Anda di halaman 1dari 7

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 HASIL

Bakteri Warna Keterangan

Staphylococcus Pembesaran 100x


Epidermidis

Pseudomonas Pembesaran 100x


aeruginosia

4.2 Pembahasan
Dalam percobaan kali ini kami membuat sediaan morfologi
mikroorganisme dan pewarna gram bakteri. Pewarna gram bakteri adalah merupakan
mikroba prokariotik uniseluler yang berkembangbiak secara aksesual dengan
pembelahan sel, bakteri tidak berklorofil kecuali beberapa yang bersifat fotosintetik.
Bakteri ada yang dapat hidup bebas, parasite, saprofit, pathogen pada manusia, hewan
dan tumbuhan. Sel-sel individu bakteri dapat berbentuk seperti elips, bola, batang
(Penuntun praktikum mikrobiologi dan parasitology, 2022).
Bakteri juga pada umumnya tidak mempunyai klorofil, dan produksi
aksesualnya terjadi melalui pembelahan sel, bakteri uga merupakan mahkluk hidup
yang memiliki DNA bakteri tidak berada pada nucleus yang juga tidak mempunyai
membrane sel. DNA ekstrakromosomal dan bakteri tergabung menjadi satu plasmid
yang berbentuk kecil dari sirkules (Jawetz, 2014).
Pada praktikum kali ini kami menggunakan bakteri. Diagram negative, dan
diagram positif sebagai pewarna garam bakteri. Menurut Sudarto (2015). Bakteri
pseudomonas aeruginosa adalah bakteri diagram negative, berbentuk berbentuk
batang dan terlihat sebagai bentuk tunggal, berpasangan dan terkadang dalam rantai
pendek, berukuran lebar 0,5-0,8 mikron dan panjang 1,5-3,0 mikron, bergerak aktif
dengan satu flagel kutub (single polar flagellum), tidak memiliki spora, dapat tumbuh
pada suhu 37-42°C dan bila dibiakkan pada medium blood agar akan menunjukkan
hemolisis beta, serta bersifat oksidase positif. Pseudomonas aeruginosa bersifat aerobik
atau anaerobik fakultatif karena dapat menggunakan Arginin dan Nitrat (NO3) sebagai
penerima elektron pernapasan (respiratory electron acceptor) (Soedarto, 2015).
Selanjutnya, Diagram positif. Becker et al (2014). Bakteri Staphylococcus
Epidermidis merupakan bakteri gram positif, kokus berkelompok tidak teratur, koloni
berwarna putih bakteri ini tumbuh optimum pada suhu 30 oC -37oC. Bakteri ini
memiliki ciri-ciri morfologi yaitu tidak bespora, tidak motil, warna koloni putih susu
atau agak krem, bentuk koloni bulat, tepian timbul, serta sel berbentuk bola, diameter
0,5-1,5 μm dan bersifat anaerob fakultatif. Staphylococcus epidermidis dapat
menyebabkan infeksi kulit ringan yang disertai dengan pembentukan abses.
Pertama-tama Buatlah asupan bakteri pada objek kering dan basa kemudian
dipijarkan mengunakan api Bunsen atau diudara lalu diwarnai larutan Kristal violet
selama 1 menit kemudian dibersihkan menggunakan aquades lalu di pijarkan diapi
Bunsen atau diangin-anginkan setelah kering ditambahkan mengunakan larutan iodin
selama 1 menit kemudian dibersihkan mengunakan alcohol95% lalu dipijarkan di api
Bunsen atau diangin-anginkan, setelah itu ditambahkanlarutan safranin selama 1 menit
kemudian dibersihkan mengunakan aquades lalu diangin-anginkan sampai mongering
kemudian diamati dibawa mikroskop dengan ukuran100x dan 1000x lalu dicatat hasil
pengamatan.
Menurut penuntun praktikum mikrobiologi dan parasitologi (2020). Sediakan
kaca objek, bersihkan menggunakan alcohol, lalu dilewatkan diatas nyala api Bunsen
