Anda di halaman 1dari 10

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

A. Identitas Program Pendidikan:


Nama Sekolah : SMK Terpadu Al-Urwatul Wustha
Mata Pelajaran : Ekonomi Bisnis
Kelas/Semester :X/I
Alokasi Waktu : 4 x 45 Menit

B. Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi dasar (KD)


Kompetensi Inti:
KI- 3 :
Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual,
konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kerja
pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan,
teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri
sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional,
dan internasional.
KI-4 :
Melaksanakan tugas spesifik, dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja
yang lazim dilakukan serta menyelesaikan masalah sederhana sesuai dengan bidang kerja.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai
dengan standar kompetensi kerja. Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan
menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan
solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempresepsi, kesiapan, meniru, membiasakan gerak mahir,
menjadikan gerak alami, dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang
dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan
langsung
C. Kompetensi Dasar (KD)
3.3 Menganalisis kelangkaan (hubungan antara sumber daya dengan kebutuhan manusia)
4.3 Merumuskan masalah kelangkaan dan kebutuhan manusia di dalamnya

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)


3.3.1 Menjelaskan pengertian kelangkaan (hubungan antara sumber daya dengan
kebutuhan manusia)
3.3.2 Menentukan kelangkaan (hubungan antara sumber daya dengan kebutuhan
manusia)
3.3.3 Menganalisis kelangkaan (hubungan antara sumber daya dengan kebutuhan
manusia)
4.3.1 Melakukan identifikasi tentang kelangkaan (hubungan antara sumber daya dengan
kebutuhan manusia)
4.3.2 Memberikan solusi masalah kelangkaan sumberdaya dan kebutuhan manusia
dilingkungannya)

D. Tujuan Pembelajaran
Setelah melakukan kegiatan observasi, diskusi, dan tanya jawab, diharapkan peserta
didik dapat :
1. Menjelaskan pengertian kelangkaan (hubungan antara sumber daya dengan kebutuhan
manusia) dengan tepat
2. Menentukan kelangkaan (hubungan antara sumber daya dengan kebutuhan manusia)
dengan benar
3. Menganalisis kelangkaan (hubungan antara sumber daya dengan kebutuhan manusia)
dengan benar
4. Melakukan identifikasi tentang kelangkaan (hubungan antara sumber daya dengan
kebutuhan manusia) dengan tepat
5. Memberikan solusi masalah kelangkaan sumberdaya dan kebutuhan manusia
dilingkungannya) dengan benar

