Anda di halaman 1dari 21

PRINSIP DASAR

PENCEGAHAN KECELAKAAN
KERJA

OLEH :
BUDI SANTOSA SKM.MKKK
PENCEGAHAN KECELAKAAN K3
ADALAH : ILMU DAN SENI (SCIENCE & ART)

ILMU : - UNIVERSAL
- SISTEMATIKA
- DAPAT DIPELAJARI
- KEBENARAN DAPAT
DIPERTANGGUNG JAWABKAN

2
1. Safety Hazard 1. Health Hazard
• Mechanic • Physic
• Electric • Chemical
• Kinetic • Biologic
 Flammable
• Substances  Explosive • Ergonomics
Accidental • Psychosocial
 Combustible release
 Corrosive
2. Konsekuensi  Minor 2. Konsekuensi
• Accident  Injuries  Mayor • Terpapar  kontak  penyakit
 Fatal mendadak, menahun, kanker dan
 Assets  Damage dampak terhadap masyarakat umum
• Mendadak, dramatis, bencana (Prolonged Reaction)
(Sudden Reaction) 3. Konsentrasi kepedulian
• Titik berat pd
3. Konsentrasi kepedulian • Environment (bahan
bahaya tersembunyi
• Titik berat pd pencemar) • Sepertinya kurang
• Process
kerusakan asset, • Exposure
• Equipment, urgent (laten)
fatality • Work hours
• Prinsip pendekatan
facilities, tools • Sepertinya urgen • PPE
• Working practices • Pengkajian
(bahaya mendadak) • Pendidikan
• Guarding kepaparan
• Prinsip pendekatan • Karir jab. Sesuai
• Utk
• Pengalaman • Pengkajian resiko pendidikan
• Karir lapangan + • Utk memperkecil memperkecil
pelatihan kepaparan 3
resiko
THE STEP OF ACCIDENT PREVENTION
APPLICATION OF REMEDY
V EDUCT.
SUPERVISION

ENGINEER
SELECT OF REMEDY
• PERSONNEL
IV INSTRUCTION •
ADJUST
PLACEMENT

III ANALYSIS
CAUSES


FREQ. SEVERITY
OPERATION,
TOOLS
FACT FINDING
II SURVEY, INSPT. INVEST

ORGANIZATION
I SAFT. DIR
MGT SUPPORT
SAFT. ENG

BASIC PHILOSOHPY OF ACC. OCCURANCE & PREVENTION

ATTITUDE ABILITY KNOWLEDGE


HUMANITY INDUSTRY 4
COUNTRY
PRINSIP DASAR

 Pengertian kecelakaan yang sering dikaitkan dengan alat yang ditimbulkan,


untuk memahami dengan baik tentang kecelakaan, maka hal yang harus
dipertimbangkan adalah konsepsi akibat yang ditimbulkan.
 Pengertian kecelakaan tersebut tidak harus selalu dikaitkan dengan akibat yang
ditimbulkan atau kerugian yang dialami.
 pengertian ini menekankan bahwa suatu kejadian baru dikaitkan kecelakaan
apabila mengakibatkan cedera, korban jiwa, penyakit akibat kerja atau kerugian-
kerugian lainnya.
AKIBAT YANG DITIMBULKAN

Bagi karyawan
 Kecelakaan dari tempat kerja yang ditimbulkan dapat berakibat fatal pada tenaga kerja itu sendiri, misalnya
kematian, cacat, cidera serta penderitaan bagi keluarga itu sendiri.
Bagi perusahaan
 Sedangkan akibat yang diperoleh dari pihak perusahaan adalah seperti memberikan biaya pengobatan bagi si
korban, biaya ganti rugi, terjadi kerusakan peralatan, serta turunnya produktifitas kerja dan sebagainya.
Bagi masyarakat
 Bagi pihak masyarakat akibat dari kecelakaan kerja seperti terjadinya kerusakan lingkungan.
Prinsip Pencegahan Kecelakaan

 Pencegahan kecelakaan dalam kaitannya dengan masalah


keselamatan dan kesehatan kerja harus mengacu dan bertitik
tolak pada konsep sebab akibat kecelakaan, yaitu dengan
mengendalikan sebab dan mengurangi akibat kecelakaan.
 Berdasarkan prinsip pencegahan kecelakaan tersebut, maka
fungsi dasar manajemen keselamatan dan kesehatan kerja
memegang peranan penting terhadap upaya pengendalian
kecelakaan sesuai dengan program yang telah ditetapkan.
Kecelakaan-kecelakaan akibat kerja dapat dicegah
dengan ( ILO 1989:20)

1. Peraturan perundangan, yaitu ketentuan-ketentuan yang diwajibkan mengenai kondisi-kondisi


kerja pada umumnya, perencanaan, konstruksi, perawatan dan pengujian dan cara kerja peralatan
industri, tugas-tugas pengusaha dan buruh, latihan, supervide medis dan pemeriksaan kesehatan.

2. Standardisasi, yaitu penetapan standar-standar resmi, setengah resmi, atau tak resmi mengenai
konstruksi yang memenuhi syarat-syarat keselamatan umum, atau alat-alat pelindung diri 

3. Pengawasan, yaitu pengawasan tentang dipatuhinya ketentuan-ketentuan perundang-undangan


yang diwajibkan.
Kecelakaan-kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan (ILO 1989:20)
4. Penelitian bersifat teknik, yang meliputi sifat dan ciri-ciri bahan yang berbahaya, penyelidikan tentang pagar
pengaman, pengujian alat-alat pelindung diri, penelitian tentang pencegahan peledakan gas dan debu, atau
penelitian tentang bahan-bahan dan desain paling tepat untuk tambang-tambang pengangkat dan peralatan
pengangkat lainnnya.

5. Riset medis, yang meliputi terutama penelitian tetang efek-efek fisiologis dan patologis faktor-faktor lingkungan
dan teknologis dan keadaan-keadaan fisik yang mengakibatkan kecelakaan.

6. Penelitian psikologis, yaitu penyelidikan tentang pola-pola kejiwaan yang menyebabkan terjadinya kecelakaan.

7. Penelitian secara statistik, untuk menetapkan jenis-jenis kecelakaan yang terjadi, banyaknya, mengenai siapa
saja, dalam pekerjaan apa, dan apa sebab- sebabnya.
Kecelakaan-kecelakaan akibat kerja
dapat dicegah dengan ( ILO 1989:20)

8. Pendidikan akdemis Keselamatan dan Kesehatan Kerja ( K3)

9. Latihan praktek bagi tenaga kerja, khusunya tenaga kerja yang baru, dalam keselamatan kerja.

10. Penyuluhan atau pendekatan lain untuk menimbulkan sikap selamat.

11. Asuransi, yaitu insentif financial untuk meningkatkan pencegahan kecelakaan 

12. Usaha keselamatan pada tingkat perusahaan, yang merupakan ukuran efektif tindakan
penerapan keselamatan kerja.
Mengapa Angka Kecelakaan Kerja
di Indonesia Masih Tinggi?

 Ada beberapa faktor yang menyebabkan terjadinya kecelakaan kerja, yaitu unsafe condition dan unsafe


behavior. 
 Unsafe Behavior merupakan perilaku dan kebiasaan yang mengarah pada terjadinya kecelakaan kerja
seperti tidak menggunakan Alat Pelindung Diri  (APD) dan penggunaan peralatan yang tidak standard.
 Unsafe Condition merupakan kondisi tempat kerja yang tidak aman seperti terlalu gelap, panas dan
gangguan-gangguan faktor fisik lingkungan kerja lainnya. 
 Faktor-faktor kecelakaan kerja tersebut dapat dieliminasi dengan adanya komitmen perusahaan dalam
menetapkan kebijakan dan peraturan K3 serta didukung oleh kualitas SDM perusahaan dalam
pelaksanaannya.
KOMITMEN YANG RENDAH

 Masih sedikit perusahaan di Indonesia yang berkomitmen untuk melaksanakan SMK3

 Menurut catatan SPSI, baru sekitar 45% dari total jumlah perusahaan di Indonesia (data Depnaker tahun 2002,
perusahaan di bawah pengawasannya sebanyak 176.713) yang memuat komitmen K3 dalam perjanjian kerja bersamanya.

 Jika perusahaan sadar, komitmennya dalam melaksanakan kebijakan K3 sebenarnya dapat membantu mengurangi angka
kecelakaan kerja di lingkungan kerja.

 Dengan sadar dan berkomitmen, perusahaan akan melakukan berbagai upaya untuk mewujudkan kondisi kerja yang
aman dan sehat.

 Komitmen perusahaan yang rendah ini diperburuk lagi dengan masih rendahnya kualitas SDM di Indonesia yang turut
memberikan point dalam kejadian kecelakaan kerja, data dari Badan Pusat Statistik tahun 2003 menunjukkan bahwa
hanya 2.7% angkatan kerja di Indonesia yang mempunyai latar belakang pendidikan perguruan tinggi dan 54.6%
angkatan kerja hanya tamatan SD.
KOMPENSASI KARENA KECELAKAAN
 Sebenarnya, penerapan K3 dalam sistem manajemen perusahaan memberikan
banyak keuntungan selain peningkatan produktifitas kerja dan tetap terjaganya 
kesehatan, keselamatan pekerja, penerapan K3 juga dapat meningkatkan citra baik
perusahaan yang dapat memperkuat posisi bisnis perusahaan.
 Satu lagi hal penting bahwa dengan komitmen penerapan K3, angka kecelakaan
kerja dapat ditekan sehingga dapat menekan biaya kompensasi akibat kecelakaan
kerja.
 Perlu diketahui bahwa nilai kompensasi yang harus dibayar karena kecelakaan
kerja di Indonesia tahun 2004 sebesar 102,461 milliar rupiah apalagi jika kita lihat
data 2003 yang sebesar 190,607 milliar rupiah, sungguh suatu nilai yang sangat
disayangkan jika harus dibuang percuma! Sebenarnya keadaan ini tidak jauh
berbeda dengan di AS, tahun 1995 pemerintah AS harus menderita kerugian
sebesar 119 milliar dollar karena kecelakaan kerja dengan tingkat pertumbuhan
kerugian sebesar 67,9 milliar dollar dalam kurun waktu 15 tahun sejak tahun 1980.
Beragam Faktor Pemicu Kecelakaan Kerja
Pada intinya pemicu terjadinya suatu kecelakaan  yakni:
1. Aspek langsung
2. Aspek pendukung

Dalam aspek langsung ada dua perihal pemicu terjadinya aspek


langsung ini yakni :
1. Tindakan tidak aman
2. Kondisi tidak aman
Beragam Faktor Pemicu Kecelakaan Kerja
Kemudian yang termasuk tindakan tidak aman yakni :
1. Kerja tanpa memerhatikan tanda-tanda
2. Kerja dengan kecepatan beresiko
3. Tidak menggunakan alat pengaman (safety) yang digunakan
4. Memakai alat yang tidak aman
5. Peletakan barang tidak aman
6. Tempat kerja beresiko
7. Mengganggu orang yang lain yang tengah bekerja
8. Tidak menggunakan alat pelindung diri
Beragam Faktor Pemicu Kecelakaan Kerja
Yang termasuk kondisi tidak aman yakni :
1. Alat pengaman kurang prima
2. Mesin rusak atau haus
3. Design mesin kurang baik
4. Tata letak mesin tidak aman
5. Pencahayaan tidak prima
6. Ventilasi tidak baik
7. Alat proteksi diri tidak berfungsi dengan baik
Aspek Pendukung dalam kecelakaan kerja yakni mencakup :
1. Pengawas
2. Fisik pekerja
3. Mental pekerja
Beragam Faktor Pemicu Kecelakaan Kerja

Dalam soal pengawas bentuk peristiwanya yakni :


1. Tidak hadir
2. Tidak lakukan pekerjaan dengan berbagai alasan
Kemudian dalam soal fisik pekerja bentuk peristiwanya yakni :
1. Sakit
2. Capek
Dan paling akhir mental pekerja bentuk peristiwanya yakni :
1. Mengantuk
2. Mabuk
3. Emosi, Sedih, Takut
4. Tidak bisa berkonsentrasi dalam bekerja dengan beragam fakta
INSPECTION SYSTEM

INPUT OUTPUT

PROCESS
• IMPROVE WORKING CONDITIONS
• LOSS CONTROL / IMPROVE
• STANDARDS • PREPARATION AND PRODUCTIVITY
• STAFF / STATUS PRIORITES • COMPETITIVE PRICING /
• POWERS • APPROACH IMPROVEMENT OF EXPERTS /
INCENTIVES FOR INVESTMENT
• ADMINISTRATIVE • INSPECTION WORKING
• INCREASE OF EMPLOYMENT
FRAMEWORK CONDITION OPPORTUNITIES
• LOGISTICS • INSPECTION • POLICY CAHNGES STANDARDS
IMPROVEMENT
ENVIRONMENT
• ADVICE AND PUBLIC
RELATION
MANAGEMENT CONTROL
SYSTEM (ASSE)

PENGEMBG. PENC
PENGK.
IDENTIFIKASI KEC. & PROSEDUR KOM. INFO
EFEKTIFITAS
MASALAH KEC. PENGENDALIAN PENC. KEC.
RUGI
PENGEND

19
MANAGEMENT CONTROL SYSTEM (DAN PATTERSEN)
FILOSOFI KEJADIAN &
PENCEGAHAN KEC.

PENDEKATAN DASAR
PENCEGAHAN KEC.

PENGUMPULAN
DATA

MONITOR ANALISA DATA

PELAKSANAAN PEMILIHAN ALT.

PROGRAM JK PANJANG PROGRAM JK PENDEK


• PEMB. POLICY PERUSAHAAN • KECELAKAAN
• BENTUK MGT • INSIDEN
• BENTUK PROGRAM K3 • UNSAFE ACTS.
• MOTIVASI • UNSAFE COND’S
• TRAINING • SAFETY RULE 20
• DLL • DLL
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai