Anda di halaman 1dari 17

BAB IX

PENYUSUNAN RENCANA KEBUTUHAN SUMBER DAYA

Disusun Oleh:

Ihsania Nurfitri Rochma (1072171020)

Tirena Putri Nurjani (1072171005)

FAKULTAS KESEHATAN
PRODI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MOHAMAD HUSNI THAMRIN
JAKARTA
2018
A. Pengertian

Menurut penulis, sumber daya kesehatan adalah segala sesuatu yang digunakan
dalam implementasi program kesehatan, baik yang berupa benda hidup maupun nonhidup,
termasuk manusia. Sumber daya tersebut memiliki nilai manfaat. Sumber daya dapat
diproduksi sendiri atau sudah tersedia di alam sekitar. Sumber daya memiliki waktu produktif
tertentu, keterbatasan kemampuan untuk dimanfaatkan dan sifatnya habis pakai.

Dalam literatur ekonomi sumber daya, pengertian atau konsep sumber daya
didefinisikan cukup beragam. Ensiklopedia Webster yang dikutip oleh Fauzi A., (2004),
misalnya mendefinisikan sumber daya antara lain sebagai: (1) kemampuan untuk memenuhi
atau menangani sesuatu, (2) sumber persediaan, penunjang, atau bantuan, (3) sarana yang
dihasilkan oleh kemampuan atau pemikiran seseorang.

Dalam pengertian umum, sumber daya didefiniskan sebagai sesuatu yang


dipandang memiliki nilai ekonomi. Dapat juga dikatakan bahwa sumber daya adalah
komponen dari ekosistem yang menyediakan barang dan jasa yang bermanfaat bagi
kebutuhan manusia. Grima dan Berkes (1989) mendefinisikan sumber daya sebagai aset
untuk pemenuhan kepuasan dan utilitas manusia. Rees (1990) lebih jauh mengatakan bahwa
sesuatu untuk dapat dikatakan sebagai sumber daya harus memiliki dua kriteria yang pertama
yaitu harus ada pengetahuan, teknologi, atau keterampilan (skill) untuk memanfaatkannya.
Yang kedua adalah harus ada permintaan (demand) terhadap sumber daya tersebut (Fauzi A,.
2004).

Dengan demikian dalam pengertian ini definisi sumber daya terkait dengan
kegunaan (usefulness), baik untuk masa kini maupun mendatang bagi umat manusia. Selain
dua kriteria di atas, definisi sumber daya juga terkait pada dua aspek, yakni aspek teknis yang
memungkinkan bagaimana sumber daya dimanfaatkan, dan aspek kelembagaan yang
menentukan siapa yang mengendalikan sumber daya dan bagaimana teknologi digunakan.
Pengertian sumber daya sendiri dalam ilmu ekonomi sudah dikenal sejak beberapa abad lalu.
Ketika Adam Smith, bapak tahun 1776, konsep sumber daya sudah digunakan dalam
kaitannya dengan proses produksi. Dalam pandangan Adam Smith, sumber daya diartikan
sebagai seluruh faktor produksi yang diperlukan untuk menghasilkan out put.
B. Dasar Penyusunan Kebutuhan Sumber Daya

Menurut penulis, dasar penyusunan kebutuhan sumber daya kesehatan adalah:

1. Kebutuhan manusia tak terbatas

Peradaban manusia telah lama berkembang. Perkembangan peradaban manusia pada


masa lampau, masa kini, dan masa depan, sebagai suatu kesatuan yang tidak terpisahkan,
bahwa kemajuan peradaban manusia dari waktu ke waktu sangat ditentukan oleh peradaban
manusia pada masa sebelumnya. Bila kita merangkum perjalanan peradaban manusia, di
mana peristiwa sejarah telah mencatat bahwa perkembangan peradaban manusia dari waktu
ke waktu mengalami perkembangan yang sangat pesat ditandai dengan kemajuan ilmu dan
teknologi di segala bidang keilmuan saat ini. Komdisi ini mendorong perubahan mendasar
pada peradaban manusia dari masa ke masa.

Permasalahan yang dihadapi oleh manusia dalan kehidupannya termasuk bidang


kesehatan mendorong manusia untuk mengatasi persoalan tersebut melalui pengelolaan
sumber daya alam guna memenuhi kebutuhannya, agar manusia dapat mempertahankan
kelangsungan hidupnya. Demikian pula adanya keinginan manusia untuk hidup layak
menjadikan kebutuhan hidup manusia bervariasi dan selalu bertambah. Akibatnya, kebutuhan
hidup manusia menjadi tidak terbatas.

