Penyusun
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di alam banyak sekali kita jumpai senyawa, baik itu senyawa organik
maupun senyawa anorganik, ataupun senyawa kompleks dan senyawa sederhana.
Salah satu contohnya adalah amina dan amida. Amina adalah senyawa organic
yang mengandung atom nitrogen trivalent yang mengandung atom nitrogen
trivalen yang berkaitan dengan satu atau dua atau tiga atom karbon, dimana amina
juga merupakan suatu senyawa yang mengandung gugusan amino (-NH2, - NHR,
atau – NH2). Amida adalah suatu senyawa organik yang mempunyai nitrogen
trivalen yangterikat pada suatu gugus karbonil.
Amida dapat diturunkan dari asam, dimana gugus –OH diganti dengan
NH2 atau amoniak, dimana 1 H diganti dengan asli. Amida adalah turunan dari
asam karboksilat yang bersifat netral. Pembentukan senyawa amida dapat
dilakukan dengan mereaksikan suatu amina karboksilat dengan suatu asil halida
atau anhidrida asam pada kondisi yang cocok. Untuk mengetahui lebih dalam
senyawa amina dan amida maka dilakukan percobaan ini.Oleh karena itu pada
makalah ini akan dibahas tentang senyawa amina dan amida serta heterosiklis.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian amina amida dan heterosiklis ?
2. Bagaimana tata nama senyawa amina amida dan heterosiklis ?
3. Bagaimana reaksi yang terjadi pada amina amida dan heterosiklis ?
4. Bagaimana sifat sifat dari amina amida dan heterosiklis ?
5. Apa aplikasi dan manfaat dari amina amida dan hetrosiklis ?
C. Manfaat
1. Untuk mengetahui pengertian amina amida dan heterosiklis
2. Untuk mengetahui tata nama senyawa amina amida dan heterosiklis
3. Untuk mengetahui reaksi yang terjadi pada amina amida dan heterosiklis
4. Untuk mengetahui sifat sifat dari amina amida dan heterosiklis
5. Untuk mengetahui aplikasi dan manfaat dari amina amida dan hetrosiklis
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam sistem IUPAC, substituen NH2 disebut gugus amino. Nama ini biasanya
digunakan jika senyawa amina mempunyai gugus OH atau COOH.
Asam konjugasi dari amonia adalah ion amonium (NH4+) yang mempunyai
pKa = 9,2. Asam konjugasi dari metilamina adalah ion CH 3NH3+ (ion
metilaminium) yang mempunyai pKa = 10,6. Karena asam konjugasi metilamina
adalah asam yang lebih lemah daripada asam konjugasi amonia, maka dapat
disimpulkan bahwa metilamina adalah basa yang lebih kuat daripada amonia.
Garam amina adalah senyawa ionik, merupakan padatan yang tidak mudah
menguap, dan bila dipanaskan akan terdekomposisi sebelum mencapai titik
lelehnya. Garam halida, nitrat, dan sulfat larut dalam air, tetapi tidak larut dalam
pelarut nonpolar.
3. Reduksi aminasi
Senyawa aldehida dan keton dapat diubah menjadi senyawa amina
melalui reaksi reduksi aminasi. Reaksi reduksi ini menggunakan katalis
natrium sianohidridoborat (NaBH3CN).
Gambar
Senyawa aldehida atau keton selain dapat beeaksi dengan amonia,
juga dapat bereaksi dengan senyawa amina primer dan sekunder.
Contoh:
5. Degradasi Hofmann
Reaksi umum:
Contoh:
Pada reaksi degradasi Hofmann akan terjadi penataan ulang
(rearrangement), di mana karbon karbonil dari amida akan menjadi
karbon dan nitrogen. Mekanisme reaksi degradasi Hofmann terjadi melalui
empat tahap reaksi, yaitu:
Tahap (1)
Halogenasi suatu amida di mana N-haloamida yang terjadi dapat diisolasi,
kemudian N-haloamida setelah diisolasi direaksikan dengan basa.
Tahap (2)
Ion hidrogen akan terabstraksi dengan adanya ion hidroksida. Reaksi ini
akan berlangsung dengan cepat karena brom sebagai penarik elektron aan
meningatkan keasaman amida. Pada tahap ini akan terjadi pelepasan ion
hidrogen yang masih ada dan menghasilkan anion bromoamida.
