Anda di halaman 1dari 34

SALURAN PEMASARAN

ENIS RACHMAWATI S.Farm.,Apt


SALURAN PEMASARAN

• Serangkaian organisasi yang saling


tergantung dalam rangka proses
penyaluran barang dari produsen kepada
konsumen.
SALURAN PEMASARAN
FARMASI
• Organisasi yang berfungsi melakukan
pengadaan produk serta mendistribusikan
kepada konsumen untuk mendapatkan
kepuasan konsumen.
TUJUAN SALUARAN
PEMASARAN
1. Untuk mempermudah sampainya produk
ke setiap wilayah.
2. Meningkatkan pendapatan perusahaan
jika mempunyai saluran sendiri.
3. Untuk meminimalkan pengeluaran dan
meningkatkan pendapatan suatu
perusahaan.
FUNGSI
1. Mengumpulkan informasi mengenai
pelanggan, pesaing, serta pelaku, dan
kekuatan lain yang ada saat ini maupun
yang potensial dalam lingkungan
pemasaran.
2. Mengembangkan dan menyebarkan
komunikasi persuasif untuk merangsang
pembelian
3. Mencapai persetujuan akhir mengenai
harga dan syarat lain sehingga transfer
kepemilikan dapat dilakukan.
4. Melakukan pemesanan ke perusahaan
manufaktur.
5. Memperoleh dana untuk membiayai
persediaan pada berbagai level saluran
pemasaran.
6. Menanggung resiko yang berhubungan
dengan pelaksanaan fungsi saluran
pemasaran tersebut.
7. Mengatur kesinambungan penyimpanan
dan pergerakan produk fisik dari bahan
mentah sampai ke pelanggan akhir.
8. Mengatur pelunasan tagihan pembeli
melalui bank dan institusi keuangan
lainnya.
9. Mengawasi transfer kepemilikan aktual
dari suatu organisasi atau orang kepada
organisasi atau orang yang lain.
JENIS-JENIS SALURAN
PEMASARAN FARMASI

1. PBF
2. APOTEK
3. TOKO OBAT
PBF
• PerMenKes RI No.1148/Menkes/Per/VI/2011,  
• Pedagang Besar Farmasi adalah perusahaan
berbentuk badan hukum yang memiliki izin untuk
pengadaan, penyimpanan, penyaluran obat
dan/atau bahan obat dalam jumlah besar sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan.
• .
• PERMENKES No. 34 tahun 2014;
• Setiap PBF dan PBF cabang  harus memiliki
apoteker penanggung jawab yang
bertanggung jawab terhadap pelaksanaan
ketentuan pengadaan, penyimpanan, dan
penyaluran obat dan/atau bahan obat dan
apoteker penanggung jawab harus memiliki
izin sesuai ketentuan peratutan perundang-
undangan.
• Kemampuan Apoteker dilingkungan
pedagang besar farmasi;
1.Bidang pengadaan,
2.Penyimpanan,
3.Distribusi,
4.atau penyaluran sediaan farmasi.
FUNGSI PBF
1. Tempat menyediakan dan menyimpan sediaan
farmasi yang meliputi obat, bahan obat, obat
tradisional dan kosmetik.
2. Sebagai sarana yang mendistribusikan sediaan
farmasi ke fasilitas pelayanan kefarmasian meliputi
apotek, instalasi farmasi rumah sakit, puskesmas,
klinik dan toko obat berizin.
3. Sebagai sarana untuk mendistribusikan sediaan
farmasi di wilayah sesuai surat pengakuannya/surat
izin edar.
4. Sebagai tempat pendidikan dan pelatihan.
KEWAJIBAN PBF
1. PBF dan PBF cabang hanya dapat
mengadakan, menyimpan dan menyalurkan
obat/bahan obat yang memenuhi persyaratan
mutu yang ditetapkan oleh Menteri.
2. PBF hanya dapat melaksanakan pengadaan
obat dari industri farmasi dan sesama PBF.
3. PBF hanya dapat melaksanakan pengadaan
bahan obat dari industri farmasi, sesama PBF
dan atau melalui importasi.
4. PBF cabang hanya dapat melaksanakan
pengadaan obat dan atau bahan obat dari PBF
pusat.
5. Setiap PBF dan PBF cabang harus memiliki
apoteker penanggung jawab yang bertanggung
jawab terhadap pelaksanaan ketentuan
pengadaan, penyimpanan dan penyaluran
obat, bahan obat.
6. PBF cabang hanya dapat menyalurkan
obat/bahan obat di wilayah Provinsi sesuai
surat pengakuannya.
7. PBF dan PBF cabang harus melaksanakan
pengadaan, penyimpanan, dan penyaluran obat
atau bahan obat sesuai dengan CDOB.
8. Setiap PBF dan PBF cabang wajib
melaksanakan dokumentasi pengadaan,
penyimpanan dan penyaluran di tempat
usahanya dengan mengikuti pedoman CDOB
yang dapat dilakukan secara elektronik dan akan
diperiksa sewaktu-waktu.
9. Setiap PBF dan PBF cabang yang melakukan
pengadaan, penyimpanan dan penyaluran
narkotika wajib memiliki izin khusus sesuai
ketentuan peraturan perundang-undangan
10.PBF dan PBF cabang hanya melaksanakan
penyaluran obat berupa obat keras berdasarkan
surat pesanan yang ditandatangani apoteker
pengelola apotek atau apoteker penanggung
jawab.
11.Setiap PBF dan PBF cabang wajib menyampaikan
laporan kegiatan setiap 3 bulan sekali meliputi
kegiatan penerimaan dan penyaluran obat/bahan
obat kepada Dirjen dengan tembusan Kepala
Badan, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi dan
Kepala Balai POM. Dan untuk PBF penyalur
narkotika dan psikotropika wajib menyampaikan
laporan bulanan penyaluran narkotika dan
psikotropika.
LARANGAN PBF
PerMenKes RI No. 1148/Menkes/Per/VI/2011,
larangan bagi PBF terdiri dari : 
1.PBF dan PBF Cabang dilarang menjual obat
atau bahan obat secara eceran.
2.Setiap PBF dan PBF cabang dilarang menerima
dan/atau melayani resep dokter.
3.PBF dan PBF Cabang dilarang menyalurkan
obat keras ke toko obat.
4. PBF atau PBF cabang dilarang melakukan
pengubahan kemasan bahan obat atau
pengemasan kembali bahan obat dari kemasan
aslinya.
5. PBF dan PBF cabang dilarang menyimpan dan
mengeluarkan obat golongan
narkotoka/psikotropika tanpa izin apoteker
penanggung jawab
APOTEK
• Suatu tempat dialakukannya pekerjaan
kefarmasian, penyaluran sediaan farmasi,
dan perbekalan kesehatan lainnya kepada
masyarakat.
TTK
• Tenaga Teknis Kefarmasian adalah
tenaga yang membantu Apoteker dalam
menjalani pekerjaan kefarmasian, yang
terdiri atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya
Farmasi, Analis Farmasi, dan Tenaga
Mnengah Farmasi/Asisten Apoteker.
PEKERJAAN TTK DI APOTEK
1. Melayani resep dokter sesuai dengan tanggung
