MAKALAH
FISIKA DASAR
“ MOMENTUM SUDUT DAN ROTASI”
DISUSUN
O
L
E
H
KELOMPOK 8
ABDUL KARIM SALEH
AULIA MAHMUD
FATMAWATI ASNENI
SEMESTER 2
KELAS LEGULER A
UNIVERSITAS POHUWATO
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
TAHUN 2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT Dzat penguasa alam semesta yang telah
memberikan taufiq, rahmat, hidayah serta inayahnya sehingga saya dapat beraktivitas untuk
menyusun dan menyelesaikan makalah yang berjudul “ Momentum Sudut “ ini. Penyusunan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas fisika yang diberikan oleh Bapak Irfandi.
Saya sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam
penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa
meridhoi segala usaha kita. Amin . Makalah ini berisi informasi tentang “ Momentum Sudut
“.Saya harapkan pembaca dapat mengertahui berbagai aspek yang berhubungan dengan
momentum sudut dan rotasi benda tegar yang akan saya bahas ini.
Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan
saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu saya harapkan demi kesempurnaan
makalah ini di masa yang akan datang.
Dan akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua terutama bagi pembaca.
Terima kasih,
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusa Masalah
· Apakah yang dimaksud dengan momentum sudut?
· Apa hubungan momentum sudut dengan momen gaya ?
· Bagaimanakah hukum kekekalan momentum sudut?
B. Tujuan Makalah
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk :
· Mengetahui apa yang dimaksud dengan momentum sudut.
· Mengetahui apa hubungan momentum sudut dengan momen gaya .
· Mengetahui bagaimanakah hukum kekekalan momentum sudut.
BAB II
PEMBAHASAN
A. MOMENTUM
Momentum sudut merupakan momentum yang dimiliki benda-benda yang melakukan gerak
rotasi.momentum sudut sebuah partikel yang berputar terhadap sumbu putar didefenisikan
sebagai hasil kali momentum linear partikel tersebut terhadap jarak partikel ke sumbu
putarnya.
Dalam ilmu fisika terdapat dua jenis momentum yakni momentum linear dan momentum
sudut. Kadang-kadang momentum linear disingkat momentum. Dirimu jangan bingung ketika
membaca buku pelajaran fisika yang hanya menulis “momentum”. Yang dimaksudkan buku
itu adalah momentum linear. Seperti pada gerak lurus, kita seringkali hanya menyebut
kecepatan linear dengan “kecepatan”. Tetapi yang kita maksudkan sebenarnya adalah
“kecepatan linear”. Momentum linear merupakan momentum yang dimiliki benda-benda
yang bergerak pada lintasan lurus, sedangkan momentum sudut dimiliki benda-benda yang
bergerak pada lintasan melingkar.
Momentum suatu benda didefinisikan sebagai hasil kali massa benda dengan kecepatan gerak
benda tersebut
p = m .v
atau
P = m.v1– m.v0
Apabila pada t1 kecepatan v1 dan pada t2 kecepatan adalah v2 maka :
F (T1 − T2) = m.v2– m.v1
P adalah lambang momentum, m adalah massa benda dan v adalah kecepatan benda.
Sedangkan T adalah aksi gaya. Momentum merupakan besaran vektor, jadi selain
mempunyai besar alias nilai, momentum juga mempunyai arah. Besar momentum p=
mv. Terus arah momentum bagaimana-kah ? arah momentum sama dengan arah kecepatan.
Misalnya sebuah mobil bergerak ke timur, maka arah momentum adalah timur, tapi kalau
mobilnya bergerak ke selatan maka arah momentum adalah selatan. Bagaimana dengan
satuan momentum ? karena p = mv, di mana satuan m = kg dan satuan v = m/s, maka satuan
momentum adalah kg m/s.
Dari persamaan di atas, tampak bahwa momentum (p) berbanding lurus dengan massa (m)
dan kecepatan (v). Semakin besar kecepatan benda, maka semakin besar juga momentum
sebuah benda. Demikian juga, semakin besar massa sebuah benda, maka momentum benda
tersebut juga bertambah besar. Perlu anda ingat bahwa momentum adalah hasil kali antara
massa dan kecepatan. Jadi walaupun seorang berbadan gendut, momentum orang tersebut = 0
apabila dia diam alias tidak bergerak. Jadi momentum suatu benda selalu dihubungkan
dengan massa dan kecepatan benda tersebut. kita tidak bisa meninjau momentum suatu benda
hanya berdasarkan massa atau kecepatannya saja.
