Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN ANALISIS

PENGELOLAAN LIMBAH RUMAH TANGGA


DI MANDALASENA SILANGKITANG KABUPATEN LABUSEL

Dosen Pengampu : Ibu Melva Saragi, SKM, M.K.M

Disusun Oleh:
AHIRAWATI (2104015)

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


INSTITUT KESEHATAN SUMATERA UTARA
2023
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur bagi Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan
kuasa-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan analisis ini dengan tepat waktu.
Adapun tujuan dari laporan ini untuk memenuhi tugas mata kuliah Pengelolaan Limbah Cair
Domestik Industri yang diberikan oleh dosen kami Ibu Melva Saragi, SKM, M.K.M. Dalam
laporan ini akan membahas mengenai “Pengelolaan Limbah Domestik di Lingkungan
Sekitar”.

Akhir kata kami mohon maaf jika terdapat kesalahan dari laporan ini, karena masih
dalam proses pembelajaran. Untuk itu kelompok menerima saran dan kritikan dari pembaca
sebagai perbaikan bagi penulis untuk pembuatan laporan praktikum kedepannya.

28 Januari 2023

Penulis
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Limbah cair domestic atau air limbah rumah tangga merupakan buangan
manusia (tinja dan air seni) dan sullage, yaitu air lilmbah yang dihasilkan kamar
mandi, pencucian pakaian dan alat-alat dapur serta kegiatan rumah tangga lainnya.
Air limbah rumah tangga dapat dibagi menjadi air buangan dan limbah. Air buangan
terdiri dari buangan bak mandi, mesin cuci, dan westafel dapur sedangkan air limbah
terdiri dari pembuangan toilet. Air buangan jauh lebih tercemar daripada air limbah
dan menyumbang sekitar 75-90% dari air limbah rumah tangga.
Air limbah rumah tangga mengandung bahan kimia yang digunakan dalam
aktifitas rumah tangga dan harus diolah agar tidak meencemari dan tidak
membahayakan kesehatan dan lingkungan (Alfrida, et.al, 2016). Untuk mengurangi
dampak negatif tersebut maka perlu suatu upaya pengolahan limbah cair sebelum
dibuang ke lingkungan, salah satunya dengan membuat instalasi pengolahan air
limbah.
Karakteristik air limbah rumah tangga sangat bergantung pada standar hidup,
kebiasaan sosial dan budaya, jumlah anggota rumah tangga dan penggunaan bahan
kimia rumah tangga (Association for Rainwater harvesting and Water Utilisation,
2006). Indikasi pencemaran air dapat diketahui secara visual maupun pengujian.
Perubahan pH (tingkat keasaman), yang paling umum terjadi dimana air normal yang
memenuhi syarat berkisaran pada nilai 6,5-7,5. Perubahan pH akan mengubah air
sungai dan dapat mengganggu kehidupan organisme didalamnya. Perubahan warna,
bau, dan rasa juga menjadi salah satu.

B. Rumusan Masalah
1. Pengerlian Limbah Cair Domestik
2. Pengelolaan Limbah Cair Domestik

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian tentang limbah cair domestic
2. Untuk mengetahui bagaimana cara pengelolaan limbah cair domestic
D. Manfaat
1. Memberi pengalaman bagaimana cara berinteraksi kepada masyaakat
2. Menambah wawasan dan pengetahuan tentang Limbah Cair Domestik
3. Memberi pengalaman kepada kami mahasiswa/mahasiswi tentang bagaimana
pengelolaan limbah cair domestic.
Bab II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Limbah Cair Domestik


Limbah cair domestic atau air limbah rumah tangga merupakan buangan
manusia (tinja dan air seni) dan sullage, yaitu air lilmbah yang dihasilkan kamar
mandi, pencucian pakaian dan alat-alat dapur serta kegiatan rumah tangga lainnya.
Air limbah rumah tangga dapat dibagi menjadi air buangan dan limbah. Air buangan
terdiri dari buangan bak mandi, mesin cuci, dan westafel dapur sedangkan air limbah
terdiri dari pembuangan toilet. Air buangan jauh lebih tercemar daripada air limbah
dan menyumbang sekitar 75-90% dari air limbah rumah tangga.
Karakteristik air limbah rumah tangga sangat bergantung pada standar hidup,
kebiasaan sosial dan budaya, jumlah anggota rumah tangga dan penggunaan bahan
kimia rumah tangga (Association for Rainwater harvesting and Water Utilisation,
2006). Indikasi pencemaran air dapat diketahui secara visual maupun pengujian.
Perubahan pH (tingkat keasaman), yang paling umum terjadi dimana air normal yang
memenuhi syarat berkisaran pada nilai 6,5-7,5. Perubahan pH akan mengubah air
sungai dan dapat mengganggu kehidupan organisme didalamnya. Perubahan warna,
bau, dan rasa juga menjadi salah satu.
B. Pengelolaan Limbah Cair Domestik
Dalam dunia arsitektur ada metode yang bisa diterapkan dalam merencanakan
pengolahan limbah rumah tangga yaitu dengan :
• Membuat saluran air kotor
• Membuat bak peresapan
• Membuat tempat pembuangan sampah sementara.
Hal-hal tersebut dapat dilakukan dengan memperhatikan ketentuan sebagai
berikut ;
1. Tidak mencemari sumber air minum yang ada di daerah sekitarnya.
2. Tidak mengotori permukaan tanah.
3. Menghindari tersebarnya cacing tambang pada permukaan tanah.
4. Mencegah berkembang biaknya lalat dan serangga lain.
5. Tidak menimbulkan bau yang mengganggu

6. Konstruksi agar dibuat secara sederhana dengan bahan yang mudah didapat
7. Jarak minimal antara sumber air dengan bak resapan 10 m.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Menurut analisis yang sudah kami lakukan, dari 15 rumah makan tersebut,
tidak sesuai dengan permenkes, Dimana mereka melakukan pembuangan limbah cair
domestiknya di Parit yg dapat membuat dampak yg besar, salah satunya menyebabkan
Banjir.
3.2 Saran
Jadi saran dari kami perlu dilakukan pembinaan, edukasi terhadap masyarakat
tersebut. Kemudian peran pemerintah dalah hal ini agar menyediakan saluran
pembuangan air limbah domestik ini.
DOKUMENTASI

Anda mungkin juga menyukai