jawab dan standart  profesinya.
2. Memberi informasi yang berkaitan dengan
penggunaan/pemakaian obat.
3. Menghormati hak pasien dan menjaga
kerahasiaan identitas serta data kesehatan
pasien.
4. Melakukan pengelolaan apotek.
5. Pelayanan informasi mengenai sediaan farmasi.
TUGAS DAN FUNGSI APOTEK
1. Sebagai tempat pengabdian profesi
seorang Apoteker yang telah
mengucapkan sumpah jabatan. 
2. Sebagai sarana farmasi tempat
dilakukannya kegiatan peracikan,
pengubahan bentuk, pencampuran, dan
penyerahan obat atau bahan obat.  
3. Sebagai sarana penyaluran perbekalan
farmasi yang harus menyebarkan obat yang
diperlukan masyarakat secara luas dan
merata.
4. Sebagai sarana pelayanan informasi obat dan
perbekalan farmasi lainnya kepada tenaga
kesehatan lain dan masyarakat, termasuk
pengamatan dan pelaporan mengenai
khasiat, keamanan, bahaya, dan mutu obat.
PERAN APOTEK
1. Pembuatan, pengelolaan, peracikan,
pengubahan bentuk, pencampuran,
penyimpanan dan penyerahan obat atau
bahan obat.
2. Pengadaan, penyimpanan, penyaluran
dan penyerahan perbekalan farmasi
lainnya.
3. Pelayanan informasi mengenai perbekalan
farmasi diantaranya:
• Pelayanan informasi tentang obat dan
perbekalan farmasi diberikan baik kepada
Dokter dan tenaga kesehatan lainnya
maupun kepada masyarakat.
• Pelayanan dan pelaporan informasi
mengenai khasiat,keamanan, bahaya suatu
obat dan perbekalan farmasi lainnya.
TOKO OBAT
Toko obat merupakan sebuah tempat yang
hanya diizinkan oleh pemerintah hanya
untuk menjual produk obat golongan bebas,
obat bebas terbatas, dan alat kesehatan
ringan seperti plester, kassa, hansaplast dll
dengan penanggungjawab AA (Assistant
Apoteker).
DASAR HUKUM TOKO OBAT
• SK Menkes RI No. 1189A/Menkes/SK/X/1999 tentang
Wewenang Penetapan Izin di bidang Kesehatan,
• SK Menkes RI No. 167/Kab/VII/1972 tentang
Pedagang Eceran Obat,
• SK Menkes RI No. 1331/Menkes/SK/X/2002 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri RI No.
167/Kab/VII/1972 tentang Pedagang Eceran Obat,
dan SK Walikota Kota setempat.
• Adapun masa berlaku SK izin toko obat adalah dua
tahun.
KEWAJIBAN TOKO OBAT
• Toko Obat Berizin harus memasang papan dengan
tulisan “Toko Obat Berizin”, tidak menerima resep
dokter dan papan nama di depan tokonya.
• Tulisan harus berwarna hitam di atas warna dasar
putih, tinggi huruf 5 cm dan tebalnya paling sedikit
5 mm.
• Ukuran papan tersebut paling sedikit lebar 40 cm
dan panjang 60 cm.
• Toko Obat Berizin dilarang menerima atau
melayani resep dokter
• Toko Obat Berizin dilarang membuat obat,
membungkus atau membungkus kembali
obat.
• Obat-obat yang masuk dalam daftar obat
bebas terbatas harus disimpan dalam
almari khusus dan tidak boleh dicampur
dengan obat-obat atau barang-barang
lain.
• Di depan tokonya, pada iklan dan barang-barang
cetakan toko obat tidak boleh memasang nama
yang sama atau menyamai nama apotik, pabrik
obat atau pedagang besar farmasi, yang dapat
menimbulkan kesan seakan-akan toko obat
tersebut adalah sebuah apotik atau ada
hubungannya dengan apotik, pabrik farmasi, atau
pedagang besar farmasi.
• Setiap Pedagang Eceran Obat Berizin harus selalu
tunduk pada semua peraturan yang berlaku.
PERBEDAAN TOKO OBAT
DAN APOTEK
1. Toko obat berizin hanya sebatas diizinkan untuk
menjual obat-obatan bebas dan alat kesehatan
ringan. Sedangkan apotek diperbolehkan untuk
menjual semua jenis obat.
2. Penanggung jawab apotek adalah apoteker.
Sementara itu, penanggung jawab toko obat berizin
ialah asisten apoteker.
3. Masa berlaku SK izin toko obat yaitu dua tahun.
Berbeda dengan masa berlaku SIA (Surat Izin
Apotek) yang mencapai lima tahun dengan
melakukan registrasi berkala setiap satu tahun
TUGAS
• BUAT MAKALAH (KETIK MS. WORD)
YANG BERISI:
• PENGERTIAN BESERTA JENIS OBAT
DARI:
• OBAT NARKOTIK(GOL)
• OBAT PSIKOTROPIK
• OBAT PREKURSOR
• OBAT OWA (JUMLAH YANG BOLEH
DISERAHKAN )
• MAKALAH DI KUMPULKAN MINGGU
DEPAN CANTIKA
• Bagi yang tidak bisa mengetik bisa tulis
tangan di kertas folio bergaris kemudian
dikumpulkan paling lambat minggu depan
ke bu zipo

Anda mungkin juga menyukai