Anda di halaman 1dari 33

Apt. St. Rahmatullah, S.Farm., M.Si.

FUNGI
(JAMUR)
FUNGI
Fungi adalah organisme kemoheterotrof yang
memerlukan senyawa organik untuk nutrisinya (sumber
.karbon dan energi)

Di dalam dunia mikrobia jamur termasuk divisi Mycota


(fungi). Mycota berasal dari kata mykes (bahasa
Yunani).
CIRI – CIRI UMUM
1. Eukariotik (memiliki membran inti)
2. Tidak memiliki klorofil (heterotrof)
3. Uniseluler dan multiseluler
4. Beberapa memiliki zat warna
5. Mendapatkan nutrisi dengan absorpsi
6. Bentuknya bermacam-macam
7. Dinding sel tersusun dari zat kitin
MACAM-MACAM BENTUK FUNGI
(JAMUR)
Jamur terdiri atas berbagai bentuk diantaranya bentuk payung,
bulat dan kuping.

1.Berbentuk Payung 2. Berbentuk Bulat 3. Berbentuk kuping

Valvariella sp. Agaricus bisporus Pleurotus ostreatus


(Jamur merang) (Jamur kacing) (Jamur tiram)
STRUKTUR TUBUH JAMUR
CARA HIDUP JAMUR
Jamur merupakan mikroorganisme yang bersifat heterotop.
Berdasarkan sifat tersebut cara hidup jamur dapat dibedakan
menjadi saprofit, parasit dan simbiosis.

Saprofit yaitu memperoleh zat organik dari sisa-sisa


organisme mati, misalnya daun dan kertas.

Gymnophilus
 Parasit yaitu memperleh zat organik dari organisme
hidup yang lain (inang).

Ustilago
 Simbiosis yaitu memperoleh zat organik dari organisme
hidup yang lain(inang) namun bersifat menguntungkan
bagi inangnya.
 Misalnya membantu didalam proses pengambilan mineral
dari tanah.

Mikoriza
HABITAT HIDUP JAMUR
Jamur dapar hidup dalam berbagai kondisi lingkungan.
Habitat hidup jamur sebagai berikut :
1.Di darat dan di laut
2.Di tempat yang lembab
3.Mengandung zat organik
4.Lingkungan yang asam
REPRODUKSI
DIVISI-DIVISI JAMUR

Berdasarkan divisinya jamur dibedakan kedalam empat

divisi sebagai berikut :

1.Zygomycotina

2.Ascomycotina

3.Basidiomycotina

4.Deuteteromycota
Divisi Zygomycotina
Ciri – ciri :
1.Hifa tidak bersekat
2.Dinding sel dari zat kitin
3.Saprofit dan parasit
4.Reproduksi seksual dengan zigosporangium
5.Reproduksi aseksual dengan sporangium
Sporangium
Siklus Reproduksi Zygomicota
Contoh :
sporangium

sporangiophore

Rhizopus stolonifer

Mucor sp.
PEMANFAATAN ZYGOMYCOTA
Beberapa jenis jamur dari devisi Zygomycota yang dapat dimanfaatkan
antara lain, Rhizopus oryzae untuk pembuatan tempe dan Rhizopus
stolonifer yang berperan dalam pembusukkan roti

Rhizopus oryzae

Rhizopus stolonifer

Tempe
Divisi Ascomycotina
Ciri – ciri :
1.Hifa bersekat ( ada yang satu dan berinti banyak)
2.Saprofit, parasit dan bersimbiosis dengan alga biru
membentuk likenes
3.Reproduksi seksual dengan aksus membentuk askokarp
4.Reproduksi aseksual dengan konidium
Konidium

konidiospora

konidiofor
Trikogin
Askus dengan
Askogonium
8 askospora Jenis jantan
Anteredium

Tiap inti haploid


membelah sekali
Inti haploid jantan
dengan mitosis
Berpindah ke dalam
Jenis betina
askogonium

Hifa dikariotik
(n + n) berkembang
dari askogonium

Meiosis

Askus
muda

Nukleus
diploid (2n)

Askokarp terdiri dari hifa dikariotik


(n + n) dan hifa steril (n)

Siklus seksual pada Ascomycota


CONTOH JAMUR YANG DIMANFAATKAN DALAM BIDANG
FARMASI
Penicillium notatum bekerja sebagai antibiotik terhadap bakteri
gram positif seperti Staphylococcus dan Streptococcus serta
bakteri gram negatif seperti Escherichia coli dan
Klebsiellapneumoniae.

