Anda di halaman 1dari 4

KONSEP DASAR ILMU EKONOMI

1. Pengertian Ilmu Ekonomi


Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan menciptakan
kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara kebutuhan
manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya terbatas.

2. Masalah ekonomi (Kelangkaan dan kebutuhan yang relatif tidak terbatas)

Pengertian kelangkaan dalam ilmu ekonomi Kelangkaan dalam ilmu ekonomi ialah kesenjangan
antara sumber daya yang terbatas dan permintaan yang secara teori tidak ada batasnya. Definisi
dari kelangkaan ialah kondisi yang menunjukkan terbatasnya sesuatu, baik berupa kebutuhan
maupun sumber daya.

1. Sumber Daya Alam

Faktor sumber daya alam adalah sumber daya yang tersedia di alam semesta, baik secara
langsung atau tidak langsung dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidup. Misalnya,
tanah, air sinar matahari, dan barang-barang tambang. Sumber daya alam sudah tersedia di
alam, tetapi masih harus digali terlebih dahulu agar dapat dimanfaatkan oleh manusia.

Sumber daya alam yang ada harus dikelola dengan baik bagi peningkatan pertumbuhan ekonomi
dan peningkatan kesejahteraan ekonomi rakyat (welfare). Sejauh ini Indonesia telah
memanfaatkan banyak bahan tambang bagi pertumbuhan ekonomi, seperti minyak bumi
batubara, gas, bijih besi, emas, nikel, dan timah. Namun, pemanfaatan sumber daya alam ini
membawa dampak negatif terhadap lingkungan berupa penggundulan hutan dan penghancuran
bukit bukit yang tentunya berdampak negatif terhadap kondisi lingkungan.

Oleh karena itu dalam mengolah sumber daya alam harus berdasarkan prinsip-prinsip
berwawasan lingkungan dan berkelanjutan. Berwawasan lingkungan artinya mempertimbangkan
kelestarian dan jangan sampai menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan hidup.
Berkelanjutan, artinya pengolahan sumber daya alam jangan sampai punah, perlu dipikirkan

2. Sumber Daya Manusia

Kelangkaan sumber daya manusia terdiri atas kelangkaan secara kuantitas, dalam bentuk
jumlahnya secara fisik, dan kelangkaan secara kualitas, dalam bentuk kemampuan pikirnya.
Untuk mengatasi masalah kelangkaan tersebut, manusia dituntut untuk meningkatkan
kemampuan pikirnya, yaitu dengan meningkatkan pendidikan, pengetahuan, keahlian, dan
penguasaan teknologi. Kemampuan sumber daya manusia dalam mengelolah kekayaan alam di
suatu negara sangat ber- pengaruh. Dengan begitu perlu adanya peningkatan kemampuan
sumber daya manusia melalui jalur pendidikan baik itu informal, formal, maupun nonformal,
mengisi pembangunan negara.

Yang mana secara tidak langsung dapat Pendidikan merupakan salah satu faktor dominan dalam
mengupayakan pembangunan suatu negara secara optimal. Melalui pendidikan yang bermutu
akan menghasilkan sumber daya manusia yang memiliki pengetahuan yang tinggi serta mampu
mengimplementasikannya secara optimal sehingga mampu memberikan sumbangan terhadap
kemajuan negara.

Sumber daya manusia yang berpendidikan akan menjadi modal utama pembangunan nasional,
terutama untuk perkembangan ekonomi. Semakin banyak orang yang berpendidikan, maka
semakin mudah bagi suatu negara untuk membangun bangsanya. Hal ini dikarenakan telah
dikuasainya keterampilan, ilmu pengetahuan dan teknologi oleh sumber daya manusianya
sehingga pemerintah lebih mudah dalam menggerakkan pembangunan nasional.

Secara umum, sumber daya manusia atau tenaga kerja dapat dikelompok kan menjadi tiga, yaitu
sebagai berikut.

a. Tenaga kerja terdidik (skilled labour) atau tenaga ahli atau tenaga mahir yaitu tenaga
kerja yang mendapatkan suatu keahlian atau kemahiran pada suatu bidang karena
sekolah atau pendidikan formal dan nonformal Contohnya, guru dan dokter

b. Tenaga kerja terlatih (trained labour) atau tenaga kerja terampil, yaitu tenaga kerja yang
memiliki keahlian dalam bidang tertentu yang didapat melalui pengalaman kerja.
Contohnya, supir, pelayan toko, montir, atau pelukis.

c. Tenaga kerja tidak terdidik dan tidak terlatih (unskilled and untrained labour) atau
tenaga kerja kasar, yaitu tenaga kerja kasar yang hanya mengandalkan tenaga saja.
Contoh kuli, buruh angkut, buruh pabrik dan pembantu rumah tangga.

3. Sumber Daya Modal

Sumber daya modal adalah segala sarana yang digunakan untuk menghasilkan barang lain.
Sumber daya modal bisa berbentuk uang, dan berbentuk modal fisik, yaitu bahan mentah,
gedung, peralatan, dan mesin-mesin Kelangkaan sumber daya modal bermuara pada kemauan
dan kemampuan manusia sendiri. Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan untuk
membentuk sumber daya modal tersebut. Salah satu cara membentuk modal adalah kemauan
yang kuat untuk bekerja keras dan berusaha.

Secara umum, sumber daya modal berdasarkan bentuknya dapat dikelompokkan menjadi
sebagai berikut.
a. Modal nyata (modal kongkret), yaitu modal yang berwujud (tangible) atau dapat dilihat
secara nyata dalam proses produksi, seperti uang, mesin produksi, dan kendaraan angkut.
b. Modal tidak nyata (modal abstrak), yaitu modal yang tidak berwujud (intangible), tetapi
memiliki nilai dalam perusahaan. Contohnya Keterampilan, pengetahuan, dan jaringan
informasi.

Adapun dari segi manfaatnya dalam proses produksi, modal dapat dikelompokkan menjadi sebagai
berikut.

a. Modal tetap adalah barang-barang modal yang dapat digunakan berkali-kali dalam proses
produksi. Contohnya gedung dan mesin-mesin pabrik
b. Modal lancar adalah barang-barang modal yang habis sekali pakai dalam proses produksi.
Contohnya bahan baku.

4. Sumber Daya Keahlian/Skill Wirausaha (Entrepreneur)

Sumber daya keahlian atau skill wirausaha adalah sumber daya manusia yang mampu/memiliki keahlian
mengelola ketiga sumber daya produksi lainnya (alam, tenaga kerja, dan modal) serta bertanggung jawab
atas kelancaran proses produksi.

Proses produksi. Untuk memiliki jiwa ditempuh adalah dengan sudah berhasil. Secara umum langkah-
langkah seorang wirausaha, meliputi tiga tahap, dimulai dari menemukan ide, kemudian
menuangkannya ke dalam inovasi (innovation) dan invensi (invention) melalui penelitian dan
pengembangan (research and development), sampai akhirnya menjadi barang atau produk yang siap
dijual.

Fakta menunjukkan berbagai sumber daya produksi memiliki keterbatasan sehingga konsekuensinya alat
pemuas kebutuhan yang dihasilkannya pun bersifat terbatas, sedangkan di sisi lain kebutuhan manusia
akan alat pemuas kebutuhan relatif tak terbatas baik secara kuantitas maupun kualitas. Fakta
ketimpangan ini terbukti dari sulitnya manusia memperoleh sumber alam, tenaga kerja, modal maupun
skill wirausaha. Keadaan alat pemuas yang terbatas, sedangkan manusia relatif tidak terbatas. Inilah
yang disebut dengan kelangkaan (searcity). Kelangkaan merupakan masalah inti dari ilmu ekonomi.

Keterbatasan manusia menyebabkan banyak hal terasa langka (scarce). Kelangkaan mencakup kuantitas,
kualitas, tempat dan waktu. Sesuatu tidak akan langka kalau jumlah (kuantitas) yang tersedia sesuai
kebutuhan, berkualitas baik, tersedia di mana saja (di setiap tempat) dan kapan saja (waktu) dibutuhkan.

Kelangkaan berbagai alat pemuas kebutuhan tersebut terjadi karena beberapa faktor, yaitu sebagai
berikut.

a. Terbatasnya ketersediaan sumber daya alam


b. Kemampuan manusia untuk mengolah alam yang terbatas.
c. Terjadinya perusakan alam oleh manusia
d. Pertumbuhan kebutuhan manusia yang lebih cepat daripada kemampuan manusia untuk
menghasilkan atau menemukan sumber-sumber alat pemuas kebutuhan yang baru

Anda mungkin juga menyukai