Anda di halaman 1dari 7

Nama : Dea Maulidi Saputri

NPM : 19330765

AMINA
Amina adalah turunan organik dari ammonia dimana satu atau lebih atom
hidrogen pada nitrogen telah tergantikan oleh gugus alkil atau aril. Karena itu
amina memiliki sifat mirip dengan ammonia seperti alkohol dan eter
terhadap air. Seperti alkohol,amina bisa diklasifikasikan sebagai primer,
sekunder dan tersier. Meski demikian dasar dari pengkategoriannya berbeda
dari alkohol. Alkohol diklasifikasikan dengan jumlah gugus non hidrogen
yang terikat pada karbon yang mengandung hidroksil., namun amina
diklasifikasikan dengan jumlah gugus nonhidrogen yang terikat langsung
pada atom nitrogen. Amina mempunyai rumus umum seperti RNH 2, R2NH,
atau R3N sebagai contoh :

CH3NH2 (CH3)2NH (CH3)3N H2NCH2CH2NH2


Methylamine Dimethylamine Trimethylamine Ethylenediamine

NH2 NHCH3 N(CH3)2


Aniline N-Methylaniline N,N-Dimethylaniline

Klasifikasi

Amina diklasifikasikan sebagai primer, sekunder, atau tersier, sesuai dengan


jumlah kelompok yang terikat pada atom nitrogen.

H H H
│ │ │
R–N–H R–N–R R–N–R

Primer Sekunder Tersier

Tatanama Amina

Dalam sistem penamaan yang umum, dinamai amina alifatik dengan


mengawali grup alkil ke sebuah tambang, misal., Alkylamine. Sebagai
contoh: C₂H₅CH₂NH₂ Propilamina

Amina sekunder dan tersier, yang memiliki dua atau lebih gugus yang sama
dinamai dengan menambahkan awalan ‘di’ atau ‘tri’ sebelum nama grup alkil.
Sebagai contoh: (CH₃)₂NH Dimetilamina
Amina aromatik dinamakan sebagai turunan dari anggota induk, anilin
(C6H5NH2). Sebagai contoh: o-Toluidine CH3C6H4NH2

Sifat Fisik

Amina dengan jumlah atom karbon dibawah enam biasanya larut dalam air
akibat adanya interaksi ikatan hidrogen. Meskipun nitrogen tidak
seelektronegatif oksigen namun mampu mempolarisasi ikatan N-H sehingga
terbentuk gaya dipol-dipol yang kuat antara molekulnya. Amine tersier tidak
memiliki atom hidrogen karena itu tidak terjadi ikatan hidrogen antara air
dengannya atau dengan amina tersier lainnya. Konsekuensinya titik didihnya
lebih rendah disbanding amina primer atau sekunder.

Salah satu sifat yang paling dikenal dari amina berbobot molekul rendah
adalah aromanya yang tidak menyenangkan. Amina volatile ini menguap
secara cepat dan terciup seperti campuran ammonia dan ikan busuk.
Kebanyakan bahan yang membusuk terutama organ yang mengandung
protein tinggi menghasilkan amina. Bagian dari aroma tumbuhan yang mati,
rumah penyimpanan daging, dan bagian pengolahan limbah semuanya adalah
amina.

Sifat fisika Amina :

 Suku-suku rendah berbentuk gas.

 Tak berwarna, berbau amoniak, berbau ikan.

 Mudah larut dalam air.

 Amina yang lebih tinggi berbentuk cair/padat.

 Kelarutan dalam air berkurang dengan naiknya BM.


Reaksi Amina Dengan Asam Kuat: Reaksi Penggaraman

Reaksi amina dengan asam kuat seprti HCl akan menghasilkan garam
alkilamonia.

– +

R – NH2 + HCl RNH3 ¬Cl ̄

Kemampuan amina untuk dapat membentuk garam arilamonium


memudahkan pekerjaan pemisahan senyawa amina daari senyawa lainnya.
Misalnya : pada campuran p-toluidin dengan p-nitrotoluena. Apabila kedalam
campuran ini ditambahkan dengan asam kuat ( HCl ) maka p-toluidin akan
membentuk garam arilamonium yang dapat larut didalam air, sehingga
ekstraksi dengan menggunakan pelarut non-polar seperti eter, kedu asam
dapat dipisahkan; garam arilamonium terdapat pada lapisan air dan p-toluidin
padaa lapisan eter. Untuk memperoleh p-nitrotoluena kembali, garam
arilamonium yaang berada padalapisan airdireaksikan dengan basa kuat ,
NaOH.

