Anda di halaman 1dari 27

SEDIAAN OBAT LARUTAN

apt. St. Rahmatullah, S.Farm., M.Si.


Apa itu sediaan
liquid ???

Sediaan dengan wujud cair, mengandung


satu atau lebih zat aktif yang terlarut stabil
dalam medium yang homogen pada saat
diaplikasikan.
 Larutan adalah sediaan cair yang mengandung satu
atau lebih zat kimia yang terlarut

 Misal : terdispersi secara molecular dalam pelarut


yang sesuai atau campuran pelarut yang saling
bercampur

 Karena molekul-molekul dalam larutan terdispersi


secara merata, maka penggunaan larutan sebagai
bentuk sediaan, umumnya memberikan jaminan
keseragaman dosis dan memiliki ketelitian yang baik
jika larutan diencerkan atau dicampur

 Zat pelarut disebut solvent.


 Zat yang terlarut disebut solute.
JENIS LARUTAN
1. Larutan encer : larutan yang mengandung sejumlah kecil zat A
yang terlarut
2. Larutan jenuh : larutan yang mengandung jumlah maksimum zat
A yang dapat larut dalam air pada tekanan dan temperatur
tertentu
3. Larutan lewat jenuh : larutan yang mengandung jumlah zat A
yang terlarut melebihi batas kelarutannya di dalam air pada
temperatur tertentu.
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
KELARUTAN

Polaritas Kelarutan Salting In Salting Out

Pembentukan
Temperatur Co-Solvency
Kompleks
1. POLARITAS

o Kelarutan suatu zat memenuhi aturan ”like


dissolves like” artinya solute yang polar akan larut
dalam solvent yang polar, solute yang non polar akan
larut dalam solvent yang bersifat non polar.
o Garam-garam anorganik larut dalam air
o Alkaloid basa larut dalam kloroform
2. CO-SOLVENCY

 Co-solvency adalah peristiwa kenaikkan kelarutan


suatu zat karena adanya penambahan pelarut lain
atau modifikasi pelarut.
 Luminal tidak larut dalam air, tetapi larut dalam
campuran air-gliserin.
3. KELARUTAN

Kelarutan zat anorganik yang digunakan dalam farmasi


umumnya adalah :
Larut dalam air
 Semua garam klorida larut, kecuali : AgCl, PbCl2, Hg2Cl2
 Semua garam nitrat larut, kecuali nitrat base seperti
bismuth subnitras
 Semua garam sulfat larut, kecuali BaSO4, PbSO4, CaSO4.

Tidak larut dalam air


 Semua garam karbonat tidak larut, kecuali
K2CO3, Na2CO3, (NH4)CO3
 Semua oksida dan hidroksida tidak larut,
kecuali KOH, NaOH, NH4OH, BaO,
Ba(OH)2
 Semua garam posphat tidak larut, kecuali
K3PO4, Na3PO3, (NH4)PO4
4. TEMPERATUR

 Zat padat pada umumnya bertambah larut bila


suhunya dinaikkan, zat tersebut bersifat endoterm,
karena pada proses kelarutannya membutuhkan panas.
 Zat terlarut + pelarut + panas larutan
 Beberapa zat lain justru tidak larut jika suhunya
dinaikkan (bersifat eksoterm), karena pada
kelarutannya menghasilkan panas.
 Zat terlarut + pelarut larutan + panas
 Contoh : K2SO4, KOH, CaHPO4, minyak atsiri, gas-
gas yang larut.
5. SALTING OUT

 Peristiwa adanya zat terlarut tertentu yang


mempunyai kelarutan besar dibanding zat utama,
akan menyebabkan penurunan kelarutan zat utama
atau terbentuknya endapan karena ada reaksi kimia.
 Contoh : Kelarutan minyak atsiri dalam air akan
turun bila ke dalam air tersebut ditambahkan
larutan NaCl jenuh.
 Disini kelarutan NaCl dalam air lebih besar
dibanding kelarutan minyak atsiri dalam air, maka
minyak atsiri akan memisah.
6. SALTING IN

