Anda di halaman 1dari 5

Tahapan Reaksi pada Fotosintesis

Proses fotosintesis terjadi di kloroplas melalui 2 tahap reaksi, yaitu reaksi terang dan
reaksi gelap.

1. Reaksi Terang

Reaksi terang merupakan tahap fotosintesis yang mengubah energi matahari menjadi
energi kimia. Reaksi terang terjadi bila terdapat sinar, misalkan sinar matahari. Selama
tahap ini klorofil didalam membran ganna menyerap sinar merah dan nila yang
gelombang panjang pada spektrum sinar, dan sinar mengerakkan transfer elektron dan
hidrogen ke penerima yaitu NADP+.

Energi yang ditangkap oleh klorofil digunakan untuk memecah molekul air. Pada proses
ini, air terurai. Pemecaha ini disebut fotolisis. Fotolisis mengakibatkan molekul air
pecah menjadi hidrogen dan oksigen.

Rekasi fotolisis dapat ditulis dengan persamaan :


2H2O 2H2 + O2
H2 yang terlepas ditampung oleh koenzim NADP. Dalam hal ini, NADP bertindak sebagai
akseptor H2, bentuknya berubah menjadi NADP H2 dan O2 tetap dalam keadaan bebas.

NADP (Nikotinamida Adenin Dinukleotida Fosfat) merupakan koenzim yang penting


peranannya dalam kegiatan oksidasi reduksi dan banyak terdapat dalam sel hidup.
Selama proses tersebut dihasilkan ATP.
Pada reaksi terang juga terjadi fosforilasi yang mengubah ADP menjadi ATP. Jadi energi
cahaya di ubah menjadi energi kimia dengan pembentukan NADPH : sumber dari
elektron berenergi, dan ATP ; energi sel yang serba guna.

Tahap pertama dari system fotosintesis adalah reaksi terang

Reaksi ini memerlukan molekul air


Reaksi ini sangat bergantung kepada ketersediaan sinar matahari.
Proses diawali dengan penangkapan foton oleh pigmen sebagai antena.
Sinar matahari yang berupa foton yang terbaik adalah sinar merah dan ungu
Pigmen klorofil menyerap lebih banyak cahaya terlihat pada warna ungu (400-
450 nanometer) dan merah (650-700 nanometer) dibandingkan hijau (500-600
nanometer). Cahaya hijau ini akan dipantulkan dan ditangkap oleh mata kita
sehingga menimbulkan sensasi bahwa daun berwarna hijau.
Fotosintesis akan menghasilkan lebih banyak energi pada gelombang cahaya
dengan panjang tertentu. Hal ini karena panjang gelombang yang pendek
menyimpan lebih banyak energi.
Di dalam daun, cahaya akan diserap oleh molekul klorofil untuk dikumpulkan
pada pusat-pusat reaksi
Reaksi ini melibatkan beberapa kompleks protein dari membran tilakoid berupa
pigmen yang terdiri dari sistem cahaya yang disebut fotosistem
Dua jenis pigmen yang berfungsi aktif sebagai pusat reaksi atau fotosistem yaitu
fotosistem II dan fotosistem I.
fotosistem I dan II sebagai sistem pembawa elektron
Fotosistem terdapat perangkat komplek protein pembentuk ATP berupa enzim
ATP sintase.
Fotosistem II terdiri dari molekul klorofil yang menyerap cahaya dengan panjang
gelombang 680 nanometer,
sedangkan fotosistem I 700 nanometer.