untuk mensterilkan kaca objek, kemudian teteskan setetes aqua pro injeksi (aquades
steril) diatas kaca objek tersebut, ambil inoculum bakteri yang akan dipriksa, lalu
diletakan diatas tetes anaqua proinjeksi itu, kemudian ratakan berlahan-lahan, tutupi
dengan kaca penutup dan biarkan sampai kering. Lewatkan apusan tersebut diatasnyala
api Bunsen dengan cepat letakan apusan diatas kawat penyangga yang berada diatas
mangkuk pewarna lalu diteteskan Kristal violet pada apusan dan biarkan selama 30-60
detik, cuci larutan iodin dengan air mengalir dan keringkan cuci larutan iodindengan
air mengalir dan kering rendam atau basuh dengan alcohol 96% cuci dengan air
mengalir, lalu keringkan kemudian amati warna bakteri dengan mikroskop, apakah
bakteri tersebut merupakan grampositif atau negatif. Dalam percobaan kali ini kami
membuat sediaan morfologi mikroorganisme dan pewarna gram bakteri. Pewarna gram
bakteri adalah merupakan mikroba prokariotik uniseluler yang berkembangbiak secara
aksesual dengan pembelahan sel, bakteri tidak berklorofil kecuali beberapa yang
bersifat fotosintetik. Bakteri ada yang dapat hidup bebas, parasite, saprofit, pathogen
pada manusia, hewan dan tumbuhan. Sel-sel individu bakteri dapat berbentuk seperti
elips, bola, batang (Penuntun praktikum mikrobiologi dan parasitology, 2022).
Bakteri juga pada umumnya tidak mempunyai klorofil, dan produksi aksesualnya
terjadi melalui pembelahan sel, bakteri uga merupakan mahkluk hidup yang memiliki
DNA bakteri tidak berada pada nucleus yang juga tidak mempunyai membrane sel.
DNA ekstrakromosomal dan bakteri tergabung menjadi satu plasmid yang berbentuk
kecil dari sirkules (Jawetz, 2014).
Pada praktikum kali ini kami menggunakan bakteri. Diagram negative, dan
diagram positif sebagai pewarna garam bakteri. Menurut Andreas Putro Ragil Santosa,
S. S.T,M.S.i (2020). Bakteri salmonella thypi adalah bakteri diagram negative,
berbentuk batang, dengan ukuran lebar 0,7-1,5 m dengan panjang 2,0-5,0 m, bergerak
adanya flagel. Salmonella thypi pada umumnya bersifat pathogen sehinga banyak
menyebabkan infeksi baik pada manusia maupunhewan. Salmonella thypi hidup secara
bebas dan dapat bertahan lama baik pada air, tanah maupun bahan makanan, pada fases
bakteri salmonella thypi dapat bertahan hidup hingga 1-2 bulan. Pada makan yang
mengandung protein, lemak maupun gula didalamnya bakteri salmonella thypi akan
lebih mudah berkembang dan hidup semakin lama. Salmonella Thypi merupakan
bakteri yang sangat mudah hidup dan berkembangbiak karena pertumbuhan yang
bersifat aerob dan fakultatif anaerob, pada ph 6-8 dengan suhu pertumbuhan sekitar15-
41 derajat celicius dengan suhu pertumbuhan optimum yaitu 37 derajat celcius, suhu
pertumbuhan bahwa pertumbuhan bakteri Salmonella thypi sangat muda mengingkat
suhu ruang yang kita ketahui yaitu20-25,sehingga memudahkan bakteri
mengkontaminasi bahan pangan.
Selnjutnya, Diagram positif. Menurut Dr. Didimus Tanah Boleng, M.Kes (2015).
Bakteri Staphylococcus aureus merupakan bakteri berbentuk bola, yang terdapat dalam
bentuk tunggal, berpasangan, tetrad, atau berkelompok seperti buang anggur. Nama
bakteri ini dalam Bahasa latin sthapele yang berarti anggur. Beberapa spesies