 Peristiwa bertambahnya kelarutan dari suatu


senyawa organik dengan penambahan suatu garam
dalam larutannya.
 Contoh : riboflavin tidak larut dalam air, tetapi larut
dalam larutan yang mengandung karena terjadi
penggaraman riboflavin + basa NH4.
7. PEMBENTUKAN KOMPLEKS

 Peristiwa terjadinya interaksi antara senyawa tak


larut dengan zat yang larut dengan membentuk
garam kompleks.
 Contoh : Iodium larut dalam KI atau NaI jenuh.
 KI + I2  KI3
 HgI2 + 2 KI  K2HgI4
Kecepatan kelarutan suatu zat dipengaruhi oleh :

1. Ukuran partikel : makin halus solute, makin kecil


ukuran partikel; makin luas solute yang kontak
dengan solvent, solute makin cepat larut.
2. Suhu : pada umumnya kenaikan suhu akan
menambah kelarutan solute.
3. Pengadukan
BENTUK SEDIAAN SOLUTIO
KEUNTUNGAN KERUGIAN

1. Merupakan campuran homogen 1. Volume bentuk larutan lebih


2. Dosis dapat mudah diubah-ubah besar.
dalam pembuatan. 2. Ada obat yang tidak stabil
3. Dapat diberikan dalam larutan dalam larutan.
encer kapsul 3. Ada obat yang sukar ditutupi
4. Kerja awal obat lebih cepat karena rasa dan baunya dalam
obat cepat diabsorpsi. larutan.
5. Mudah diberi pemanis, baubauan
dan warna.
6. Untuk pemakaian luar, bentuk
larutan mudah digunakan.
MACAM - MACAM SEDIAAN LIQUID

BENTUK SEDIAAN OBAT CAIR TERLARUT

LARUTAN/SOLUSIO EMULSI SYRUP

ELIXIR MIXTURA
LARUTAN/SOLUSIO
Solusio adalah bentuk sediaan obat cair yang mengandung bahan
padat dan cair yang tercampur homogen secara fisika dan kimia
dan termostabil. Solvent biasanya adalah air.
 
Solusio adalah :
1. Suatu campuran homogen dari dua atau lebih bahan secara
fisik dan kimia.
2. Bahan-bahan tersebut bisa cairan, gas atau padat
3. Larutan gas dalam cairan, cairan dalam cairan, atau padat
dalam cairan.
4. Bahan yang terlarut disebut solute
5. Medium pelarut disebut solvent.
KEUNTUNGAN :
1. Lebih mudah ditelan daripada sediaan padat.
2. Mudah digunakan untuk anak dan geriatri
3. Dapat segera diabsorpsi
4. Respon / kerja obat lebih cepat daripada sediaan padat.
5. Memperkecil iritasi bahan obat yang terjadi setelah minum bentuk
sediaan padat (Aspirin, KCl) karena dalam bentuk cair terjadi
pengenceran segera oleh isi lambung.

 
KERUGIAN :
6. Terdapat masalah dalam hal :
7. Pembuatan, transportasi, penyimpanan dan penggunaan
8. Stabilitas bahan obat lebih sulit dari sediaan padat
9. Shelf life sediaan cair lebih singkat dari sediaan padat.
10. Solusio seringkali menyediakan media yang layak untuk pertumbuhan
mikro organisme, sehingga boleh jadi perlu penambahan bahan
pengawet.
11. Rasa obat biasanya tidak menyenangkan, tetapi dapat dimaniskan
menjadi lebih nikmat.
SYRUP = SIRUPUS

Sirupus atau sirup adalah bentuk sediaan obat cair yang mengandung gula
atau Saccharosa. Sirup merupakan cairan (larutan) yang kental, mendekati
jenuh, dengan konsentrasi gula 64%-66%. Sirup umumnya manis dan
beberapa mengandung bahan aktif. Sirup dengan kadar gula yang tinggi
mempunyai tekanan osmotik cukup besar sehingga pertumbuhan bakteri
dan fungi dapat terhambat. Sirupus dapat digunakan untuk pengobatan
(mengandung bahan aktif, untuk korigens.
Sirup untuk pengobatan.
Sirup mengandung bahan aktif (obat) sebagai :
1. Ekspektoran
2. Antitusiv
3. Antiinfeksi (antibiotika)
DRY SYRUP = SIRUP KERING

Campuran bahan obat dengan saccharosa, berupa serbuk padat harus


dicampur dengan air lebih dulu sebelum digunakan.
 