Tahap (3)
Anion bromoamida mengalami penataan ulang, kemudian alkil yang
terikat pada karbonil akan bermigrasi ke atom nitrogen dan pada saat
yang bersamaan ion bromida lepas dan menghasilkan isosianat.
Tahap (4)
Isosianat dihidrolisis dengan air melalui substitusi nuleofilik menjadi asam
karbamat yang dengan spontan akan mengeluarkan CO2 dan menghasilkan
produk amina.
2.5 Reaksi-Reaksi Amina
1. Pembentukan garam
Amina lebih bersifat basa daripada air dan kurang basa
dibandingkan dengan ion hidroksida.
RNH2 + H3O+ RNH3+ + H2O RNH3+ + OH RNH2 + H2O
Basa kuat basa lemah basa kuat basa
lemah
Amina alifatik bersifat lebih basa daripada amonia. Hal ini
disebabkan gugus alkil sebagai pendorong elektron akan memencaran
muatan positif dari ion amonium tersubstitusi.
Contoh:
2. Rekasi perubahan menjadi amida
Reaksi amonia dengan klorida asam membentuk senyawa amida,
dimana Cl akan digantikan dengan gugus NH2. Demikian juga halnya
klorida asam dari asam sulfonat dapat diganti dengan gugus NH2.
Senyawa amina heterosiklik ini bisa jenuh maupun tidak jenuh, baik
alifatik maupun aromatik. Atom nitrogen dalam cincin dapt bergabung dengan
nitrogen lain atau dengan heteroatom seperti oksigen atau sulfur. Senyawa amina
heterosiklik baik alifatik ataupun aromatik masih tetap mempertahankan sifat-sifat
kebebasannya.
2.7 Reaksi Hinsberg
Rekasi Hinsberg merupakan rekasi untuk membedakan antara amina
primer, amina sekunder, dan amina tersier. Caranya yaitu senyawa amina dikocok
dengan benzensulfonil klorida dalam larutan kalium hidroksida, dan akan terjadi
perubahan yaitu amina primer bereaksi dengan benzensulfonil klorida membentuk
endapan yang dapat larut dalam KOH atau NaOH, amina sekunder dengan
benzensulfonil klorida membentuk endapan yang tidak larut jika ditambahkan
basa KOH atau NaOH, sedangkan amina tersier tidak bereaksi dengan
benzensulfonil klorida.
Uji lain yang dapat dipakai untuk membantu meyakinkan perbedaan ketiga
jenis amina dalah mereaksikan dengan asam nitrit (asam nitrit dibuat sesaat
sebelum dipakai, dengan reaksi NaNO2 + HCl). Amina primer bereaksi dengan
asam asam nitrit akan mengeluarkan gas nitrogen. Amina sekunder dengan asam
nitrit akan menghasilan cairan kental berwarna kuning, sedangkan amina tersier
dengan HONO membentuk garam nitrit yang larut (reaksi ini tidak jelas terlihat).
RNH2 + HONO ROH + H2O + N2
Amina 1
R2NH + HONO R2NNO + H2O
Amina 2
R3N + HONO R3N+HONO
Amina 3 trialkilamonium nitrit (larutan)
2.8 Aplikasi Alkil Amina
Alkil amina dalam industri banyak dipakai sebagai bahan awal untuk
membuat insektisida dan bahan-bahan farmasi. Misalnya, pembuatan propanolol
(senyawa pengaktivasi jantung) melalui rekasi SN2 antara epoksida dengan
isopropilamina.
Senyawa amina yang paling penting adalah anilina, yang dibuat melalui
reduksi nitribenzena atau reaksi klorobenzena dengan amonia pada suhu dan
tekanan tinggi menggunakan katalis.
Metilamina, dimetilamina, dan trimetilamina disintesis dalam skala
industri dengan mereaksikan metanol dengan amonia.
Formulasi lemak sebagai obat anti Leishmania telah dilaporkan sebagai terapi
yang efektif serta mengurangi efek racun dalam tubuh. Dalam hal ini, Liposom
yang dicampurkan dengan phosphatidylcoline (PC) dan stearilamina (SA) telah
terbukti memiliki aktivitas anti protozoa secara in vitro terhadap parasit
Trypanosoma cruzi,Trypanosoma Brucei Gambiense dan secara in vivo terhadap
parasit Toxoplasma Gandii dan L Donovani (Banerjee, 2007). terhadap parasit
Toxoplasma Gandii dan L Donovani (Banerjee, 2007).
Amida dengan substituen alkil pada nitrogen diberi tambahan N-alkil di depan
nama , dengan N merujuk pada atom nitrogen.
2.11 pembuatan Amida
Amida disintesis dari derivat asam karboksilat dan amonia atau amina yang sesuai
Hidrolisis suatu amida dalam larutan asam berlangsung dalam suatu cara yang
serupa dengan hidrolisis suatu ester. Oksigen karbonil di protonasi , karbon
karbonil diserang oleh H 2 O , proton diserah terimakan , dan suatu amina dibuang.
Amina kemudian bereaksi dengan H +¿¿ dan menghasilkan garam amina .
Pembentukan garam menjelaskan bahwa H +¿¿ bersifat pereaksi bukan katalis dan
reaksi kebalikannya tidak terjadi ( meskinpun R2 NH merupakan suatu nukleofil ,
R2 N H +¿ ¿ bukan dan ion ini tidak dapat menyerang gugus karbonil ).
Hidrolisis basa suatu amida bersifat serupa dengan penyabunan ester . produk-
produknya adalah garam karboksilat ( dari asamnya ) dan suatu amina bebas atau
amonia
2. Reduksi
Reduksi amida dengan litium alumunium hidrida mengubah gugus
karbonil menjadi - CH 3 - , produknya adalah amina . Natrium borohidrida
tidak mereduksi amida.
Umum :
2.13 Poliamida
Poliamida yang paling penting protein. Contoh poliamida buatan adalah
poliamida sintetik nilon 6,6 yang dibuat dari asam adipat (suatu dwiasam) dan
heksametilenadiamina ( suatu diamina ) . seperti dalam sintesis poliester
dacron , hasil reaaksi dua macam molekul bifungsional adalah suatu polimer
linear .
Nilon 6,6 hanyalah salah satu anggota dari keluarga nilon sintesik. Nilon 6,6
dibuat dari dwi asam berkarbon enam dan diamina berkarbon enam. Sebaliknya
nilon 6 , terbuat dari kaprolaktam , suatu monomer yang mengandung gugus asam
dan gugus amina dalam molekul yang sama. Dalam reaksi ini kaprolaktam
mengalami pembukaan cincin oleh air , kemudian polimerisasi , air dieliminasi.
A. Kesimpulan
1. Amina adalah senyawa organic yang mengandung atom nitrogen trivalent
yang mengandung atom nitrogen trivalen yang berkaitan dengan satu atau
dua atau tiga atom karbon.
2. Sifat-sifat amina ialah Seperti amonia, amina juga merupakan senyawa
polar dan dapat membentuk ikatan hidrogen intermolekul, kecuali amina
tersier. Amina mempunyai titik didih yang lebih tinggi dari senyawa
nonpolar dengan berat molekul yang sama, tetapi titik didih amina lebih
rendah daripada alkohol dan asam karboksilat.
3. Pembuatan amonia dapat dilakukan dengan cara reduksi senyawa nitro,
reaksi alkil halida dengan amonia, reduksi senyawa nitril, reduksi aminasi
dan degradasi hofmann.
4. Amina dapat bereaksi dengan pembentukan garam dan reaksi perubahan
menjadi amida.
5. Kegunaan dari amina ini adalah sebagai pelembut pakaian, sebagai anti
iritasi pada sampo, sebagai pelumas, dan sebagai Obat Parasit Leishmania.
B. Saran
Dari semua pembahasan materi yang telah kami sampaikan , kami
berharap pembaca bisa mengerti dan memahami tentang amina amida dan
heterosiklis.menyadari penyusun jauh dari kata sempurna diharapkan
pembaca menambahnya dari sumber lain untuk lebih meningkatkan
pemahaman mengenai amina amida dan heterosiklis.