Jika Partikel dengan massa m bergerak sepanjang garis lurus, gaya F pada partikel dianggap
tetap dengan arah sejajar gerak partikel jadi Jika kecepatan (v) partikel pada t =0 adalah
Vo maka kecepatan pada waktu t adalah
V = Vo + at
( V = Vo + at ) m
Vm = Vo. m + M.at
Vm = Vo.m + F.t
m.V – m.Vo = F.t
Perubahan momentum linear = m.v – m.Vo
Impuls gaya = F.t
Sekarang coba dirimu bandingkan, bagaimana akibat yang ditimbulkan dari tabrakan antara
dua sepeda motor dan tabrakan antara sepeda motor dengan mobil ? anggap saja kendaraan
tersebut bergerak dengan laju sama. Tentu saja tabrakan antara sepeda motor dan mobil lebih
fatal akibatnya dibandingkan dengan tabrakan antara dua sepeda motor. Kalo ga percaya
silahkan buktikan Massa mobil jauh lebih besar dari massa sepeda motor, sehingga ketika
mobil bergerak, momentum mobil tersebut lebih besar dibandingkan dengan momentum
sepeda motor. Ketika mobil dan sepeda motor bertabrakan alias bertumbukan, maka pasti
sepeda motor yang terpental. Bisa anda bayangkan, apa yang terjadi jika mobil bergerak
sangat kencang (v sangat besar) ? Kita bisa mengatakan bahwa makin besar momentum yang
dimiliki oleh sebuah benda, semakin besar efek yang timbulkan ketika benda tersebut
bertumbukkan.
CONTOH SOAL
1.Sebuah silinder tipis berongga dengan diameter 120 cm dan massa 20 kg berotasi melalui
pusat sumbunya seperti gambar berikut ini.
2. Hitung kecepatan balik senapan yang memiliki massa 5 kg dan menembakkan peluru 25
gram dengan laju 120 m/s.
Besaran yang diketahui :
ms = 5 kg
mp = 25 gr = 0,025 kg
vp’ = 120 m/s
Momentum total sistem tetap kekal. Kekekalan momentum pada arah x menghasilkan
ms vs + mp vp = ms vs’ + mp vp’
0+0 = (5) vs’+ (0,025)(120)
0 = 5 Vs’ + 3
Vs’ = -3 : 5
3.. Ada dua buah benda yaitu benda A bermassa 2 kg, bergerak kekanan dengan kelajuan 10
m/s. Benda B yang bermassa 7 kg bergerak kekiri dengan kelajuan 4 m/s. Hitunglah :
a. Momentum benda A
b. Momentum benda B
c. Momentum total benda A dan B
Jawab :
Besaran yang diketahui :
m A = 2 kg
m B = 7 kg
v A = 10 m/s
v B = 4 m/s
a. Momentum benda A
p = m.v
= 2 kg . 10 m/s
= 20 kg m/s
b. Momentum benda B
p = m.v
= 7 kg . 4 m/s
= 28 kg m/s
c. Momentum total benda A dan B
mtotal = pA + pB
= 20 kg m/s + 28 kg m/s
= 48 kg m/s
BAB III
PENUTUP
1.Kesimpulan
Momentum adalah sebuah nilai dari perkalian materi yang bermassa / memiliki bobot dengan
pergerakan / kecepatan. Dalam fisika momentum dilambangkan huruf ‘p’, secara matematis
momentum dapat dirumuskan :
P= m.v
P = momentum, m = massa, v = kecepatan
Momentum akan berubah seiring dengan perubahan massa dan kecepatan. Semakin cepat
pergerakan suatu materi/benda akan semakin cepat juga momentumnya. Semakin besar
momentum, maka semakin dahsyat kekuatan yang dimiliki suatu benda. Jika materi dalam
keadaan diam, maka momentumnya sama dengan nol. (filosofi : jika manusia tidak mau
bergerak / malas, maka hasil kerjanya sama dengan nol).
Peristiwa – peristiwa yang terjadi sehari – hari erat kaitannya dengan momentum.
salah satunya adalah tumbukan / tabrakan.
B. Saran
Dengan mengetahui dan mempelajari momentum, kita diharapkan dapat menganalisis
apapun yang terjadi dalam kehidupan sehari – hari secara rasional. Momentum pula sangat
banyak fungsinya dalam penggunaan berbagai alat yang berdaya guna dan bernilai dalam
kehidupan. Jadi amatlah penting untuk mempelajari materi ini agar kita mengetahui asal
muasal dari benda – benda yang kita pakai seperti yang disebutkan di atas.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Suatu benda tegar dapat bergerak berputar/rotasi jika pada benda tersebut dikerjakan
suatu gaya yang tidak melalui pusat massa/poros benda tegar. Gaya yang dapat menyebabkan
suatu benda berotasi dinamakan momen gaya atau torsi.
Momen kopel adalah momen terhadap benda tegar yang terhadap benda tegar tersebut
bergerak rotasi tetap tidak dapat menyebabkan benda tegar tersebut bergerak tranlasi. Momen
kopel ditimbulkan oleh sepasang gaya pada suatu benda besarnya slalu sama pada semua
titik.
Pada gerak tranlasi, massa merupakan besaran yang menyatakan ukuran kelembaman
suatu benda. Sedangkan pada gerak rotasi, besaran untuk menyatakan ukuran kelembaman
suatu benda yang analog dengan massa adalah momen inersia yaitu hasil kalimassa partikel
dengan kuadrat jarak terhadap sumbu putarnya /porosnya
Paragraf rotasi, besaran yang analog dengan momentum pada gerak translasi dalam
momentum sudut. Besar momentum sudut yang dimiliki oleh benda yang berotasi bergantung
pada momen inersia dan kecepatan sudut yang dimiliki benda. Momentum sudut adalah hasil
kali momen inersia dengan kecepatan sudut.