 Keuntungan
1. Dapat disimpan tahan lebih lama
2. Ampisillin dry syrup
3. Injeksi Kanamycin
4. Injeksi Streptomycin
ELIXIR

Elixir adalah larutan obat hidroalkoholik yang manis. Elixir mengandung


sampai 20% gula dan 8% alkohol sebagai tambahan pada vehikulum
dapat diberikan : Glycerin, sirup atau larutan sorbitol.

Kerugian :
Kurang cocok untuk penderita anak karena mengandung alkohol yang
cukup tinggi.
Contoh : Syrup Benadryl Expectoran
 
MIXTURA

Mixtura merupakan larutan campuran sederhana antara bahan cair


dengan bahan cair lainnya.

Contoh :
Campuran asam HCl encer dengan cair
 Julapium : Campuran alkohol dengan air
 Spiritus dilutus :Mengandung etanol 70% dan 30% air
 Spiritus fortior :Mengandung 95 – 96% etanol dan 4 – 5% air
 
Minyak Gandapura
R/ Methylis Salicylat 60
Ol. Cayuputi 20
Inf. Hyoscyami oleos 20
Chloroform 20
S.u.e
EMULSI

Emulsi adalah campuran dua cairan yang tidak dapat tercampurkan


(biasanya air dan minyak) dimana salah satunya melarut dalam lainnya.
Dapat untuk penggunaan topikal, injeksi maupun oral.
BENTUK SEDIAAN OBAT CAIR TIDAK LARUT

MIXTURA
MAGMA SUSPENSI AGITANDA

Merupakan bentuk sediaan obat cair yang mengandung bahan yang tidak
larut. Semua jenis bentuk sediaan tersebut harus dikocok kuat sebelum
digunakan sampai sediaan tampak uniform (homogen)
SUSPENSI

1. Bentuk sediaan obat cair berupa suatu tebaran yang terbagi secara
tetap partikel padat yang tidak larut dalam suatu cairan.
2. Sebagian besar mediumnya adalah air, dalam beberapa hal
mediumnya cairan organik atau minyak.
3. Suspensi mengandung suspending agent yang membantu memelihara
bahan tidak larut dari pengendapan dan menjadikan dosis uniform.
Karena ada suspending agent, sediaan suspensi menjadi kental.

Suspensi Oral
4. Dapat memberi area permukaan luas untuk bahan obat. Misal: Kaolin
untuk absorpsi toksin, Magnesium trilicate untuk menetralkan
kelebihan asam lambung.
5. Rasa dari kebanyakan obat lebih nyaman dari solusio. Misal:
Paracetamol, Chlorampenicol palmitat yang tidak larut
Suspensi Topikal
Untuk meninggalkan endapan bahan aktif pada kulit setelah penguapan
cepat dari medium dispersi.
 
Suspensi Parenteral
1. Mengontrol kecepatan absorpsi bahan obat
2. Suspensi dalam air pelepasan bahan obat lebih cepat daripada
suspensi dalam minyak.
MIXTURA AGITANDA

Mixtura agitanda adalah bentuk sediaan obat cair yang mengandung bahan
padat tidak larut yang mengendap. Mixtura biasanya kurang kental dari
suspensi.

Kerugian : Tidak cocok untuk obat minum karena sulit diperoleh dosis yang
uniform (seragam), lama kelamaan dosis obat dapat meningkat.
Kebanyakan digunakan untuk obat luar.

Contoh : - Liquor Faberi


- Calamin Lotion
MAGMA

Magma mengandung bahan obat tidak larut tersuspensi (biasanya


bahan inorganik) dalam jumlah yang cukup, yang mana magma sangat
kental.

Anda mungkin juga menyukai