2. Keterbatasan dan kelangkaan sumber daya

Pada dasarnya setiap sumber daya merupakan sumber penting bagi kelangsungan
hidup makhluknya hidup termasuk manusia. Semua kebutuhan manusia didapatkan dari alam,
olehnya itu alam menjadi sumber kehidupan. Dengan demikian bila terjadi kelangkaan
sumber daya alam maka berdampak luas terhadap kelangsungan hidup manusia. Begitu juga
dalam bidang kesehatan, kelangkaan sumber daya juga berpengaruh terhadap kesehatan.
Pengelolaan sumber daya yang secara efisien dan bijaksana, dilakukan untuk menjaga
ketersediaan dan kelestarian sumber daya dalam mendukung hidup dan kehidupan manusia
pada saat sekarang maupun generasi masa datang.

Kelangkaan sumnber daya merupakan situasi sumber daya yang dimiliki tidak lagi
tersedia atau kurang sehingga kebutuhan hidup manusia tidak lagi terpenuhi. Dengan kata
lain, jumlah kebutuhan lebih banyak daripada jumlah barang dan jasa yang tersedia. Bila kita
analisis lebih dalam, kelangkaan sumber daya menyangkut beberapa hal:

 Sumber daya tidak tersedia. Material/tenaga pemenuhan kebutuhan tidak tersedia


sehingga kebutuhan tidak tersedia sehingga kebutuhan tidak terpenuhi. Contoh: tidak
adanya dokter ahli di daerah terpencil. Tidak adanya dokter ahli maka akan
mengakibatkan angka kesakitan tinggi.
 Sumber daya tersedia. Material-material/tenaga pemenuhan kebutuhan kurang
tersedia sehingga kebutuhan tidak terpenuhi secara keseluruhan. Contoh: dokter ahli
di RSUD hanya tersedia 2 orang.
 Membutuhkan pengorbanan untuk mendapatkan sumber daya. Contoh: RS harus
melakukan kontrak penggunaan dokter ahli dengan rumah sakit lain agar pelayanan
tidak tertunda daripada menyekolahkan dokter dengan biaya besar yang tidak
disanggupi pemerintah.
Beberapa faktor penyebab kelangkaan sumber daya:
 Adanya pertumbuhan penduduk
Jumlah penduduk yang meningkat mak jumlah kebutuhan akan meningkat,
sedangkan sumber daya tidak bertambah.
 Adanya keserakahan manusia
Setiap manusia pada dasarnya memiliki emosi yang labil, tidak merasa puas,
dengan harta kekayaam yang dimiliki dan terus mengeksploitasi sumber daya secara
berlebihan.
 Adanya keterbatasan kemampuan produksi
Setiap usaha produksi memiliki kemampuan terbatas dalam menghasilkan produk
barang dan jasa. Keterbatasan yang dimiliki akan mengurangi fungsi produksi yang
diinginkan, walaupun telah menggunakan teknologi maju
 Bencana alam
Ancaman alam setiap saat akan merusak sebagian atau seluruh fasilitas sumber
daya yang dimiliki seperti tsunami aceh, letusan gunung sinabung, gunung merapi,
dan lain lain.

3. Efisiensi sumber daya


Kaitannya dengan sumber daya organisasi, istilah efisiensi di sini adalah metode
yang paling produktif untuk memanfaatkan sumber-sumber daya yang langka yang
dimiliki. Secara umum dikenal dua jenis efisiensi, yaitu efisiensi teknik dan efisiensi
ekonomi. Efisiensi teknik menekankan pada jumlah maksimum output yang
dihasilakan dengan sumber daya tertentu, dan dengan teknologi tertentu. Efisiensi
ekonomi timbul bila sumber daya yang dimanfaatkan dapat menghasilkan tingkat
produk denga biaya yang lebih rendah.
4. Perbedaan letak geografis sumber daya
Di alam ini penyebaran sumber daya tidak merata. Suatu wilayah tertentu memiliki
sumber daya yang melimpah sementara tempat lain kurang atau bahkan tidak ada.
Perbedaan wilayah sumber daya ini juga menjadi perhatian dalam pengadaan
sumber daya.
5. Ketidakseimbangan pertumbuhaan penduduk
Laju pertumbuhan penduduk antara berbagai daerah sangat berbeda, sehingga
pertumbuhan penduduk dan sumber daya menjadi tidak seimbang. Kondisi ini akan
menyebabkan kelangkaan sumber daya.
6. Lambatnya perkembangan teknologi
Pada Negara miskin dan Negara berkembang, kemajuan teknologi sangat
lambat. Kalaupun ada, teknologi digunakan dalam proses produksi tidak sejalan
dengan laju pertumbuhan penduduk. Membutuhkan waktu yang cukup untuk
menyesuaikan dengan kemajuan teknologi muktahir, sementara kebutuhan hidup
manusia terus berkembang. Minimnya perkembangan dan penerapan teknologi
menyebakan tidak terpenuhi kebutuhan manusia.
7. Terjadinya bencana alam
Faktor alam juga ikut berperang dalam ketersediaan sumber daya, misalnya :
adanya bencana banjir, kebakaran, longsor, kemarau panjang, tsunami, gunung
meletus, dan sebagainya.
Terjadinya kelangkaan dapat disebabkan karena factor-faktor berikut ini:
1) Pertumbuhan penduduk yang tidak seimbang dengan pertumbuhan produksi.
2) Ketersediaan sumber daya alam yang terbatas.
3) Terbatasnya kemampuan manusia.
4) Sifat serakah manusia
5) Kurangnya tenaga-tenaga ahli

