I. PENDAHULUAN,
1. Pengertian
Ilmu Ekonomi adalah studi bagaimana orang atau masyarakat yang akhirnya memilih
dengan atau tanpa uang, untuk mengupayakan produktif langka yang dapat memiliki
alternative menggunakan , dalam menghasilkan berbagai barang dan
mendistribusikannya , untuk konsumsi sekarang atau masa depan di antara berbagai
orang atau keompok masyarakat , Meneliti (menganalisa) biaya dan meningkatkan
keuntungan melalui alokasi sumber daya.
Ilmu ekonomi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari usaha manusia ke arah
kemakmuran.
a) Barang ekonomi.
Barang ekonomi merupakan suatu hal yang diinginkan dan bersifat langka. Pada
umumnya barang ekonomi dapat diklassifikasikan sebagai barang (tangble goods)
dan Jasa (intangible goods).
Barang dan jasa bersifat langka (scarce) artinya jumlah barang serta jasa tidak
cukup untuk memenuhi kebutuhan serta keinginan setiap orang. Akibatnya adalah
bahwa orang yang membutuhkan barang /jasa tersebut harus membayar
(pengorbanan). Yang dibayar adalah harga barang dan jasa tersebut.
Orang menginginkan barang-barang ekonomi oleh karena dapat memuaskan
kebutuhan tertentu. Kepuasan yang diberikan oleh suatu barang atau jasa dinyatakan
sebagai guna atau mamfaat (utility).
Sumber daya ekonomi atau disebut juga factor-faktor produksi, yaitu semua sumber
daya alam, sumber daya buatan manusia dan sumber daya manusia yang digunakan
dalam produksi barang. Jadi sumber daya dapat dibagi dalam dua kelompok :
- Sumber daya manusia (SDM) atau tenaga kerja.
- Sumber dya non manusia atau sumber daya alam (SDA) yang berbentuk tanah
dan modal.
Tenaga Kerja.
Tenaga kerja , merupakan sebuah istilah yang sangat luas, yang mencakup segala
macam kemampuan serta ketrampilan yang dimiliki manusia.
Tenaga kerja dapat berupa : Para ahli seperti juru las, tukang kayu, ahli menembok ,
teknik/ahli mesin dlsbnya. Disamping itu tenaga kerja lainnya yang tidak terlihat
dalam poduksi yaitu manajemen (manajer), yang memiliki keahlian di bidang
perencanaan, pengadministrasian, pengkoordinasian , akuntansi dlsbnya.
3. Lembaga Ekonomi
Ada berbagai macam lembaga social, namun yang penting bagi kita di dalam
mempelajari ekonomi adalah gabungan lembaga-lembaga ekonomi atau bilamana
dipandang sebagai suatu kesatuan :system ekonomi (the economic syatem), yaitu
organisasi melalui macam-macam sumber ekonomi dipergunakan untuk memenuhi
kebutuhan-kebutuhan manusia..
Lembaga-lembaga ekonomi tidaka akan ada , apabila semua benda-benda (objek pisik
serta jasa-jasa) terdapat dalam jumlah yang melampaui yang diinginkan manusia.
2
Guna menghasilkan benda-benda untuk memenuhi kebutuhan diperlukan factor-
faktor produksi, yaitu : 1). Sumber daya alam , 3) tenaga kerja, dan 3) benda-benda
modal..
Contoh : Perusahaan sebagai salah satu lembaga ekonomi, guna menghasilkan benda-
benda untuk memenuhi kebutuhan, diperlukan sumber-sumber daya ekonomi berupa
tanah, modal dan tenaga kerja disatukan dalam suatu kesatuan produksi yang
dinyatakan orang sebagai badan usaha atau perusahaan.
Gambar : ……..
4. Tujuan Ekonomi
Tujuan ekonomi agak mengacaukan , karena yang namanya tujuan ekonomi banyak
menyangkaut atau berasal dari luar ekonomi, teristimewa dari politik. Keputusan
politik dijadikan tujuan ekonomi.
Wonnacott dkk, mengmukakn 5 (lima) tujuan ekonomi yaitu :
1. Tingkat pengerjaan (employment) yang tinggi.
2. Stabilitas harga.
3. Efisiensi .
4. Distribusi pendapatan yang adil (equitable).
5. Pertumbuhan (growth).
3
Dari uraian pengertian sampai dengan tujuan ekonomi, maka ilmu ekonomi
mempelajari sebagai berikut :
Suatu rumah tangga dan suatu ekonomi mengahadapi banyak keputusan a.l :
4
Maka ahli Ekonomi mempelajari :
5
9). Harga naik, bila pemerintah mencetak uang terlalu banyak;
- Inflasi adalah suatu peningkatan pada seluruh harga
- Salah satu penyebab inflasi adalah pertumbuhan dalam jumlah
10). Masyarakat menghadapi masalah perdagangan antara inflasi dan
pengangguran =
Inflasi turun ==== Pengangguran naik, dan sebaliknya
Dari uraian tersebut di atas, maka didapat 10 (sepuluh) prinsip dari ekonomi,
yaitu :
Ad. 2. Biaya (pengorbanan) dari sesuatu , artinya apa yang kamu serahkan
untuk mendapatkan sesuatu.
6
a. Keputusan memerlukan perbandingan biaya dan keuntungan-
keuntungan alternatip. Misalnya keuntungan kuliah dengan keuntungan
bekerja.