Eliminasi Hofmann
Eliminasi Hofmann adalah suatu reaksi eliminasi ammonium kuanterner
hidroksida melalui pemanasan dengan Ag2O (perak oksida). Pada eliminasi
hofmann, pertama kali suatu amina dimetilasi dengan metiliodida berlebihan
untuk mensintesis ditambah Ag2O dalam air dan akan dihasilkan ammonium
kuaterner hidroksida, yang mana bila dipanaskan akan terjadi reaksi eliminasi
yaitu melepaskan aminanya dan dihasilkan senyawa alkena.

CH3(CH2)3CH2CH2NH2 + 3 CH3I CH3(CH2)3CH2CH2N(CH3)3I -

heksilimina heksiltrimetil ammonium iodida

CH3(CH2)3CH2CH2N(CH3)3OH - + CH3(CH2)3CH = CH2 + N (CH3)3 + H2O


AgI 1 – heksena ( 60 % )
Reaksi antara amina aromatik dan primer dengan asam nitrit dalam suasana
asam membentuk garam diazonium
FENOL
Fenol atau asam karbolat atau benzenol adalah zat kristal tak berwarna yang
memiliki bau khas. Rumus kimianya adalah C6H5OH dan strukturnya
memiliki gugus hidroksil (-OH) yang berikatan dengan cincin fenil. Kata
fenol juga merujuk pada beberapa zat yang memiliki cincin aromatik yang
berikatan dengan gugus hidroksil.

Mempunyai sebuah cincin aromatic dengan satu atau lebih gugus hidroksil
sering bergabung dengan glukosida dan biasanya terdapat dalam rongga sel.
Beberapa golongan polimer penting seperti lignin, melanin, dan tannin,
adalah polfenol.

Karakteritik fenol

Fenol memiliki kelarutan terbatas dalam air, yakni 8,3 gram/100 ml. Fenol
memiliki sifat yang cenderung asam, artinya ia dapat melepaskan ion H+ dari
gugus hidroksilnya. Pengeluaran ion tersebut menjadikan anion fenoksida
C6H5O− yang dapat dilarutkan dalam air.

Dibandingkan dengan alkohol alifatik lainnya, fenol bersifat lebih asam. Hal
ini dibuktikan dengan mereaksikan fenol dengan NaOH, di mana fenol dapat
melepaskan H+. Pada keadaan yang sama, alkohol alifatik lainnya tidak dapat
bereaksi seperti itu. Pelepasan ini diakibatkan pelengkapan orbital antara
satu-satunya pasangan oksigen dan sistem aromatik, yang mendelokalisasi
beban negatif melalui cincin tersebut dan menstabilkan anionnya.
Tata nama

1. Fenol biasanya diberi nama sebagai turunan senyawa induknya

2. Sedangkan, gugus hidroksil dinamai sebagai substituen bila berada dalam


molekul yang sama dengan gugus asam karboksilat, aldehid, atau keton
fungsionalitas yang mendapat prioritas dalam penamaan

Sifat fisik

Anggota fenol yang sederhana merupakan zat padat dengan titik lebur rendah.
Karena adanya ikatan hydrogen diantara molekul-molekulnya, maka titik
didih cairannya tinggi. Fenol (C6H5OH) sedikit larut dalam air (9 gram per
100 gram air) sedangkan anggota fenol yang lain intinya tidak larut dalam air.
Bila dalam struktur fenol tidak terdapat gugus penyebab timbulnya warna,
maka senyawanya juga tidak berwarna. Seperti halnya golongan amina
aromatik, golongan fenol gampang sekali teroksidasi, dan menunjukkan hasil
oksidasi yang berwarna (kecuali kalau derajat kemurniannya tinggi).

Reaksi - reaksi

Pembentukan garam asam

ArOH + H2O Ar- + H3O-

Pembentukan eter

ArO- + RX ArOR + X-

Pembentukan ester
RCOCl RCOOAr
ArOH
ArSO2Cl ArSO2OAr

Anda mungkin juga menyukai