E. Materi Pembelajaran
Kelangkaan
Kelangkaan dapat diartikan sebagai suatu kondisi saat individu ingin mengkonsumsi
suatu barang lebih dari jumlah produksi barang tersebut. Minat untuk mengkonsumsi
lebih besar dari hasil produksi, akhirnya menyebabkan kelangkaan. Selain itu juga bisa
diartikan sebagai ketidakseimbangan antara alat pemuas kebutuhan dengan kebutuhan
yang harus dipenuhi. Kelangkaan dapat dibedakan menjadi dua yaitu kelangkaan sumber
daya alam (SDA) dan kelangkaan sumber daya manusia atau SDM.
Sumber daya alam (SDA) merupakan segala hal yang disediakan oleh alam yang bisa
dimanfaatkan baik secara langsung maupun tidak langsung untuk menyejaterahkan
manusia. Sumber daya manusia (SDM) merupakan potensi yang dimiliki oleh manusia
untuk berperan sebagai makhluk sosial yang dapat meneyesuaikan diri dan mengelola
potensi diri agar bermanfaat untuk lingkungan sekitar. Adapun faktor yang menyebabkan
terjadinya kelangkaan SDM diantaranya sebagai berikut:
1. Pertambahan jumlah penduduk Indonesia sebagai negara berkembang belum memiliki
fasilitas untuk membantu warganya yang tidak produktif. Oleh karena itu
pengendalian angka kelahiran perlu dilakukan sebagai upaya mengurangi kepadatan
penduduk yang bisa mempengaruhi kelangkaan SDM.
2. Tingkat pendidikan yang rendah Sumber daya manusia yang dibutuhkan adalah
individu yang memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang memadai. Pengetahuan
dan ketrampilan tersebut bisa didapatkan melalui pengalaman maupun pendidikan
yang pernah dipelajari. Oleh karena itu, kualitas SDM sangat dipengaruhi oleh tingkat
pendidikannya.
3. Motivasi rendah Motivasi berkaitan dengan keinginan yang muncul dari diri sendiri
untuk tampil lebih baik lagi. Fakta yang terjadi di lapangan, tidak sedikit dijumpai
SDM yang tidak memiliki hasrat untuk berjuang dan motivasinya masih rendah. Hal
ini tentu mempengaruhi kelangkaan SDM yang berkualitas.
Jika kelangkaan sudah terjadi, maka beberapa hal seperti keserakahan individu atau
kelompok dan keterbatasan kebutuhan bisa saja terjadi.  Padahal SDM merupakan salah
satu kunci untuk bertahan dalam persaingan global. Terkait dengan itu, kondisi SDM di
Indonesia sedang berada pada kondisi timpang antara jumlah peluang kerja dengan
angkatan kerjanya. Oleh karena itu, guna meminimalisir terjadinya kelangkaan SDM,
dibutuhkan pengaruh pendidikan yang diharapkan mampu memberikan kontribusi untuk
menciptakan SDM yag berkualitas.
Cara mengatasi Kelangkaan Sumber Daya Alam
Secara umum ada beberapa cara mengatasi kelangkaan sumber daya alam agar
masyarakat tidak kesulitan untuk mendapatkan suatu barang atau jasa, seperti berikut :
1. Menyusun skala prioritas
Skala prioritas kebutuhan merupakan daftar berbagai kebutuhan yang dibuat
berdasarkan tingkat kepentingannya. Kebutuhan yang paling mendesak dan penting
diletakkan pada urutan paling atas disusul dengan kepentingan yang bisa ditunda
hingga yang kebutuhan yang tidak perlu. Untuk membuat skala prioritas bisa
dikategorikan menjadi dua kategori yaitu:
2. Berdasarkan tingkat kepentingan – urutan daftar skala prioritas ini menggunakan
tingkat kepentingan sebagai penentunya. Urutan teratas daftar skala prioritas harus
digunakan untuk keperluan yang mendesak. Memilah kebutuhan sesuai dengan tingkat
kebutuhannya bisa membantu menentukan kebutuhan mana saja yang sangat
mendesak dan perlu dipenuhi dengan segera. Sehingga terhindar dari konsumsi untuk
keperluan yang tidak penting.
3. Berdasarkan penghasilan – semua kebutuhan tidak bisa dipenuhi apabila penghasilan
lebih sedikit dari biaya total untuk memenuhi kebutuhan hidup. Membuat skala
prioritas kebutuhan berdasarkan penghasilam bisa membantu untuk lebih bijaksana
dalam mentukan antara kebutuhan yang mendesak dan yang bisa ditunda.
4. Bijaksana dalam memanfaatkan sumber daya alam
Sumber daya alam terlebih yang jumlahnya terbatas sebaiknya dipergunakan secara
bijaksana. Perilaku hemat dan efisien sangat diperlukan untuk menjaga sumber daya
alam tetap ada hingga masa yang akan datang. Selain itu pengelolaan dari sumber daya
alam juga harus dilakukan dengan tepat agar bisa menghasilkan produk yang tepat
guna bagi semua masyarakat.
5. Melakukan eksplorasi sumber daya baru
Melakukan eksplorasi atau pencarian teradap sumber daya alam baru yang belum
pernah diketahui atau digali sebelumnya bisa menjadi alternatif cara mengatasi
kelangkaan sumber daya alam. Penemuan akan sumber daya baru bisa membuat
keterseduaan akan sumber daya tersebut meningkat. Meskipun demikian, proses
eksplorasi terhadap sumber daya alam baru juga membuat stok sumber daya di bumi
juga berkurang.
Karena tetap membuat simpanan sumber daya di bumi berkurang, eksploraasi akan
sumber daya baru bukanlah cara yang paling baik dalam mengatasi kelangkaan
sumber daya alam. Hanya saja melakukan penemuan sumber daya alam baru bisa
menjadi alternatif untuk jangka pendek atau bisa dilakukan untuk mengganti sumber
daya alam yang tidak bisa diperbaharui.
6. Memanfaatkan kemajuan teknologi
kemajuan teknologi bisa dimanfaatkan untuk mengurangi biaya pengolahan sumber
daya alam. Dengan menggunakan cara-cara pengolahan baru yang lebih efektif dan
efisien; proses-proses pengolahan seperti ekstraksi ataupun pemrosesan sumber daya
alam  bisa menekan biaya eksplorasi. Jenis-jenis teknologi canggih bisa digunakan
sesuai dengan tingkat kelangkaan sumber daya alam dengan biaya yang mungkin lebih
murah daripada dengan menggunakan metode lama.
7. Memanfaatkan bahan substitusi
Memanfaatkan bahan pengganti atau substitusi merupakan salah satu cara mengatasi
kelangkaan sumber daya alam. Dalam hal ini sumber daya yang berlimpah digunakan
menjadi bahan pengganti untuk sumber daya yang langka atau hampir habis. Semakin
mudah proses penggantian dari sumber daya yang tidak bisa diperbaharui dengan
sumber daya yang bisa diperbaharui dan melimpah maka, kemungkinan untuk terjadi
kelangkaan juga semakin kecil. Sebagai contoh kelangkaan atau berkurangnya
ketersediaan bahan bakar fosil menyebabkan BBM juga menjadi langka. Untuk
mengatasi kelangkaan pemerintah menyarankan untuk beralih menggunakan bioenergi
yang masih bisa didapat dengan mudah.
8. Daur ulang atau memanfaatkan kembali
Daur ulang adalah suatu proses untuk memanfaatkan kembali bahan limbah ataupun
residu dari suatu proses produksi atau konsumsi di suatu sistem ekonomi untuk
menjadi barang bernilai. Kemudian produk daur ulang ini selanjutnya masuk ke proses
produksi di pabrik sebagai barang perantara atau akhir. Pada dasarnya pemanfaatan
kembali barang yang masih berfungsi dan layak yang tidak terpakai oleh konsumen
atau produsen untuk kemudian dimanfaatkan kembali oleh konsumen yang lain.
Pemanfaatkan kembali atau daur ulang bisa mengurangi tingkat ekploitasi terhadap
sumber daya alam sehingga kelangkaan bisa diperlambat ataupun dicegah

F. Pendekatan, Strategi dan Metode Pembelajaran


Pendekatan pembelajaran : Saintifik
Model Pembelajaran : Diskusi, Tanya Jawab dan Penugasan
Metode Pembelajaran : Problem Based learning

G. Kegiatan Pembelajaran
1. Pertemuan ke 5
Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
2. Melakukan pengkondisian peserta didik
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 10
4. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan Menit
5. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
6. Guru meminta siswa merefleksi hasil pertemuan sebelumnya
7. Membagi kelompok kerja
2. Kegiatan Inti
A. Mengidentifikasi  Guru menayangkan video dan slide
Masalah mengenai Kelangkaan (hubungan antara
sumber daya dengan kebutuhan manusia)
 Peserta didik melakukan pengamatan
dengan cara mengamati tayangan vidio
dan slide pada powerpoint
 Peserta didik saling melakukan tanya
jawab mengenai tayangan yang diberikan.
B. Menetapkan  Setiap kelompok diberikan handout slide
masalah presentasi dan bukti memorial untuk
diamati bersama-sama
 Peserta didik menentukan letak
permasalahan yang harus diselesaikan
berdasarkan tayangan yang diberikan.
 Peserta didik mengumpulkan informasi
dengan berdiskusi dan membaca berbagai
litelatur mengenai Kelangkaan (hubungan
antara sumber daya dengan kebutuhan
manusia) 65 menit
C. Mengembangkan  Peserta didik berdiskusi mengecek
solusi pandangan dan bertukar pikiran denga
teman kelompoknya mengenai Kelangkaan
(hubungan antara sumber daya dengan
kebutuhan manusia) yang sedang dibahas
berdasarkan litelatur dan pengetahuan yang
dimilikinya
D. Melakukan tindakan  Salah satu kelompok tampil untuk
strategis mempresentasikan hasil diskusinya, dalam
menyelesaikan permasalahan melalui
solusi yang disimpulkan oleh
kelompoknya.
 Peserta didik di kelompok lain
memperhatikan proses presentasi.
E. Melihat ulang dan  Peserta didik dipersilahkan untuk
mengevaluasi memberikan komentar terhadap hasil
presentasi temannya dan dipersilahkan
mengoreksi bila ada kesalahan
3. Penutup (15 menit)

1. Secara bersama-sama siswa diminta untuk menyimpulkan tentang Kelangkaan


(hubungan antara sumber daya dengan kebutuhan manusia)
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan motivasi untuk tetap semangat serta mengingatkan peserta
didik untuk mempelajari materi baru yang lebih menantang
4. Guru mengakhiri kegiatan belajar
5. Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.

2. Pertemuan ke 6
Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu
1. Pendahuluan
1. Melakukan pembukaan dengan salam pembuka dan berdoa untuk
memulai pembelajaran
2. Melakukan pengkondisian peserta didik
3. Menyampaikan tujuan pembelajaran yang akan dicapai. 10
4. Menyampaikan teknik penilaian yang akan digunakan Menit
5. Menyampaikan metode pembelajaran yang akan digunakan
6. Guru meminta siswa merefleksi hasil pertemuan sebelumnya
7. Membagi kelompok kerja
2. Kegiatan Inti
A. Mengidentifikasi  Guru menayangkan video dan slide 65 menit
Masalah mengenai cara mengatasi kelangkaan
 Peserta didik melakukan pengamatan
dengan cara mengamati tayangan vidio dan
slide pada powerpoint
 Peserta didik saling melakukan tanya jawab
mengenai tayangan yang diberikan.
B. Menetapkan  Setiap kelompok diberikan handout slide
masalah presentasi dan bukti memorial untuk
diamati bersama-sama
 Peserta didik menentukan letak
permasalahan yang harus diselesaikan
berdasarkan tayangan yang diberikan.
 Peserta didik mengumpulkan informasi
dengan berdiskusi dan membaca berbagai
litelatur mengenai cara mengatasi
kelangkaan
C. Mengembangkan  Peserta didik berdiskusi mengecek
solusi pandangan dan bertukar pikiran denga
teman kelompoknya mengenai cara
mengatasi kelangkaan
D. Melakukan tindakan  Salah satu kelompok tampil untuk
strategis mempresentasikan hasil diskusinya, dalam
menyelesaikan permasalahan melalui solusi
yang disimpulkan oleh kelompoknya.
 Peserta didik di kelompok lain
memperhatikan proses presentasi.
E. Melihat ulang dan  Peserta didik dipersilahkan untuk
mengevaluasi memberikan komentar terhadap hasil
presentasi temannya dan dipersilahkan
mengoreksi bila ada kesalahan
3. Penutup (15 menit)

1. Secara bersama-sama siswa diminta untuk menyimpulkan tentang solusi


kelangkaan (hubungan antara sumber daya dengan kebutuhan manusia)
2. Guru memberikan konfirmasi dan penguatan terhadap kesimpulan dari hasil
pembelajaran.
3. Guru memberikan motivasi untuk tetap semangat serta mengingatkan peserta
didik untuk mempelajari materi baru yang lebih menantang
4. Guru memberikan Tes Tertulis
5. Guru mengakhiri kegiatan belajar
6. Guru menyuruh salah satu siswa untuk memimpin doa penutup.

H. Alat/Bahan dan Media Pembelajaran


Alat dan media pembelajaran :Proyektor, Laptop, whiteboard, bahan tayang (PPT)

I. Sumber Belajar
Sumber belajar :
- Buku pelajaran Ekonomi Bisnis
- Internet
J. Penilaian Pembelajaran

LEMBAR PENGAMATAN PENGETAHUAN


Penugasan:
Rubrik Penilaian

N Kelompok
Kriteria
o. 4 3 2 1
1 Kesesuaian dengan masalah ekonomi
2 Ketepatan memilih bahan
3 Kreativitas
4 Ketepatan waktu pengumpulan tugas
5 Kerapihan hasil
Jumlahskor

Keterangan:4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup baik, 1 = kurang baik

Jumla h Skor
Nilai Perolehan =
20
PENILAIAN KETERAMPILAN

Tugas:
1. Bacalah artikel di bawah ini!
2. Jawablah pertanyaan-pertanyaan setelahnya

