AMONOLISIS
Definisi Amonolisis
Amonolisis didefinisikan sebagai proses pembentukan
amina dari reaksi dengan amonia.
RX + NH3 RNH2 + HX
Dimana X dapat berupa : halogen, NO2, SO3H dan lainlain
AMINA
Amina adalah turunan amoniak, dimana 1 atom H atau lebih diganti
dengan gugus alkil (R), aril, hidroatil atau heterosiklik.
Ada tiga macam amina:
- amina primer (RNH2)- amina sekunder (R2NH)
- amina tersier (R3N).
Substitusi halogen
Substitusi Alkohol
b. etilen oksida
Amonolisis Alkana
1. Untuk mengamonolisis alkana, zat pengolah yang digunakan adalah gas amoniak,
karena amonolisis berlangsung pada fase gas dan suhu tinggi.
Sebagai contoh adalah amonolisis metana dengan gas amoniak
Reaksi berlangsung pada T= 1000oC, P = 1 atm, katalisator : Ni, Pt, Pd. Reaksi
bersifat endotermis.
Adanya oksigen dalam campuran pereaksi akan mengoksidasi hidrogen menjadi
H2O.
Reaksi ini bersifat eksotermis. Kebutuhan panas pada reaksi endotermis dapat
dipenuhi dari reaksi oksidasi hidrogen ini.
2. Untuk amonolisis alkana yang lebih panjang reaksi sulit, sebab untuk
memecah hidrokarbon menjadi sianida memerlukan panas yang
banyak.
3. Keperluan panas pada amonolosis metana dicukupi dengan
mengoksidasi sebagian metana :
4. Kalau sudah ada panas yang cukup baru gas amoniak direaksikan
dengan metana. Reaksi amonolisis ini digunakan akatalis Ni, Pt dan
Pd.
Amonolisis Alkohol
Reaksi berjalan mudah, tetapi hasil yang diperoleh juga reaktif, bahkan
lebih reaktif dari amoniaknya sendiri. Akibatnya kalau amina bertemu
alkohol yang diolah, akan terjadi reaksi berikut ini :
Amina sekunder ini lebih reaktif lagi, sehingga kalau masih ada alkohol
akan terjadi reaksi lebih lanjut.
Hasil monoetanolamina bersifat lebih reaktif daripada amoniak. Sehingga apabila NH3
kurang tetapi etilenoksida masih banyak maka akan terjadi reaksi lanjutan :
Jika etilena oksida masih ada, maka DEA akan melanjutkan reaksi
membentuk trietanolamina (TEA).
Oleh karenanya jika hanya diinginkan MEA sebagai hasil atau DEA atau TEA,
maka perbandingan pereaksi harus diatur. Ratio amoniak/etilena oksida
menentukan hasil yang diperoleh.
Contoh lain adalah reaksi pembentukan urea
Komposisi
Alloy
Komposisi
Cu-Al
55:45
Cu-Ni-Al
40:10:30
Ni-Al
42:58
Cu-Al-Ni
25:50:25
Co-Al
30:70
Cu-Ni-Al
15:35:50
Fe-Al
51:49
TERIMA KASIH