Ad. 6. Pasar pada umumnya cara yang baik dalam mengorganisir kegiatan
ekonomi.
7
b. Kegagalan pasar terjadi ketika pasar jatuh untuk mengalokasikan
sumber daya secara efisien.
c. Kegagalan pasar mungkin disebabkan oleh suatu hal dari luar yang
mana dampak seseorang atau tindakan perusahaan adalah suatu yang
menjadi pengamat.
d. Kegagalan pasar boleh juga disebabkan oleh kekuatan pasar yang
mana kemampuan satu orang (seseorang) mempengaruhi harga pasar.
Kesimpulan :
8
Berikut di bawah ini, untuk dibandingkan dengan prinsip-prinsip tersebut :
Barang-barang apa (what) yang akan dihasilkan . berapakah banyaknya ?. Hal itu
berarti banyak, dan apa diantara kemungkinan-kemungkinan barang-barang dan
jasa-jasa yang akan dihasilkan.
Bagaimana (how) barang-barang dihasilkan?, hal ini berarti oleh siapa , dengan
sumber-sumber ekonomi apa, dan dengan tingkat teknologi bagaimana barang-
barang itu dihasilkan
Untuk siapa (for whom) barang-barang itu dihasilkan ?, ini berarti siapa saja yang
akan menikmati , dan memperoleh keuntungan dari barang-barang dan jasa yang
telah dihasilkan.. Dengan perkataan lain: Bagaimanakah jumlah produk nasional
didistribusikan di antara individu-individu dan keluarga –keluarga beaneka ragam
itu ?
Ketiga masalah tersebut merupakan masalah yang fundamental yang biasa dihadapi
setiap perekonomian, akan tetapi system-sistem ekonomi yang berbeda-beda berusaha
untuk memecahkan persoalan tersebut dengan cara yang berbeda pula. Perlu diingat
bahwa tujuan daripada aktivitas ekonomi bukanlah konsumsi sendiri, melainkan
senantiasa tujuan tertentu yang dicapai melalui konsumsi. Objeknya mungkin bersifat
religius, politis, ilmiah, artistic, atau lainnya, dan selama usaha untuk mencapainya
mempengaruhi penyaluran sumber-sumber ekonomi, maka kita menghadapi sebuah
masalah ekonomi.
9
dihadapi sangat pelik untuk didiskusikan. Untuk itu perlu kita mengadakan
penyederhanaan.
A 15 0
B 14 1
C 12 2
D 9 3
E 5 4
F 0 5
10
Andai kata titik-titik A sampai F disambung, maka sebagai hasil kita memperoleh
sebuah kurve yang disebut kurve kemungkinan prodiksi (production possibility
curve) atau sebuah kurve “transformasi” (transformation curve).
Setiap titik (perhatikan misalnya titik “u”) di dalam batas kurve, menunjukkan
bahwa sumber-sumber ekonomi tidak full employed. Jadi ada sumber daya ekonomi
yang menganggur.
Kurve transformasi ini dapat pula digunakan untuk meneliti kondisi suatu Negara.
Perhatikan pula diagram berikut ini :
11
Dari gambar tersebut : Andaikata kita menganggap bahwa meriam dan mentega adalah
seluruh output perekonomian yang bersangkutan, dan kita berpangkal pada kurve
transformasi No. 1, maka kurve transformasi No. 2 menunjukkan bahwa output
perekonomian yang bersangkutan berkurang, sedangkan kurve Non. 3 menunjukkan
bahwa outputnya bertambah..
Keterangan :
Sebelum melaksanakan proses pembangunan Negara pada gambar I adalah
demikian miskin, hingga hampir semua sumber-sumber daya disalurkan untuk
produksi dengan “comfort” yang tak seberapa besar.
Setelah adanya pembangunan Negara tersebut beralih dari titik A ke titik B pada
kurve transformasi yang telah mengalami penggeseran positif (gambar II)
12
Bandingkan pertambahan konsumsi pangan dengan konsumsi barang-barang lainnya
(luksnya), dari beberapa gambar berikut ini :
Keterangan :
Beberapa tahun mendatang, ternyata bahwa keadaan Negara no. 1 tidak berubah
sama sekali. Negara no. 2 agak mengalami kemajuan ekonominya, sedangkan Negara
no. 3 sangat maju secara ekonomis.
13
2) Masalah inflasi, yang ditunjukkan dengan peningkatan harga barang-barang
dalam prosentase yang tinggi dari waktu ke waktu.. Hal ini terjadi karena jumlah
barang yang tersedia (supply) lebih sedikit daripada kebutuhan (demand) – (Sbrg
< D brg atau Dbrg > Sbrg).
3) Masalah devaluasi, yaitu menurunnya nilai mata uang kita terhadap mata uang
luar negeri. Penyebabnya : kesenjangan antara junmlah mata uang asing yang
dibutuhkan dengan jumlah mata uang asing yang tersedia (D$ > S$).
Scarcity juga terdapat pada factor-faktor produksi (resource). Contoh tanah luasnya
tetap, sementara kebutuhan bahan pangan terus meningkat (Dt > St).
Karena adanya scarcity , manusia harus malakukan piliha (making choice),
melakukan pilihan yang paling baik, yaitu dengan beban/ongkos yang serendah-
rendahnya namun memberikan kepuasan yang setinggi-tingginya (minimal cost ---
maximal satisfistion).
Dalam melakukan choice kita mengenal opportunity cost, yaitu
pengorbanan/biaya yang kita keluarkan karena kita tidak jadi mengambil suatu
keputusan yang lain.
