami kenaikan seperti pada rawat jalan.
100000
80000
60000
40000
20000
0
r
er
us
er
be
ri
be
i
et
ar
il
ei
ni
b
ua
li
st
ob
pr
Ju
em
ar
em
em
nu
Ju
gu
br
kt
M
Ja
pt
ov
Fe
es
A
O
Se
D
N
TOTAL RESEP RANAP Generik dan Non Generik TOTAL RESEP RALAN Generik dan Non Generik
Tabel 32. Laporan RL Tahun 2022
Status Klaim Layak yaitu klaim sudah di terima oleh sistem klaim, menandakan klaim
sudah di proses dan klaim sudah sesuai.
Status Klaim Tidak Layak atau Pending ialah klaim pending yang apabila berkas klaim
yang diajukan oleh Rumah Sakit belum lengkap terutama pada bulan ke-9 dikarenakan
scanan resep tidak terbaca oleh pihak BPJS
25000000
20000000
15000000
10000000
5000000
0
Maret
Juli
Mei
Juni
April
Januari
Oktober
Agustus
Februari
Desember
November
September
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Jumlah Klaim (per resep) Total Harga Klaim (Rp) Jumlah Pendingan (Rp)
Tabel 33. Laporan RL Tahun 2022
5. Laporan Supervisi
Pelayanan Kefarmasian harus dilakukan oleh Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian.
Tenaga Teknis Kefarmasian yang melakukan Pelayanan Kefarmasian harus di bawah
supervisi Apoteker. Kegiatan supervisi ini sudah dilkukan di semua unit pelayanan rawat
inap dan rawat jalan dengan 8 subyek yaitu troli emergency, obat floor stok, Ruangan,
Lemari Pendingin, Obat yang perlu di perhatikan, Penyimpanan B3, Kartu stok, dan
Penyimpanan narkotika dan Psikotropika. Setelah dilakukan supervisi kami memang
mendapatkan beberapa hasil temuan dari 20 unit yakni bias dalam pengisian suhu, lemari b3
yang belum memenuhi standar, kemudian dari hasil temuan itu kami memberikan masukan
untuk pengusulan pada hasil temuan. Hasil temuan dan tindak lanjut dapat di lihat pada
lampiran.
Standar pelayanan minimal farmasi di bagi atas 8 indikator dan masing-masing mempunyai
target sesuai dengan PMK No 129 tahun 2020. Selama tahun 2022 tim farmasi Rumah Sakit
Umum Daerah Jati Padang mengimplementasikan kegiatan standar sesuai pada tabel 34. Hasil
ini akan menjadi akan menjadi evaluasi tim farmasi untuk mencapai target yang sudah di
tetapkan.
Grafik diatas mencapai 100% sesuai indikator keamanan obat yang perlu diwaspadai atau
Pemberian perbekalan farmasi melakukan screening resep meliputi kelengkapan resep, telaah
obat, verifikasi sebelum penyerahan yang telah di tanda tangani oleh petugas sesuai shift dan
melakukan double cross check saat melakukan penyerahan.
Monitoring dan evaluasi dilakukan dengan 5 kegiatan prioritas dan rutin untuk tahun 2022
ini diprioritaskan pada kegiatan peningkatan keselamatan pasien serta kelengkapan
Pedoman yang harus ada di unit farmasi serta peningkatan mutu Rumah Sakit Umum Daerah
Jati Padang serta pelayasnan bagi pasien, pendamping pasien maupun masyarakat di
sekitar.
Kegiatan monitoring dan evaluasi yaitu Membuat laporan Bulanan (terlampir), Membuat
laporan Triwulan (Terlampir), Membuat laporan Tahunan, Rapat Bulanan (Terlampir) pada
Uman farmasi dan Monitoring dan Evaluasi (Terlampir).
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Pada Tahun 2022, Unit Farmasi melakukan berbagai kegiatan terutama pelayanan farmasi
klinis, serta berfokus padan nilai kadaluarsa obat di layanan. Permasalahan tersebut
menjadi pembelajaran yang berharga dan menjadi evalusi yang perlu diperbaiki baik
secara sistem maupun regulasi, sehingga diharapkan pelayanan kefarmasian di layanan
dapat berjalan lebih optimal.
2. Kemajuan teknologi, era disrupsi di segala bidang serta banyaknya sarana kefarmasian
berizin perlu adanya pengawasan dalam pelaksanaan kegiatan. Oleh karena itu perlu
adanya perubahan pola pengawasan baik dari sisi tenaga dan proses pelaksanaan dan
sistem pengawasan yang sesuai dengan actual.
B. SARAN
Demikian Laporan Tahunan ini kami susun sehingga dapat dijadikan informasi kinerja dan
kami menyadari bahwa masih ada kekurangan dari pembuatan laporan ini baik dari materi
maupun tehnik penyajiannya.
Alamat : Jl. Raya Ragunan No. 16, RT.5/RW.11, Ps. Minggu, Kec. Ps. Minggu, Kota Jakarta
Selatan, Daerah Khusu Ibukota Jakarta.
Mengetahui
Direktur
Rumah Sakit Umum Daerah Jati Padang