Kedua fotosistemini akan bekerja secara simultan dalam fotosintesis, seperti dua
baterai dalam senter yang bekerja saling memperkuat.
Fotosintesis dimulai ketika cahaya mengionisasi molekul klorofil pada fotosistem
II(P.680)
Fotosistem II melepaskan elektron yang akan ditransfer sepanjang rantai
transpor
elektron.
Energi dari elektron ini digunakan untuk fotofosforilasi yang menghasilkan ATP ,
satuan pertukaran energi dalam sel.
Reaksi ini menyebabkan fotosistem II mengalami defisit atau kekurangan
elektron yang harus segera diganti.
Pada tumbuhan dan alga, kekurangan elektron ini dipenuhi oleh elektron dari
hasil ionisasi air yang terjadi bersamaan dengan ionisasi klorofil.
Hasil ionisasi air ini adalah elektron dan oksigen.
Oksigen dari proses fotosintesis hanya dihasilkan dari air, bukan dari karbon
dioksida
Pada saat yang sama dengan ionisasi fotosistem II, cahaya juga mengionisasi
fotosistem I, melepaskan elektron yang ditransfer sepanjang rantai transpor
elektron yang akhirnya mereduksi NADP menjadi NADPH
Jadi P 700 ( Photosistem I ) menhasilkan NADPH2 , sedang Phoyosistem II (P
680) menghasilkan Oksigen dan ATP

Reaksi terang mengubah energi cahaya menjadi energi kimia, juga menghasilkan
oksigen dan mengubah ADP dan NADP+ menjadi energi pembawa ATP dan
NADPH2.
ATP dan NADPH2 inilah yang nanti akan digunakan sebagaienergi dalam reaksi
gelap
Reaksi terang terjadi di tilakoid, yaitu struktur cakram yang terbentuk dari
pelipatan membran dalam kloroplas.
Membran tilakoid menangkap energi cahaya dan mengubahnya menjadi energi
kimia. Jika ada bertumpuk-tumpuk tilakoid, maka disebut grana

2. Reaksi Gelap

Blackman (1905) adalah seorang ahli membuktikan bahwa reduksi dari CO2 ke CHO
berlangsung tanpa sinar. Sehingga reaksi gelap disebut pula reaksi Blackman atau
reduksi CO yang merupakan penyusutan CO2 oleh H2 yang dibawa oleh NADP.

Bila rekasi terang (Hill) dan rekasi gelap (Blackman) digabung maka reaksinya sebagai
berikut :
2H2O 2NADP H2 + O2
Blackman :
CO2 + 2NADP H2 + O2 2NADP + H2 + CO + O + H2 + O2
Penggabungan :
2H2O + CO CH2O + H2O + O2
Bila baris terkahir dikalikan 6, maka akan diperoleh ;
12 H2O + 6CO2 (CH2O) + 6H2 + 6O2

Reaksi gelap merupakan reaksi lanjutan dari reaksi terang dalam fotosintesis.

Reaksi ini tidak membutuhkan cahaya. Reaksi gelap terjadi pada bagian
kloroplas yang disebut stroma.
Bahan reaksi gelap adalah ATP dan NADPH, yang dihasilkan dari reaksi terang,
dan CO2, yang berasal dari udara bebas.
Dari reaksi gelap ini, dihasilkan glukosa (C6H12O6), yang sangat diperlukan bagi
reaksi katabolisme.
Reaksi ini ditemukan oleh Melvin Calvin dan Andrew Benson, karena itu reaksi
gelap disebut juga reaksi Calvin-Benson.
Salah satu substansi penting dalam proses ini ialah senyawa gula beratom
karbon lima yang terfosforilasi yaitu ribulosa fosfat.
Jika diberikan gugus fosfat kedua dari ATP maka dihasilkan ribulosa difosfat
(RDP). Ribulosa difosfat ini yang nantinya akan mengikat CO2 dalam reaksi
gelap.
Secara umum, reaksi gelap dapat dibagi menjadi tiga tahapan (fase), yaitu fiksasi,
reduksi, dan regenerasi.
Pada fase fiksasi, 6 molekul ribulosa difosfat mengikat 6 molekul CO2 dari udara
dan membentuk 6 molekul beratom C6 yang tidak stabil
6 molekul beratom C6 yang tidak stabil itu kemudian pecah menjadi 12 molekul
beratom C3 yang dikenal dengan 3-asam fosfogliserat (APG/PGA).
Selanjutnya, 3-asam fosfogliserat ini mendapat tambahan 12 gugus fosfat, dan
membentuk 1,3-bifosfogliserat (PGA 1.3 biphosphat).
Kemudian, 1,3-bifosfogliserat masuk ke dalam fase reduksi, dimana senyawa ini
direduksi oleh H+ dari NADPH, yang kemudian berubah menjadi NADP+, dan
terbentuklah 12 molekul fosfogliseraldehid (PGAL) yang beratom 3C.
Selanjutnya terjadi sintesa , 2 molekul fosfogliseraldehid melepaskan diri dan
menyatukan diri menjadi 1 molekul glukosa yang beratom 6C (C6H12O6).
10 molekul fosfogliseraldehid yang tersisa kemudian masuk ke dalam fase
regenerasi, yaitu pembentukan kembali ribulosa difosfat.(RDP/RuBP)
Pada fase ini, 10 molekul fosfogliseraldehid berubah menjadi 6 molekul ribulosa
fosfat. Jika mendapat tambahan gugus fosfat, maka ribulosa fosfat akan berubah
menjadi ribulosa difosfat (RDP),
RDP/RuBP kemudian kembali akan mengikat CO2 lagi , begitu setrusnya.

