Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA


BERDASARKAN PROFESI KEDOKTERAN

D
I
S
U
S
U
N
OLEH:

NAMA : dr. DEVIN REYNANDO R


PANGKAT : LETDA KES
NRP : 3223109960557433

SESARCAB KES ANGKATAN 32


TA. 2023
BAB I
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA

1. Pengertian Manajemen Sumber Daya Manusia.

Kata manajemen berasal dari bahasa Perancis Kuno “me nagement”, yang berarti “ seni
melaksanakan dan mengatur”. Istilah manajemen juga berasal dari kata “management”
(bahasa Inggris) yang berasal dari kata “to manage” yang artinya mengurus atau tata
laksana.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) manajemen adalah orang yang
mengatur pekerjaan atau kerja sama diantara berbagai kelompok atau sejumlah orang
untuk mencapai sasaran atau orang yang berwenang dan bertanggung jawab menurut
rencana, mengatur memimpin, dan mengendalikan pelaksanaanya untuk mencapai
sasaran tertentu.

Banyak ahli yang memberikan definisi tentang manajemen, diantaranya:

Drs. Liang Zhu berpendapat bahwa manajemen adalah seni dan ilmu perencanaan
pengorganisasian, penyusunan, pengarahan dan pengawasan dari sumberdaya manusia
untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.

Ada beberapa jenis manajemen, yaitu :

Manajemen Produksi. Mengenai pengertian produksi, tata ruang perusahaan,


peralatan, dan cara-cara untuk memproduksi barang/jasa agar kualitasnya baik Manajemen
pemasaran. Bagaimana agar orang-orang mau mengkonsumsi atau menggunakan
barang/jasa yang diproduksi.

Manajemen Sumber Daya Manusia dalam hal ini difokuskan pada unsur manusia pekerja.
Pokok-pokok yang dipelajari dalam manajemen sumber daya manusia adalah
perencanaan, pengorganisasian, kedisiplinan, pengembangan, dan sebagainya.
Manajemen Permodalan. Fokus tertuju pada “bagaimana menarik modal yang cost of
money nya relatif rendah dan bagaimana modal” Manajemen Akuntansi Biaya. Membahas
masalah material, agar efisien dan efektif. Jadi dalam hal ini bagaimana cara agar
terciptanya barang yang berkualitas dengan harga yang relatif rendah.

Organisasi merniliki berbagai macam sumber daya sebagai ‘input’ untuk diubah
menjadi ‘output’ berupa produk barang atau jasa. Sumber daya tersebut meliputi modal
atau uang, teknologi untuk menunjang proses produksi, metode atau strategi yang
digurunakan untuk beroperasi, manusia dan sebagainya. Diantara berbagai macam sumber
daya tersebut, manusia atau sumber daya manusia (SDM) merupakan elemen yang paling
penting.
Manajemen sumber daya manusia adalah pengembangan dan penggunaan
pegawai atau personil untuk mencapai tujuan dan sasaran individu, organisasi, masyarakat,
nasional dan internasional dengan efektif.

Manajemen sumber daya manusia mengacu pada kegiatan spesialis staf yang
bertanggung jawab untuk tujuan personel organisasi. Kepala departemen sumber daya
manusia bertanggung jawab untuk membangun dan menerapkan strategi demi peningkatan
kualitas sumber daya manusia dalam organisasi yang mereka pimpin. Anggota staf
departemen manajemen sumber daya manusia bertanggung jawab untuk memberikan
bimbingan dan bantuan kepada manajemen dan karyawan. Hal tersebut menunjukkan
bahwa mereka mempunyai tugas untuk mengelola sumber daya manusia yang ada dalam
perusahaan. Mereka melakukannya dengan mempertahankan dan mengembangkan
sumber daya manusia organisasi. Kebijakan Departemen Sumber Daya Manusia akan
mempengaruhi seluruh tenaga kerja baik kuantitas maupun kualitas. Oleh karena itu adalah
tanggung jawab mereka untuk melihat kepentingan semua manajemen serta karyawan
lainnya.

2. Fungsi Manajemen Sumber Daya Manusia.

Fungsi dari manajemen sumber daya manusia antara lain:

1. Perencanaan Suatu kegiatan membuat uratan-uratan tentang Tindakan yang akan


dilaksanakannya agar tujuannya tercapai.

2. Pengorganisasian Suatu proses penentuan pengelompokkan dan pengaturan


beberapa aktivitas yang diperlukan untuk mencapai suatu tujuan, menempatkan orang
pada setiap aktifitas, menetapkan wewenang yang secara relative didelegasikan kepada
setiap individu yang akan melaksanakan aktifitas tersebut.

3. Penggerakkan Usaha untuk menciptakan iklim Kerjasama di antara staf pelaksana


program sehingga tujuan organisasi dapat tercapai secara efektif dan efisien.

4. Pengawasan Usaha untuk menilai hasil prestasi yang dicapai dan kalua terdapat
penyimpangan dari standar yang telah ditentukan, maka segera diadakan udaha
perbaikan, sehingga hasil atau prestasi yang dicapai sesuai dengan target.

Dalam hal ini kita akan membahas peranan manajemen sumber daya manusia dalam
profesi kedokteran dalam melakukan perkembangan bagi TNI AU.
BAB II
ANALISIS MSDM DALAM PROFESI KEDOKTERAN

❖ RUMAH SAKIT

Undang-Undang RI Nomor 44 Tahun 2009

Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan


pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan
rawat inap, rawat jalan, dan gawat darurat.

Rumah sakit adalah institusi pelayanan kesehatan bagi masyarakat dengan


karakteristik tersendiri yang dipengaruhi oleh perkembangan ilmu pengetahuan
kesehatan, kemajuan teknologi, dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat yang
harus tetap mampu meningkatkan pelayanan yang lebih bermutu dan terjangkau
oleh masyarakat agar terwujud derajat kesehatan yang setinggi-tingginya.

❖ Tujuan rumah sakit

Tujuan Rumah Sakit menurut Undang-Undang Republik Indonesia nomor 44 tahun 2009
tentang rumah sakit adalah:

1. Mempermudah akses masyarakat untuk mendapatkan pelayanan kesehatan.


2. Memberikan perlindungan terhadap keselamatan pasien, masyarakat, lingkungan
rumah sakit dan sumber daya manusia di rumah sakit.
3. Meningkatkan mutu dan mempertahankan standar pelayanan rumah sakit.
4. Memberikan kepastian hukum kepada pasien, masyarakat, sumber daya manusia
rumah sakit, dan Rumah Sakit

❖ Tugas Rumah sakit


Rumah Sakit Umum mempunyai misi memberikan pelayanan kesehatan yang
bermutu dan terjangkau oleh masyarakat dalam rangka meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat. Tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan upaya
pelayanan kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan
mengutamakan penyembuhan dan pemulihan yang dilaksanakan secara serasi
dan terpadu dengan peningkatan dan pencegahan serta pelaksanaan upaya
rujukan.

❖ Fungsi Rumah Sakit

Menurut UU No 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit pasal 4, bahwa rumah sakit
mempunyai tugas memberikan pelayanan kesehatan perorangan secara paripurna.
Untuk menjalankan tugas tersebut, rumah sakit mempunyai fungsi :
a. Penyelenggaraan pelayanan pengobatan dan pemulihan kesehatan sesuai dengan
standar pelayanan rumah sakit
b. Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan perorangan melalui pelayanan kesehatan
yang paripurna tingkat kedua dan ketiga sesuai kebutuhan medis
c. Penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan sumber daya manusia dalam rangka
peningkatan kemampuan dalam pemberian pelayanan kesehatan; dan
d. Penyelenggaraan penelitian dan pengembangan serta penapisan teknologi bidang
kesehatan dalam rangka peningkatan pelayanan kesehatan dengan memperhatikan
etika ilmu pengetahuan bidang kesehatan.

Dalam upaya menyelenggarakan fungsinya, maka Rumah Sakit umum


menyelenggarakan kegiatan :

o Pelayanan medis
o Pelayanan dan asuhan keperawatan
o Pelayanan penunjang medis dan nonmedis
o Pelayanan kesehatan kemasyarakatan dan rujukan
o Pendidikan, penelitian dan pengembangan
o Administrasi umum dan keuangan
o
❖ Manajemen
Handoko (2012:8) manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengawasan usaha- usaha para anggota organisasi dan
penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.

Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya
manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai
suatu tujuan tertentu.

Manajemen merupakan seni dan ilmu perencanaan, pengorganisasian,


penyusunan, pengarahan, dan pengawasan sumber daya untuk mencapai tujuan
yang sudah ditetapkan

❖ Ruang Lingkup Manajemen


Ruang lingkup manajemen terdiri dari sebagai berikut (purhadi,2003) :
1. Lingkungan luar (eksternal) terdiri dari :
a. Lingkungan umum,meliputi ekonomi,politik,hukum,sosio kultural
(budaya),teknologi,dimensi internasional 9seperti globalisasi dan paham
ekonomi), dan kondisi lingkungan alam
b. Lingkungan khusus (tugas), meliputi pemilik (stock-
holder),customer,klien,pemasok (suplier),pesaing,suplai tenaga kerja, badan
pemerintah, lembaga keuangan, media, dan serikat pekerja.
2. Lingkungan dalam (internal) terdiri dari :
a. Manusia (specialized dan manajerial personal)
b. Finansial (sumber,alokasi,dan control dana)
c. Fisik (gedung,kantor,dll)
d. Sistem dan teknologi
e. Sistem nilai dan budaya organisasi

❖ Manajemen Rumah sakit

Rumah sakit merupakan suatu tempat yang menyelenggarakan dua jenis pelayanan
untuk masyarakat yaitu pelayanan kesehatan dan pelayanan administrasi/manajerial.
a. Pelayanan kesehatan
Pelayanan kesehatan meliputi :
• Pelayanan medik berupaunit rawat jalan, rawat inap, gawat darurat, rehabilitasi
medik
• Pelayanan penunjang medik berupa unit laboratorium, farmasi, radiologi.
• Pelayanan penunjang non medik berupa unit gizi, laundry, sarana dan prasarana.
b. Pelayanan administrasi/manajerial
Pelayanan administrasi meliputi :

• Manajemen kebutuhan pasien berupa penyediaan pelayanan yang baik


bagi pasien
• Manajemen sumber daya RS berupa SDM, dana, fasilitas, dan lain-lain
• Perencanaan pengembangan RS

❖ Penerapan Manajemen rumah sakit

1. Fungsi Perencanaan (Planning)


Fungsi perencanaan di bidang kesehatan adalah proses untuk merumuskan
masalah-masalah kesehatan di masyarakat, menentukan kebutuhan dan sumber daya
yang tersedia, menetapkan tujuan program yang paing pokok, dan menyusun langkah-
langkah untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Melalui perencanaan program di rumah sakit akan dapat diketahui :

1. Tujuan program di rumah sakit dan bagaimana cara mencapainya


2. Jenis dan kegiatan yang akan dilaksanakan untuk mencapai tujuan tersebut
3. Struktur organisasi rumah sakit yang dibutuhkan
4. Jumlah dan jenis kualifikasi staf yang diinginkan dan uraian tugasnya
5. Sejauh mana efektivitas kepemimpinan di rumah sakit
6. Komunikasi serta bentuk dan standar pengawasanyang perlu dikembangkan
oleh manajer dan perlu dilaksanakan
Keuntungan dari perencanaan rumah sakit yang baik adalah :
1. Aktivitas di rumah sakit lebih terarah untuk emncapai tujuan
2. Mengurangi atau menghilngkan jenis pekerjaan yang tidak produktif
3. Alat pengukur hasil kegiatan yang dicapai
4. Memberikan landasan pokok fungsi manajemen lainnya yaitu fungsi pengawasan
Kerugian dari perencanaan rumah sakit adalah :
1. Keterbatasan dalam ketepatan informasi dan fakta-fakta tentang masa yang akan
datang
2. Memerlukan biaya yang cukup besar
3. Hambatan psikologis
4. Menghambat timbulnya inisiatif
5. Terhambatnya tindakan yang perlu diambil

Langkah-langkah perencanaan rumah sakit adalah sebagai berikut :


1. Analisis Situasi
Tujuannya adalah untuk mengumpulkan data atau fakta.
Analisis situasi ini melibatkan beberapa aspek ilmu yaitu :
• Epidemiologi yaitu distribusi penyakit dan determinannya yakni kelompok
penduduk sasaran yang menderita kejadian tersebut, dimana, dan kapan
masalah tersebut terjadi.
Contoh : data jenis penyakit yang dapat dicegah dari imunisasi
• Antropologi yaitu aspek budaya dan perilaku sehat dan sakit masyarakat
• Demografi yaitu angka-angka vital statistik
Contoh : jumlah kelahiran dan kematian
• Statistik yaitu mengolah dan mempresentasikan data
• Ekonomi yaitu pembiayaan kesehatan meliputi pendapatan, tingkat
pendidikan, norma sosial.
• Geografis yaitu meliputi semua informasi karakteristik wilayah yang dapat
mempengaruhi masalah kesehatan
• Organisasi pelayanan meliputi motivasi kerja staf dan kader, keterampilan,
dan sebagainya.

Jenis informasi yang diperlukan untuk perencanaan adalah :


✓ Penyakit dan kejadian sakit di wilayah kerja
✓ Data kependudukan
✓ Jenis dan organisasi pelayanan kesehatan yang tersedia
✓ Keadaan lingkungan dan aspek geografisnya
✓ Sarana dan sumber daya penunjang

Pengumpulan data dapat dilakukan secara langsung dan tidak langsung yaitu
:
✓ Mendengarkan keluhan masyarakat di lapangan
✓ Membahas masalah-masalah kesehatan dengan tokoh-tokoh formal dan
informal masyarakat serta petugas lapangan kesehatan
✓ Membaca laporan kegiatan program kesehatan
✓ Mempelajari peta wilayah, sensus penduduk, laporan khusus, hasil suatu
survei, juklak program, dan laporan tahunan.

Masalah kesehatan tersebut meliputi :


• Masalah medis (penyakit) , intervensi medis yaitu diagnosa penyakit,
pengobatan dan tindak lanjut
• Masalah kesehatan masyarakat (Public Health) , surveilen, analisis
epidemiologi, intervensi atau promosi kesehatan, perlindungan spesifik
atau deteksi dini.

2. Mengidentifikasi masalah dan prioritasnya


Masalah dapat dibagi dalam tiga kategori, yaitu :
▪ Masalah tentang penyakit
Contoh : kematian neonatal dan perinatal, kematian ibu bersalin
▪ Masalah program (masalah manajemen pelayanan kesehatan)
Contoh : masalah input berupa jumlah staf kurang, jenis obat yang tersedia
tidak sesuai; serta masalah proses terkait dengan fungsi manajemen.
▪ Masalah perilaku, sikap dan pengetahuan masyarakat

Kriteria penetapan prioritas masalah kesehatan adalah :


▪ Apakah masalah tersebut menimpa sebagian besar penduduk?
▪ Apakah masalah tersebut potensial sebagai penyebab tingginya kematian
bayi?
▪ Apakah masalah kesehatan tersebut bersifat kronis, menimbulkan
kecacatan, dan mengganggu produktivitas kerja masyarakat di suatu
wilayah?
▪ Apakah masalah tersebut mengakibatkan kepanikan masyarakat secara
luas?

Kriteria berdasarkan fisibilitas di lapangan antara lain :


▪ Apakah daerah itu mudah dicapai ?
▪ Bagaimana partisipasi masyarakat setempat?
▪ Berapa cakupan kegiatan program yang telah mampu dicapai selama ini?
▪ Apakah masalah kesehatan tersebut adalah salah satu prioritas program
kesehatan nasional ?
▪ Apakah masalah kesehatan tersebut dapat dipecahkan dengan potensi yang
ada ?

3. Penentuan tujuan program


Kriteria penentuan tujuan program adalah :
• Tujuan harus sesuai dengan masalah, bisa dicapai, bisa diukur, dan bisa
dilihat hasilnya
• Target operasional berhubungan dengan waktu
• Tetapkan masalah dan faktor-faktor penghambat sebelum tujuan dan target
operasional ditetapkan

4. Mengkaji hambatan dan kelemahan program


Hambatan program dalam manajemen rumah sakit antara lain :
• Hambatan pada sumber daya yaitu motivasi yang rendah pada staf
pelaksana, partisipasi masyarakat yang rendah, peralatan tidak lengkap,
informasi tidak valid, dana dan waktu yang kurang.
• Hambatan pada lingkungan yaitu geografis (jalan rusak), iklim, tingkat
pendidikan rendah, sikap dan budaya masyarakat (mitos, persepsi).
Langkah-langkah yang perlu dilakukan adalah membuat daftar hambatan dan
kendala program kemudian mengeliminasi, memodifikasi, serta mengurangi
yang tidak bisa dilakukan dan menyesuaikan dengan tujuan operasional
kegiatan program.

5. Menyusun rencana kerja operasional


Dengan Rencana Kerja Operasional (RKO) akan memudahkan pimpinan
mengetahui sumber daya yang dibutuhkan dan sebagai alat pemantau.
Pembahasan RKO meliputi :
✓ Apa yang akan dicapai?
✓ Siapa yang akan mengerjakan dan siapa sasaran kegiatannya?
✓ Mengapa kegiatan ini penting dilaksanakan?
✓ Kapan kegiatan ini akan dilaksanakan ?
✓ Dimana kegiatan ini akan dilaksanakan ?
✓ Bagaimana cara mengerjakannya ?

2. Fungsi Pengorganisasian (Organizing)


Dengan pengorganisasian, seorang pemimpin akan mengetahui pembagian tugas
secara jelas, tugas pokok dan prosedur kerja staf, hubungan organisatoris dalam struktur
organisasi, pendelegasian wewenang, dan pemanfaatan staf dan fasilitas fisik yang dimiliki
organisasi.
Ada lima langkah penting dam membuat pengorganisasian, yaitu :
1. Tujuan organisasi harus sudah dipahami oleh staf
2. Membagi habis pekerjaan dalam bentuk kegiatan-kegiatan pokok untuk
mencapai tujuan
3. Menggolongkan kegiatan pokok ke dalam suatu kegiatan yang praktis
4. Menetapkan kewajiban yang harus dilakukan oleh staf dan menyediakan fasilitas
pendukung yang diperlukan untuk melaksanakan tugasnya
5. Penugasan personal yang terampil

3. Fungsi Pelaksanaan (Actuating)10,11,14


Kompleksitas fungsi actuating di pengaruhi oleh dua aspek :
1. Sifat pelayanan kesehatan yang berorientasi kepada konsumen penerima jasa
pelayanan. Hasil perawatan pasien sebagai Customer RS ada 3 kemungkinan
yaitu sembuh sempurna, cacat atau mati. Apapun kemungkinan hasilnya, kualitas
pelayanan harus diarahkan untuk kepuasan pasien dan keluarganya
2. Pelaksanaan fungsi actuating cukup kompleks karena tenaga kerja di RS terdiri
dari berbagai jenis profesi.
Sehubungan dengan kompleksitas sistem ketenagaan dan misi yang harus
diemban oleh RS, penerapan fungsi actuating di RS akan sangat tergantung dari
empat faktor berikut, yaitu :
1. Kepemimpinan direktur RS
2. Koordinasi yang dikembangkan oleh masing-masing wakil direktur dengan kepala
SMF dan kepala instalasinya
3. Komitmen dan profesionalisme tenaga medis dan non medis di RS
4. Pemahaman pengguna jasa pelayanan RS (pasien dan keluarganya) akan
jenis pelayanan yang tersedia di RS

4. Fungsi Pengawasan (Controlling)10


Pemimpin bisa mendapatkan data pada saat melakukan pengawasan dengan tiga
cara yaitu pengamatan langsung, laporan lisan dari staf atau pengaduan masyarakat, dan
laporan tertulis dari staf.

5. Fungsi Evaluasi (Evaluation)10


Evaluasi ada beberapa macam, yaitu :
a. Evaluasi terhadap input : dilaksanakan sebelum program dilaksanakan
b. Evaluasi terhadap proses : dilaksanakan pada saat kegiatan berlangsung
c. Evaluasi terhadap output : dilaksanakan setelah pekerjaan selesai

❖ Ruang Lingkup Manajemen


Ruang lingkup manajemen terdiri dari sebagai berikut (purhadi,2003) :
3. Lingkungan luar (eksternal) terdiri dari :
c. Lingkungan umum,meliputi ekonomi,politik,hukum,sosio kultural
(budaya),teknologi,dimensi internasional 9seperti globalisasi dan paham
ekonomi), dan kondisi lingkungan alam
d. Lingkungan khusus (tugas), meliputi pemilik (stock-
holder),customer,klien,pemasok (suplier),pesaing,suplai tenaga kerja, badan
pemerintah, lembaga keuangan, media, dan serikat pekerja.
4. Lingkungan dalam (internal) terdiri dari :
f. Manusia (specialized dan manajerial personal)
g. Finansial (sumber,alokasi,dan control dana)
h. Fisik (gedung,kantor,dll)
i. Sistem dan teknologi
j. Sistem nilai dan budaya organisasi

❖ Kerangka konsep manajemen Rumah sakit

Kerangka konsep manajemen rumah sakit adalah sebagai berikut:10,11,14,16

1. Input
Sumber daya berupa 5M yaitu man, money, material, machines, method.

Man : merujuk pada sumber daya manusia yang dimiliki oleh organisasi.
Money : merujuk pada besar kecilnya kegiatan dapat diukur dari jumlah uang
yang beredar karena sebagai alat dalam memperhitungkan sesuatu secara
rasional.

Material : merujuk pada bahan/materi-materi sebagai suatu sarana

Machines : merujuk pada mesin yang digunakan untuk memberi kemudahan


atau menghasilkan keuntungan yang lebih besar serta menciptakan efisiensi
kerja

Method : merujuk pada tata cara kerja yang memperlancar jalannya pekerjaan
manajer.

2. Proses
Proses manajemen dengan langkah-langkah berupa planning, organizing,
actuating, controlling, evaluation.

3. Output
Output berupa kepuasan pasien terhadap mutu dan pelayanan kesehatan.
Mutu pelayanan kesehatan merujuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan
kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien.
REFERENSI

https://aisyahtyasmaharani.wordpress.com/2015/10/11/rumah sakit -manajemen/


diakses pada tanggal 10 September 2023.

https://cahyaintanp.wordpress.com/2014/10/13/psikologi-manajemen/ diakses pada


tanggal 10 September 2023.

Sari, Ferlita dan Wustari L. H. Mangundjaya, 2016 Psikologi Dalam Manajemen SDM
Dan Pengembangan rumah sakit, Jakarta: PT Swasthi Adi Cita.

rikunto. Suharsimi, 2000. Manajemen Penelitian, Jakarta, Rineka Cipta.


Caspersz. 2003.

Balanced Scorecard dengan Six Sigma : Untuk Organisasi Bisnis Dan


Pemerintahan”, PT Gramedia Pustaka. Jakarta Depdikbud. 2001.

Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan Berbasis Sekolah (Buku Jakarta :


Depdiknas. Depdiknas.

Anda mungkin juga menyukai