PANDUAN
PENGADAAN SEDIAAN FARMASI, ALAT KESEHATAN
DAN BAHAN MEDIS HABIS PAKAI
INSTALASI FARMASI
RSUD R.A BASOENI
TAHUN 2019
Lembar Judul……………………………………………………………………. i
Keputusan Direktur RSUD R.A. Basoeni………………………………….. ii
Daftar Isi………………………………………………………………………….. iii
I.Definisi…………………………………………………………………………... 1
II. Ruang Lingkup………………………………………………………………. 1
III. Tata Laksana………………………………………………………………… 2
Pemilihan perbekalan farmasi………………………………………… 2
Perencanaan perbekalan farmasi…………………………………….. 3
Pengadaan perbekalan farmasi……………………………………….. 5
IV. Dokumentasi: Pencatatan dan Pelaporan…………………………….. 5
Pencatatan dan pelaporan……………………………………………… 5
Administrasi penghapusan…………………………………………….. 6
Daftar Pustaka……………………………………………………………………. 7
iii
BAB I
DEFINISI
1.1 DEFINISI
1. Obat adalah bahan atau paduan bahan-bahan yang digunakan untuk
mempengaruhi atau menyelidiki sistem fisiologi atau keadaan patologi
dalam rangka penetapan diagnosis, pencegahan, penyembuhan
pemulihan, peningkatan kesehatan dan kontrasepsi termasuk produk
biologi
2. Perbekalan kesehatan adalah semua bahan dan peralatan yang
diperlukan untuk menyelenggarakan upaya kesehatan.
3. Instalasi farmasi adalah Unit Pengelola Obat atau Unit Pengelola
Teknis yang mengelola obat dan perbekalan kesehatan di Provinsi
atau Kabupaten/Kota.
4. Buffer Stok Nasional adalah obat dan perbekalan kesehatan yang
disediakan sebagai stok penyangga di tingkat nasional yang
diprioritaskan untuk mengatasi kekosongan obat di unit pelayanan
kesehatan sektor publik, untuk kejadian luar biasa (KLB), bencana
berskala nasional, serta untuk kebutuhan dari komponen masyarakat
untuk memperluas jangkauan dan pemerataan pelayanan kesehatan.
5. Buffer Stok Provinsi adalah obat dan perbekalan kesehatan yang
disediakan sebagai stok penyangga di tingkat provinsi yang
diprioritaskan untuk mengatasi kekosongan obat di unit pelayanan
kesehatan sektor publik, untuk KLB dan bencana berskala provinsi.
6. Buffer Stok Kabupaten/Kota adalah obat dan perbekalan kesehatan
yang disediakan sebagai stok penyangga di tingkat kabupaten/kota
yang diprioritaskan untuk mengatasi kekosongan obat di unit
pelayanan kesehatan sektor publik, untuk KLB dan bencana berskala
kabupaten/kota.
7. Sisa Stok adalah jumlah sisa obat yang masih tersedia di unit
pengelola obat pada akhir periode distribusi.
8. Stok Awal Persediaan adalah sisa stok pada akhir bulan sebelumnya
pada periode tertentu.
9. Kekosongan Obat adalah lamanya kekosongan obat dihitung dalam
hari.
10. Pemakaian Rata-Rata adalah jumlah pemakaian obat di unit pengelola
obat dalam periode waktu tertentu dibagi jumlah unit waktu per-
1
periode. Misalnya pemakaian rata-rata tahun 2007 adalah pemakaian
obat dalam satu tahun dibagi 12 bulan.
11. Waktu Tunggu adalah waktu yang dihitung mulai dari permintaan
obat oleh unit pengelola obat sampai dengan penerimaan obat.
2
BAB II
RUANG LINGKUP
3
BAB III
TATA LAKSANA
4
f. Menetapkan daftar Obat yang masuk ke dalam Formularium Rumah
Sakit,
h. Obat lain yang terbukti paling efektif secara ilmiah dan aman (evidence
based medicines) yang paling dibutuhkan untuk pelayanan dengan harga
yang terjangkau.
a. Obat dengan komposisi zat aktif yang sama tetapi tidak terdapat dalam
formularium,
b. Obat yang merupakan obat baru dan hanya diberikan dalam kondisi life
saving dan kasus tertentu dimana terapi pengobatannya tidak terdapat
dalam formularium,
c. Obat yang terkait dalam kondisi life saving,
d. Semua obat generik atau paten dalam formularium yang mengalami
kekosongan dari distributor.
Kriteria mengurangi obat pada formularium yaitu :
a. Jika obat tersebut sudah tidak beredar lagi di pasaran,
b. Ditarik oleh pemerintah (BPOM) atau pabrikan,
c. Obat yang selama 3 bulan secara berturut – turut tidak pernah
diresepkan
d. Obat yang termasuk dalam kategori slow moving drug
5
Proses pemilihan ini berkesinambungan untuk menyusun sebuah
formularium. Adanya review sistem manajemen dan formularium akan
memudahkan untuk penyusunan formularium RS selanjutnya.
6
3.3 Pengadaan Perbekalan Farmasi
Pengadaan merupakan kegiatan yang dimaksudkan untuk
merealisasikan perencanaan kebutuhan. Pengadaan yang efektif harus
menjamin ketersediaan, jumlah, dan waktu yang tepat dengan harga yang
terjangkau dan sesuai standar mutu. Pengadaan merupakan kegiatan yang
berkesinambungan dimulai dari pemilihan, penentuan jumlah yang
dibutuhkan, penyesuaian antara kebutuhan dan dana, pemilihan metode
pengadaan, pemilihan pemasok, penentuan spesifikasi kontrak,
pemantauan proses pengadaan, dan pembayaran.
Untuk memastikan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan Bahan
Medis Habis Pakai sesuai dengan mutu dan spesifikasi yang dipersyaratkan
maka jika proses pengadaan dilaksanakan oleh bagian lain di luar Instalasi
Farmasi harus melibatkan tenaga kefarmasian. Hal-hal yang perlu
diperhatikan dalam pengadaan Sediaan Farmasi, Alat Kesehatan, dan
Bahan Medis Habis Pakai antara lain:
a. Bahan baku Obat harus disertai Sertifikat Analisa,
2) Persyaratan pemasok,
7
3) Penentuan waktu pengadaan dan kedatangan Sediaan Farmasi, Alat
Kesehatan, dan Bahan Medis Habis Pakai,
b. Sumbangan/Dropping/Hibah
8
BAB IV
DOKUMENTASI
9
DAFTAR PUSTAKA
10