Anda di halaman 1dari 16

ABSORBSI PERKUTAN

By: Rani D P, S.Farm, M.Si, Apt


Penetrasi obat menembus kulit dapat
terjadi dengan beberapa cara :

1. Penetrasi transelular (menyebrangi sel)


2. Penetrasi interselular (antar sel)
3. Penetrasi transappendagel (melalui folikel
rambut, kelenjar lemak)
Faktor-faktor yang mempengaruhi absorpsi
perkutan :
1. Konsentrasi obat
2. Luas area pemakaian
3. Afinitas obat dalam pembawa
4. Basis
5. Hidrasi kulit
6. Perlakuan terhadap kulit
7. Stratum corneum (tebal/tipis)
8. Lamanya pemakaiaan
9. Pemakaian berulang
10. Pori
11. Viable tissue
Langkah-langkah absorbsi obat melalui kulit
:

1. Difusi bahan aktif pada lapisan batas antara


pembawa dengan kulit (pelepasan)
2. Penetrasi melalui stratum corneum
3. Permeasi bahan obat ke dalam korium
4. Resorbsi ke dalam peredaran darah
5. Pengangkutan dan distribusi oleh darah
PREFORMULASI

Desain Sifat fisika Safe,


bentuk dan kimia effective,
sediaan obat obat acceptible
Sifat fisika kimia yang terkait dengan
sediaan semi padat :

1. Ukuran partikel dan luas permukaan


2. Kelarutan
3. Disolusi
4. Koefisien partisi
5. Karakter kristal : polimorfi
6. stabilitas
BASIS DALAM SALEP
• Basis dalam sediaan semipadat merupakan
komponen dan faktor yang sangat penting
• Dapat menjadi komponen terbesar dalam
sediaan semi padat
• Menentukan baik buruknya sediaan
• Formulasi sediaan semipadat seleksi basis
yang cocok
• Fusngi basis sebagai Pembawa, pelindung
• Harus dapat melepas obat secara optimum
(tidak boleh merusak atau menghambat aksi
terapi)
• Sedapat mungkin cocok untuk penyakit tertentu
• Kondisi kulit tertentu
Basis sediaan semi padat yang baik harus
memiliki sifat-sifat :

• Tidak mengiritasi
• Mudah dibersihkan
• Tidak meninggalkan bekas
• Stabil
• Tidak tergantung pH
• Dapat bercampur dengan banyak obat
• Secara terapi netral
• Memiliki daya sebar yang baik/mudah dioleskan
• Memiliki kandungan mikrobakteri yang kecil (<10²/g)
dan tidak ada Enterobakteri, Pseudomonas aeroginosa
dan S. aureus
Basis sediaan semi padat dibagi menjadi 4
kelas :
1. Basis hidrokarbon (Oleaginous)
2. Basis absorbsi (anhydrous)
3. Basis absobsi (W/O type)
4. Basis tercuci (O/W type)
5. Basis terlarut
1. Basis Hidrokarbon (Oleaginous)
Sifat-sifatnya adalah :
• Emollient (melunakkan)
• Occlusive (meninggalkan lapisan dipermukaan
kulit)
• Nonwater-washable (tidak tercuci dengan air)
• Hydropobic (tidak suka air)
• Greasy (kotor)
Contoh : Vaselin, White Petrolatum/Parafin,
White Ointment
2. Basis Absorbsi (Anhydrous)
Sifat-sifatnya adalah :
• Emillient
• Occlusive
• Absorb water
• Anhydrous
• Greasy
Contoh : Hydrophilic Petrolatum, Anhydrous
Lanolin (adeps lanae)
3. Basis Absorbsi (W/O type)
Sifat-sifatnya adalah :
• Emollient
• Occlusive
• Contain water
• Some absorb additional water
• Greasy
Contoh : Lanolin, Cold cream
4. Basis Tercuci (O/W type)
Sifat-sifatnya adalah :
• Water washable
• Nongreasy
• Can be diluted with water
• Nonocclisive
Contoh : Hydrophilic Ointment
5. Basis Terlarut
Sifat-sifatnya adalah :
• Usually anhydrous
• Water soluble and washable
• Nongreasy
• Nonocclusive
• Lipid free
Contoh : Polyethilen Glycol Ointment

Anda mungkin juga menyukai