Disusun Oleh:
FAKULTAS KESEHATAN
PRODI S1 KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS MOHAMAD HUSNI THAMRIN
JAKARTA
2018
A. Pengertian
Menurut penulis, sumber daya kesehatan adalah segala sesuatu yang digunakan
dalam implementasi program kesehatan, baik yang berupa benda hidup maupun nonhidup,
termasuk manusia. Sumber daya tersebut memiliki nilai manfaat. Sumber daya dapat
diproduksi sendiri atau sudah tersedia di alam sekitar. Sumber daya memiliki waktu produktif
tertentu, keterbatasan kemampuan untuk dimanfaatkan dan sifatnya habis pakai.
Dalam literatur ekonomi sumber daya, pengertian atau konsep sumber daya
didefinisikan cukup beragam. Ensiklopedia Webster yang dikutip oleh Fauzi A., (2004),
misalnya mendefinisikan sumber daya antara lain sebagai: (1) kemampuan untuk memenuhi
atau menangani sesuatu, (2) sumber persediaan, penunjang, atau bantuan, (3) sarana yang
dihasilkan oleh kemampuan atau pemikiran seseorang.
Dengan demikian dalam pengertian ini definisi sumber daya terkait dengan
kegunaan (usefulness), baik untuk masa kini maupun mendatang bagi umat manusia. Selain
dua kriteria di atas, definisi sumber daya juga terkait pada dua aspek, yakni aspek teknis yang
memungkinkan bagaimana sumber daya dimanfaatkan, dan aspek kelembagaan yang
menentukan siapa yang mengendalikan sumber daya dan bagaimana teknologi digunakan.
Pengertian sumber daya sendiri dalam ilmu ekonomi sudah dikenal sejak beberapa abad lalu.
Ketika Adam Smith, bapak tahun 1776, konsep sumber daya sudah digunakan dalam
kaitannya dengan proses produksi. Dalam pandangan Adam Smith, sumber daya diartikan
sebagai seluruh faktor produksi yang diperlukan untuk menghasilkan out put.
B. Dasar Penyusunan Kebutuhan Sumber Daya
Pada dasarnya setiap sumber daya merupakan sumber penting bagi kelangsungan
hidup makhluknya hidup termasuk manusia. Semua kebutuhan manusia didapatkan dari alam,
olehnya itu alam menjadi sumber kehidupan. Dengan demikian bila terjadi kelangkaan
sumber daya alam maka berdampak luas terhadap kelangsungan hidup manusia. Begitu juga
dalam bidang kesehatan, kelangkaan sumber daya juga berpengaruh terhadap kesehatan.
Pengelolaan sumber daya yang secara efisien dan bijaksana, dilakukan untuk menjaga
ketersediaan dan kelestarian sumber daya dalam mendukung hidup dan kehidupan manusia
pada saat sekarang maupun generasi masa datang.
Kelangkaan sumnber daya merupakan situasi sumber daya yang dimiliki tidak lagi
tersedia atau kurang sehingga kebutuhan hidup manusia tidak lagi terpenuhi. Dengan kata
lain, jumlah kebutuhan lebih banyak daripada jumlah barang dan jasa yang tersedia. Bila kita
analisis lebih dalam, kelangkaan sumber daya menyangkut beberapa hal:
3. Material
Material adalah bahan atau barang yang dibutuhkan untuk proses
produksi. Proses produksi di sini adalah proses pelayanan kesehatan. Dengan
kata lain material adalah sebuah masukan dalam produksi. Bahan mentah
yang belum diproses, tetapi kadang kala telah diproses sebelum digunakan
untuk lebih lanjut. Contoh: obat-obatan, bahan makanan, dll.
4. Machine/peralatan
Mesin adalah suatu alat yang digerakkan oleh suatu kekuatan/tenaga yang
dapat dipergunakan untuk membantu manusia dalam mengerjakan produk
atau membantu pelayanan kesehatan. Misalnya genset, pompa air,
pembersih debu, incinerator, AC, dll. Sedangkan peralatan kesehatan adalah
setiap instrument atau perkakas yang dipergunakan untuk melakukan
pekerjaan dalam mengerjakan produk atau membantu pelayanan kesehatan.
Misalnya, gunting, tang, obeng, perlatan dapur, dll.
5. Teknologi Informasi
Teknologi informasi adalah hasil rekayasa manusia terhadap proses
penyampaian informasi dari pengirim ke penerima sehingga: lebih cepat,
lebih luas sebarannya, dan lebih penyimpanannya. Misalnya telepon,
layanan internet, sistem komputerisasi.
Pada dasarnya, sumber daya yang terdapat di sekitar kita terbagi
menjadi dua, yaitu sumber daya alam dan sumber daya manusia.
1. Sumber Daya Alam
Sumber daya alam adalah kekayaan yang tersedia di alam dan dapat
dimanfaatkan oleh manusia dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.
Sumber daya alam dibagi menjadi dua:
a) Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable), yaitu sumber daya
alam yang mana ketika dimanfaatkan secara terus-menerus masih dapat
diperbaharui kembali.
b) Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (unrenewable), yaitu
apabila sumber daya alam ini dimanfaatkan secara terus-menerus oleh
manusia jumlahnya akan berkurang dan lama-kelamaan akan habis.
Menurut jumlahnya sumber daya alam dibagi menjadi dua:
a) Sumber daya alam bebas adalah sumber daya yang jumlahnya tidak
terbatas bahkan lebih banyak dibandingkan dengan kebutuhan manusia
akan sumber daya alam.
b) Sumber daya alam ekonomi adalah sumber daya alam yang jumlahnya
terbatas dibandingkan dengan kebutuhan manusia dan untuk
mendapatkannya diperlukan pengorbanan.
Hal-hak yang harus diperhatikan dalam memanfaatkan sumber daya
alam adalah sebagai berikut:
a) Tetap menjaga kelestariannya untuk generasi mendatang.
b) Mencegah terjadinya pencemaran air dan tanah.
c) Pengelolaan sumber daya alam jangan melampaui tingkat regenerasi
dari sumber daya alam tersebut.
d) Mengembangkan teknologi dengan sistem yang ramah terhadap
lingkungan.
Contoh:
Pada tahun 2014, puskesmas mata kota Kendari memiliki jumlah kunjungan
rata-rata 45 pasien/hari. Ketersediaan tenaga dokter dipoli umum sebanyak 1
orang. Maka perhitungan kebutuhan tenaga adalah:
R = 45/1
= 45
Disimpulakan 1 dokter melayani 45jiwa/hari. Kemudian rasio ini
dibandingkan rasio ini dibandingkan ketetapan Kemenkes,
3) Berdasarkan trend
Perhitugan metode tren yaitu menilai kebutuhan tenaga kesehatan dengan
melihat data tren kebutuhan tenaga sebelumnya. Data ini diperoleh di
instansi kesehatan setempat. Metode ini paling sederhana yaitu ekstraporasi
berdasarkan pada tingkat perubahan dimasa yang lalu untuk membuat
proyeksi di masa yang akan datang.
Contoh:
Bila melihat rata-rata penerimaan pegawai selama tiga tahun terakhir dengan
jumlah 5orang/tahun, maka untuk satu tahun yang akan datang akan diterima
sebanyak 5 pegawai.
4) Berdasarkan target
Perhitungan tenaga metode target yaitu membandingkan target yang ingin
dicapai dengan kebutuhan tenaga. Melihat target yang ditentukan dapat
dihitung berapa lama suatu tugas tertentu dapat diselesaikan, jumlah jam
yang diperlukan untuk mencapai target tersebut.
Contoh:
Ditetapkan bahwa target suatu pelayanan adalah 100 unit kegiatan per tahun.
Penyelesain 1 unit kegiatan membutuhkan waktu 10 jam. Maka dalam 1
tahun dibutuhkan 1.000 jam untuk dapat mencapai jam target tersebut. Kalau
kemampuan tenaga hanya 2 jam sehari untuk dapat mengerjakan unit
kegiatan tersebut maka dibutuhkan adalah:
1.000
……. x jam/orang=500 orang/hari
2
Jika jumlah hari kerja adalah 250 hari dalam 1 tahun, maka diperlukan
500
……………… x 1 orang = 2 orang tenaga
250
Jadi, untuk dapat mencapai target dari 100 unit kegiatan tersebut, dibutuhkan
2 orang tenaga yang bekerja 2 jam sehari selama 1 tahun.
5) Berdasarkan tuntutan
Perhitungan tenaga berdasarkan tuntutan dengan melihat tuntutan pelayanan
kesehatan yang diiginkan oleh pengguna, perhitungan diawali dengan lebih
dahulu menghitung jumlah konsultasi kunjungan, kegiatan, dan sebagainya
untuk periode harian, mingguan, dan kemudian diproyeksikan untuk periode
tahunan.
Contoh:
Hasil pemdataan diperoleh jumlah kunjungan, konsultasi, atau kegiatan
harian antara hari senin sampai dengan sabtu masing-masing 35 orang.
Jadi dalam julan kunjungan adalah 52 minggu x 35 orang = 1.820. Bila
kemampuan seorang tenaga melayani 5 kunjungan/konsultasi sehari, maka
dibutuhkan;
1820
……………….. x 1 tenaga = 52 orang/hari
35
Maka dalam satu tahunnya dibutuhkan
1820
……………… x 1 tenaga =7 tenaga
250
Jadi dalam satu tahun dibutuhkan 1 orang tenaga yang dapat mencapai 30
kunjungan/konsultasi tersebut.
Formula hitung kebutuhan SDM unit dapat berkerja dengan baik dengan syarat manajer atau
penanggung jawab pekerjaan dapat menentukan dengan akurat jenis, jumlah, dan waktu
transaksi Bisnis dan tidak terjadi duplikasi kegiatan. Manajer dapat menghitung beban kerja
setiap unit per hari dalam satuan waktu menit atau jam per hari kerja. Dalam mengetahui
komponen tersebut dapat dikembangkan formula menghitung SDM per hari sebagai berikut:
(365 - (12 hari libur nasional - 12 hari libur cuti tahunan) x ¾ = 255 hari)
(365 - (12 hari libur nasional - 12 hari libur cuti tahunan) x 4/5 = 273 hari)
(365 - (52 hari libur Minggu + 12 hari libur nasional + 12 hari libur cuti tahunan)
= 289 hari)
(365 – (104 hari libur Sabtu & Minggu + 12 hari libur nasional + 12 hari libur cuti
tahunan) = 237 hari)
Kebutuhan total SDM/ tahun akan dihitung dengan memperhatikan hari
kerja efektif per tahun dan diperlukannya tenaga cadangan pada pola kerja yang
menggunakan tiga shift kelompok kerja seperti: perawat. Sebagai contoh:
andaikan beban kerja unit keperawatan per hari adalah 10.500 menit dan waktu
kerja efektif per hari adalah 6 jam (360 menit) dan hari kerja efektif perawat
selama satu thun adalah 255 hari. Oleh karena rumah sakit harus bekerja selama
365 hari dalam setahun, maka perlu juga menghitung kebutuhan SDM yang harus
bekerja pada 10 hari kerja lainnya. Berapa jumlah perawat yang dibutuhkan oleh
unit keperawatan?
∑ Perawat/hari = beban kerja: waktu kerja efektif/hari
∑ Perawat/hai = 10.500 menit: 360 menit/hari = 29,17 orang
∑ Perawat/hari berkerja pada hari libur = 29,17 x 110/255 = 12,58
∑ Total kebutuhan perawat/hari = 29,17 + 12,58 = 41,75 orang (dibulatkan 42
orang)
a) Langkah pertama: menetapkan unit kerja dan kategori tenaga. Kita ambil contoh unit
kerja yang digunakan adalah unit kerja teknis (hematologi, kimia klinik, mikrobiologi,
imunoserologi) dan kategori tenaga yang dipilih adalah analis kesehatan.
b) Langkah kedua: menetapkan waktu kerja yag tersedia bagi tenaga analis kesehatan
selama satu tahun. Data yang dibutuhkan untuk menetapkan waktu kerja yang tersedia
adalah:
1. Hari keja (A). Suatu contoh, di suatu instalasi laboratorium rumah sakit, pelyanan
dilaksanakan selama 24 jam yang dibagi 3 shift sehingga dalam seminggu terdapat 7
hari kerja.
2. Cuti taunan (B). Jumlah cuti tahunan adalah 12 hari dalam satu tahun.
3. Pendidikan dan Pelatihan (C). Selesai dengan ketentuan yang berlaku di rumah
sakit, pranata laboratorium memiliki hak untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan
selama 5 hari kerja per tahun.
4. Hari libur nasional (D). Dalam waktu satu tahun terdapat 15 hari libur nasional.
5. Ketidakhadiran kerja (E). Dengan adanya sistem shift, sesudah bertugas pada sore
dan malam hari seorang pranata laboratorium mendapatkan ekstra libur selama 1 hari.
Di instalasi patologi klinik rata-rata ketidakhadiran kerja dalam satu bulan selama 7
hari.
6. Waktu kerja (F) pada umumnya waktu kerja selama sehari adalah 8 jam.
Berdasarkan data-data tersebut selanjutnya dilakukan penghitungan untuk
menetapkan waktu tersedia dengan rumus sebagai berikut:
Tabel berikut menunjukan jumlah waktu kerja yang tersedia dalam setahun.
c) Langkah Ketiga: menyusun standar beban kerja. Standar beban kerja adalah volume atau
kuantitas beban kerja selama 1 tahun untuk setiap kategori tenaga (dalam hal ini adalah analis
kesehatan). Standar beban kerja untuk suatu kegiatan pokok disusun berdasarkan waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan (rata-rata waktu) dan waktu yang tersedia per
tahun. Data dan informasi yang dibutuhkan untuk menyusun standar beban kerja untuk
kategori tenaga adalah sebagai berikut:
Kategori tenaga pada unit kerja yang telah ditetapkan pada langkah
pertama di atas.
Standar profesi, standar pelayanan dan standar prosedur operasional
tetap yang berlaku.
Rata-rata waktu yang dibutuhkan oleh kategori tenaga (analis
kesehatan) untuk menyelesaikan kegiatan pelayanan, dan
Data dan informasi kegiatan pelayanan di masing-masing unit
pelayanan teknis (hematologi, kimia klinik, mikrobiologi,
imunoseologi)
Standar beban kerja = waktu tersedia per tahun: rerata waktu per kegiatan pokok
Standar kelonggaran = rerata waktu faktor kelonggaran: waktu kerja tersedia per
tahun