Contoh :
14
(2). Di bidang produksi .
Misalnya dalam factor produksi tanah, tidak ditarik garis lurus, karena
produktivitas tanah tidak selamanya berubah secara proporsional. Pada umumnya,
semakin sedikit tanah yang dikelola, semakin tinggi tingkat produktivitasnya .
Gambar
Dalam suatu masyarakat, guna penentuan alokasi sumber daya, terdapat dua
keadaan ekstrim, yaitu: 1). Ditentukan secara terpusat, dan 2). Ditentukan secara bebas
oleh anggota masyarakat yang bersangkutan. Sementara itu, opportunity cost adalah
pengorbanan suatu alternative guna memilih alternative yang lain.
15
Dapat diterangkan sebagai berikut :
3) Kegiatan ekonomi.
Full employment dapat diartikan sebagai “ keadaan di mana setiap orang yang
bersedia dan dapat bekerja dengan tingkat upah yang berlaku dan dalam kondisi-
kondisi kerja yang berlaku, dapat mencapai pekerjaan dalam bidang pekerjaan untuk
apa ia telah mencapai pendidikan atau latihan tanpa banyak mengalami kesulitan-
kesulitan.”
Terdapat dua persoalan yang dikemukakan sekitar definisi tersebut, yaitu :
1. Full employment, dipandang dri sudut tenaga kerja, dan bukan dari sudut sumber-
sumber . Apa sebabnya demikian ?
Di satu pihak, upah merupakan komponen pokok dari pendapatan nasional.
Sebagai tambahan dapat dikatakan bahwa agak lebih mudah untuk mencapai
suatu alat mengukur kuantitatif yang relative tepat mengenai penganngguran
dihubungkan dengan tenaga kerja, daripada bila dihubungkan dengan misalnya
modal.
2. Full employment bukanlah berarti bahwa semua orang mempunyai pekerjaan.
Ada orang-orang yang tidak dapat bekerja, karena mungkin “terlampau muda”.
16
Ataupun “terlampau tua” atau tidak dapat bekerja karena mempunyai handicap
fisik dan mental.
Unemployment (pengangguran)
1. Pengangguran teknologi, yaitu pengangguran yang disebabkan rasio modal
dibandingkan dengan tenaga kerja dalam produksi mempunyai kecenderungan
untuk bertambah. Misalnya, produk-produk baru, industri-industri baru yang
dapat menyebabkan menjadi usangnya produk-produk lama. Sehingga dapat
menimbulkan adanya pengangguran. Dapat dikatakan bahwa inovasi-inovasi
teknis secara keseluruhan , lebih banyak menambah permintaan daripada
mengurangi pemintaan akan tenaga kerja sebagai kuantitas total, akan tetapi pada
saat yang sama mengurangi permintaan untuk beberapa jenis pekerjaan, dan
menimbulkan pergeseran-pergeseran serta penyesuaian yang serius dalam
penawaran tenaga kerja.
2. Pengangguran musiman, yaitu pengangguran yang terdapat pada produksi agraris,
yang tergantung pada perubahan-perubahan fisik musim. Permintaan tenaga kerja
dalam lapangan pertanian pada musim panen adalah besar, sedangkan pada
musim lainnya banyak berkurang.
3. Pengangguran skilis, yang disebabkan karena fluktuasi-fluktuasi dalam siklus
konjuntur.
Faktor-faktor cultural dan perorangan dalam pengangguran.
Faktor manusia tidaklah dapat diabaikan dalam setiap diskusi menganai masalah
pengangguran. Sebagai contoh dapat dikemukakan, perubahan dalam preferensi
konsumen dan perubahan mode dapat mempengaruhi permintaan dalam suatu artikel.
Human factor, mempengaruhi pengangguran dalam hal lainnya, yaitu hubungan
individu terhadap pekerjaan umumnya. Misalnya beberapa orang tidak dapat bekerja
karena handicap fisik dan mental. .Kadang-kadang pula individu-individu yang fisik
dan mentalnya cakap, untuk pekerjaan produktif juga menganggur, oleh karena tidak
tedapat keharmonisan dengan pekerjaan mereka atau atasan mereka. Kemajuan
penting penting yang dicapai mengenai masalah pengangguran yang tidak sesuai
dengan pekerjaannya karena handicap fisik maupun mental adalah dengan
mengadakan tindakan-tindakan rehabilitasi melalui terapi pekerjaan dan psikologis.
Keadaan kesehatan suatu perekonomian di mana GNP merupakan salah satu alat
pengukurnya secara langsung dipengaruhi oleh dua buah factor penting, yakni inflasi
dan pengangguran.
Inflasi berarti suatu kenaikkan harga secara terus menerus pada harga. Makin hebat
kenaikkan demikian, makin merosot nilai kekuatan membeli Negara yang
bersangkutan.
Laju Pengangguran (The Unemployment) mencakup prosentase jumlah total pekerja
pada kelompok angkatan kerja yang secara aktif mencari kerja, tetapi yang tidak
mampu mencapai pekerjaan akan makin tinggi laju pengangguran makin terbuang
sumber daya tenaga kerja, karena mereka tidak dimamfaatkan.