Pembalakan Liar
Oleh: Tsalatsa Salsabila

Di tengah maraknya isu global warming, bumi juga menghadapimasalah


lingkungan lain yang juga tidakkalah berbahaya yaitu pembalakan liar.Dua kata ini
sudah sangat tidak asingdi telinga masyarakat dunia. Salah satu kasus pembalakan
liar yang terjadi di Indonesia adalah kasus pembalakanliar yang terjadi di kawasan
Cagar AlamGunung Nyiut, Kabupaten Sambas,Kalimantan Barat pada
pertengahanJuli 2012. Pada saat itu Satuan Polisi Hutan Reaksi Cepat (Sporc) Kalbar
menemukan 3000 kayu olahan. Di antaranya merupakan kayu jenis bengkirai yang
memiliki kualitas tinggi dan usianya diperkirakan sekitar 150 tahun.
Di belahan dunia yang lain, pemerintah dan masyarakat yang peduli terhadap
kondisi hutan juga menghadapi hal yang sama. Di Peru, misalnya, setelah pada tahun
2001 Brasilia mengumumkan larangan pembalakan liar mahoni daun-besar, Peru
menjadi salah satu pemasok terbesar mahoni daunbesar yang menyebabkan sejumlah
daerah aliran sungai Peru–seperti Alto Tamaya, kampung halaman suku Indian
Ashenika–kehilangan sebagian besar pohonnya yang berharga. Pertahanan terakhir
mahoni dan pohon cedar spanyol saat ini hanya dapat ditemukan di lahan orang
Indian, taman nasional, dan daerah penampungan yang diperuntukkan guna
melindungi suku-suku terpencil. Meskipun telah dibentuk organisasi yang membantu
perlindungan hutan di hutan Amazon Peru, tetap saja pembalak liar lolos dari
hukuman.
Di Indonesia, pembalakan liar merupakan penyebab utama penggundulan
hutan dengan kecepatan 1.6–2.0 juta hektar per tahun. Hutan yang gundul akan
memberi dampak yang sangat buruk bagi ekosistem bumi. Semakin berkurangnya
lahan hutan berarti pula semakin hilangnya rumah bagi flora dan fauna hutan yang
sudah mulai punah. Selain itu, berkurangnya lahan hutan juga dapat mengakibatkan
erosi, banjir, dan tanah longsor karena akar-akar pohon yang berfungsi menyerap air
telah berkurang. Berkurangnya jumlah pohon yang drastis ini akan memperparah
kondisi udara di bumi yang saat ini diketahui kondisinya cukup buruk mengingat
banyaknya industri yang bermunculan dan menghasilkan limbah yang
mengakibatkan pencemaran udara.
Upaya-upaya penanganan pembalakan liar dan pelestarian hutan telah banyak
dilakukan, baik oleh pemerintah maupun masyarakat. Pemerintah berperan dalam
pembuatan dan pengawasan jalannya undang-undang mengenai pembalakan liar,
yaitu UU Republik Indonesia No. 41 Tahun 1999 pasal 50 ayat 1 tentang
Perlindungan Hutan dan Konservasi Alam serta sanksi bagi para pembalak liar pada
pasal 78 tentang Ketentuan Pidana, sedangkan masyarakat berperan mencegah
pembalakan liar dan pelestarian hutan dengan membentuk organisasi-organisasi
pecinta lingkungan hidup, seperti Relawan Pemantau Hutan Kalimantan (RPHK),
Greenpeace, WFF-Indonesia, dan lain sebagainya. Namun upaya-upaya tersebut
belum berhasil.

Sumber: Kompasiana, www.kompasiana.com, 13 Mei 2013

Pertanyaan:
1. Apakah kasus ini berkaitan dengan masalah ekonomi mikro? Coba jelaskan
2. Mengapa kasus pembalakan liar dianggap sebagai masalah dunia? Coba jelaskan!

Mengetahui, Tasikmalaya, Juli 2018


Kepala SMK t Al Urwatul Wustha Guru Mata Pelajaran

Nandang Ali Nurjaman S.Pd.I Fani Aprianti S.Pd

Anda mungkin juga menyukai