memproduksi pigmen berwarna kuning sampai orange.Bakteri ini membutuhkan
nitrogenorganic (Asamamino) untuk pertumbuhannya, dan bersifat anaerobic fakultatif
.Kebanyakan galur S. aureus bersifat pathogen dan memproduksi enterotoksin yang
tahan panas, beberapa galur,terutama yang bersifat patogenik, memproduksi koagulase
(menggumpalkan plasma) bersifat proteolitik, lipoitik, dan betahemolitik. Spesies
lainya yaitu S. epidermidis, biasanya tidak bersifat pathogen dan merupakan flora
normal yang terdapat pada kulit tangan dan hidung.
Pertama-tama Buatlah asupan bakteri pada objek kering dan basa kemudian
dipijarkan mengunakan api Bunsen atau diudara lalu diwarnai larutan Kristal violet
selama 1 menit kemudian dibersihkan menggunakan aquades lalu di pijarkan diapi
Bunsen atau diangin-anginkan setelah kering ditambahkan mengunakan larutan iodin
selama 1 menit kemudian dibersihkan mengunakan alcohol 95% lalu dipijarkan di api
Bunsen atau diangin-anginkan, setelah itu ditambahkanlarutan safranin selama 1 menit
kemudian dibersihkan mengunakan aquades lalu diangin-anginkan sampai mongering
kemudian diamati dibawa mikroskop dengan ukuran100x dan 1000x lalu dicatat hasil
pengamatan.
Menurut penuntun praktikum mikrobiologi dan parasitologi (2020). Sediakan
kaca objek, bersihkan menggunakan alcohol, lalu dilewatkan diatas nyala api Bunsen
untuk mensterilkan kaca objek, kemudian teteskan setetes aqua pro injeksi (aquades
steril) diatas kaca objek tersebut, ambil inoculum bakteri yang akan dipriksa, lalu
diletakan diatas tetes anaqua proinjeksi itu, kemudian ratakan berlahan-lahan, tutupi
dengan kaca penutup dan biarkan sampai kering. Lewatkan apusan tersebut diatasnyala
api Bunsen dengan cepat letakan apusan diatas kawat penyangga yang berada diatas
mangkuk pewarna lalu diteteskan Kristal violet pada apusan dan biarkan selama 30-60
detik, cuci larutan iodin dengan air mengalir dan keringkan cuci larutan iodindengan
air mengalir dan kering rendam atau basuh dengan alcohol 96% cuci dengan air
mengalir, lalu keringkan kemudian amati warna bakteri dengan mikroskop, apakah
bakteri tersebut merupakan grampositif atau negativ.
Kristal violet Merupakan pewarna primer (utama) yang akan memberi warna
mikroorganisme target. Kristal violet bersifat basa sehingga mampu berikatan dengan
sel mikroorganisme yang bersifat asam , dengan begitu sel mikroorganisme yang
transparan akan terlihat berwarna ungu.komposisi dari kristal violet adalah Kristal
violet 2 gram,Alkohol 95% 20 ml,Aquadest 80 ml,Amonium oksalat 0,8 gram. Hal ini
sesuai dengan pernyataan Entjaang (2017), bahwa kristal violet merupakan pewarna
primer (utama) yang akan memberi warna pada mikroba. Bahan ini merupakan bahan
berupa larutan dengan kategori Analisis Reagent (Ar).
Menurut Kiswari (2014) metode apusan darah tepi sangat penting dalam bidang
hematologi, karena dari apusan darah tepi inilah kita akan mendapatkan banyak
informasi, bukan saja berkaitan dengan morfologi sel darah, tetapi juga dapat memberi
petunjuk keadaan hematologic yang semula tidak diduga. Preparat apusan darah tepi
yang layak untuk diperiksa, harus memenuhi beberapa persyaratan yang telah
ditetapkan
Menurut Kiswari, (2014). Apusan darah yang baik secara visual, ada beberapa