C. Macam Sumber Daya Kesehatan


Menurut penulis, macam sumber daya kesehatan adalah:
1. Sumber daya manusia
Sumber daya manusia sering disebut tenaga kesehatan yaitu seorang yang
mengabdikan diri dalam upaya kesehatan, dengan memiliki pengetahuan dan
keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan dan diberi kewenangan untuk
melakukan kegiatan kesehatan.
Tenaga kesehatan terdiri atas :
a) Tenaga medis, seperti dokter
b) Paramedis perawatan, seperti perawat
c) Paramedic non perawatan, seperti ahli anastesi
d) Tenaga non medis, seperti kesehatan masyarakat
e) Tenaga administrasi; akuntan
f) Tenaga tehnis, sarjana teknik
2. Anggaran
Anggaran kesehatan adalah dana/biaya yang dibutuhkan dalam bentuk
uang untuk keperluan pembangunan kesehatan yang bersifat fisik dan nonfisik,
serta pelaksaan program upaya kesehatan. Sumber anggaran kesehatan dapat
diperoleh dari pemerintah, swasta, dan masyarakat ataupun sumbangan dari
dana luar negeri.

3. Material
Material adalah bahan atau barang yang dibutuhkan untuk proses
produksi. Proses produksi di sini adalah proses pelayanan kesehatan. Dengan
kata lain material adalah sebuah masukan dalam produksi. Bahan mentah
yang belum diproses, tetapi kadang kala telah diproses sebelum digunakan
untuk lebih lanjut. Contoh: obat-obatan, bahan makanan, dll.
4. Machine/peralatan
Mesin adalah suatu alat yang digerakkan oleh suatu kekuatan/tenaga yang
dapat dipergunakan untuk membantu manusia dalam mengerjakan produk
atau membantu pelayanan kesehatan. Misalnya genset, pompa air,
pembersih debu, incinerator, AC, dll. Sedangkan peralatan kesehatan adalah
setiap instrument atau perkakas yang dipergunakan untuk melakukan
pekerjaan dalam mengerjakan produk atau membantu pelayanan kesehatan.
Misalnya, gunting, tang, obeng, perlatan dapur, dll.
5. Teknologi Informasi
Teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses
penyampaian informasi dari pengirim ke penerima sehingga: lebih cepat,
lebih luas sebarannya, dan lebih penyimpanannya. Misalnya telepon,
layanan internet, sistem komputerisasi.
Pada dasarnya, sumber daya yang terdapat di sekitar kita terbagi
menjadi dua, yaitu sumber daya alam dan sumber daya manusia.
1. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah kekayaan yang tersedia di alam dan dapat
dimanfaatkan oleh manusia dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sumber daya alam dibagi menjadi dua:
a) Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable), yaitu sumber daya
alam yang mana ketika dimanfaatkan secara terus-menerus masih dapat
diperbaharui kembali.
b) Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable), yaitu
apabila sumber daya alam ini dimanfaatkan secara terus-menerus oleh
manusia jumlahnya akan berkurang dan lama-kelamaan akan habis.
Menurut jumlahnya sumber daya alam dibagi menjadi dua:
a) Sumber daya alam bebas adalah sumber daya yang jumlahnya tidak
terbatas bahkan lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan manusia
akan sumber daya alam.
b) Sumber daya alam ekonomi adalah sumber daya alam yang jumlahnya
terbatas dibandingkan dengan kebutuhan manusia dan untuk
mendapatkannya diperlukan pengorbanan.
Hal-hak yang harus diperhatikan dalam memanfaatkan sumber daya
alam adalah sebagai berikut:
a) Tetap menjaga kelestariannya untuk generasi mendatang.
b) Mencegah terjadinya pencemaran air dan tanah.
c) Pengelolaan sumber daya alam jangan melampaui tingkat regenerasi
dari sumber daya alam tersebut.
d) Mengembangkan teknologi dengan sistem yang ramah terhadap
lingkungan.

2. Sumber Daya Manusia


Pemanfaatan sumber daya alam melibatkan manusia. Tantangan manusia
Indonesia sekarang ini adalah mampu menjadi manusia yang berkualitas
sehingga dapat memanfaatkan sumber daya alam secara optimall. Sumber daya
alam manusia dapat berupa tenaga kerja dan kewirausahaan.
Tenaga kerja dalam penduduk yang ikut aktif dalam kegiatan produksi.
Contoh tenaga kerja, yaitu petani yang mengolah tanah atau sawah agar
menghasilkan padi, sayuran, buah, dan hasil pertanian lain. Mesin-mesin
dipabrik membutuhkan tenaga kerja untuk mengoprasikannya.
Macam- macam sumber daya manusia:
1) Tenaga kerja rohani adalah tenaga kerja yang bersifat intelektual
Contoh : guru, dosen, manajer, penulis, pengarang,dan sebagainya
2) Tenaga kerja jasmani
3) Tenaga kerja terdidik, yaitu tenaga yang memerlukan pendidikan
formal sebelum menggeluti dunia kerjanya. Contoh : dokter, hakim,
guru, dan sebagainya.
4) Tenaga kerja tidak terdidik, yaitu tenaga kerja yang tidak memerlukan
pendidikan formal dan hanya menggandalkan kekuatan. Contoh : kuli,
buruh, bangunan, dan sebagainya.
5) Tenaga kerja terlatih, yaitu tenaga kerja yang memerlukan pengalaman
dan pelatihan kerja. Contoh : sopir taksi.

3. Sumber Daya Kewirausahaan


Kewirausahaan adalah seamangat, sikap, dan perilaku seseorang dalam menangani
usaha atau kegiatan ekonomi sehingga bisa menghasilkan keuntungan. Orang yang
memiliki mental kewirausahaan disebut wirausaha.
4. Sumber Daya Modal
Sumber daya modal adalah sumber daya yang dibuat oleh manusia baik berupa uang
maupun barang dan digunakan untuk membantu kegiatan produksi. Modal barang,
misalkan tanah untuk pertanian, kendaraan untuk transportasi, dan lain-lain. Modal
uang, misalkan menyewa tanah untuk bangunan, uang digunakan untuk modal:
1) Berdasarkan corak pemakaian
a) Modal tetap, yaitu modal yang tahan lama dan dapat dipakai berkali-
kali untuk kegiatan produksi.
b) Modal lancer, yaitu modal yang hanya dapat dipakai untuk proses
produksi selama satu kali.
2) Berdasarkan cara pembentukannya
a) Pembentukan secara sukarela (voluntary saving)
b) Pembentukan secara paksa (force saving)
3) Berdasarkan sumbernya
a) Modal individu, yaitu modal seseorang yang dimiliki dari kekayaan
yang memberikan pendapatan bagi pemiliknya
b) Modal asing, yaitu modal yang diperoleh dari luar perusahaan dan
bertujuan untuk mengembangkan perusahaan

D. Sifat Sumber Daya


Menurut penulis, sumber daya memiliki sifat:
1. Terbatas dan langka
Setiap sumber daya memiliki keterbatasan persediaan sepanjang tahun
untuk proses produksi dan pelayanan kesehatan. Keterbatasan pasokan akan
menghambat pelayanan dan proses produksi. Misalnya kehabisan stok obat,
kelangkaan BBM, dll.
2. Mudah Rusak
Beberapa sumber daya mudah rusak dan tidak tahan lama dengan
kondisi lingkungan tertentu. Misalnya bahan makanan di RS: sayur, buah, ikan, dan
sebagainya.
3. Sulit diproduksi setiap waktu
Sumber daya tertentu ketersediaannya kadang sulit diproduksi sendiri
karena keterbatasan bahan baku. Misalnya : masakan siap saji bagi pasien terhambat
karena bahan bakar BBM habis.
4. Perlu Pengolahan
Sumber daya yang tersedia kadang melimpah tetapi membutuhkan
pengolahan lanjutan agar bisa digunakan. Perlu penggunaan teknologi tinggi untuk
memproduksinya. Misalnya: Penyaringan air, aquades, dan sebagainya.
5. Tidak dapat diperbaharui
Beberapa sumber daya tersedia dialam namun keberadaannya tidak
dapat diperbaharui. Misalnya; bahan bakar.
Hal -hal yang harus diperhatikan dalam pemanfaatan sumber daya alam:
1. Selektif, artinya pemanfaatan sumber daya alam harus benar-benar diseleksi dan
diusahakan jika benar-benar diperlukan
2. Tida boros, artinya memperhitungkan efisiensi dalam hal penggunaan supaya
sumber daya alam tetap terjaga kelestariannya.
3. Mengusahakan agar tidak terjadi pencemaran. Hal ini dilakukan agar sumber daya
alam yang ada dapat digunakan untuk kesejahteraan manusia, baik pada masa kini
maupun masa yang akan mendatang.
4. Dilakukan usaha pembaharuan dalam rangka pengawetan. Hal ini perlu diupayakan
untuk mencegah terjadinya kelangkaan sumber daya alam dan sumber daya manusia
akan dapat dimanfaatkan manusia untuk menghasilkan alat pemuas sebagai
pemenuhan kebutuhan baik berupa barang maupun jasa. Sampai sekarang yang
menjadi masalah adalah keberadaan sumber daya sangat terbatas baik jumlah
maupun kualitasnya.

E. Manfaat Sumber Daya


Menurut penulis, manfaat sumber daya adalah:
1. Brain ware, sumber daya manusia sebagai pemikir, motivator, pelaksana, dan
pengguna.
2. Hard ware, sebagai perangkat utama dan pendukung proses produksi
3. Material produksi, sebagai bahan baku material proses produksi.
4. Keuntungan ekonomis, meningkatkan pendapatan dan keuntungan dari kegiatan
produksi.
5. Kelangsungan produktivitas, menjadi input dan berkelanjutan proses produksi.
6. Pemenuhan kebutuhan dan keinginan, beberapa sumber daya digunakan untuk
memenuhi manusia.
7. Mempermudah pekerjaan, ketersediaan sumber daya dapat mempermudah dan
mempercepat penyelesaian pekerjaan.
8. Dan lain-lain.

F. Penyusunan Kebutuhan Sumber Daya Manusia


1. Pengertian
Menurut penulis, sumber daya manusia sering disebut tenaga kesehatan yaitu
seseorang yang mengabdikan diri dalam upaya kesehatan, dengan memiliki
pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh melalui pendidikan dan diberi
kewenangan untuk melakukan kegiatan kesehatan.
Menurut Sumarsono S. (2003), sumber daya manusia atau human recources
mengandung dua pengertian. Pertama, adalah usaha kerja atau jasa yang dapat
diberikan dalam proses produksi. Dalam hal lain SDM mencerminkan kualitas
usaha yang diberikan oleh seseorang dalam waktu tertentu untuk menghasilkan
barang dan jasa. Pengertian kedua, SDM menyangkut manusia yang mampu bekerja
untuk memberikan jasa atau usaha kerja tersebut. Mampu bekerja berarti mampu
melakukan kegiatan yang mempunyai kegiatan ekonomis, yaitu bahwa kegiatan
tersebut menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan atau
masyarakat.
Hariadja M.T.E. (2002) sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang
sangat penting dalam suatu perusahaan disamping faktor yang lain seperti modal.
Oleh karena itu SDM harus dikelolah dengan baik untuk meningkatkan efektifitas
dan efisiensi oerganisasi.
Demikian pula menurut The Chartered Institute of Personnel and Development
(CIPD) dalam Mullinis (2005). Sumber daya manusia dinyatakan sebagai strategi
perancangan, pelaksanaan, dan pemeliharaan untuk mengolah manusia untuk
kinerja usaha yang optimal termasuk kebijakan pengembangan dan proses untuk
mendukung strategi.
Menurut Hasibuan (2000), pengertian sumber daya manusia adalah kemampuan
terpadu dari daya pikir dan daya fisik yang dimiliki individu. Pelaku dan sifatnya
dilakukan oleh keturunan dan lingkungannya, sedangkan prestasi kerjanya
dimotivasi oleh keinginan untuk memenuhi kepuasannya .

2. Menghitung Kebutuhan SDM


Secara garis besar perencanaan kebutuhan SDM kesehatan dalam dikelompokan
ke dalam tiga kelompok besar yaitu: Kepmenkes RI, Nomor: 81/Menkes/SK/I/2004.
a) Perencanaan kebutuhan pada tingkat institusi
Perencanan SDM kesehatan pada kelompok ini ditujukan pada perhitungan
kebutuhan SDM kesehatan untuk memenuhi kebutuhan sarana pelayanan
kesehatan seperti puskesmas, rumah sakit, poliklinik, dan lain-lainnya.
b) Perencanaan kebutuhan SDM kesehatan pada tingkat wilayah
Perencanan disini dimaksud untuk menghitung kebutuhan SDM kesehatan
berdasarakan kebutuhan ditingkat wilayah (provinsi/kabupaten/kota) yang
merupakan gabungan antara kebutuhan institusi dan organisasi
c) Perencanaan kebutuhan SDM kesehatan untuk bencana.
Perencanan ini dimaksud untuk mempersiapkan SDM kesehatan saat
bencana, termasuk pengelolaan kesehatan pengungsi.