Mekanisme kerja antibiotik pada gram positif


Cara kerjanya dengan menghambat enzim transpeptidase, dengan
kata lain β – laktam akan terikat pada enzim transpeptidase yang
berhubungan denganmolekul peptidopglikan, jamur ini mengambil
kelebihan air dn melemahkan dinding saat sel membelah
menyebabkan lisis sel sehinggal menyebabkan rusaknya dinding sel
pada bakteri.

Penicillium notatum
BENTUK-BENTUK KONIDIUM

Cladosporium Phialophora
 Mekanisme kerja antibiotik pada gram negatif

Mekanismenya tidak berbeda dengan mekanisme aksi


pada gram positif. Hal yang membedakan yaitu pada
bakteri gram positif, setelah kehilangan dinding sel
akan menjadi protoplas, sedangkan pada bakteri
gran negatif akan menjadi sferoplas. Protoplas dan
sferoplas nantinya yang akan menjadi lisis (pecah).
Divisi Basidiomycotina
Ciri – ciri :
1.Hifa bersekat (ada yang satu dan berinti dua)
2.Saprofit, parasit dan bersimbiosis dengan akar
tumbuhan membentuk mikoriza
3.Reproduksi seksual dengan basidium membentuk
basidiokarp
4.Reproduksi aseksual dengan konidium
Reproduksi Seksual Basidiomycotina

Sterigma:
empat
tonjolan yang
dibentuk oleh
basidium
BENTUK BASIDIUM

Tudung Bilah

Stipe Basidium
Contoh :

Volvariella volvaceae Lentinula edodes


(jamur merang)

Amanita muscaria
PEMANFAATAN BASIDIOMYOTCA
Ada beberapa jenis jamur pada devisi basidiomycota yang
dimanfaatkan sebagai bahan obat-obatan seperti
Ganoderma aplanatum dan Polyporus singaetum

Ganoderma aplanatum Polyporus gingaetum


Divisi Deuteromycota
Ciri – ciri :
1.Hifa bersekat tubuh berukuran mikroskopis
2.Bersifat parasit pada ternak dan ada yang hidup
saprofit pada sampah
3.Reproduksi aseksual dengan konidium dan seksual
4.Banyak yang bersifat merusak atau menyebabkan
penyakit pada hewan-hewan ternak, manuasia, dan
tanaman budidaya.
Deuteromycota
 Epidermophyton floccosum = penyebab penyakit kaki
atlet
 Sclerothium rolfsii = penyebab penyakit busuk pada
tanaman
 Fusarium = menyerang tanaman kentang, tomat, pisang,
dan tembakau
Epidermophyton floccosum
OBAT UNTUK PENYAKIT PANU

Ada beberapa obat yang dapat membantu mengobati penyakit panu


seperti, terbinafe, mikonazole, oxiconazole dan ketoconazole
1.Terbinafe (Lamisi)
Mekanisme kerja obat ini adalah ketika masuk permukaan kulit,
obat akan menhambat squalene epoxidase yang menurunkan sintesis
ergosterol, penurunan sintesis ini menyebabkan kematian sel jamur.
2. Miconazole
Mekanisme kerja obat ini adalah merusak dinding sel jamur dengan
menghambat biosentesis ergosterol. Hal tersebut membuat
preamibilitas membran meningkat yang menyebabkan kebocoran
nutrisi/makanan sehingga sel jamur mati.
Penggolongan obat untuk mengatasi penyakit yang
disebakan oleh jamur :
1.Obat jamur golongan polyene, obat kelompok ini bekerja
dengan cara meningkat sterol dalam membran sel jamur,
contohnya : nistatin, candicin, dan rimocidin.
2.Obat jmaur golongan azoles, anti jamur kelompok ini
merupakan obat jamur yang paling banyak digunakan di
Indonesia, obat ini bekerja dengan cara menghambat squlene
lanosterol 14 demethyles, contoh : obat jamur golongan ini
adalah ketokonazole, mikonazole dan flukonazole.
3.Obat jamur golongan allymines, bekerja dengan
menghambat epoxidase squalene, contoh : terbinafine
4.Obat jamur golongan echinocandins, bekerja dengan
menghambat sintesa glukan dalam dinding sel, contoh : obat
jamur golongan ini adalah caspofugin
SELESAI

Anda mungkin juga menyukai