Anda di halaman 1dari 30

Tugas

Kelompok
Kelompok 5
ANGGOTA KELOMPOK
1.Ananda Ayu Prana Shinta
2.Carolina ivani saputra
3.Chindy Wahyuni
4.Flora Dwy Amnesia P.
5.Muhammad Athoillah A.
6.Shinta Kharisma P.
7.Zara Eka K.P.
PENDAHULUAN

A Pengertian

B Keuntungan dan kerugian

C Metode pembuatan

D Komposisi

E Macam-macam
Pengertian Obat

zat kimia yang digunakan untuk mengobati,


menyembuhkan, mencegah, atau mendiagnosis suatu
penyakit atau untuk meningkatkan kesejahteraan.
Definisi Tablet

Tablet merupakan bentuk sediaan yang diperoleh dari


campuran
serbuk bahan obat dan bahan tambahan yang
dikompresi dalam die

untuk menghasilkan bentukan padat.


Keuntungan Tablet

1. Lebih murah daripada kapsul


2. Tahan lama
3. Lebih stabil daripada kapsul
4. Dosis lebih tinggi daripada kapsul
5.Beberapa tablet bisa dikunyah atau bahkan dilarutkan
secara oral
Kerugian Tablet

1. Bisa menyebabkan iritasi pada saluran pencernaan


2. Efek lebih lambat
3. Lebih cenderung rusak secara tidak konsisten
4. Kurang enak, setelah ditelan bisa meninggalkan rasa
pahit
Cara pembuatan
1. Granulasi basah 2. Granulasi kering / slugging / pre
Dilakukan dengan mencampur sampai compression
homogen, lalu dibasahi dengan larutan Dilakukan dengan mencampurkan zat
bahan pengikat, bila perlu ditambah berkhasiat, zat pengisi dan zat penghancur,
bahan pewarna, setelah itu diayak bila perlu ditambahkan zat pengikat dan
zat pelicin menjadi massa serbuk yang
menjadi granul dan dikeringkan dalam
homogen, lalu dikempa cetak tekanan
lemari pengering pada suhu 40° - 50° C
tinggi, sehingga menjadi tablet besar yang
(tidak lebih dari 60° C).
disebut slugs.
Cara pembuatan

Cetak / kempa langsung, dilakukan apabila :


1. Jumlah zat khasiat pertabletnya cukup untuk dicetak.
2. Zat khasiatnya mempunyai sifat alis yang baik.
3. Zat khasiatnya berbentuk kristal yang bersifat free-flowing.
Komposisi
b. Bahan pengikat (binder)
a. Bahan pengisi (diluent atau filler)
Bahan pengisi ditambahkan dengan tujuan untuk
Bahan pengikat membantu
memperbesar
perlekatan partikel dalam
volume dan berat tablet. Bahan pengisi yang
formulasi,
umum digunakan adalah
laktosa, pati, dekstrosa, dikalsium fosfat dan
memungkinkan granul dibuat dan
mikrokristal selulosa.
dijaga keterpaduan hasil akhir
tabletnya
Komposisi
c. Bahan penghancur (disintegrant)
Bahan penghancur ditambahkan untuk d. Bahan pelicin (lubricant)
memudahkan pecahnya atau Digunakan untuk mengurangi
hancurnya tablet ketika kontak dengan cairan gaya gesekan yang terjadi diantara
saluran pencernaan. Bahan
dinding die dan tepi tablet selama
penghancur akan menarik air dalam tablet,
proses penabletan berlangsung
mengembang dan
menyebabkan tabletnya pecah menjadi
bagian-bagian kecil, sehingga
memungkinkan larutnya obat dari obat dan
tercapainya bioavabilitas yang
diharapkan
Macam-macam

a. Tablet salut biasa / salut gula (dragee), disalut b. Tablet salut selaput (film coated
dengan gula dari suspensi dalam air mengandung tablet / FCT) disalut dengan
serbuk yang tidak larut seperti pati, kalsium hidroksipropil metilselulosa, metil
karbohidrat, talk atau titanium dioksida yang selulosa, hidros propil selulosa, Na-cmc
disuspensikan dengan gom akasia atau gelatin. dan campuran selulosa asetat ftalat
Kelemahan salut gula adalah waktu penyalutan dengan P.E.G yang tidak mengandung air
lama dan perlu penyalut tahan air. atau mengandung air.
Macam-macam

c. Tablet salut kempa : tablet yang d. Tablet salut enterik (enteric coated tablet) disebut
disalut secara kempa cetak dengan massa juga tablet lepas tunda.
granulat yang terdiri dari laktosa, kalsium Jika obat dapat rusak atau inaktif karena cairan
fosfat dan zat laim yang cocok. lambung atau dapat mengiritasi mukosa lambung,
diperlukan penyalut enterik yang bertujuan untuk
menunda pelepasan obat sampai tablet melewati
lambung.

e. Tablet lepas lambat (sustained release), disebut juga tablet dengan efek
diperpanjang, efek pengulangan atau tablet lepas lambat.
Dibuat sedemikian rupa sehingga zat aktif akan tersedia selama jangka waktu tertentu
setelah obat diberikan.
Kerusakan tablet
1. Capping dan laminasi
Capping adalah pelepasan atau pemisahan bagian atas atau bawah
tablet yang terkompresi dari badan utama tablet. Hal ini dapat terjadi
selama pengeluaran dari cetakan tablet atau selama operasi
berikutnya, seperti pelapisan, pengemasan, atau pengiriman.

Laminasi di sisi lain adalah retak melintang dan pemisahan tablet


yterkompresi menjadi dua atau lebih lapisan. Ini terjadi ketika retakan
terbentuk di dalam bodi compact, mengakibatkan tablet terbelah
menjadi beberapa lapisan.
Kerusakan tablet
Penyebab terjadinya kerusakan tablet Capping dan Laminasi:

Adanya udara di dalam granul yaitu, pengurangan udara yang tidak memadai dari granul di rongga die
sebelum dan selama kompresi.
Terdapat terlalu banyak granul.
Kompresi elastis tablet yang tidak seharusnya karena penggunaan tekanan yang terlalu tinggi pada tahap
pemadatan.
Pengikatan partikel yang tidak memadai untuk membentuk tablet kohesif.
Menggunakan lubang die, terutama oleh bahan pengisi anorganik keras.
Penggunaan punch dan die yang sudah lama
Penggunaan granul yang terlalu kering atau granul dengan kadar air yang sangat rendah (menyebabkan
hilangnya tahapan pengikatan yang tepat).
Granul yang tidak cukup kering atau granul yang tidak benar-benar kering.
Adanya bahan pelumas yang berlebihan.
Tegangan yang diinduksi karena menempelnya compact ke dinding die atau komponen punch
Kerusakan tablet

2. Sticking /lengket
Dalam beberapa kasus, sejumlah kecil material kompak dapat menempel pada
permukaan permukaan alat dan disebut sebagai sticking. Ini merupakan
kerusakan tablet yang umum terjadi. Karena kompak berulang kali terjadi
dalam alat yang digunakan, masalahnya menjadi lebih buruk karena semakin
banyak material yang ditambahkan ke dalam alat yang sudah menempel di
permukaan punch. Masalahnya cenderung lebih umum pada punch atas.
Kerusakan tablet

Penyebab lengket:

Lubrikan yang tidak mencukupi atau terbatas.


Permukaan alat yang kasar.
Granulasi yang sedikit lembab (kurang lembab)
Kerusakan tablet

3. Picking
Picking terjadi ketika bagian dari tablet menempel pada
permukaan punch dan terkikis dari permukaan tablet. Ini
adalah istilah yang lebih spesifik yang menggambarkan
produk yang menempel di dalam huruf, logo, atau desain
pada permukaan punch.
Kerusakan tablet

Penyebab picking:

Kompresi granul yang tidak dikeringkan dengan benar.


Penggunaan punch yang tergores selama kompresi tablet.
Kerusakan tablet

4. Mottling
Ini biasanya terlihat pada granul berwarna. Mottling
didefinisikan sebagai distribusi warna yang tidak merata
pada tablet dengan area terang dan gelap.
Kerusakan tablet

Penyebab mottling:

Warna obat berbeda dari komponen lain


Perpindahan pewarna ke granul kecil atau besar selama
proses granulasi
Distribusi warna yang tidak merata saat menggunakan
larutan gel perekat berwarna
Kerusakan tablet

5. Chipping
Terkadang compact setelah meninggalkan kompressi, atau selama operasi
penanganan dan pelapisan berikutnya, ditemukan memiliki chip kecil yang
hilang dari tepinya. Kesalahan ini digambarkan sebagai “chipping” dan di
samping kekurangan formulasi yang jelas, mungkin disebabkan oleh kondisi
pemadatan yang membuat tablet terlalu lunak (kekuatan mekanik rendah) atau
terlalu rapuh.
Kerusakan tablet
Penyebab chipping:

Granul yang terlalu kering.


Hasil akhir tablet yang buruk.
Punch dan die yang using.
Pengaturan mesin yang salah, terutama pelat pelepas ejeksi
yang disetel terlalu tinggi.
Penanganan compacts yang terlalu keras setelah mereka
meninggalkan pers.
Pengaturan tinggi dari mesin pisau penyapu
Kerusakan tablet

6. Binding in The Die


Hal ini ditandai dengan gesekan sisi cetakan yang
berlebihan dengan gaya ejeksi kompak yang tinggi,
dengan tepi kompak yang dihasilkan menjadi kasar
dan tergores.
Kerusakan tablet

Penyebab pengikatan dalam cetakan:

Gesekan dinding die yang tinggi.


Pelumasan yang buruk atau cacat
Dies atau alat yang susut
Jarak bebas yang terlalu besar antara punch
bawah dan lubang die.
Granul yang terlalu lembab dan terekstrusi di
sekitar punch bawah
Kerusakan tablet

7. Embossing
Muncul bekas atau garis pada tablet yang tidak jelas.

Penyebab timbul:

Desain punch yang salah


Penggunaan granul yang terlalu kasar
Granul yang menempel dan mengikat pada punch
Kerusakan tablet

8. Low Tensile Strenght


Secara umum, semakin tinggi tekanan pemadatan maka akan semakin
padat kompak, dan karenanya semakin tinggi kekuatan tarik yang
dihasilkan dari kompak. Akibatnya, tekanan pemadatan yang terlalu
rendah akan menyebabkan kekuatan tarik yang rendah atau pemadatan
yang “lunak” dan rapuh. Alasan lain adalah cakupan granulasi yang
berlebihan oleh lubrikan, seperti stearat, mengurangi potensi untuk
membentuk ikatan antar partikel yang kuat.
Kerusakan tablet

Lubrikan yang berlebih ini dapat disebabkan oleh:

Tingkat awal pelumas yang terlalu tinggi,


Geser yang berlebihan selama tahap pelumasan,
Waktu pelumasan yang berlebihan.
Pengujian sediaan tablet

1.Pengujian Keseragaman Bobot dengan menggunakan


timbangan Analitik (Sartorius)
2.Pengujian Keseragaman ukuran dengan menggunakan
jangka sorong manual
3.Pengujian Kekerasan tablet dengan menggunakan Hardness
tester otomatis
4.Pengujian Keregasan tablet dengan menggunakan Friability
tester (Charles Ischi AG )
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai