Anda di halaman 1dari 13

Angreni Ayuhastuti, M.Si., Apt.

2018

Angreni A - Materi Solida 1


GRANULATION is the process in which dry primary powder
particles are processed to adhere to form larger multiparticle
entities called granules.

Tablet Ukuran partikel:


0,2 – 0,5 mm
Kapsul
Ukuran partikel:
Granul 1,0 – 4,0 mm
Angreni A - Materi Solida 2
 Mencegah segregasi komponen serbuk
• Segregasi disebabkan karena perbedaan ukuran, densitas dan bentukpartikel.
 Memperbaiki
• Granulasi yang sifat alir serbuk
ideal adalah yang menghasilkan granul yang mengandung
komponen serbuk yang proporsional, sehingga segregasi tidak akan terjadi.
• Serbuk yangukuran
• Distribusi memiliki ukuran
granul yang terlalu
harus dikontrol, karenakecil, bentukdistribusi
bila rentang atau ukuran
 permukaan
Memperbaiki yang
terlalu tinggi, kompaktibilitas
iregular,
maka bersifat
dalam granul campuran
bisakohesif serbuk
 sukar
terjadi segregasi mengalir
• Hal ini
•• Serbuk menyebabkan
dengan sifat variasi
alir jelek  sukar
bobot tablet, karena filling
menyebabkan dari hopper
variasi bobotkeakhir
die
Serbuk terkadang
berdasar pada memiliki
volume sifat
(volumetric filling),dikompakkan,
bukan berdasarkanwalaupun
berat telah
 ditambahkan
sediaan karena volumetric filling
Mengurangibahan
resikoyang
bahaya pembuatan
adhesive BA toksik
untuk meningkatkan
• Granul yang diperoleh
kompaktibilitas, dari serbuk
akan tetapi yang granul
bila dibuat  ukurannya
kohesifakan mudah lebih
besar dan lebih
 dikompakkan
Menghilangkan danisodiametric
membentuk tablet
resiko caking sifat alir
yang
serbuk baik
lebih kuat
higroskopik
• Hal ini karena pada proses pengeringan (postgranulasi) bagian luar
granul kaya akan bahan pengikat
• Dengan
Granul demikian
memilikiakan
volume per berat
terbentuk ikatanyang lebih rendah
binder-binder yang kuat
Angreni A - Materi Solida 3
GRANULASI BASAH GRANULASI KERING
• Pembentukan masa granulasi • Dilakukan proses pembuatan
 primary powder particles + tablet besar (slugging)
cairan granulasi • Atau campuran dibuat
• Cairan tidak toksik, mudah dalam bentuk lembaran
menguap (roller compaction)
• Cairan granulasi bisa cairan • Slug yang dihasilkan kmd
saja atau berupa larutan dimilling  granul
pengikat/ adhesif • Dilakukan pengayakan
• Bila menggunakan air  terdapat • Unused fine  reworked
resiko stabilitas BA dan hidrolisis
• Granul basah  diayak • Tidak menggunakan cairan
sehingga didapatkan dan tidak menggunakan
granul dengan ukuran yang pemanasan
diinginkan  pengeringan Angreni A - Materi Solida 4
• Primary powder particle diantara
• Proses pengempaan primary
roller yang saling berputar,
powder particle menjadi slug
menjadi bentuk lempeng/
(diameter 25 mm, ketebalan 10-
bulatan
15 mm)
• Contoh: Alexanderwerk (a),
• Dapat menggunakan mesin tablet
Powtex (b)
konvensional, atau menggunakan
large heavy-duty rotary press • Hasil bisa mencapai 10 - 2000
kg/jam, kekerasan 10-64 kN/cm
• Biasanya digunakan hammer mill
untuk menghancurkan slug • Roller diameter: 100 – 450 mm
• Permasalahan : work hardening • Roller length : 30 – 115 mm

Angreni A - Materi Solida 5


A. Feed system
B. Roller compactor system/ Slugging system
C. Granulator atau mill system

Angreni A - Materi Solida 6


Briquetting Continous ribbon

Angreni A - Materi Solida 7


• Proses cukup ekonomis
• Dapat digunakan untuk berbagai bahan,
berbagai ukuran partikel, densitas dan
flowability
• Akan tetapi tidak semua bahan dapat
digranul dengan menggunakan roller
compactor  bahan yang
kompresibilitas buruk / kurang kohesif
• Invest alat lebih sedikit dibandingkan
dengan metode granulasi basah
• Proses mudah di-scale up
• Produk akan memiliki mechanical
strength yang seragam

Angreni A - Materi Solida 8


Merupakan proses peningkatan ukuran, dimana bahan
thermosetting (hot-melt binder) digunakan untuk mengikat
primary powder particle menjadi granul
Contoh Hot-Meltdengan
Dapat dilakukan Binder: 2 cara:

1. Dapat berupa
Hot-melt polimer
binder hidrofilik/dalam
ditambahkan wax hidrofobik
keadaan kering, kemudian suhu
mixinghidrofilik:
 Contoh ditingkatkan
PEGshingga
(PEG titik
2000leleh binder
– PEG 6000,(50-90°C)
paling sesuai PEG 3000
2. (melting
Hot-meltpoint
binder -54⁰C)  untuk
48 dipanaskan hingga meleleh 
immediate release product pada
disemprotkan
serbukhidrofobik:
 Contoh dengan Fluidized Bedwax,
Carnauba Granulator atau High-speed
Hydrogenated castor oil,Mixer
Granulator cotton seed oil, stearic acid,dan turunan asam lemak
Hydrogenated
3. (glyceryl
Hot-meltbehanate, glyceryl monostearate,
binder dipanaskan hingga meleleh  digranulasi
glyceryl trilaurate, glyceryl
seperti
trimyristate, glyceryl
pada granulasi basahtripalmitate, glyceryl tristearate, hexadecyl
palmitate, octadecyl stearate dan sorbitan monostearate)
Angreni A - Materi Solida 9
• Gaya adesi-kohesi pada immobile liquid film antar partikel
• Jika terdapat lapisan air immobile tipis pada serbuk  jarak
• Gaya interfasial 
interpartikulat pada mobile liquid
meningkatkan kontak antar partikel  ikatan
film
antar partikel meningkat
• Granulasi basah : air yang ditambahkan
• •Pembentukan
Timbul dari: serbuk yang menyerap
solid bridge setelah lembab
proses
immobile udara.
pengeringan
liquid film  mobile liquid film
• Bukan berdasarkan residual liquid postgranulasi
• Partial melting/ leleh sebagian• Pendular state: menimbulkan adhesi
• •Gaya
Mekanisme
tarik granulasi
menarik dgn partikel
antar PA menghasilkan
karena
solidadanyafilm tipe ini permukaan antara
tegangan
• Bahan pengikat yang mengeras liquid/udara dan adanya tarikankontak
hidrostatik
• Granulasi kering: ada tekanan pada serbuk  meningkatkan
• Gaya
Kristalisasi
area  senyawayang
elektrostatik
menurunkan tidakterlarut
jarak pada jembatan
berkontribusi
interpartikulat besar cair
pada kekuatan
 meningkatkan
• tablet akhir
Mechanical
kekuatan interlocking
granul • Capilary state: adhesi karena capillary
• Gaya van der Waals  berkontribusi suction
padapada permukaan
tablet akhir liquid/udara di
permukaan granul
• Funicular state: Moist granul tensil
Angreni A - Materi Solida 10
strength meningkat 3X
• Nukleasi
• Transisi

• •Ball
Cirinya terbentuk granul dgn ukuran kecil dalam
growth
jumlah besar
• •Bila
Distribusi
granulasiukuran cukup
dilanjutkan besar
ukuran partikel granul jadi
•lebih besar, bentuknya
Merupakan end-pointspheris
granulasi untuk sediaan
• Granul
kapsul dan berkoalesensi
terus tablet  unusable – overmassed
granul

Angreni A - Materi Solida 11


SHEAR GRANULATOR
• Sudah banyak ditinggalkan
High
• Waktu Speed Mixer-Granulator
mixing-granulasi lama
• Membutuhkan alat yang
Fluidized-Bed
Memiliki tiga Granulator
• beragam pengaduk horisontal
• Resiko kehilangan bahan saat
• transfer
Memiliki tiga braker blade (bisa
Spheronizers
vertikal
•• Partikel
Banyak ataudengan
beralih
dialirkan horisontal)
ke Highadanya
Speed aliran udara
Mixer-Granulator
Keuntungan:
•Keuntungan:
Cairan pengikat di-spray-kan ke partikel melalui nozzle
Kekurangan:
Spray
••• Udara
MixingDrier
Proses
Harga - granulasi
panas
alat dan filtered
mixing-granulasi
mahal  mixing
– drying dalam satu
powder
lebih cepatalat
• Cairan
Hematpengikat menempel
biaya labour cost,pada partikel, partikel yang saling bertabrakan
•• Perlu
Mixing – granulasi
optimasi mendalam pada satu alat
• saling
Resikoberikatan
kehilangan bahan selama pembuatan kecil
•• Cairan pengikat kmd
Diperlukan dihentikan, aliran udara panas diteruskan  drying
• Hemat waktu adanya monitoring
• Mesin dilakukan secara otomatis Angreni A - Materi Solida 12
Proses:
• Dry mixing
• Wet massing
• Extrusion
• Spheronization
• Drying
• Screening (Optional)

Angreni A - Materi Solida 13

Anda mungkin juga menyukai