17
Ada anggapan umum yang mengatakan bahwa suatu penurunan dalam laju
pengangguran akan menyebabkan menyusutnya peningkatan inflasi, ceteris
paribus (apabila keadaan lain tidak berubah)
Yang dapat dilakukan oleh ekonom adalah merumuskan langkah apa yang harus
dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Contoh : untuk menaikkan
produksi padi bisa ditempuh dengan cara , 1). Perluasan tanah, 2) pemilihan bibit, 3).
Penggunaan pupuk, atau kombinasi ketiganya.
Selanjutnya, sebagai ekonom kita juga bisa menetapkan biaya dari setiap alternative
yang dipilih.
Ekonom juga harus memperhatikan dampak sampingan (side effect) dari cara
yang dipilih. Contoh : Cara membuang limbah pabrik dengan biaya yang termurah
adalah mengalirkannya ke sungai di samping pabrik, tetapi terdapat side effect, yaitu
rusaknya sumber air yang dibutuhkan banyak orang di sekitar pabrik.
Ekonom, melalui ilmu ekonomi bisa menunjukkan bahwa untuk mencapai suatu
sasaran tertentu, bisa berarti mengorbankan sasaran yang lain (comflicts of goals).
Contoh : Dana yang diinvestasikan di Jakarta bisa memberi hasil yang besar. Tapi
dalam pertimbangan pemerataan menyatakan bahwa sebagian dana harus disalurkan
ke daerah lain, walaupun hasil penanaman modal itu kecil. Jadi sasaran pemerataan
mengurangi sasaran pertumbuhan ekonomi.
1. Komposisi output yang seharusnya sesuai dengan keinginan konsumen, ternyata terjadi
ketidak sesuaian.
2. Terdapat preferensi terhadap pengambilan keputusanyang didesentralisasikan,
mengapa seluruh perekonomian tidak diserahkan saja kepada sector swasta ? atau dengan
perkataan lain dalam situasi perekonomian.yang dianggap sebagai perekonomian sector
swasta, sebagian besar perekonomian harus tunduk kepada beberapa bentuk persyaratan
pemerintah , dibandingkan dengan membiarkannya kepada “tangan siluman” (invisible
hand) dari kekuatan pasar.
18
Kenyataan bahwa mekanisme pasar sendiri tidak dapat melaksanakan semua fungsi
ekonomi . Kebijakan pemerintah dibutuhkan untuk membimbing, memberi koreksi, dan
melengkapinya pada hal-hal tertentu.
Ukuran yang tepat dari sector pemerintah secara signifikan lebih merupakan masalah
teknis dibandingkan masalah ideology.
Berbagai alasan menjelaskan mengapa semua itu terjadi, disebabkan berikut ini :
1. Keyakinan bahwa mekanisme pasar mengarah kepada penggunaan sumber daya secara
efisien ( yaitu memproduksi apa yang paling diinginkan konsumen dan dengan cara yang
semurah-murahnya) didasarkan pada keadaan pasar factor produksi dan barang konsumsi
yang bersaing. Hal ini berarti bahwa tidak terdapat hambatan untuk memasuki pasar (free
entry) dan bahwa konsumen serta produsen harus mempunyai pengetahuan yang lengkap
mengenai pasar.
Peraturan pemerintah atau tindakan pemerintah lainnya dibutuhkan untuk menjamin
keadaan tersebut.
2.. Peraturan pemerintah dan tindakan lainnya juga dibutuhkan, apabila karena adanya
penurunan biaya , persaingan menjadi tidak efisien.
4. Walaupun struktur resmi itu telah disediakan dan semua hambatan untuk persaingan
telah dihilangkan , cirri khas produksi maupun konsumsi dari barang-barang tertentu
adalah sedemikian rupa , sehingga seakan-akan barang-barang tersebut tidak dapat
disediakan memasuki pasar. Timbul masalah “eksternalitas” yang menuju kepada
“kegagalan pasar” dan menghendaki pemecahan melalui sector pemerintah , baik melalui
penyediaan anggaran, subsidi maupun pajak.
6. Sistem pasar, terutama di dalam perekonomian yang telah sangat berkembang, tidak
selalu menimbulkan kesempatan kerja yang tinggi, stabilitas tingkat harga, dan tingkat
pertumbuhan ekonomi yang diinginkan secara social . Kebijakan pemerintah dibutuhkan
untuk menjamin tujuan tersebut.
Alasan 4 s/d ke 6 penting terutama untuk menilai kebijakan anggaran. Alasan lainnya
menghendaki tindakan pembetulan atau kompensasi dari kebijakan penerintah, walaupun
19
tidak dapat menjamin bahwa tindakan kebijakan tersebut akan meningkatkan prestasi dari
system ekonomi.
Ekonomi pasar sebagai bagian dari perekonomian usianya belum begitu lama.
Dari sejarah kita ketahui bahwa masyarakat primitive hidup dari mengambil apa yang
ada di alam (berburu, memetik hasil hutan, menangkap ikan dll). Saat itu belum ada pasar
seperti yang kita kenal sekarang.
Pengertian tentang ekonomi pasar muncul sejak Original Agricultur Revolution, yaitu
ketika orang pertama kali menetap suatu tempat dan menanam apa yang dibutuhkannya,
sehingga orang mulai hidup dari apa yang diproduksinya. Pada saat itu terjadi kenaikkan
dan surplus produksi, sebagai akibat dari peningkatan ketrampilan manusia. Surplus ini
menimbulkan adanya spesialisasi, yang tadinya semua orang bercocok tanam, secara
berangsur-angsur orang mulai bekerja di luar sector pertanian. Spesialisasi inilah yang
mendasari perkembangan ekonomi.