Reaksi gelap ini menghasilkan APG (asam fosfogliserat), ALPG (fosfogliseraldehid),


RDP (ribulosa difosfat), dan glukosa (C6H12O6).

TAHAPAN PROSES FOTOSINTESIS


a. Penangkapan Energi Cahaya (Fotosistem)
Fotosistem merupakan tahap pertama dari proses fotosintesis. Ketika klorofil menyerap
energi foton dari cahaya, elektron pada klorofil akan terlepas ke orbit luar (tereksitasi).
Elektron ini akan ditangkap oleh penerima elektron yaitu plastokuinon. Jadi unit
penangkapan elektron inilah yang disebut dengan fotosistem.

Ketika elektron ditangkap oleh plastokuinon, akibatnya jumlah elektron di dalam


klorofil menjadi tidak stabil. Untuk itu klorofil harus disuplai elektron dari molekul lain.
Dalam waktu yang bersamaan H2O terpecah menjadi 2H+, OH- dan elektron (fotolisis).
Elektron dari air inilah yang dipakai untuk menstabilkan klorofil.

Jadi secara sederhana, Unit yang mampu untuk menangkap energi cahaya matahari,
yaitu klorofil yang melepaskan elektron dan menyerap foton (energi cahya dengan
panjang gelombang yang sesuai), disebut dengan fotosistem.

Dikenal ada 2 macam fotosistem di dalam tilakoid, yaitu fotosistem I dan fotosistem II.
1. Fotosistem I
Di dalam fotosistem I, terdapat molekul klorofil yang berada pada pusat reaksi dari
fotosistem I dinamakan P700. Di sebut demikian karena sangat baik menyerap energi
cahaya dengan panjang gelombang 700nanometer.

2. Fotosistem II
Di dalam fotosistem II, terdapat molekul klorofil yang berada pada pusat reaksi
fotosistem II dan dinamakan P680, karena sangat baik menyerap energi cahaya dengan
panjang gelombang 680 nanometer.

Proses penyerapan cahaya yang selanjutnya berdampak pada lepasnya elektron dari
klorofil, untuk selanjutnya di salurkan dan ditangkap oleh akseptor elektron. Proses ini
merupakan awal dari proses fotosintesis. Berdasarkan aliran elektron, fotosistem I
bersifat siklis dan fotosistem II bersifat nonsiklis. Untuk jelasnya semua ini akan
diuraikan pada tahap selanjutnya yaitu Aliran atau siklus elektron.

Ketika terjadinya proses fotosistem atau penyerapan energi cahaya, klorofil yang dapat
diserap adalah klorofil a (P700), yaitu klorofil yang mampu menyerap terutama cahaya
merah dan biru-ungu. Klorofil a berperan langsung dalam fotosintesis (reaksi terang).
Energi cahaya sampai ke klorofil a melalui mekanisme berikut :

CARA KERJA FOTOSENTER ( KLOROFIL DAN MOLEKUL PIGMEN LAINNYA YANG


TERDAPAT PADA MEMBRAN TILAKOID)
Energi Foton e- Molekul Pigmen Klorofil P700

Anda mungkin juga menyukai