B. TANGGAL PERCOBAAN : 18 Oktober 2013 pukul 09.00 WIB C. SELESAI PERCOBAAN : 18 Oktober 2013 pukul 11.00 WIB D. TUJUAN PERCOBAAN : 1. Membuat spektrum infra red suatu senyawa 2. Menginterpresikan spektrum infrared suatu senyawa E. TINJAUAN PUSTAKA : Konsep radiasi inframerah diajukan pertama kali oleh Sir Wiliam Hershel (tahun 1800) melalui percobaannya mendespersikan radiasi matular dengan prisma.Ternyata pada daerah sesudah sinar merah menunjukkan adanya kenaikan temperature tertinggi yang berarti pada daerah X radiasi tersebut banyak kalori(energy tinggi).Daerah spectrum tersebut selanjutnya disebut inframerah(IR diseberang atau diluar merah). Spektrofotometer ini merupakan alat untuk mendeteksi gugus fungsional, mengidentifikasi senyawa dan menganalisis campuran. Bila sinar inframerah dilewatkan melalui cuplikan senyawa organik, maka sejumlah frekuensi diserap sedangkan frekuensi yang lain dilepaskan atau ditranmisikan tanpa diserap. Jika digambarkan antara % A atau % T lawan t ,maka akan dihasilkan suatu spectrum inframerah. Kedudukan pita serapan dapat dinyatakan dalam satuan frekuensi, V (det -1 atau hz) atau panjang gelombang (mikrometer) atau bilangan gelombang (cm -1 ). Interaksi radiasi IR dengan molekul Radiasi IR yang dipakai untuk analisis instrumental adalah radiasi IR yang rentang bilangan gelombangnya ( ) antara 4000 hingga 670 cm -1 . Radiasi IR tersebut terbagi lagi atas dua daerah ,yaitu : Daerah gugus fungsi pada rentang ( ) antara 4000 hingga600 cm -1
Daerah sidik jari pada rentang antara 1600 hingga 670 cm -1
Radiasi IR yang dipakai tersebut harus berada pada rentang frekuensi yang sesuai dengan rentang getaran alamiah (natural vibrations) dan molekul agar memperoleh informasi gugus-gugus molekul dari zat yang dianalisis. Bentuk dari struktur molekul juga menjadi penentu terjadinya interaksi IR dengan molekul-molekul yang simetris dalam arti kata kedua gugus molekul atau atom mempunyai keelektronegatifan yang sama, tidak akan diperlukan perubahan netto moment dwi kutub sehingga tidak terjadi perbedaan muatan listrik pada kedua kutub. Dengan demikian medan listrik IR tidak berinteraksi dengan molekul dan lebih jauh molekul tersebut tidak akan mengalami perubahan-perubahan vibrasi karenanya tidak menyerap radiasi IR.
Tabel Korelasi antara gugus fungsi dan bilangan gelombang
Bagian pokok dari spektrofotometer inframerah adalah sumber cahaya inframerah monokromator dan detector. Cahaya dari sumber dilewatkan melalui cuplikan, dipecah menjadi frekuensi-frekuensi individunya dalam monokromator dan intensitas relative dan frekuensi individu diukur oleh detector. Instrumentasi spektrofotometer IR susunannya hampir sama dengan spektrofotometer UV-VIS. Perbedaannya adalah sampel berhadapan langsung dengan sumber radiasi.
Spektrofotometer IR dapat digunakan untuk analisis kualitatif yang berupa bilangan gelombang dari gugus fungsi dan kuantitatif yang berupa %T atau absorbansi. Dengan pengujian sejumlah besar dari senyawa-senyawa yang telah diketahui yang mengandung gugus fungsional maka dapat diketahui serapan-serapan infra merah yang dikaitkan dengan gugus fungsi, juga dapat diperkirakan kisaran frekuensi dalam mana setiap serapan harus muncul. Jika ada suatu senyawa yang tidak diketahui yang memiliki gugus-gugus fungsional yang ingin diidentifikasi maka dapat diuji struktur infra merahnya dan menggunakan data korelasi untuk memdeduksi gugus fungsional apa yang terdapat. Namun tidak mungkin bertumpu seluruhnya pada spektrum inframerah. Semua data yang berhubungan dengan efek kimia fisika dan spektroskopi perlu diperhatikan. Mengetahui perilaku senyawanya sendiri dapat membantu. F. RANCANGAN PERCOBAAN: Alat dan Bahan o Spektrofotometer Infra Red M500-Grams/Ir o DRS-8000 o Mini Hand Press o Mortar o Kristal KBr o Asam asetat glasial Prosedur Percobaan 1. Persiapan kristal KBr
2. Pengujian sampel
Aseton - Diteteskan pada kristal KBr pada kedua sisi - Dibersihkan dengan tissue Kristal KBr bersih Larutan asam asetat glasial - Dioleskan pada salah satu sisi kristal KBr - Diletakkan pada penjepit kuvet - Dimasukkan pada instrumen IR - Dianalisa Hasil pembacaan IR 3. Metode alat
Instrumen IR - Dinyalakan - Dilakukan warning up selama 10-15 menit - Dinyalakan komputer - Dioperasikan Spektrum IR - Dirapikan spektrum - Diklik peak and smooth - Ditarik garis spektrum agar lurus Spektrum - Ditentukan V puncak masing masing - Ditentukan nilai pada masing masing gelombang Gugus fungsi G. HASIL PENGAMATAN : Alur Kerja Hasil Pengamatan Dugaan / Reaksi Simpulan
1. Persiapan kristal KBr
Aseton: tidak berwarna Kristal KBr: kaca tidak berwarna Kristal KBr + aseton: bersih
CH 3 COOH Gugus fungsi -OH -C=O C-H
Spektrum senyawa tersebut menghasilkan gugus fungsi OH pada frekuensi 3031.3 cm -1
C=O pada frekuensi 1524.5 cm -1
C-H bending pada frekuensi 1748.9-1646.9 cm -1
C-H stretching pada frekuensi 2364.2 cm -1
2. Pengujian sampel
Asam asetat: tidak berwarna Setelah diuji: spektrum
Aseton - Diteteskan pada kristal KBr pada kedua sisi - Dibersihkan dengan tissue Kristal KBr bersih Lar. asam asetat glasial - Dioleskan pada salah satu sisi kristal KBr - Diletakkan pada penjepit kuvet - Dimasukkan pada instrumen IR - Dianalisa Hasil pembacaan IR
3. Metode alat
Gugus fungsi
OH: 3400-2400 cm -1
C=O: 1524.6 cm -1
C-H stretching: 2364.2 cm -1
C-H bending: 1748.9- 1646.9 cm -1
H. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN : Percobaan Spektrofotometri Infrared bertujuan untuk membuat spektrum infra red suatu senyawa dan menginterpresikan spektrum infrared suatu senyawa. Percobaan pertama melakukan preparasi sampel. Pada kristal KBr yang berupa kaca tidak berwarna ditetesi dengan aseton pada kedua sisi. Kemudian dibersihkan dengan menggunakan tissue. Percobaan berikutnya adalah pengujian sampel. Sampel yang digunakan adalah asam asetat glasial. Asam asetat glasial tersebut dioleskan pada kristal KBr. Kemudian, kristal KBr diletakkan pada penjepit kuvet dan dimasukkan pada instrumen IR. Preparasi alat instrumen dilakukan dengan cara berikut. Instrumen IR dinyalakan dan dilakukan warning up selama 10-15 menit. Lalu, komputer dinyalakan dan dioperasikan. Sampel pada kristal KBr yang diletakkan pada instrumen IR menghasilkan spektrum pada layar komputer. Spektrum IR tersebut dirapikan dengan menggunakan tombol Instrumen IR - Dinyalakan - Dilakukan warning up selama 10-15 menit - Dinyalakan komputer - Dioperasikan Spektrum IR - Dirapikan spektrum - Diklik peak and smooth - Ditarik garis spektrum agar lurus Spektrum - Ditentukan V puncak masing masing - Ditentukan nilai pada masing masing gelombang Gugus fungsi perintah Peak dan Smooth. Kemudian spektrum tersebut ditarik agar lurus dengan titik awal spektrum. Dari spektrum tersebut diperoleh panjang gelombang berupa frekuensi dalam cm -1 vs transmitansi. Sampel
Gugus fungsi yang dimiliki dari asam asetat adalah OH, -C=O, C-H. Hasil dari spektrum Instrumen IR sebagai berikut. Gugus Fungsi Panjang gelombang (cm -1 ) OH 3400-2400 cm -1
C=O 1524.6 cm -1
C-H stretching 2364.2 cm -1
C-H bending 1748.9-1646.9 cm -1
Gugus fungsi dapat dilihat melalui penyerapan puncak panjang gelombang yang dihasilkan melalui daerah gugus fungsi. Berikut spektrum asam asetat dari literatur,
Sehingga dapat dibuktikan bahwa asam asetat mempunyai gugus fungsi OH, -C=O, C- H.
I. KESIMPULAN : Dari percobaan tersebut dapat disimpulkan bahwa, 1. Instrumen IR dapat digunakan untuk mengetahui gugus fungsi yang terikat pada suatu senyawa melalui spektrum yang dihasilkan. 2. Asam asetat mempunyai gugus fungsi OH, -C=O, C-H. J. DAFTAR PUSTAKA : Dian.2013. Spektrofotometri Inframerah. http://dianafrcercon27.wordpress.com. Diakses 31 Oktober pukul 21.39 Rouessac, Francis & Annick Rouessac.2007.Chemical Analysis Modern Instrumentation Methods and Technique. England : John Wiley & Sons Ltd. Tim Dosen.2013.Penuntun Praktikum Kimia Analitik II Metode Spektro Analitik (MSA). Surabaya: Jurusan Kimia UNESA