20
Dalam peningkatan produktivitas ini , yang tidak bisa dilupakan adalah
penempatan orang sesuai dengan bidang keahliannya masing-masing.
Division of Labour juga mendorong adanya inovasi teknologi, contoh : pekerjaan
yang dilakukan secara berulang-ulang, kemudian digantikan oleh tenaga mesin.
Dalam market economy sifat dari pekerja juga berubah. Kini orang lebih banyak
menjual tenaga. Sebelum market economy berkembang orang menjual barang yang
diproduksinya sendiri.
Dengan adanya pasar, di mana terdapat kemungkinan untuk saling bertukar barang
dan jasa, maka melalui pasar itulah masyarakat menentukan apa yang dibutuhkannya dan
bagaimana penggunaan sumber-sumber ekonomi yang ada (allocation of resources).
Jadi allocation of resources ditentukan oleh mekanisme pasar (market mechanism).
Artinya semua pelaku di dalam pasar ikut menentukan .
Contoh :
1). Berapa banyak tanah untuk sawah, perkebunan, kolam ikan dan sebagainya.?
2). Berapa banyak orang yang akan bekerja di sector pertanian, industri atau jasa. ?
3). Berapa banyak modal yang akan ditanam di masing-masing sector .?
1. Konsumen (consumer)
Konsumen biasanya terdiri dari rumahtangga (households) yang terdiri dari beberapa
orang, yang bertindak sebagai satu unit di pasar.
Dalam menyusun teori tentang perilaku konsumen di pasar perlu dibuat suatu asumsi
yang realistic. Konsumen mendatangi pasar untuk membelanjakan uangnya. Dalam hal
ini ia ingin memaksimalkan kepuasan (satisfaction) atau kesejahteraan (welfare) atau
kegunaan (utility). Inilah asumsi pokok tentang perilaku konsumen (consumer’s
behavior) di dalam pasar.Perlu juga kita asumsikan bahwa konsumen bertindak konsisten.
2. Produsen (producer)
Produsen dalam hal ini adalah perusahaan (firm), yang bekerja sebagai suatu unit,
terlepas apakah terdiri dari satu orang, seratus orang atau beribu-ribu orang.
Asumsi pokok kita, perusahaan terjun ke pasar untuk memaksimalkan keuntungan.
Walaupun demikian perusahaan juga mempunyai tujuan-tujuan lain, misalnya
menguasai pasar untuk meningkatkan prestise perusahaan. Dalam hal ini adalah
memaksimalkan penjualan (turn over), yang tidak identik dengan memaksimalkan laba.
3. Pemerintah (government)
21
Kita katakana bahwa tingkah laku pemerintah di pasar dilatarbelakangi oleh tujuan
tertentu. Di pasar selain membeli dan menjual, pemerintah juga menarik pajak,
menetapkan kebijakan dan lain-lain.
4. Pelaku-palaku lain.
Pengertian Pasar.
Pasar adalah tempat di mana penjual dan pembeli melakukan transaksi. Atau arti
yang paling sederhana dari pasar adalah : tempay (yang bersifat fisik), di mana penjual
menyediakan barang dan pembeli dating untuk membeli barang yang dibutuhkannya.
Namun pasar saat ini menyangkut lingkup yang lebih luas, misalnya : Indonesia
merupakan pasar barang elektronik produksi Jepang, pasar regional, pasaran karet dunia
dan lain-lain.
22
Dalam kaitannya dengan pasar, kita mengenal apa yang disebut dengan mekanisme
pasar (market mechanism),. Contoh : Kita berbicara tentang permintaan akan dua
komiditi, yaitu jagung dan ketela. Jika karena sesuatu hal , permintaan terhadap jagung
naik, maka harganya pun akan naik. Kenaikkan harga jagung akan mengakibatkan
kenaikkan dalam jumlah produksi jagung. Selanjutnya, kenaikkan produksi jagung ini
akan menyebabkan akan menyebabkan harga jagung turun kembali, walaupun tidak
sampai serendah harga semula.
Hasil akhirnya adalah produksi, konsumsi dan harga jagung lebih tinggi dari semula.
Sebaliknya, ketela yang merupakan barang subtitusi bagi jagung, produksi, kosumsi dan
harganya akan lebih rendah dari semula.
Contoh : Karena sesatu hal, misalnya adanya perkembangan baru dalam teknologi
penanaman jagung, produsen lebih suka menghasilkan jagung dari pada ketela, sehingga
produksi jagung meningkat. Kenaikkan produksi jagung ini cenderung akan
mengakibatkan harga jagung menurun. Penurunan harga jagung akan mendorong
konsumen untuk menmbah konsumsinya (menambah permintaan). Penambahan
permintaan tersebut akan kembali menaikkan harga jagung, walaupun tidak setiunggi
tingkat harga semula. Karena produksi jagung naik, maka terdapat kecenderungan bahwa
produksi ketela akan turun.
Jika terjadi perubahan permintaan maupun penawaran, maka mekanisme pasar akan
mengatur kembali, sehingga jumlah yang diminta seimbang dengan jumlah yang
ditawarkan (diproduksi).
Mekanisme pasar yang terjadi antara penjual dan pembeli, dapat digambarkan
sebagai berikut :
23
RUMAH TANGGA
- menjual factor produksi
- membeli barang dan jasa
PERUSAHAAN
- membeli factor produksi
- menjual barang dan jasa
Catatan :
Dengan adanya koordinasi pada kedua pasar tersebut di atas, maka terbentuklah
keseimbangan.
Dari bagan di atas jelaslah bahwa kita berbicara tentang circular flow. Di sini terdapat
2 macam arus, yaitu : Real flow ( barang/jasa dan factor produksi) dan Money flow.
Jika seluruh uang yang diterima oleh rumah tangga dikeluarkan lagi untuk membeli
barang dan jasa, dimana uang tersebut diterima kembali oelh perusahaan. Jika semua
uang itu kemudian dikeluarka oleh perusahaan untuk membeli factor produksi dari rumah
tangga sebagai pemilik factor produksi, maka mekanisme ini disebut closed system.
Di dalam kenyataannya closed system semacam ini hampir tidak ada, kecuali
misalnya perekonomia suatu desa terpencil. Dalam suatu Negara , tidak ada system yang
tertutup, artinya :
1. Tidak semua uang yang diterima rumah tangga dikeluarkan lagi untuk membeli
barang/jasa. Sebagian dari penerimaan tersebut mungkin ditabung, digunakan
untuk membayar pajak, mengimpor barang dan lain-lain.
2. Tidak semua penerimaan perusahaan berasal dari rumah tangga, bisa saja ia
menjual produksinya ke luar negeri (export), maupun kepada pemerintah.
24
3. Tidak semua penerimaan rumah tangga berasal dari perusahaan, bisa saja
penerimaan tadi sebagian bersumber dari pemerintahatau luar negeri.
Meskipun demikian , sebagian besar uang, barang/jasa serta factor produksi beredar
dalam circular flow seperti di atas.
Perubahan-perubahan (cycle & trend) dari cicular flow di atas dibahas dalam
Ekonomi Makro. Sedangkan Ekonomi Mikro mempelajari secara mendetail, apa yang
terjadi di pasar produksi dan pasar barang, antara lain : bagaimana jumlah dan harga
barang/jas serta factor produksi ditetapkan. Juga dalam hal ini dipelajari hubungan antara
kedua pasar tersebut.
1). Terdapat 2 cabang dalam ilmu ekonomi yaitu Makro ekonomi dan Mikro ekonomi.
(1). Mikro Ekonomi, mempelajari perekonomian pada tingkat rumah tangga dan
perusahaan; seperti :
- Bagaimana konsumen memutuskan seberapa banyak barang/jasa yang akan
dikonsumsi
- Seberapa besar penggunaan tenaga kerja oleh perusahaan.
- Seberapa banyak produksi yang akan dihasilkan oleh perusahaan.
Lebih lanjut pembahasannya dalam bab atau paragraph tersediri
(2). Makro Ekonomi, berhubungan dengan “Agregat”, yaitu jumlah total barang/jasa
yang dihasilkan oleh suatu perekonomian dan tingkat harga secara nasional.
Indikator makro : Tingkat pertumbuhan dari output Negara, seperti : Gross Nasional
Product (GNP), Gross Domestic Product, tingkat suku bunga, tingkat pengangguran
dan inflasi.
25
2). Hukum-hukum Agregate dan Interaksi pasar .
Dimensi dari makro ekonomi adalah “aggregate demand” dan “aggregate supply”
serta “harga”
Market Equilibrium (keseimbangan pasar secara makro) adalah keadaan dimana
aggregate demand (AD) dengan aggregate supply (AS) sama, dengan kondisi :
- Tidak ada kecenderungan harga akan meningkat/menurun, artinya tidak ada
kekurangan (no shortage) atau tidak ada kelebihan (no surplus).
Hukum Agregate demand/Permintaan (AD) :
- Kondisi agregate suatu barang/komoditi meningkat terjadi penurunan AD,
- Penurunan harga ---- terjadi peningkatan AD.
Perhatikan Gambar berikut ini :
Saat harga pada P1 dan ketika di pasar terjadi banyak penawaran barang, maka akan
mendorong penurnan harga komoditi ke arah P2, sehingga membuat konsumen yang
semula mengkonsumsi pada Y1 unit meningkat menjadi Y2 unit
26
Jika income PDB Negara pengimpor komoditi meningkat, maka kebutuhan untuk
membeli barang dari luar negeri semakin meningkat (export meningkat), sehingga
dari sudut Negara pengexport akan meningkatkan AD, sebaliknya income luar negeri
menurun ---- AD menurun.
f. Perubahan alat tukar
Bila terjadi apresiasi mata uang local terhadap mata uang asing, maka menambah
kekuatan untuk mengimpor barang dan export turun ---- AD menurun
Sebaliknya terjadi depresiasi ----- export .. (naik) ----- AD naik
Pada saat P1 ----- kondisi langkanya barang ----- mendorong meningkatkan harga
(P2) ----- mendorong produsen yang semula memproduksi pada Y1 unit menjadi
ke Y2 unit..
27
f. Adanya ekspektasi inflasi
- Harapan kedepan .. (naik), usaha produksi saat ini … (naik) –
(mengantisipasi) --- mendorong AS .. (naik), sebaliknya jika deflasi ---
produk saat ini ditangguhkan --- AS … (turun).
1). PDB, GNP, Nasional Income Account adalah istilah yang sama sebagai alat
untuk mengukur Agregate Output suatu Negara dalam periode tertentu.
Secara pengertian dapat diuraikan menjadi 3 pengertian, yaitu :
(1). Dilihat dari “nilai akhir”, PDB adalah “nilai akhir” dari barang dan jasa
yang dihasilkan dalam perekonomian suatu Negara pada periode tertentu.
(2). Dilihat dari “nilai tambah”; PDB adalah jumlah “nilai tambah” di dalam
perekonomian suatu Negara dalam periode tertentu.
Nilai tambah diartikan nilai dari produksi dikurangi nilai input antaranya.
(3). Dilihat dari “jumlah pendapatan”, PDB adalah jumlah pendapatan di dalam
perekonomian suatu Negara dalam periode tertentu.
Pendapatan di sini adalah kumpulan pendapatan tenaga kerja, pendapatan
perusahaan (profit) dan pendapatan pemerintah (pajak tidak langsung).
28
“produk antara jadi”, sebagai bagian dari komponen mobil, tidak
dimasukan ke dalam perhitungan PDB
(B). Dilihat dari pengertian no 2, PDB Rp 200 juta, dihitung sebagai berikut :
- Nilai tambah pabrik baja Rp. 100 juta , disini tidak menggunakan input
antara seperti halnya pabrik mobil.
- Nilai tambah pabrik mobil adalah: Rp 200 juta -100 juta (input antara) = 100jt
Jadi PDB adalah : Nilai tambah pabrik baja ……. Rp 100 juta
Nilai tambah pabrik mobil ….. Rp 100 juta
Nilai PDB … Rp. 200 juta
(C). Dilihat dari pengertian No. 3, berdasarkan Pendapatan
Pendapatan Perusahaan : Pabrik Baja ……………... Rp. 20 juta
Pabrik mobil ……………. Rp. 30 juta
Rp. 50 juta
Pendapatan melalui tenaga kerja dll :
Pabrik baja …………. Rp. 80 juta
Pabrik mobil…………Rp. 70 juta
Jumlah…………….. Rp. 150 juta
PDB….. Rp 200 juta
Ketiganya merupakan pendekatan PDB , dan hasilnya harus sama
Contoh :
Tahun 2000
29
PDB nominal tahun 2001 adalh ……………….. Rp. 7.200.000.000,-
Peningkatan PDB nasional…………………….. Rp. 700.000.000,-
Di sini (tahun 2001)ada peningkatan PDB nominal sebesar Rp. 700 juta atau
10,77% disbanding tahun 2000
1. INFLASI
Ilustrasi :
Misalnya dalam perekonomian hanya menghasilkan 2 produk yaitu : buku dan
lampu.
Tahun 2000 menghasilkan : 20 buku @ Rp. 10.000,-
5 lampu @ Rp 1.000,
Tahun 2001 : Harga buku Rp.20.000 atau naik 100 %
Harga lampu Rp. 1.100 atau naik 10 %
30
100 % + 10% = 55% artinya inflasi adalah 55%
. 2
Dengan pembobotan dihitung dalam indeks harga konsumen, tahun 2000 sebagai
tahun dasar, maka :
20 X 100% + 5 X 10% = 82 % artinya sepanjang tahun 2000 hingga tahun
25
2001 ada peningkatan sebesar 82%
Inflasi terjadi disebabkan oleh beberapa hal, misalnya dari adanya supply uang,
dengan formula yang sering digunakan :
DC
P = SC dimana, P = Tingkat harga,
DC = Nilai uang dari aggregate demand
SC = Supply dari barang dan jasa dalam perekonomian
Persamaan tersebut sering disebut “Teori Kuantitas Uang”
Ilustrasi ::
Misalnya : Agregate Pengeluaran sebesar Rp. 1.200 Trilyun
Volume barang yang dihasilkan 10 Trilyun unit
Maka rata-rata harga : 1.200 T = Rp. 120 / unit
10 T
Jika pemerintah, misalnya meningkatkan kuantitas uang Rp. 300 Trilyun
sehingga menjadi Rp. 1.500 trilyun, tetapi supply barang/jas tidak berubah, maka
harga akan terbetuk : 1.500 T/ 10 T = Rp 150/unit
Jadi harga terdapat kenaikkan yaitu Rp 30 (150 – 120), maka terjadi inflasi
sebesar 25% (30/120 x 100%)..
Oleh karena itu tidak selamanya meningkatnya jumlah uang oleh pemerintah tidak
berarti akan menstimulus bisnis untuk memproduksi lebih, namun justru akan
menggerakkan harga, hingga akan mendiscourage produksi dan menurunkan
investasi serta menimbulkan ketidakpastian.
31
mengendalikan inflasi (peningkatan harga) maupun deflasi (penurunan
harga)
2. PENGANGGURAN (UNEMPLOYMENT)
1). Masalah tenaga kerja merupakan variable yang penting dalam upaya ikut
menciptakan kestabilan perekonomian.
Pengangguran merupakan jumlah anggkatan kerja (Labor Force) dikurangi jumlah
orang bekerja. Secara matematis sederhana tingkat pengangguran (µ) adalah :
= 1 – N/L
32
Di dalam kurva di atas terjadi penurunan tingkat pengangguran, sebagai akibat
penekanan tingkat harga yang terjadi dan hubungan tersebut akan terbalik jika
harga meningkat dengan upah real kecil.
Pasar pertukaran uang asing dan rate nilai pertukarannya, untuk mengerti
bagaimana kebijakan moneter mempengaruhi nilai mata uang local dan kaitan
interaksi dengan mata uang Negara lain.
Perubahan mata uang local, akan berpengaruh pada harga-harga local relative
terhadap harga barang dari luar negeri dan akan berpengaruh pada export dan
impor.
