Anda di halaman 1dari 22

SEDIAAN OBAT SUSPENSI

apt. St. Rahmatullah, S.Farm., M.Si.


Pengertian Sediaan Suspensi

 Suspensi adalah sistem heterogen jenis padat dalam


cairan, dimana fasa dalam (terdispersi) merupakan
bahan padat, sedangkan fasa luar (pendispersi,
pembawa) merupakan cairan.
 Ukuran partikel fasa dalam : 0,1mµ-100mµ.
 Secara visual partikel fasa terdispersi tampak jelas.
DEFINISI SUSPENSI
 Menrut FI edisi III , Suspensi adalah sediaan yang
mengandung bahan obat padat dalam bentuk halus dan
tidak larut, terdispersi dalam cairan pembawa.

 Suspensi oral adalah sediaan cair yang mengandung


partikel padat dalam bentuk halus yang terdispersi
dalam fase cair dengan bahan pangaroma yang sesuai
yang ditunjukkan untuk penggunaan oral.

 Suspensi topical adalah sediaan cair yang mengandung


partikel padat dalam bentuk halus yang terdispersi
dalam pembawa cair yang ditunjukkan untuk
penggunaan pada kulit.
 Suspensi oftalmik adalah sediaan cair steril yang
mengandung partikel-partikel sangat halus yang
terdispersi dalam cairan pembawa untuk pemakaian
pada mata.

 Suspensi untuk injeksi adalah sediaan cair steril


berupa suspensi serbuk dalam medium cair yang
sesuai dan tidak boleh menyumbat jarum suntiknya
serta tidak d suntikkan secara intravena atau ke
dalam larutan spinal.
 Suspensi tetes telinga adalah sediaan cair
mengandung partikel-partikel halus yang ditunjukkan
untuk diteteskan pada telinga bagian luar.

 Suspensi untuk injeksi terkonstitusi adalah sediaan


padat kering dengan bahan pengawet yang sesuai
untuk membentuk larutan yang memenuhi semua
persyaratan untuk suspensi steril setelapenambahan
bahan pembawa yang sesuai
SYARAT SEDIAAN SUSPENSI
1. Stabil dan homogen.
2. Bahan padat yang tidak larut dalam pembawa
mempunyai ukuran partikel yang kecil dan sama
besar.
3. Tidak boleh cepat mengendap
4. Partikel-partikel yang mengendap tidak boleh
menjadi massa yang keras dan harus dapat
disuspensikan kembali dengan sedikit pengocokan.
5. Tidak terlalu kental sehingga mudah dituang
PEMAKAIAN SEDIAAN SUSPENSI
Sediaan suspensi dapat digunakan :
• Untuk obat dalam
• Untuk obat luar

Contoh :
 Pengobatan melalui oral  susp. Oral
 Pengobatan mel.Injeksi  susp...”Steril”
 Pengobatan pada mata  susp optalmik
 Pengobata pada kulit  suspensi topikal
 Pengobatan pada telinga  suspensi tetes telinga
Tujuan pemberian bentuk sediaan
suspensi

 Bahan obat tidak larut, tetapi diinginkan sediaan


bentuk cairan.

Misal untuk penderita yang tidak dapat menelan


sediaan tablet atau kapsul, untuk sediaan
parenteral/injeksi, mempermudah
penggunaan/pemakaian menjadi lebih baik.
 Untuk memperbesar stabilitas dari bahan obat. Bahan
obat mempunyai bentuk yang larut dalam air (bentuk
garamnya), tetapi tidak dibuat dalam bentuk larutan
karena tidak stabil dan mudah terurai.

Co: - Tetrasiklin HCl  larut air  cepat rusak


- Tetrasiklin base  suspensi  stabil
 Untuk memperbaiki rasa
Bahan obat dalam bentuk larutan terasa sangat pahit,
dibuat bentuk suspensi sehingga rasa pahit dapat
berkurang.

Co : - Chloramphenicol  larutan  pahit


- Chloramphenicol palmitat / stearat 
suspensi  rasa lebih enak.
 Untuk memperlama khasiat.

Co : injeksi suspensi intramuscular / i.m.