Menurut penulis, langkah dalam penyusunan kebutuhan sumber daya manusia:

a) Pengumpulan daya ketenagaan dilakukan untuk mengetahui kondisi tenaga


saat ini.
Pengumpulan data dengan menggunakan data sekunder dan data primer.
Data ketenangaan dapat diperoleh dibagian kepegawaian instansi kesehatan.
b) Pengolahan data
Data sekunder atau data primer diolah baik secara manual maupun dengan
sistem komputerisasi.
c) Analisis kebutuhan tenaga kesehatan
Langkah ini dilakukan untuk mengetahui dan megindentifikasi jenis
ketenagaan.
d) Penentuan metode perhitungan/penetuan kebutuhan tenaga
Pemilihan metode perhitungan kebutuhan tenaga sesuai dengan pedoman
yang ditetapkan.

e) Perhitungan kebutuhan tenaga


Proses perhitungan kebutuhan tenaga dengan menggunakan metode
tertentu.
f) Penyusunan kebutuhan tenaga
Tahapan ini dilakukan dengan menyusun kebutuhan tenaga kesehatan
berdasakan pengelompokan tertentu. Misalnya: kebutuhan menurut
pendidikan, profesi, keterampilan, jumlah, dan sebagainya.
g) Pengambilan keputusan
Tahapan ini dilakukan untuk menetapkan keputusan kebutuhan tenaga
kesehatan secara keseluruhan.
Menurut penulis beberapa metode perhitungan kebutuhan tenaga adalah:
1) Berdasarkan rasio penduduk
Perhitungan metode rasion yaitu membandingkan jumlah tenaga kesehatan
terhadap jumlah penduduk. Selanjutnya dibandingkan dengan standar yang
ada.
Adapun rumus yang digunakan:
Jumlah Penduduk
R = …………………
Jumlah Tenaga
Contoh:
Pada tahun 20014, kota Kendari memiliki jumlah penduduk 210.000 jiwa.
Ketersediaan tenaga perawat seabanyak 500 orang. Maka perhitungan
kebutuhan teanaga adalah
R = 210.000/500
= 420.
Disimpulkan 1 perawat melayani 420 jiwa.
Kemudian rasio ini dibandingkan ketetapan Kemenkes.
2) Berdasakan beban kerja pegawai
Perhitungan beban kerja yaitu membandingkan kemampuan pelayanan
ketenagaan dengan jumlah kunjungan pasien setiap hari kerja.
Adapun rumus digunakan:
Jumlah Kunjungan
BK = …..………………
Jumlah Tenaga

Contoh:
Pada tahun 2014, puskesmas mata kota Kendari memiliki jumlah kunjungan
rata-rata 45 pasien/hari. Ketersediaan tenaga dokter dipoli umum sebanyak 1
orang. Maka perhitungan kebutuhan tenaga adalah:
R = 45/1
= 45
Disimpulakan 1 dokter melayani 45jiwa/hari. Kemudian rasio ini
dibandingkan rasio ini dibandingkan ketetapan Kemenkes,
3) Berdasarkan trend
Perhitugan metode tren yaitu menilai kebutuhan tenaga kesehatan dengan
melihat data tren kebutuhan tenaga sebelumnya. Data ini diperoleh di
instansi kesehatan setempat. Metode ini paling sederhana yaitu ekstraporasi
berdasarkan pada tingkat perubahan dimasa yang lalu untuk membuat
proyeksi di masa yang akan datang.
Contoh:
Bila melihat rata-rata penerimaan pegawai selama tiga tahun terakhir dengan
jumlah 5orang/tahun, maka untuk satu tahun yang akan datang akan diterima
sebanyak 5 pegawai.

4) Berdasarkan target
Perhitungan tenaga metode target yaitu membandingkan target yang ingin
dicapai dengan kebutuhan tenaga. Melihat target yang ditentukan dapat
dihitung berapa lama suatu tugas tertentu dapat diselesaikan, jumlah jam
yang diperlukan untuk mencapai target tersebut.
Contoh:
Ditetapkan bahwa target suatu pelayanan adalah 100 unit kegiatan per tahun.
Penyelesain 1 unit kegiatan membutuhkan waktu 10 jam. Maka dalam 1
tahun dibutuhkan 1.000 jam untuk dapat mencapai jam target tersebut. Kalau
kemampuan tenaga hanya 2 jam sehari untuk dapat mengerjakan unit
kegiatan tersebut maka dibutuhkan adalah:
1.000
……. x jam/orang=500 orang/hari
2
Jika jumlah hari kerja adalah 250 hari dalam 1 tahun, maka diperlukan
500
……………… x 1 orang = 2 orang tenaga
250
Jadi, untuk dapat mencapai target dari 100 unit kegiatan tersebut, dibutuhkan
2 orang tenaga yang bekerja 2 jam sehari selama 1 tahun.
5) Berdasarkan tuntutan
Perhitungan tenaga berdasarkan tuntutan dengan melihat tuntutan pelayanan
kesehatan yang diiginkan oleh pengguna, perhitungan diawali dengan lebih
dahulu menghitung jumlah konsultasi kunjungan, kegiatan, dan sebagainya
untuk periode harian, mingguan, dan kemudian diproyeksikan untuk periode
tahunan.

Contoh:
Hasil pemdataan diperoleh jumlah kunjungan, konsultasi, atau kegiatan
harian antara hari senin sampai dengan sabtu masing-masing 35 orang.
Jadi dalam julan kunjungan adalah 52 minggu x 35 orang = 1.820. Bila
kemampuan seorang tenaga melayani 5 kunjungan/konsultasi sehari, maka
dibutuhkan;
1820
……………….. x 1 tenaga = 52 orang/hari
35
Maka dalam satu tahunnya dibutuhkan
1820
……………… x 1 tenaga =7 tenaga
250
Jadi dalam satu tahun dibutuhkan 1 orang tenaga yang dapat mencapai 30
kunjungan/konsultasi tersebut.

3. Perhitungan Kebutuhan Tenaga Menurut Para Pakar


a. Perhitungan kebutuhan tenaga dengan metode beban kerja
Menghitung kebutuhan SDM Berdasarkan Beban Kerja (work Load)
Formula Ilyas

Formula hitung kebutuhan SDM unit dapat berkerja dengan baik dengan syarat manajer atau
penanggung jawab pekerjaan dapat menentukan dengan akurat jenis, jumlah, dan waktu
transaksi Bisnis dan tidak terjadi duplikasi kegiatan. Manajer dapat menghitung beban kerja
setiap unit per hari dalam satuan waktu menit atau jam per hari kerja. Dalam mengetahui
komponen tersebut dapat dikembangkan formula menghitung SDM per hari sebagai berikut:

 ∑ SDM/hari = {(B.K i-j = J T x W.T):JKE }.


 B.K i-j = Jenis beban kerja.
 J.T = Jumlah transaksi per hari
 W.T = Waktu (menit atau jam) yang dibutuhkan untuk setiap jenis transaksi
 J.K.E = Jam kerja efektif SDM per hari
 Jumlah hari kerja per tahum = (255 hari/tahun atau 273 hari/tahun atau 289 hari/tahun
atau 237 hari/tahun)
Keterangan:

 (365 - (12 hari libur nasional - 12 hari libur cuti tahunan) x ¾ = 255 hari)
 (365 - (12 hari libur nasional - 12 hari libur cuti tahunan) x 4/5 = 273 hari)
 (365 - (52 hari libur Minggu + 12 hari libur nasional + 12 hari libur cuti tahunan)
= 289 hari)
 (365 – (104 hari libur Sabtu & Minggu + 12 hari libur nasional + 12 hari libur cuti
tahunan) = 237 hari)
Kebutuhan total SDM/ tahun akan dihitung dengan memperhatikan hari
kerja efektif per tahun dan diperlukannya tenaga cadangan pada pola kerja yang
menggunakan tiga shift kelompok kerja seperti: perawat. Sebagai contoh:
andaikan beban kerja unit keperawatan per hari adalah 10.500 menit dan waktu
kerja efektif per hari adalah 6 jam (360 menit) dan hari kerja efektif perawat
selama satu thun adalah 255 hari. Oleh karena rumah sakit harus bekerja selama
365 hari dalam setahun, maka perlu juga menghitung kebutuhan SDM yang harus
bekerja pada 10 hari kerja lainnya. Berapa jumlah perawat yang dibutuhkan oleh
unit keperawatan?
∑ Perawat/hari = beban kerja: waktu kerja efektif/hari
∑ Perawat/hai = 10.500 menit: 360 menit/hari = 29,17 orang
∑ Perawat/hari berkerja pada hari libur = 29,17 x 110/255 = 12,58
∑ Total kebutuhan perawat/hari = 29,17 + 12,58 = 41,75 orang (dibulatkan 42
orang)

b. Menghitung Kebutuhan SDM Berdasarkan WISN (Workload Indicator Staff Need)

Ada lima langkah dalam menghitung kebutuhan tenaga berdasarkan


beban kerja, yaitu (Kurniati. R W. 2003):

a) Langkah pertama: menetapkan unit kerja dan kategori tenaga. Kita ambil contoh unit
kerja yang digunakan adalah unit kerja teknis (hematologi, kimia klinik, mikrobiologi,
imunoserologi) dan kategori tenaga yang dipilih adalah analis kesehatan.
b) Langkah kedua: menetapkan waktu kerja yag tersedia bagi tenaga analis kesehatan
selama satu tahun. Data yang dibutuhkan untuk menetapkan waktu kerja yang tersedia
adalah:
1. Hari keja (A). Suatu contoh, di suatu instalasi laboratorium rumah sakit, pelyanan
dilaksanakan selama 24 jam yang dibagi 3 shift sehingga dalam seminggu terdapat 7
hari kerja.
2. Cuti taunan (B). Jumlah cuti tahunan adalah 12 hari dalam satu tahun.
3. Pendidikan dan Pelatihan (C). Selesai dengan ketentuan yang berlaku di rumah
sakit, pranata laboratorium memiliki hak untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan
selama 5 hari kerja per tahun.
4. Hari libur nasional (D). Dalam waktu satu tahun terdapat 15 hari libur nasional.
5. Ketidakhadiran kerja (E). Dengan adanya sistem shift, sesudah bertugas pada sore
dan malam hari seorang pranata laboratorium mendapatkan ekstra libur selama 1 hari.
Di instalasi patologi klinik rata-rata ketidakhadiran kerja dalam satu bulan selama 7
hari.
6. Waktu kerja (F) pada umumnya waktu kerja selama sehari adalah 8 jam.
Berdasarkan data-data tersebut selanjutnya dilakukan penghitungan untuk
menetapkan waktu tersedia dengan rumus sebagai berikut:

Waktu kerja tersedia = A – (B+C+D+E) x F

Tabel berikut menunjukan jumlah waktu kerja yang tersedia dalam setahun.

Kode Faktor Waktu Kerja Keterangan


A Hari Kerja 365 Hari per tahun
B Cuti Tahunan 12 Hari per tahun
C Pendidikan dan latihan 5 Hari per tahun
D Hari Libur Nasional 15 Hari per tahun
E Ketidakhadiran Kerja 84 Hari per tahun
F Waktu Kerja 8 Jam per hari
Waktu Kerja 249 Hari per tahun
Jam Kerja 1.992 Jam per tahun
Waktu Kerja 119.520 Menit per tahun
Adapun uraian penghitungannya adalah sebagai berikut:
Waktu kerja tersedia = 365 – (12 +5 + 15 +84)
= 249 hari/tahun
= 1.992 jam/tahun
= 119.520 menit/tahun

c) Langkah Ketiga: menyusun standar beban kerja. Standar beban kerja adalah volume atau
kuantitas beban kerja selama 1 tahun untuk setiap kategori tenaga (dalam hal ini adalah analis
kesehatan). Standar beban kerja untuk suatu kegiatan pokok disusun berdasarkan waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan (rata-rata waktu) dan waktu yang tersedia per
tahun. Data dan informasi yang dibutuhkan untuk menyusun standar beban kerja untuk
kategori tenaga adalah sebagai berikut:

 Kategori tenaga pada unit kerja yang telah ditetapkan pada langkah
pertama di atas.
 Standar profesi, standar pelayanan dan standar prosedur operasional
tetap yang berlaku.
 Rata-rata waktu yang dibutuhkan oleh kategori tenaga (analis
kesehatan) untuk menyelesaikan kegiatan pelayanan, dan
 Data dan informasi kegiatan pelayanan di masing-masing unit
pelayanan teknis (hematologi, kimia klinik, mikrobiologi,
imunoseologi)

Beban kerja analis kesehatan meliputi:

 Kegiatan pelayanan yang dilaksanakan oleh analis kesehatan, misalnya: sampling,


preparasi sampel, memeriksa, kalibrasi alat, memeriksa sampel kontrol, membuat
reagen, dll.
 Rata-rata waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan setiap kegiatan pokok,
misalnya rerata waktu untuk memeriksa kadar Hb adalah 10 menit, rerata waktu untuk
membuat reagen A adalah 15 menit, dsb.
 Standar beban kerja analis kesehatan tiap satu tahun dihitung dengan rumus
perhitungan sebagai berikut:

Standar beban kerja = waktu tersedia per tahun: rerata waktu per kegiatan pokok

d) Langkah keempat: menyusun standar kelonggaran yang bertujuan untuk mengetahui


faktor kelonggaran kategori tenaga yang meliputi jenis kegiatan dan kebutuhan waktu untuk
menyelesaikan suatu kegiatan yang tidak terkait langsung atau tidak dipengaruhi oleh tinggi
rendahnya kuantitas atau jumlah kegiatan pokok/pelayanan.

Penyusunan faktor kelonggaran dapat dilaksanakan melalui pengamatan dan


wawancara kepada tenaga analis kesehatan mengenai:
 Kegiatan-kegiatan yang tidak terkait langsung dengan pelayanan, misalnya
rapat, istirahat, salat, makan;
 Frekuensi kegiatan dalam satu hari, minggu, bulan; waktu yang dibutuhkan
untuk menyelesaikan kegiatan.
Adapun rumus untuk menghitung faktor kelonggaran adalaha sebagai
berikut:

Standar kelonggaran = rerata waktu faktor kelonggaran: waktu kerja tersedia per
tahun

Tabel berikut adalah standar kelonggaran pranata laboratorum:

Faktor Kelonggaran Rata-rata Waktu Standar Kelonggaran


Rapat 2 jam per bulan 0.012
Istirahat, sholat, makan 30 menit per hari 0.092
Jumlah 0.104

Anda mungkin juga menyukai