Anda di halaman 1dari 1

Judul Indikator Penundaan Operasi Elektif

Dasar Pemikiran 1. Undang-Undang No. 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit, pada pasal 29
ayat 1 disebutkan bahwa Setiap Rumah Sakit mempunyai kewajiban untuk
memberi pelayanan kesehatan yang aman, bermutu, antidiskriminasi dan
efektif dengan mengutamakan kepentingan pasien sesuai dengan standar
pelayanan Rumah Sakit.
2. Rumah sakit harus menjamin ketepatan waktu dalam memberikan pelayanan
termasuk tindakan operasi, sesuai dengan kebutuhan pasien untuk
mendapatkan hasil pelayanan seperti yang diinginkan dan menghindari
komplikasi akibat keterlambatan operasi.
Dimensi Mutu Tepat waktu, efisiensi, berorientasi pada pasien
Tujuan Tergambarnya ketepatan pelayanan bedah dan penjadwalan operasi
Definisi Operasional Penundaan operasi elektif adalah tindakan operasi yang terencana atau
dijadwalkan yang tertunda ≥ 1 jam dari jadwal operasi yang direncanakan
sebelumnya yang terjadi pada hari pelaksanaaan operasi.
Jenis Indikator Proses
Satuan Pengukuran Persentase
Numerator (pembilang) Jumlah pasien yang waktu jadwal operasinya tertunda lebih dari 1 jam
Denominator Jumlah pasien operasi elektif
(penyebut)
Target <5%
Kriteria inklusi dan Kriteria Inklusi: Pasien operasi elektif Kriteria
eksklusi Eksklusi: Penundaan operasi atas indikasi medis
Formula

Metode Pengumpulan Retrospektif


Data
Sumber Data Data sekunder dari catatan pasien yang dijadwalkan operasi dan data
pelaksanaan operasi.
Instrumen Pengambilan Formulir Penundaan Operasi Elektif
Data
Populasi/sampel (besar Menggunakan populasi atau sampel minimal sesuai dengan referensi
sampel dan cara
pengambilan sampel)
Periode Pengumpulan Harian
Data
Periode Analisis dan Bulanan dan Triwulan
pelaporan Data
Penyajian Data Tabel
Control chart
Run cha1rt
Penanggung Jawab Kepala Instalasi Bedah/Bedah Sentral

Anda mungkin juga menyukai