CARA MENGERJAKAN OBAT
DALAM SUSPENSI

1. Metode Dispersi
Metode ini dilakukan dengan cara menambahkan serbuk
bahan obat ke dalam musilago yang telah terbentuk,
kemudian baru diencerkan. Mudah dan sukarnya serbuk
di basahi tergantung pada besarnya sudut kontak antara
zat terdispersi dengan medium. Serbuk yang demikian
disebut memiliki sifat hidrofob.
2. Metode Presipitasi

Zat yang hendak didispersikan dilarutkan dahulu ke


dalam pelarut organik yang hendak dicampur dengan
air. Setelah larut dalam pelarut organic, larutan zat
ini kemudian diencerkan dengan larutan pensuspensi
dalam air sehingga akan terjadi endapan halus
tersuspensi dengan bahan pensuspensi. Cairan organik
tersebut adalah etanol, propilen glikol, dan polietilen
glikol.
Flokulasi
Sistem
Pembentukan
Suspensi
Deflokulasi
FLOKULASI
1. Artikel merupakan agregat yang bebas
2. Sedimentasi terjadi cepat
3. Sediman terbentuk cepat
4. Sedimen tidak membentuk cake yang keras dan
padat dan mudah terdispersi kembali seperti
semula.
5. Wujud suspensi kurang bagus sebab sedimentasi
terjadi dengan cepat dan diatasnya terjadi
daerah cairan yang jernih dan nyata
Deflokulasi
1. Partikel Suspensi dalam keadaan terpisah satu
dengan yang lainnya.
2. Sedimentasi yang terjadi lambat, masing-masing
partikel mengendap terpisah dan partikel berada
dalam ukuran paling kecil.
3. Sediment terbentuk lambat.
4. Akhirnya sediment akan membentuk cake yang
keras dan sukar terdispersi kembali.
5. Wujud suspensi bagus karena zat tersuspensi dalam
waktu relative lama.
PENILAIAN STABILITAS
• Volume sedimetasi
Volume sedimentasi akhir : Volume sedimentasi awal
• Derajat flokulasi
Volume sedimentasi akhi dari suspensi flokulasi :
Volume sedimentasi akhir dari suspensi deflokulasi
• Metode reologi
faktor sedimentasi, redispersibilitas, menentukan
prilaku pengendapam, mengatur pembawa, dan susunan
partikel
• Perubahan ukuran partikel
Digunakan cara freeze thaw cycling yaitu suhu diturun
naikan sampai titik beku lalu dinaikan hingga mencair
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
STABILITAS SUSPENSI
• Ukuran Partikel

Hubungan antara partikel ukuran partikel merupakan


perbandingan terbalik dengan luas penampangnya.
Sedangkan antara luas penampang dengan daya tekan ke
atas terhadap hubungan linier. Artinya semakin kecil
ukuran partikel semakin besar luas penampangnya.
Sedangkan semakin besar luas penampang partikel, daya
tekan ke atas cairan akan semakin besar, akibatnya
memperlambat gerakkan partikel untuk mengendap
sehungga untuk memperlambat gerakkan tersebut dapat
dilakukan dengan memperkecil ukuran partikel.
• Kekentalan (Viskositas)

Kekentalan suatu cairan mempengaruhi pula kecepatan aliran


cairan tersebut, semakin kental suatu cairan,kecepatan
alirannya semakin turun atau semakin kecil. Dengan
demikian, dengan menambah kekentalan cairan,gerak turun
partikel yang kandungannya akan diperlambat. Perlu diingat
bahwa kekentalan suspensi tidak boleh terlalu tinggi agar
sediaan mudah dikocok dan dituang.
• Jumlah partikel (konsetrasi)

Jika di dalam suatu ruangan terdapat partikel dalam


jumlah besar, maka partikel akan sulit melakukan
gerakkan bebas karena sering terjadi benturan antara
partikel tersebut.
• Sifat atau muatan partikel
Suatu suspensi kemungkinan besar terdiri atas beberapa
macam campuran bahan yang sifatnya tidak selalu sama.
Partikel yang mengendap ada kemungkinan dapat saling
melekat oleh suatu kekuatan untuk membentuk agregasi dan
selanjutnya membentuk compacted cake, peristiwa itu
disebut”caking”.
Ukuran partikel dapat diperkecil dengan menggunakan
mixer, homogenizer,colloid mill, dan mortir. Sedangkan
viskositas fase eksternal dapat dinaikkan dengan menambah
zat pengental yang dapat larut kedalam cairan tersebut.
Bahan-bahan pengental ini sering disebut suspending agent
(bahan pensuspensi), yang umumnya bersifat mudah
mengembang dalam air.
Bahan pensuspensi dapat dikelompokkan sebagai bahan
pensuspensi dari alam dari bahan pensuspensi sintetis.
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai