Anda di halaman 1dari 12

Nama : Rizqi Febrianti

NIM : AKF21122
Kelas : AKFAR 3A

1. Jenis-jenis tablet
1.1 Penggologan tablet berdasarkan metode pembuatan
a. Tablet cetak
Dibuat dari bahan obat dan bahan pengisi yang umumnya mengandung laktosa
dan serbuk sukrosa dalam berbagai perbandingan.

b. Tablet kempa
Dibuat dengan memberikan tekanan tinggi pada serbuk atau granul meggunakan
cetakan baja.

c. Tablet hipodermik
Adalah tablet cetak yang dibuat dari bahan yang mudah larut atau melarut
sempura dalam air, harus solid dan dilarutkan lebih dahulu sebelum digunakan
untuk injeksi hipodermik.
d. Tablet sublingual
Digunakan dengan cara meletakkan tablet di bawah lidah sehingga zat aktif
diserap secara langsung melalui mikosa mulut, diberikan secara oral.

e. Tablet bukal
Digunakan denga cara meletakkan tablet diantara pipi dan gusi, sehingga zat aktif
diserap secara langsung melalui mukosa mulut.

f. Tablet effervescent
Dibuat dengan cara dikempa.

g. Tablet kuyah
Dimaksudkan untuk dikuyah, meniggalkan untuk residu dengan rasa enak dalam
rongga mulut.
1.2 Berdasarkan jenis bahan penyalut
a. Tablet salut biasa/tablet salut gula
Disalutkan dengan gula dari suspense dalam air yang mengandung serbuk tidak
larut seperti pati, kalsiium karbonat, talk, atau titanium dioksida yang
disuspensikan dengan gom acasia atau gelatin.

b. Tablet salut selaput


Disalut dengan hidroksi propilmetilselulosa, metilselulosa, hidroksipropilselulosa,
CMC-Na, dan campuran selulosa asetat ftalat dengan PEG yang tidak
mengandung air atau mengandung air.

c. Tablet salut kempa


Tablet yang disalut secara kempa cetak dengan massa granulat yang terdiri atas
laktosa, kalsium fosfat dan zat lain yang cocok.
d. Tablet salut enterik/tablet lepas tunda
Yaitu jika obat dapat rusak atau obat menjadi tidak aktif akibat cairan lambung
atau dapat mengiritasi mukosa lambung, maka diperlukan penyalut enterik yang
bertujuan untuk menunda pelepasan obat sampai tablet melewati lambung.

e. Tablet lepas-lambat
Yang dibuat sedemikian rupa sehingga zat aktif akan tetap tersedia selama jangka
waktu tertentu selama obat diberikan.

1.3 Berdasarkan cara pemakaian


a. Tablet biasa/tablet telan
Dibuat tanpa penyalut, digunakan peroral dengan cara ditelan, pecah di lambung.

b. Tablet kunyah
Bentuknya seperti tablet biasa, cara pakainya dikunyah dulu dalam mulut
kemudian ditelan, umumnya tidak pahit.
c. Tablet hisap
Sediaan padat yang mengandung satu atau lebih bahan obat, umumnya dengan
bahan dasar beraroma dan manis, yang membuat tablet melarut atau hancur
perlahan-lahan dalam mulut.

d. Tablet implant
Tablet kecil, bulat atau oval putih. Solid, dan berisi hormon steroid, dimasukkan
ke bawah kulit dengan cara merobek kulit sedikit, kemudian tablet dimasukkan,
kemudian kulit dijahit kembali.

1.4 Berdasarkan tablet oral yang dimasukkan ke dalam saluran cerna


a. Tablet kunyah
Tablet yang hancur ketika dikunyah atau dibiarkan larut dalam mulut,
menghasilkan dasar seperti cream dari mannitol yang berasa dan berwarna khusus
(Ansel:249).
b. Tablet salut gula
Tablet kompresi yang diberi lapisan gula berwarna dan mungkin juga tidak,
lapisan ini larut dalam air dan cepat terurai begitu ditelan (Ansel;248).

c. Tablet salut enterik


Disalut dengan lapisan yang tidak melarut atau hancur di lambung tapi akan
hancur di usus. Gunanya untuk menghindari obat rusak oleh asam lambung, obat
dapat mengiritasi mukosa lambung atau bila melintasi lambung menambah
absorpsi obat di usus halus sampai jumlah yang berarti (Ansel:248-249).
1.5 Tablet oral yang dihantarkan lewat mulut
a. Tablet bukal
Tablet yang disisipkan diantara pipi dan gusi di rongga mulut, biasanya berisi
hormone steroid, absorpsi terjadi melalui mukosa mulut masuk peredaran darah
(IMO:210).

b. Tablet sublingual
Tablet yang digunakan dengan jalan dimasukkan di bwah lidah , biasanya berisi
hormon steroid (IMO:210). Penggunaan tablet ublingual sama halnya dengan
tablet bukal yaitu agar absropsi obat terjadi melalui mukosa mulut sehingga
diperoleh efek terapi yang cepat.

c. Tablet hisap
Bentuk lain dari tablet yang digunkan dalam rongga mulut. Digunakan untuk
memberikan efek lokal pada mulut dan tenggorokan.

1.6 Tablet yang dilarutkan terlebih dahulu dalam air lalu diminum
Tablet Effervescent
Obat berbuih dibuat degan cara kompresi granul yang mengandung garam
effervescent dan bahan-bahan lain yang mampu melepaskan gas Ketika
bercampur dengan air (ANSEL:249).
1.7 Tablet uuntuk dihantarkan ke rongga tubuh lainnya
a. Tablet vaginal
Tablet yang berbentuk seperti amandel, oval, digunakan sebagai anti infeksi, anti
fungi, penggunaan hormon secara lokal (IMO:210).

b. Tablet rektal
Tablet yang penggunaannya ditunjukkan untuk dimasukkan melalui dubur, dan
dapat memberikan efek lokal maupun sistemik.
2. Jenis-jenis kerusakan tablet
2.1 Cracking
Tablet pecah dibagian atas tengah
Penyebab Solusi
Ukuran granul yang besar Kurangi ukuran granul

Granul yang terlalu kering Basahi granul dan tambahi jumlah


pengikatnya
Tablet mengembang Tambahkan pengikat

2.2 Sticking
Material tablet menempel pada cetakan die
Penyebab Solusi
Proses pengeringan granul kurang Pengeringan dilakukan dengan
maksimal seharusnya dan semestinya
Lubricant yang tidak sesuai Ubah lubricant
Adanya bahan yang berminyak Modifikasi proses pencampuran.
Tambahkan absorben
2.3 Whiskering
Terjadi karena pencetak tidak pas dengan ruangan cetakan atau terjadi pelelehan zat
aktif saat pencetakan pada suhu tinggi.
Penyebab Solusi
Pelelehan zat aktif saat pencetakan pada Dengan memasang mesin pencetak yang
tekanan tinggi. pas. Tekanan diatur pada tekanan normal
atau tidak terlalu tinggi.

2.4 Picking
Perpindahan bahan dari permukaan tablet dan menempel pada permukaan punch.
Penyebab Solusi
Permukaan punch atas dan bawah tidak Memoles muka punch sehingga
licin adhesivitas tablet dan pons sangat kecil.
Pencetak masih ada lemaknya. Menambahkan absorben.
Zat pelicin kurang atau massanya basah. Mengganti/mengurangi lubricant.

2.5 Crumblling
Tablet retak dan rapuh.
Penyebab Solusi
Kurangnya tekanan pada pencetakan Menambahkan zat pengikat,
tablet dan kurangnya zat pengikat. menggunakan zat pengikat HPMC
viskositas tinggi.
2.6 Insolubility
tablet jadi tidak larut
Penyebab Solusi
Zat aktif sukar larut Menambahkan bahan penghancur agar
saat tablet ditelan mudah larut sehingga
efek terapi dari penggunaan tablet
tersebut cepat tercapai.

2.7 Binding
Massa yang akan dicetak melekat pada dinding ruang cetakan.
Penyebab Solusi
Penggunaan lubricant yang sedikit Menambah zat pelicin

Granul yang kurang kering Mengurangi jumlah lemak


Die yang cacat atau kotor Menjaga kebersihan die
2.8 Mothling
Keadaan dimana distribusi warna tablet tidak merata, dengan terdapatnya bagian-
bagian terang dan gelap pada permukaan yang seragam.
Penyebab Solusi
Berbedanya warna zat obat dengan bahan Pemberian zat warna dengan
penambah atau bil hasilurai obatnya pencampuran yang merata dan homogen.
berwarna.

2.9 Laminasi
Pemisahan tablet menjadi dua bagian umumnya keretakan tablet terjadi setelah
kompresi atau beberapa jam.
Penyebab Solusi
Terdapat bahan yang berminyak Tambahkan absroben atau penyerap
Terlalu banyak zat pelicin Gunakan jumlah pelican yang sedikit atau
ubah jenis pelican.
2.10 Capping
Segmen atas atau bawah dari tablet terpisah secra horizontal atau selama
penanganan.
Penyebab Solusi
Granulnya terlalu besar Diayak dengan mesh 100 hingga 200

Kurangnya kelembaban Melembabkan granul dengan


menambahkan pembasah
Kurangnya zat pengikat Menambahkan atau mengganti zat
pengikat.

Anda mungkin juga menyukai