a. Antitusif (supresan)
Golongan antitusif biasa digunakan untuk mengatasi batuk kering tanpa ada keluhan
sesak dada. Golongan antitusif dibagi menjadi 2 kelas, yaitu opioid dan antihistamin.
Obat-obatan opioid bekerja langsung menekan pusat batuk di otak Sedangkan
antihistamin bekerja dengan cara menghambat rilis histamin yang merupakan mediator
terjadinya batuk. Contoh obat dan pengaturan dosis golongan obat antitusif dapat dilihat
pada tabel 1.
Tabel 1. Obat dan dosis golongan antitusif
Opioid
Dosis Anak Dosis Anak
Obat Dosis Dewasa
(6-<12 tahun) (2-<6 tahun)
10-20mg/4-6 jam 5-10mg/4-6 jam 1mg/kg/hari terbagi
Kodein
(max 120mg/hari) (max 60mg/hari) menjadi 4 dosis
10-20mg/4 atau 5-10mg/4 jam atau 2,5-5mg/4 jam atau
Dextromethorphan
30mg/6-8 jam 15mg/6-8 jam 7,5mg/6-8 jam
HBr
(max 120mg/hari) (max 60mg/hari) (max 30mg/hari)
Antihistamin
Diphenhydramine 38mg/4 jam 19mg/4 jam 9,5mg/4 jam
sitrat (max 228mg/hari) (max 114mg/hari) (max 57mg/hari)
Diphenhydramine 25mg/4 jam 12,5mg/4 jam 6,25mg/4 jam
HCl (max 150mg/hari) (max 75mg/hari) (max 37,5mg/hari)
200-400mg/4 jam 100-200mg/4 jam 50-100mg/4 jam
Guaifenesin
(max 2,4g/hari) (max 1,2g/hari) (max 600mg/hari)
Selain antitusif oral, juga terdapat antitusif topikal yang biasa digunakan untuk
meredakan batuk. Beberapa bahan yang digunakan sebagai antitusif oral seperti camphor
(4,7-5,3%), menthol (2,6-2,8%), dan eucalyptus.
b. Ekspektoran (Protusif)
Golongan ekspektoran biasa digunakan untuk mengatasi batuk berdahak (batuk yang
menghasilkan mukus pada bronkial) dengan keluhan sesak dada. Ekspektoran bekerja
dengan cara membantuk memecah mukus (mukolitik) dan mengeluarkannya dari saluran
nafas. Salah satu contoh obat golongan ekspektoran yang banyak digunakan adalah
guaifenesin atau gliseril guaiacolate. Dosis guaiafenesin dapat dilihat pada tabel 2.
Tabel 2. Regimentasi dosis guaifenesin
c. Dekongestan
Golongan dekongestan biasa digunakan untuk mengatasi batuk tidak berdahak dengan
keluhan sesak dada. Golongan dekongestan bekerja dengan cara merangsang terjadinya
bronkodilatasi melalui stimulasi terhadap adrenoreseptor dan hambatan cAMP menjadi
AMP (Methil xantine). Contoh obat dan pengaturan dosis golongan obat antitusif dapat
dilihat pada tabel 3.
Tabel 3. Obat dan dosis golongan dekongestan
d. Demulsen
Golongan demulsen biasa digunakan untuk mengatasi segala jenis batuk karena hanya
bertujuan untuk mencegah tenggorokan kering. Selain itu, golongan demulsen juga
bekerja dnegan cara melapisi mukosa faring dan mencegah iritasi yang memicu refleks
batuk. Bahan yang termasuk golongan demulsen adalah gliserol, gliserin, madu, dan
lemon. Biasanya obat-obatan golongan demulsen terdapat dalam bentuk sediaan lozenges
yang memiliki kandungan gula tinggi.
PUSTAKA :
_______. 2015. British National Formulatory, 70th Edition. London : Royal Pharmaceutical
Society.