Anda di halaman 1dari 7

Geopedologi

Komposisi
Penyusun Tanah
Geopedologi Komposisi
Penyusun Tanah
Komponen penyusun tanah adalah bahan yang berpengaruh terhadap pembentukan tanah,
sehingga menjadi satu kesatuan bagian yang utuh dan membentuk bagian baru.

Empat bahan utama penyusun tanah adalah bahan mineral, bahan organik, air dan udara.

•1. Bahan Mineral


berasal dari pelapukan batu-batuan
•susunan di dalam tanah berbeda-beda sesuai dengan susunan mineral batuan yang di
lapuk
•batuan : batuan beku/vulkanik (dari gunung berapi), batuan endapan (sedimen) dan
batuan metamorfosa
bahan mineral dapat dibedakan menjadi :
- fraksi tanah halus (fine earth fraction) berukuran <2 mm (pasir, debu dan liat)
- fragmen batuan (rock fragment) berukuran >2 mm (kerikil, kerakal dan batu)
Pelapukan
Pelapukan adalah proses alamiah akibat bekerjanya gaya-gaya alam, baik secara fisik
maupun kimiawi yang menyebabkan terjadinya pemecahan-pemecahan, penghancur luluh
lantakan, tranformasi bebatuan dan mineral-mineral penyusunnya menjadi material lepas
(regolit) di permukaan bumi.
Geopedologi Komposisi
Penyusun Tanah
2. Bahan Organik

Bahan organik adalah kumpulan beragam senyawa-senyawa organik


kompleks yang sedang atau telah mengalami proses dekomposisi,
baik berupa humus hasil humifikasi maupun senyawa-senyawa
anorganik hasil mineralisasi dan termasuk juga mikrobia heterotrofik
dan ototrofik yang terlibat dan berada di dalamnya

•Sumber bahan organik tanah :


Sumber primer, yaitu jaringan organik tanaman (flora) yang dapat berupa
daun, ranting, cabang, batang, buah dan akar
•Sumber sekunder, yaitu jaringan organik fauna yang dapat berupa
kotorannya dan mikrofauna
•Sumber lain dari luar, yaitu pemberian pupuk organik berupa pupuk
kandang, pupuk hijau, pupuk bokasi (kompos) dan pupuk hayati
Geopedologi Komposisi
Penyusun Tanah
Peran bahan organik terhadap tanah

•1. Sifat fisik tanah, meliputi :


stimulan terhadap granulasi tanah
•memperbaiki struktur tanah menjadi remah
•meningkatkan daya tanah menahan air sehingga drainase tidak berlebihan, kelembaban dan temperatur tanah menjadi
stabil
•mempengaruhi warna tanah menjadi coklat sampai hitam
•menetralisir daya rusak butir-butir hujan
•menghambat erosi
•mengurangi pelindian (pencucian/leaching)
•2. Sifat kimia tanah, meliputi :
meningkatkan ketersediaan hara dari proses mineralisasi bagian bahan organik yang mudah terurai
•menghasilkan humus tanah yang berperan secara koloidal dari senyawa sisa mineralisasi dan senyawa sulit terurai
dalam proses humifikasi
•meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah 30 kali tanah lebih besar ketimbang koloid anorganik
•meningkatkan ketersediaan dan efisiensi pemupukan serta melalui peningkatan pelarutan P oleh asam-asam organik
hasil dekomposisi bahan organik
•3. Sifat biologi tanah, meliputi :
meningkatkan keragaman organisme yang dapat hidup dalam tanah (makrobia dan mikrobia tanah)
•meningkatkan populasi organisme tanah
Geopedologi Komposisi
Penyusun Tanah
3. Air

Air terdapat di dalam tanah karena ditahan/diserap oleh masa tanah, tertahan oleh lapisan kedap air, atau karena
keadaan drainase yang kurang baik.
Air dapat menyerap atau di tahan oleh tanah karena adanya gaya-gaya adhesi, kohesi dan grafitasi
•Karena adanya gaya-gaya di dalam tanah maka kondisi air dapat dibedakan menjadi:
Air higrokopis : air yang diserap oleh tanah sangat kuat sehingga tidak dapat digunakan tanaman (adanya adhesi
antara tanah dan air)
•Air kapiler : air di dalam tanah, dimana gaya adhesi dan kohesi lebih kuat dari grafitasi, sehingga air dapat
diserap oleh tanaman
•Kapasitas lapang : keadaan tanah yang cukup lembab yang menunjukan jumlah air terbanyak yang dapat
ditahan oleh tanah terhadap gaya tarik gravitasi, sehingga dapat diserap oleh tanaman
•Titik layu permanen : kandungan air tanah, dimana akar-akar tanaman mulai tidak mampu lagi menyerap air
dan tanah, sehingga tanaman layu
•Air tersedia : selisih antara kadar air pada kapasitas lapang dikurangi kadar air pada layu permanen
Geopedologi Komposisi
Penyusun Tanah
Menurut Hanafiah (2005) bahwa air merupakan komponen penting dalam tanah yang dapat menguntungkan dan
sering pula merugikan. Beberapa peranan yang menguntungkan dari air dalam tanah adalah:
(1) sebagai pelarut dan pembawa ion-ion hara dari rhizosfer ke dalam akar tanaman.
(2) sebagai agen pemicu pelapukan bahan induk, perkembangan tanah, dan differensi horison.
(3) sebagai pelarut dan pemicu reaksi kimia dalam penyediaan hara, yaitu dari hara tidak tersedia menjadi hara yang
tersedia bagi akar tanaman.
(4) sebagai penopang aktivitas mikrobia dalam merombak unsur hara yang semula tidak tersedia menjadi tersedia
bagi akar tanaman.
(5) sebagai pembawa oksigen terlarut ke dalam tanah.
(6) sebagai stabilisator temperatur tanah.
(7) mempermudah dalam pengolahan tanah.

Selain beberapa peranan yang menguntungkan diatas, air tanah juga menyebabkan beberapa hal yang merugikan,
yaitu:
(1) mempercepat proses pemiskinan hara dalam tanah akibat proses pencucian (perlin-dian/leaching) yang terjadi
secara intensif.
(2) mempercepat proses perubahan horizon dalam tanah akibat terjadinya eluviasi dari lapisan tanah atas ke lapisan
tanah bawah.
(3) kondisi jenuh air menjadikan ruang pori secara keseluruhan terisi air sehingga menghambat aliran udara ke dalam
tanah, sehingga mengganggu respirasi dan serapan hara oleh akar tanaman, serta menyebabkan perubahan reaksi
tanah dari reaksi aerob menjadi reaksi anaerob.
Geopedologi Komposisi
Penyusun Tanah
4. Udara

Udara dan air mengisi pori-pori tanah, banyaknya pori-pori didalam tanah kurang lebih 50% dari volume tanah,
jumlah air dan udara berubah-ubah tergantung kondisi iklim

Anda mungkin juga menyukai