Anda di halaman 1dari 10

PENGANTAR ILMU EKONOMI

Ekonomi : Studi tentang bagaimana masyarakat mengelola sumber daya langkanya.


Kelangkaan : Keterbatasan sumber daya yang dimiliki masyarakat.
Ilmu ekonomi dibutuhkan dalam sejarah sebagai alat bantu dan penunjang, serta menjadi
salah satu ilmu yang diandalkan dalam sejarah.
Arti penting ilmu ekonomi bagi sejarah:
 Istilah ( inflansi, moneter, dan kritis)
 Konsep (pertumbuhan, kesejahteraan, dan kemakmuran) - Pengertian
 Teori (teori liberalis dan kapitalis)
Sejarah mempelajari ilmu ekonomi sebagai alat bantu untuk merekonstruksi sejarah. Tiga
pertanyaan dasar:
1. Bagaimana kita membuat keputusan
2. Bagaimana orang-orang berinteraksi
3. Bagaimana suatu perekonomian secara keseluruhan
bekerja Dari tiga pertanyaan dasar menjadi sepuluh prinsip
ekonomi:
1. Bagaimana kita membuat keputusan
 Prinsip 1: kita harus selalu melakukan “Trade Off” (dilemma)
 Prinsip 2: Biaya adalah apa yang anda korbankan untuk memperoleh sesuatu.
 Prinsip 3: Orang raisonal berpikir secara bertahap
 Prinsip 4: Memberikan reaksi terhadap insentif
2. Bagaimana orang-orang berinteraksi
 Prinsip 5: Perdagangan dapat menguntungkan semua pihak
 Pinsip 6: Pasar adalah wahana yang baik untuk mengorganisasikan kegiatan ekonomi
 Prinsip 7: Pemerintah ada kalanya dapat memperbaiki hasil-hasil mekanisme pasar
3. Bagaimana suatu perekonomian secara keseluruhan
 Prinsip 8: Standar hidup di suatu negara tergantung pada kemampuan memproduksi
barang dan jasa
 Prinsip 9: Harga-harga meningkat jika pemerintah mencetak uang terlalu banyak.
 Prinsip 10: Masyarakat menghadapi “Trade Off” jangka pendek antara inflansi
dan pengangguran.
Krisis disebabkan karena beberapa hal. Seperti kritis di Indonesia yang terjadi pada tahun
98 adalah krisis multidepensi: krisis yang di sebabkan karena ketidakmampuannya membayar.

PRODUKSI MASYARAKAT
A. Proses Produksi:
 Kebutuhan hidup yang dapat diambil langsung dari alam hanya sebagian kecil,
untuk itu kebanyakan barang memerlukan proses produksi untuk dapat
digunakan.
 Produksi mencakup setiap usaha manusia baik secara langsung maupun tidak
langsung menghasilkan barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan manusia.
 Hasil produksi berupa barang dan
jasa Barang dan Jasa dapat dibedakan menjadi
dua:
 Barang Konsumsi: barang atau jasa yang secara langsung untuk memenuhi
kebutuhan manusia
 Barang Produksi: barang atau jasa yang di gunakan untuk menghasilkan barang lain.

Kegunaan (utility) yang di timbulkan atau ditambahkan dalam proses produksi, dapat di
perinci sebagai berikut:
1. Barang harus di-ada-kan untuk menciptakan kegunaan dasar (elementary utility)
2. Barang harus mempunyai bentu tertentu untuk memberi kegunaan bentuk (form utility)
3. Barang harus berada di tempat dimana di butuhkan untuk menimbulkan kegunaan tempat
(utility of place)
4. Barang harus tersedia pada waktu di butuhkan untuk menciptakan kegunaan waktu
(utility of time)
5. Barang harus sewaktu-waktu dapat digunakan oleh yang memeperlukan (utility
of possession atau service utility).

Sesuai dengan utility yang di hasilkan, kegiatan produksi dapat digolongkan menjadi:
1. Ekstraktif: mengambil bahan-bahan dari alam, menghasilkan bahan-bahan dasar.
2. Agraris: mengolah atau mengerjakan alam untuk mendapatkan hasil.
3. Industri dan Kerajinan: mengolah, mengubah bahan-bahan menjadi barang.
4. Perdagangan: mengumpulkan dan menyalurkan hasil produksi dari produsen ke
pihak- pihak yang memerlukan yang akhirnya ke konsumen.
5. Jasa-jasa: membantu dalam proses produksi lainnya, tanpa membuat batang itu
sendiri.
Cabang produksi atau usaha dapat digolongkan ke dalam tiga sektor:
1. Sektor primer: mencakup produksi pertanian dan pertambangan, yang
menyediakan bahan-bahan atau kegunaan dasar.
2. Sektor sekunder: mencakup industri dan kerajinan, yang mengolah bahan-
bahan menjadi barang
3. Sektor tersier: tidak menghasilkan barang, melainkan jasa, yg membantu,
memperlancar, menyalurkan, menghubungkan, dan dg demikian
menyelenggarakan kegunaan tempat, waktu dan servis, baik untuk produsen
maupun konsumen.

B. Faktor-Faktor Produksi
meliputi empat kelompok dasar, yaitu:
1. Tenaga kerja manusia : Faktor produksi utama dengan segala keterampilan dan
keahlian (skills). Kerja manusia (labor) adalah segala usaha manusia untuk
meningkatkan kegunaan ekonomi.
2. Sumber-sumber alam : Segala apa yang di sediakan oleh alam yang dapat
dimanfaatkan oleh manusia untuk mencapai kemakmuran.
3. Peralatan produksi atau barang-barang modal : Sarana Prasarama produksi
yaitu peralatan produksi atau barang-barang modal yang digunakan untuk
proses produksi.
4. Organisasi atau kegiatan pengusaha : usaha yang mengambil inisiatif dan
keputusan bagaimana proses berlangsungnya produksi sampai pada
tersedianya barang dalam bentuk dan waktu.
C. Perluasan Produksi
 Dengan jalan menambah faktor-faktor produksi. Misalnya produksi pertanian dapat
ditambah dengan menambah luas tanah, atau menambah jumlah tenaga kerja, atau
dengan menambah jumlah barang modal yang dipergunakan. Cara ini disebut
ekstensif atau ekstensifikasi.
 Dengan meningkatkan hasil yang diperoleh per faktor produksi atau dengan istilah
teknis disebut meningkatkan produktifitas faktor-faktor produksi. Cara ini disebut
cara intensif atau intensifikasi, yaitu memperbaiki cara kerja dan cara berproduksi.

PASAR DAN PEMASARAN


1. Pasar dan Harga
Pasar arti kongkrit: suatu tempat dimana pada hari tertentu para penjual dan pembeli saling
bertemu dan melakukan transaksi jual-beli
 Para penjual menawarkan barang dengan harapan dapat laku terjual dan
memperoleh sekedar uang sebagai gantinya.
 Para konsumen datang ke pasar untuk berbelanja dengan membawa uang untuk
membayar harganya.
Pasar dalam artian abstrak : Keadaan dapat disebut pasar jika terdapat:
1. Suatu “pertemuan”antara
2. Orang yg mau menjual, dan
3. Orang yg mau membeli
4. Suatu barang atau jasa tertentu
5. Dengan harga tertentu
Pasar...
 Penjual dan pembeli bertemu di pasar, masing-masing dengan keinginan dan
kepentingannya sendiri-sendiri. Hanya kalau keinginan mereka dipertemukan, akan
terjadi transaksi jual-beli.
 Faktor penting yang dapat mempertemukan mereka adalah harga, yang terbentuk
dalam “interaksi” antara penjual dan pembeli tersebut.

Keinginan yang berbeda:
Harapan Penjual: Harga setinggi mungkin, dengan pedoman:
 Biaya yang telah dikeluarkan
 Laba yang diinginkan
Harapan Pembeli: Harga serendah mungkin, dengan pedoman:
 Kebutuhan menurut urutan mendesaknya
 Besarnya penghasilan atau jumlah uang yang tersedia
Hubungan timbal balik:
- Bila harga tinggi, penjual mau menjual banyak, tetapi pembeli hanya membeli sedikit.
- Bila harga rendah, pembeli mau membeli banyak, tetapi penjual hanya mau menjual sedikit.
- Harga ditentukan oleh kesepakatan, kemudian terjadi transaksi, harga keseimbangan,
harga yang bertahan agak lama.

Distribusi atau Penyaluran Barang:


 Barang yang dihasilkan harus tersedia pada waktu dan di tempat yang sesuai dengan
kebutuhan orang yang memakai.
 Distribusi/ penyaluran barang dari produsen (dunia usaha) ke masyarakat (konsumen)
merupakan bagian integral darr proses produksi masyarakat.
Beberapa hal penting berhubungan dengan distribusi:
1. Fungsi perdagangan
- Menyalurkan barang dari produsen ke konsumen
- Memecahkan persoalan perbedaan tempat
- Memecahkan persoalan perbedaan waktu
- Seleksi dan kombinasi barang menurut jumlah dan jenisnya
2. Perantara-perantara dalam perdagangan
- Pedagang
- Perantara-perantara khusus
- Eksportir dan importer
- Lembaga-lembaga pembantu
3. Saluran-saluran distribusi

Pemasaran hasil produksi


 Proses penyaluran barang dilaksanakan oleh banyak pihak dengan matai rantai
yang luas yang disebut pemasaran / marketing
 Fungsi marketing mencakup semua kegiatan yang perlu diselengarakan dalam
proses memasarkan barang/jasa hingga barang itu sampai di tangan konsumen.
 Fungsi-fungsi tersebut mencakup semua: membeli, merakit, mengolah, mengepak,
menyimpan, menimbun, mengakut dsb.
Fungsi-fungsi marketing yang terpenting dapat di golongkan sebagai berikut:
 Pertukaran
- Menjual
- Membeli
 Penyediaan
- Pengangkutan
- Penyimpanan
- Standardisasi
 Pembantu
- Komunikasi dan promosi
- Pembiayaan
- Menanggung resiko
- Penilaian pasa
UANG
1. Pertumbuhan Alat Tukar Menukar
2. Jenis dan Fungsi
3. Arus Uang
A. Pertumbuhan Tukar Menukar
Sejarah Uang:
1. Barter: perdagangan yang dilakukan langsung menukar barang dengan barang.
2. Uang Barang: barang yang disukai setiap orang dan mau diterima semua pihak, mudah
di tukar dengan barang lain yang di butuhkan.
Contoh: kerang, ternak, batu intan dan perhiasan, garam, senjata, perkakas, beras, teh,
dsb.
3. Logam Mulia: Khususnya emas dan perak paling banyak dipakai sebagai alat
pembayaran. Syarat: diterima umum, tahan lama, mudah di bawa, mudah tahan di bagi-
bagi tanpa menimbulkan kerugian, kualitasnya mudah di control, jumlahnya terbatas, dan
tidak mudah palsu.
4. Mata Uang: logam mulia ditempa dan di beri bentuk tertentu , dimana pada mula-
mulanya nilai intrinsik (nilai bahan uang) sama dengan nilai nominalnya (yang tertulis).
5. Uang Tanda: pembuatan mata uang “resmi” oleh negara yang menggunakan standar
yang nilainya dalam logam mulia, ditetapkan dengan undang-undang.
6. Uang Kertas Bank: dapat berupa promes, cek dan banknote
7. Uang Giral: dapat berbentuk cek dan bilyet giro
B. Jenis-Jenis dan Fungsi Uang
- Uang adalah apa saja yang secara umum dapat diterima sebagai alat pembayaran
untuk dipertukarkan dengan barang, jasa atau pelunasan hutang.
- Ciri khas uang adalah likuiditasnya (kepercayaan), artinya sewaktu-waktu dapat
dipakai untuk pembayaran, sewaktu-waktu dapat dipertukarkan dengan barang, jasa,
dan semua orang menerimanya.
- Fungsi-Fungsi Uang :
1. Alat tukar (medium of exchange)
2. Satuan hitung (unit of account) atau pengukur nilai
3. Alat pembayaran (means of payment)
4. Alat penyimpan kekayaan (store of wealth)
5. Pendorong kegiatan ekonomi (standart of value)
C. Arus Uang
Uang beredar (money supply) terdiri dari:
1. Uang Khartal, yaitu mata uang logam dan mata uang kertas yang beredar di
masyarakat (di luar perbankan), yang diedarkan oleh Bank Indonesia, dan dinyatakan
sebagai alat pembayaran yang sah.
2. Uang Giral, yaitu dana yang disimpan dalam bentuk saldo rekening koran (demand
deposit atau checking account) yang sewaktu-waktu dapat digunakan untuk
pembayaran dengan perantara cek, bilyet giro atau perintah pembayaran.
 Inflansi dan Deflasi
 Masalah pokok dengan uang dalam masyarakat modern adalah keseimbangan antara
arus uang dan arus barang.
 Jika produksi bertambah, tetapi arus uang tidak ikut bertambah, akan timbul keseretan:
barang-barang tidak laku terjual karena masyarakat kekurangan uang. Sebaliknya bila
arus uang bertambah, tetapi arus produksi tidak bertambah maka akan menganggu
keseimbangan antara arus uang dan arus barang.
 Inflansi: terganggunya keseimbangan antara arus uang dan arus barang. Jumlah
bertambah lebih cepat dibandingkan jumlah produksi.
 Deflasi: jumlah uang kurang daripada yang diperlukan atau tidak bertambah sesuai
dengan perkembangan produksi dan harga-harga merosot.
 Politik Moneter: mengawasi arus uang agar tidak bertambah terlalu cepat.

 Topik-topik terkait dengan uang:


 Redenominasi : penyedernaan nilai mata uang menjadi lebih kecil tanpa mengubah
nilainya.
 Sanering atau devaluasi adalah pemotongan daya beli masyarakat melalui pemotongan
nilai uang. Hal yang sama tidak dilakukan pada harga-harga barang, sehingga daya beli
masyarakat menurun.
 Bitcoin : uang elektronik
 Upal : Uang Palsu

BANK
A. Pengertian dan Sejarah Bank
Dalam masyarakat, lembaga perbankan memainkan peranan yang semakin penting.
Dalam kehidupan ekonomi, uang ibarat “darahnya”, sedangkan bank sebagai “jantungnya” yang
memompa darah tersebut dalam tubuh ekonomi nasional.
Pengertian Bank: lembaga keuangan yang usaha pokoknya adalah menyimpan uang,
memberikan kredit, dan jasa lalu-lintas pembayaran serta peredaran uang. Menurut UU
Perbankan RI no. 10 tahun 1998, Bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari
masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkan dana dari masyarakat dalam bentuk
kredit atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak”
Sejarah Bank:
 Para penukar uang dan pandai emas semula hanya dititipi emas. Sebagai bukti mereka
mengeluarkan surat hutang atau banknote. Semula banknote dijamin dengan 100% emas,
tetapi karena titipan itu sebagian besar tidak segera diminta kembali, para bankir mulai
“memutar” sebagian dari emas/uang tersebut dengan memberikan pinjaman kepada
pedagang yg meminta kredit
 Akan terjadi masalah apabila masyarakat secara bersama-sama mengambil kembali
uangnya (bank rush), dan bank harus mampu memenuhi kewaajibannya, jangan sampai
terjadi ketidakmampuan memenuhi kewajibannya (bank rupt).
 Oleh karena itu terdapat kebijakan bahwa setiap bank harus memiliki emas/uang (misalnya
20% dari seluruh hutangnya) dalam bentuk uang tunai sebagai cadangan.
B. Fungsi Bank:
 Menghimpun dana
 Pemberi kredit
 Peranan dalam lalu lintas pembayaran
 Pemberi jasa
C. Tata Perbankan Indonesia
Berdasarkan Undang Undang Pokok Perbankan No, 13 tahun 1967. Tata perbankan
nasional disusun sedemikian rupa, Bank Indonesia sebagai Bank Sentral bertindak sebagai
pembimbing pelaksana kebijaksanaan moneter, dengan mengoordinasi, membina dan
mengawasi seluruh dunia perbankan, baik bank pemerintah maupun bank-bank swasta
nasional dan bank-bank asing yang beroperasi di Indonesia.
Jenis-jenis lembaga perbankan di Indonesia menurut fungsinya:
1. Bank Sentral: Bank Indonesia yang bertugas membimbing pelaksanaan kebijakan keuangan
pemerintah dan mengoordinasi, membimbing dan mengawasi seluruh perbankan. Bank Sentral
adalah milik negara.
2. Bank Umum: Bank yang dalam usaha pengumpulan dana terutama menerima simpanan
dalam bentuk Giro dan Deposito, dan dalam usaha perkreditan terutama memberikan kredit
jangka pendek. Bank Umum dapat dimiliki/diselenggarakan oleh: negara, swasta, koperasi, dan
asing.
3. Bank Tabungan: bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan
dalam bentuk Tabungan, dan dalam usahanya terutama memperbungakan dananya dalam
kertas berharga yang solid.
4. Bank Pembangunan: bank yang dalam pengumpulan dananya terutama menerima simpanan
dalam bentuk Deposito atau mengeluarkan kertas-kertas berharga jangka menengah dan
panjang, dan dalam usaha perkreditannya terutama memberikan kredit jangka menengah dan
panjang di bidang pembangunan.
5. Bank-bank sekunder: yaitu Bank Desa, Lumbung Desa, Bank Pasar, Bank Pegawai, dan lain-
lain yang dapat dipersamakan dengan itu, yang sering disebut dengan nama Bank Perkreditan
Rakyat.

Bank Indonesia sebagai Bank Sentral dan Bank Sirkulasi


 Bank Umum milik negara:
1. Bank Negara Indonesia 1946 (BNI)
2. Bank Dagang Negara (BDG) sudah dimerger
3. Bank Bumi Daya (BBD) sudah dimerger
4. Bank Rakyat Indonesia (BRI)
5. Bank Ekspor Impor Indonesia (Bank Eksim)
6. Bank Tabungan Negara (BTN)
7. Bank Pembangunan Indonesia
 Disamping ada bank swasta, koperasi, bank asing
1. Bank Mandiri
2. Bank Syariah

Anda mungkin juga menyukai