persyaratan yang harus dipenuhi untuk membuat apusan darah tepi yang baik secara
visual, diantaranya yaitu :
1. Ketebalannya gradual, paling tebal didaerah kepala, makin menipis kearah ekor
(pada saat proses pengeringan dimulai dari bagian ekor menuju ke kepala).
2. Apusan tidak melampaui atau menyentuh pinggir kaca obyek.
3. Tidak bergelombang atau tidak terputus – putus.
4. Tidak berlubang – lubang.
5. Bagian ekornya tidak membentuk”bendera robek”
6. Panjang apusan kira – kira 2/3 panjang kaca obyek.
Menurut Kiswari, (2014). Apusan darah yang baik atau memenuhi syarat
diperlukan latihan terus – menerus. Pertanyaan mengenai berapa besar tetesan,
bagaimana membuat sudut apusan, berapa geseran, kecepatan geseran, dansebagainya
akan terjawab dengan sendirinya bila kita telah benar – benar terampil membuat apusan
darah.
Menurut Musta (2018) Iodin merupakan salah satu metode pengujian yang
digunakan untuk membedakan polisakarida dari disakarida dan
monosakarida. Perubahan warna terjadi karena dalam larutan pati terdapat unit-unit
glukosa yang membentuk ikatan karena adanya ikatan pada setiap unit
glukosanya. Bentuk ini yang menyebabkan pati dapat membentuk kompleks dengan
molekul yodium yang dapat masuk ke dalam spiralnya. Larutan iodin yang direaksikan
dengan glikogen akan membentuk warna merah sampai cokelat yang disebabkan
karena adanya penyerapan iodin pada struktur cincin glikogen yang saling berikatan
sehingga membentuk kompleks berwarna merah kecoklatan. Prisip dari pengujian
iodin yaitu karbohidrat golongan polisakarida akan memberikan reaksi dengan larutan
iodin akan memberikan warna spesifik bergantung pada jenis karbohidratnya. Amilosa
dan iodin akan berwarna biru, amilopektin dengan iodin akan berwarna merah violet,
glikogen maupun dekstrin dengan iodin akan berwarna merah coklat. Kelebihan dari
metode iodin yaitu proses pengujiannya mudah dan biaya yang dikeluarkan lebih
sedikit daripada metode lain. kelemahan dari meode iodin yaitu hasil yang diperoleh
tidak akurat. Ketidak akuratan pengujian dengan metode iodin disebabkan karena
pengujian bersifat subjektif 1
Menurut Poerwodarminto (2013) alkohol adalah nama zat cair yang
memabukkan. Budiarjo (2017) mengemukakan alkohol adalah senyawa kimia organis
yang berperan sebagai obat peringan pada aktifitas system syaraf pusat. Alkohol adalah
minuman yang sifatnya menimbulkan ketagihan.
Aquadest merupakan air hasil dari destilasi atau penyulingan, dapat disebut juga
air murni (H2O). karena H2O hampir tidak mengandung mineral. Sedangkan air
mineral merupakan pelarut yang universal. Air tersebut mudah menyerap atau
melarutkan berbagai partikel yang ditemuinya dan dengan mudah menjadi
terkontaminasi. Dalam siklusnya di dalam tanah, air terus bertemu dan melarutkan
berbagai mineral anorganik, logam berat dan mikroorganisme. Jadi, air mineral bukan
aquades (H2O) karena mengandung banyak mineral.
Menurut Santosa (2012) Aquadest memiliki tiga jenis jika ditinjau dari bahan
baku pembuatnya, yaitu :
Air aquadest dari sumur, Air aquadest dari mata air pegunungan, Air aquadest
dari Air tanah hujan
Adapun kemungkinan kesalahan dalam praktikum kali ini yaitu kami menaruh
larutan kristal violet, iodin, alkohol dan aquadest hanya beberapa tetes saja

Anda mungkin juga menyukai