1). Pasar nilai tukar
- Nilai tukar ( exchange rate) adalah nilai/harga dari mata uang tertentu
terhadap mata uang lain.
- Pasar mata uang ini adalah terbesar di dunia baik dari volume ataupun nilainya,
tidak ada lokasi tertentu secara fisik, tetapi pasar berjalan diluar counter sesuai
permintaan dan penawaran pasar uang yang dihubungkan dengan alat
komunikasi.
Nilai konversi mata uang mata uang (e) dapat ditempuh melalui dua cara :
33
(1). Spot rate, --- pembeli dan penjual setuju pada harga rate dimana P =Ex-rate dan
kuantitas untuk segera diserahkan (waktu dalam 2 hari)
(2). Forward rate,-- pembeli dan penjual setuju pada harga P= ex rate dan kuantitas
untuk menyerahkan dalam jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 6 bulan atau lebih.
Tipe kedua ini, merupakan ramalan dari nilai Spot ex-rate pada waktu tertentu,
dengan harapan agar nilai tersebut menguat atau melemah. Terdapat 2 macam
forward rate :
a. Forward Premium --- diharapkan apresiasi
Contoh : nilai e = ¥ 100/$ dan dalam 1 tahun nilainya F = ¥ 105/$, maka
dollar dijual pada forward premium 5%, hal ini diharapkan tahun berikutnya
apresiasi 5%.
b. Forward Discount--- diharapkan depresiasi
Nilai e = ¥ 100/$----- 1 tahun nilai F = ¥ 95/$, maka $ dijual pada 5% forward
discount---- diharapkan depresiasi 5%.
3). Pentingnya ex-rate
Ex-rate akan mempengaruhi harga barang/jasa relative antara 2 negara. Misalnya,
jika $ dan Rp kuat/lemah--- maka harga barang/jasa mata uang pembandingnya
akan menjadi lebih murah atau mahah.
Contoh :
- Kuat $ = lemah Rp, maka keuntungannya : barang/jasa di Indonesia lebih murah
bagi orang AS--- akan menguntungkan importer dan wisatawan AS.
- Kerugiannya : barang/jasa AS menjadi mahal, sehingga exporter AS sulit menjual
baramg ke Indonesia.---- demikian pula sebaliknya
Bunga uang adalah variable ekonomi yang sering dijumpai dalam setiap kebijakan
ekonomi dan mempengaruhi variable ekonomi lainnya.
1). Mengukur Tingkat bunga
34
PV x i
PMT :
1-
PV=jml pinjaman
N =jml periode pembayaran
i =tingkat suku bunga perperiode
Contoh:
Berapa pembayaran tiap bulan dengan jumlah pinjaman Rp.10.000 untuk 5 tahun, dengan
tk bunga 12 %/tahun
Adalah pinjaman yang dibayar melalui kupon yang diterbitkan oleh penerbit
obligasi
Contoh: obligasi Rp.1000-- face value
Biaya bunga kupon 10% (kupon rate), maka coupon rate = 10%x1000= Rp.100
Compuond interest =
Akhir tahun1= 1000x1,1=Rp.1.100
Akhir tahun2= 1100x1,1=Rp.1.210
Akhir tahun3= 1210x1,1=RP1331
Atau: Rp1.000 (1,1)3 = Rp1.331
35
1) Kebijakan fiscal adalah instrument ekonomi yang dapat mempengaruhi
perekonomian suatu Negara di dalamnya termasuk meningkatkan atau mengurangi
anggaran belanja Angaran Belanja Negara atau mengatur kebijakan pajak. Dengan
demikian problematika ekonomi seperti pengangguran, pertumbuhan,pendapatan
nasional maupun kesenjangan social dapat ditempuh dengan instrument ini.
2). Dasar pemahaman Aggregate demand (AD) dan Aggregate Supply (AS).
Didalam makro ekonomi yang dihitung adalah keseluruhan variable ekonomi
(Aggregate) baik dilihat dari sisi permintaan (AD) maupun penawaran (AS)
36
Disposible income sudah dikurangi pajak (T),maka
C + S = Y - T
Variable dalam kebijakan fiscal , secara umum dalam perekonomian terbuka output yang
dihasilkan oleh suatu Negara akan dipengaruhi Variable ssb:
Y = C+ I + G + X - M
Y = Output Nasional
C = konsumsi
I = investasi
G = pengeluaran pemerintah
X = Ekspor
M = impor
Variable tersebut saling mempengaruhi, jika salah satu ditingkatkan maka akan
mendongkrak Nilai Y . Dalam hal ini variable G(kebijakan Fiskal) sangat menentukan
37
AD--- Z = C + I + G
Dalam keadaan keseimbangan -- Y = Z, maka --S + T = I + G
(2).
38
3). Budget Defisit dan surplus
Karena kebijakan fiscal melibatkan setting perpajakan dalam pendapatan dan belanja
Negara maka:
Jadi:
Jika ekonomi mengalami Resesi pemerintah seharusnya melakukan Expansi kebijakan
Fiskal Yaitu meningkatkan Belanja pemerintah Dan mengurangi Rate pajak Atau
menambah Anggaran Defisit (G > T).
DAFTAR PUSTAKA
39
Guritno Mangkoesoebroto, DR.,M.Ec. 1993, “ EKONOMI PUBLIK”, Edisi 3,
Penerbit BPFE, Jogyakarta
40