Anda di halaman 1dari 12

LAPORAN

PEMERIKSAAN pH,SUHU DAN TDS PADA AIR LIMBAH

Disusun Oleh:

Nama : Siti Fatima

Nim : 4050301345122052

Kelompok : 5 (Lima)

Semester : II (Dua)

Mata Kuliah : Fisika Lingkungan

POLTEKKES KEMENKES TERNATE

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

PRODI D-III SANITASI

2022/2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah,senantiasa saya ucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT yang hingga
saat ini masih memberikan kita nikmat iman dan kesehatan,sehingga Saya diberi kesempatan
untuk menyelesaikan Laporan tentang “PRAKTIKUM LIMBAH CAIR”. Laporan ini ditulis
untuk memenuhi syarat nilai mata kuliah Fisika Lingkungan.

Saya menyampaikan ucapan terimakasih kepada Dosen Penanggung Jawab Ibu Ummi
Kalsum Supardi, SKM, M. Epid dan tim, Selaku dosen mata kuliah Fisika Lingkungan.
Berkat praktek yang diberikan ini, Dapat menambah wawaasan kami semua berkaitan
dengan Pemeriksaan pH,TDS dan suhu air.Saya juga mengucapkan terimakasih yang sebesar-
besarnya kapada rekan-rekan yang berkonstribusi dalam proses penyusunan Laporan ini.

Besar harapan Saya Laporan ini dapat bernilai baik,dan dapat di gunakan dengan
sebaik-baikinya.Saya menyadari bahwa Laporan yang yang saya buat belumlah sempurna
untuk itu saya mengharapkan kritik dan saran dalam rangka penyempurnaan untuk Laporan
selanjutnya.Sesudah dan sebelumnya saya ucapkan terimakasih.

Ternate,24 Februari 2023


DAFTAR ISI

Table of Contents
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................3
1.1. Latar Belakang.......................................................................................................................3
1.2. Tujuan....................................................................................................................................4
BAB II.....................................................................................................................................................4
2.1. Pengertian Limbah.................................................................................................................4
2.2. Derajat Keasaman(pH)...........................................................................................................5
2.3. Suhu.......................................................................................................................................5
2.4. TDS (Total dissoloved solid)...................................................................................................5
BAB III....................................................................................................................................................7
3.1. Waktu Dan Tempat................................................................................................................7
3.2. Alat Dan Bahan......................................................................................................................7
3.3. Prosedur Kerja.......................................................................................................................7
BAB IV....................................................................................................................................................8
4.1. Hasil.......................................................................................................................................8
4.2. Pembahasan..........................................................................................................................8
BAB V.....................................................................................................................................................9
5.1. Kesimpulan............................................................................................................................9
5.2. Saran......................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................10
LAMPIRAN...........................................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Limbah adalah buangan yang berasal dari proses pembuatan atau penggunaan suatu
barang industri ataupun domestik. Limbah yang dihasilkan berupa cairan dan padatan.
Limbah juga merupakan bahan buangan tidak terpakai yang berdampak negatif terhadap
masyarakat jika tidak dikelola dengan baik. Air limbah domestik dihasilkan di mana
masyarakat bermukim dengan berbagai kegiatan yang dilakukannya. Pencemaran limbah
menjadi isu penting yang timbul sejalan dengan terus meningkatnya populasi manusia
dan kemajuan pembangunan yang semakin berkembang (Yuliani, 2018). Pengolahan
limbah yang tidak dapat diolah dengan benar dapat mengakibatkan berbagai masalah
seperti permasalahan kesehatan akibat bau yang menyengat, pencemaran air dan
penurunan kualitas air bersih. Keberadaan limbah cair yang tercemar tidak diharapkan di
lingkungan karena tidak mempunyai nilai ekonomi. Oleh sebab itu, pengolahan yang
tepat bagi limbah cair sangat diutamakan agar tidak mencemari lingkungan.
Selain itu, tujuan pengolahan limbah cair adalah untuk menjaga pasokan air bersih
yang bisa digunakan dalam kegiatan sehari-hari (Sembiring, 2019). Kandungan bahan
organik dalam suatu limbah cair yaitu beberapa jenis polutan yang masuk ke badan air
bebas perlu mendapat perhatian sebab dapat mengancam kehidupan biologis pada badan
air tersebut. Kandungan bahan organik yang sangat tinggi memungkinkan terjadinya
proses oksidasi bahan organik oleh mikroorganisme dalam badan air. Proses tersebut akan
menggunakan oksigen terlarut dalam air sehingga pada akhirnya ketersediaan oksigen
bagi kehidupan di lingkungan tersebut berkurang. Hal ini dapat membawa bahaya
kematian makhluk hidup di dalamnya.

1.2. Tujuan
Agar mahasiwa dapat memahami apa itu limbah domestik,berserta dapat mengetahui
PH,suhu dan TDS yang ada pada limbah cair tersebut
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Limbah


Air limbah domestik merupakan air bekas yang tidak dapat dipergunakan lagi untuk
tujuan semula, baik yang mengandung kotoran manusia (tinja) atau dari aktivitas dapur,
kamar mandi dan cuci dimana kuantitasnya 50-70% dari rata-rata pemakaian air bersih
sekitar 120-140 liter/orang/hari (Kodoatie dan Sjarief, 2005). Menurut Sugiharto (1987),
air limbah domestik merupakan air limbah yang telah digunakan yang berasal dari rumah
tangga atau pemukiman, perdagangan, daerah kelembagaan atau daerah rekreasi,
meliputi air buangan dari kamar mandi, WC, tempat cuci atau tempat memasak. Menurut
Kepmen LH no.112 tahun 2003 tentang baku mutu air limbah domestik, air limbah
domestik merupakan air limbah yang berasal dari usaha dan atau kegiatan pemukiman
(real estate), rumah makan, perkantoran, perniagaan, apartemen dan asrama. Selanjutnya
McKinneya (2004) menambahkan air limbah domestik merupakan air buangan dari
kawasan tempat tinggal, kawasan umum dan apartemen. Apabila ketiga pengertian
mengenai air limbah domestik digabungkan, maka dapat dirumuskan batasan yang lebih
jelas, terutama sumber air limbah domestik tersebut. Sumber utama air limbah rumah
tangga dari masyarakat berasal dari perumahan dan daerah perdagangan.
2.2. Derajat Keasaman(pH)
pH menyatakan intensitas keasaman atau alkalinitas dari suatu cairan encer, dan
mewakili konsentrasi hydrogen ionnya. pH merupakan parameter penting dalam analisis
kualitas air karena pengaruhnya terhadap proses-proses biologis dan kimia didalamnya.
Air yang diperuntukkan sebagai air minum sebaiknya memiliki pH netral (7) karena nilai
pH berhubungan dengan efektifitas klorinasi. pH pada prinsipnya dapat mengontrol
keseimbangan proporsi kandungan antara karbon dioksida, karbonat dan bikarbo
(Chapman, 2000).

Derajat keasaman (pH) air yang lebih kecil dari 6,5 atau pH asam meningkatkan
korosifitas pada benda-benda logam, menimbulkan rasa tidak enak dan dapat
menyebabkan beberapa bahan kimia menjadi racun yang menganggu kesehatan
(Sutrisno, 2006).
2.3. Suhu

Suhu menunjukkan derajat atau ukuran panas suatu benda. Mudahnya, semakin
tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu
menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda.

2.4. TDS (Total dissoloved solid)

TDS (Total dissolved solid) yaitu terlarutnya zat padat berupa ion maupun koloid
dalam air (Situmorang, 2007).
Analisa TDS digunakan sebagai indikator untuk menentukan kualitas umum dari air.
Semua kation dan anion dalam air termasuk padatan terlarut total (Sri, 2015).
Menurut Slamet (1994), TDS biasanya terdiri dari zat organic, garam anorganik, serta
gas terlarut. Apabila nilai TDS bertambah maka kesadahan air pun juga bertambah.
BAB III
METODE PRAKTIKUM

3.1. Waktu Dan Tempat


a. Waktu Pengambilan ` : Rabu,22 februari 2023 Pukul 11:19 WIT
b. Tempat pengambiilan : Kantor Direktorat Kampus A Poltekkes Ternate.
c. Waktu Praktik : Rabu,22 Februari 2023 Pukul 16:35 WIT
d. Tempat Praktik :Laboratorium Kampus A
3.2. Alat Dan Bahan
a. Alat
 Alat ukur pH air limbah
 Beaker glass
b. Bahan
 Sampel Air Limbah
3.3. Prosedur Kerja
 Pemeriksaan pH dan TDS pada air limbah
a. pH :
Masukkan sampel dalam baker glass sebanyak 250ml, kemudian dimasukkan
alat pengukur pH dalam baker glass yang sudah ada sampelnya dengan
menekan tombol on/off. Kemudian diamkan 5menit lalu tekan hold untuk
melihat hasil dari pH sampel air limbah tersebut.
b. TDS:
Masukkan sampel dalam baker glass sebanyak 250ml, kemudian dimasukkan
alat pengukur TDS dalam baker glass yang sudah ada sampelnya dengan
menekan tombol on/off. Kemudian diamkan 5menit lalu tekan tombol hold
untuk melihat hasil dari pH sampel air limbah.
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil
 pH air : 5,7.
 TDS air : 619 (Dengan suhu 29, 3 derajat celcius).
4.2. Pembahasan
 Air limbah
 Yang saya dan teman-teman sekelompok dapatkan dari praktikum hasil pH air limbah
adalah 5,7 yang artinya tidak memenuhi standar baku mutu karena minim (Menurut
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
Tentang Standar Baku Mutu Air Limbah), karena standar baku mutu adalah 6-9. Yang
mempengaruhi tinggi rendahnya pH adalah apabila jumlah kandungan OH dalam air
makan banyak, maka nilai pH air tersebut juga akan tinggi (basa), begitu pula
sebaliknya apabila kandungan ion H+ dalam air tinggi, maka pH dalam air tersebut
makin rendah (asam) (Andayani, 2005).
 juga dari hasil praktikum TDS air limbah adalah 619 yang tidak sesuai dengan standar
baku mutu yang maksimunnya adalah 500 (SBMKL) karena yang didapatkan dari
hasil pemeriksaan di praktikum adalah 619 yaitu melebihi standar maksimun baku
mutu.
Nilai TDS dipengaruhi adanya bahan anorganik yang serupa ion dalam perairan
(Todd, 1970).
BAB V
PENUTUP

5.1. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum pemeriksaan limbah cair ini ialah limbah merupakan
bahan buangan yang tidak terpakai atau sisa dari usaha kegiatan manusia yang
berdampak negatif terhadap manusia dan lingkungan jika tidak dikelola dengan baik.Dan
jika pH dan TDS kadarnya melebihi atau kurang dari standar baku mutu,maka akan
mempengaruhi unsur hara (Zat tumbuhan) oleh tanaman.
5.2. Saran
Saran saya agar lebih di perhatikan lagi air tempat pembuangan limbah cair
perkantoran maupun limbah cair di tempat/industry terntentu agar tidak di buang di
sembarangan tempat karena dapat merusak unsur hara(Zat Tumbuhan).
DAFTAR PUSTAKA

Askari,Haris.2015,Perkembangan pengolahan air limbah.Hal : 1-10

Cordova,Muhammad Reza.2008. Kajian air limbah Domestik di Perumnas Batar


Kemang,Bogor
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai